Anda di halaman 1dari 11

BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN

Disusun Oleh:
1. Nurul Fitriah (2131105)
2. Rima Urani (2131104)
3. Pinka Nabila (2131102)
KAMPUS IAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG

ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan zaman menjadi lebih maju dalam bidang IPTEK juga
mengalami perkembangan dan jumlah penduduk juga akan mengalami peningkatan yang
mana hal ini memaksa kebutuhan hidup akan terus meningkat setiap harinya. Seiring dengan
perkembangan tersebut pemenuhan kebutuhan tidak lagi dengan didapat secara langsung dari
alam,tetapi dari hasil alam tersebut kemudian diolah secara sistematis sehingga akan
didapatkanlah sebuah produk yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
dengan harga yang terjangkau. Dalam pengeolahan hasil alam tersebut tentulah dibutuhkan
yangnamanya biaya produksi,yangmana hal ini sangat penting bagi berlajalannya suatu
perushaan dalam proses produks isehingga dapat dihasilakan sebuah produk yang diinginkan.
Dari biaya produksi tersebut suatu perusahaan dapat menghitung biaya apa saja yang
dikeluarkan untuk pemenuhan kebutuhan prusahaan dalam memproduksi suatu produk.
Pengertianbiaya produksi menurutMulyadi (1995:14), pengertian biaya produksi adalah
semua biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap
dijual.Menurut Hansen dan Mowen (2002:24), biaya produksi adalah total biaya yang terkait
dengan proses pembuatan barang dan penyediaan jasa.

Kata kunci: Biaya, produksi, penerimaan

PENDAHULUAN

Biaya produksi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan Ketika perusahaan
akan menghasilkan suatu produk. Hal ini karena setiap perusahaan Tentu saja mereka
menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksi. Oleh karena itu,
pemahaman tentang teori biaya produksi sangat diperlukan agar perusahaan dapat
menghitung biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan suatu keluaran barang.

Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktor


produksi yang akan digunakan untuk memproduksi barang produksi oleh perusahaan. Untuk
analisis biaya produksi perlu diperhatikan dua periode waktu, yaitu (1) jangka panjang, yaitu
periode di mana semua factor produksi dapat berubah, dan (2) jangka pendek, yaitu dimana
beberapa faktor produksi dapat berubah dan yang lainnya tidak dapat berubah.

Proses produksi merupakan kegiatan fundamental bagi suatu perusahaan. Makanya,


suatu perusahaan perlu memperhitungkan dengan baik biaya produksi yang harus dikeluarkan
untuk dapat membuat barang atau jasa yang berkualitas dan sesuai ekspetasi.
Biaya produksi merujuk pada dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memproduksi suatu barang atau jasa. Kalkulasi biaya produksi dimulai sejak proses
pengolahan bahan baku, hingga barang jadi atau setengah jadi. Karenanya, penghitungan
biaya produksi terbilang rumit, sebab terdapat beberapa jenis komponen pengeluaran
perusahaan.

PEMBAHASAN

A. BIAYA PRODUKSI
1. Pengertian Biaya Produksi

Pengertian biaya dalam ilmu ekonomi adalah pengorbanan untuk memproduksi sesuatu,
baik berupa uang maupun tidak1.Secara sederhana biaya produksi tercermin dari banyaknya
uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah uang tertentu . Dalam ekonomi, Biaya
produksi mempunyai pengertian yang lebih luas. Biaya input didefinisikan sebagai
remunerasi input pada penggunaan terbaiknya. Biaya ini tercermin dalam pengorbanan buaya
(opportunity cost). Biaya pengorbanan terdiri dari biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya
eksplorasi adalah biaya yang dikeluarkan dari kas perusahaan yang biasanya dicatat dalam
akuntansi untuk pembelian input dari pemasok, untuk membayar listrik, bunga, asuransi dan
lain-lain. Lebih banyak biaya implisitsulit diukur. Biaya ini merupakan cerminan dari fakta
1
Burhan, M. U. (2006). Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro. The International Institute Of Islamic Thought.
bahwa input dapat digunakan di tempatlain.Dalam ilmu ekonomi, biaya produksi memiliki
arti yang lebih luas.

Sebagai gambaran, pengukuran biaya tenaga kerja dalam akuntansi adalah biaya tenaga
kerja upah (biaya eksplisit), sedangkan ukuran ekonomi biaya adalah nilai marjinal produk
pekerja. Ukuran akuntansi dari biaya modal adalah depresiasi, sedangkan ekonomi adalah
biayapeluang(ini karena modal adalah barang langka).

Ada juga yang mengatakan bahwa pengertian biaya produksi adalah akumulasi biaya
dibutuhkan dalam proses produksi, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, tenaga
kerja langsung dan overhead pabrik.

Pengertian menurut para ahli:

a.Menurut Mulyadi (1995:14), pengertian biaya produksi adalah semua biaya yang
dikeluarkan untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap dijual.

b. Menurut Hansen dan Mowen (2002:24), biaya produksi adalah total biaya yang terkait
dengan proses pembuatan barang dan penyediaan jasa.

c. Menurut M. Nafarin (2009:497), pengertian biaya produksi adalah semua biaya yang
berhubungan dengan barang yang dihasilkan, yang didalamnya terdapat unsur biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

d. Menurut Abdul Halim (1988:5), biaya produksi adalah akumulasi dari biaya-biaya yang
berhubungan langsung dengan proses produksi suatu barang dan akan disamakan dengan
pendapatan pada saat barang tersebut dijual.

e. Menurut Amin Widjaja Tunggal (1993:1), biaya produksi adalah biaya yang berkaitan
dengan produksi suatu barang, yaitu jumlah bahan langsung, upah langsung dan biaya
overhead pabrik.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya produksiadalah


biaya produksi yang dikorbankan oleh suatu perusahaan untuk10menghasilkan barang jadi
sampai memasuki pasar untukdijual2.

2
Prawiro, M. (2018, Oktober 01). BiayaProduksi: Pengertian, Unsur-unsur, Tujuan dan Jenis-jenisnya. Retrieved
Oktober 15, 2021 from max manroe .com:https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/biayaproduksi.html..
Untuk memahami lebih lanjut tentang biaya produksi, seseorang harus terlebih dahulu
diketahui sebagai fungsi produksi. Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara jumlah
input dan output (dalam bentuk barang atau jasa) yang dapat diproduksi disatu periode
waktu.3

Q = (Xa1, Xb2, Xc1, …. Xn)

Dimana Xa1, Xb2, Xc1, …. Xn mewakili jumlah kombinasi input dan Q


menunjukkan jumlah keluaran. Keberadaan input itu mutlak dan harus disebuah proses
produksi. Pada kenyataannya, tidak semua masukan ini memberikan kontribusi yang sama,
dan karakteristik antara input juga berbeda. Misalnya, modal atau teknologi sering
diasumsikan tetap untuk jangka waktu tertentu jangka pendek, sedangkan tenaga kerja
cenderung mudah berubah bahkan dalam jangka pendek.

Karena semua input yang digunakan mengandung biaya, prinsip produksi adalah
bagaimana produksi dapat berjalan sehingga dapat mencapai tingkat yang diinginkan
maksimum dan efisien dengan (1) memaksimalkan output dengan menggunakan input tetap,
(2) meminimalkan penggunaan input untuk mencapai tingkat output yang diinginkan sama.

2. Macam -MacamBiayaProduksi

Analisis biaya produksi dibagi menjad idua, yaitu sebagai berikut:

a. Biaya Produksi Jangka pendek

Biaya produksi jangka pendek adalah periode waktu di mana produsen tidak dapat
mengubah jumlah input yang digunakan, dapat berupa ukuran hari, minggu, bulan dan
dll4.Dalam jangka pendek, konsep biaya terdiri dari:

 Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/ TFC) yaitu biaya yang jumlahnya tidak
tergantung pada ukuran kuantitas produksi yang dikeluarkan jika produsen untuk
sementara menghentikan produksi, maka biaya tetap ini harus dibayar dalam

3
A.Karim, A. (2014). Ekonomi MikroIslami. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
4
Suryawati. (1987). Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
jumlah yang sama5.Contohnya adalah pembelian gedung, mesin, sewa gedung,
pajak, dan lain-lain.
 Biaya Variabel Total (Total Variable Cost/ TVC) yaitu total biaya berubah sesuai
dengan perubahan jumlah produk yang dihasilkan Semakin besar jumlah produksi,
semakin besar produk yang dihasilkan6.Contohnya adalah pembelian bahan baku,
biaya tenaga kerja, dan sebagainya.
 Biaya Total (Total Cost/ TC) yaitu jumlah dari biaya tetap total dan biaya variabel
total.7
 Biaya Marjinal (Marginal Cost/ MC)yaitu berapa perubahan total biaya
dikeluarkan oleh perusahaan jika jumlah output yang dihasilkan berubah satu
unit8.
 Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost /AFC) yaitu biaya tetap harus
dikeluarkan setiap unit output.
 Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost/ AVC) yaitu biaya variabel yang
dibebankan kepada setiap unit output.
 Biaya Rata-rata (Average Cost/ AC)yaitu biaya diproduksi yang diperhitungka
nuntuk setiap unit output.

b. Biaya Produksi Jangka Panjang

Biaya produksi jangka panjang memungkinkan produsen untuk berubah jumlah


semua input yang digunakan sehingga tidak ada input yang tetap. Produsen bias
menjumlahkan semua factor produksi yang digunakannya sehingga tidak ada perbedaan
antara biaya tetap dan biaya variabel.Oleh karena itu, pabrikan bus memilih kombinasi
inpu tcara yang paling efisien untuk mendapatkan biaya terendah. Untuk menghasilkan
Produk tertentu memerlukan biaya tetap (FC) dan biaya total (TC). Produk yang dihasilka
nakan dijual untuk pendapatan, itu akan ditemukan total penerimaan penjualan produk
atau total pendapatan9.

c. Kurva Biaya Produksi


5
Masyhuri. (2007). ekonomiMikro. Malang: UIN-Malang Press.
6
Masyhuri. (2007). ekonomiMikro. Malang: UIN-Malang Press.
7
Suryawati. (1987). Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
8
Sri Adiningsih, d. (2008). Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
9
Amshari, M. M. (2019). AnalisisBiaya Dan EfisiensiProduksiDalam Ekonomi Islam. Jurnal Balance, 1(1), 133-
148.
Kurva biaya produksi adalah kurva yang menunjukkan antara biaya total produksi
yang digunakan dan besarnya biaya yang dihasilkan. Umumnya biaya Produksi
ditunjukkan oleh sumbu vertikal dan jumlah produk ditunjukkan oleh sumbu
horizontal.Kurva ini dapat diperoleh dengan mengetahui kurva produk total dan harga
peruni tmasukan yang digunakan.

3. PENERIMAAN

Produk yang dihasilkan perusahaan akan dijual ke pasar sehingga dapat dibeli oleh
konsumen. Hasil penjualan disebu tsebagai total pendapatan (Total Pendapatan / TR
=Kuantitas x Harga).Total pendapatan akan meningkat jika (a) jumlah barang yang terjual
naik, harganya tidak berubah; (b) jumlah barang yang dijual tetap, tetapi harganya
meningkat; (c)baik jumlah barang yang dijual dan harga keduanya meningkat.

Ada tiga konsep penting tentang pendapatan yang perlu diperhatikan untuk analisis
perilaku produsen:

 Total Revenue (TR) yaitu total penerimaan produsen dari hasil penjual outputnya.
Jadi TR = PqQ, dimanaPq = harga output per unit; Q = jumlah output.
 Average Revenue (AR),yaitu penerimaan produsen per unit output yang dijual.
 Marginal Revenue (MR), kenaikan TR yang disebabkan oleh tambahan penjualan
satu unit output.

4. KEUNTUNGAN MAKSIMUM

Produsen selalu dianggap bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan. Namun


asumsi ini perlu diubah per hari, minggu, atau bulan, sehingga dilakukan adalah
mengoperasikan mesin tanpa istirahat dan tidak berusaha untuk mengurangi biaya atau
menjual barang yang diproduksi kurang baik.

Pilihan seperti ini hanya menguntungkan dalam jangka pendek dan akan mengganggu
kondisi bisnis dimasa depan. Untuk itu, diasumsikan bahwa pilihan perusahaan adalah
suatu usaha memaksimalkan nilai aliran laba masa depan dalam hal keuntungan untuk
jangka panjang.Untuk menentukan tingkat output yang memberikan keuntungan
maksimum,

Untuk menentukan tingkat output yang memberikan keuntungan maksimum,Berikut


ini akan dibahas untuk kasus kurva permintaan menurun dan kurva permintaan
Horizontal10.

1. Kurva Permintaan Menurun

Untuk analisa profit ini diperlukan data tentang: Q, Pq dan TC. Dengan
Mengetahui data ini, dimungkinkan untuk menghitung jumlah penting TR, AR, MR,
MC dan AC untuk menentukan posisi profit yang maksimal atau disebut juga dengan
posisi keseimbangan.

2. Kurva Permintaan Horizontal

Syarat dicapainya keuntungan maksimum sama seperti pada kasus I, yaitu pada
saat MR = MC. Tetapi karena pada kasus II, kurvapermintaan D = AR = Pq maka
syarat dicapainya keuntungan maksimum menjadi : MR = MC = Pq = D.

5. EFESIENSI PRODUKSI DALAM SKALA EKONOMI

Dalam skala ekonomi, suatu system produksi dikatakan lebih efisien jika memenuhi
salah satu kriteria:(a) minimalisasi biaya untuk menghasilkan nilai yang sama;(b)
memaksimalkan produksi dengan jumlah yang sama.Dengan criteria ini maka kita dapat
melihat mana yang lebih efisien system produk sisistem bunga atau dengan system bagi
hasil11.

 Minimalisasi biaya untuk memproduksi nilai yang sama

Untuk melihat ini kita gunakan kurva total cost yang membandingkan antara total
cost sIstem bunga dan total cost system bagi hasil. Total cost system bunga akan lebih
tinggi dari pada total cost sIstem bagi hasil. Secara grafis, total cost system bagi hasil
digambarkan dengan TC sedangkan total cost sistem Bunga digambarkan dengan TCi.

10
Hanani, N. (n.d.). BiayaProduksi dan Penerimaan. Retrieved Oktober 15, 2021 from
http://www.nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/2009/03/mikro-6-beaya-produksi-dan-penerimaan.pdf.
11
A.Karim, A. (2014). Ekonomi MikroIslami. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada
Ambilah titik mana saja pada sumbu X sebagai titik yang menggambarkan tingkat
produksi yang sama (Q yang sama). Kemudian tariklah garis vertical sampai
memotong TC dan TCi. Untuk masing-masing perpotongan antara garis vertical
dengan TCi dan TCrs/pstariklah garis horizontal kesumbu Y.

Ternyata untuk tingkat produksi yang sama, total biaya system bagihasil TCrs/ps
selalu lebih kecil dibandingkan total biaya dengan system bunga (TC). Jadi menurut
criteria ini, produksi dengan system bagi hasil lebih efisien dibandingkan
12
sistembunga .

 Maksimalisasi biaya untuk memproduksi jumlah yang sama

Untuk melihat ini kita gunakan kurva total cost yang membandingkan antara total
cost system bunga dan total cost system bagihasil. Total cost system bunga akan
lebihtinggidari pada total cost sIstembagihasil. Secaragrafis, total cost
sistembagihasildigambarkandengan TC sedangkan total cost sistem Bunga
digambarkandenganTCi.

Ambilahtitik mana saja pada sumbu Y sebagai titik yang menggambarkan total
biaya yang sama (TC yang sama). Tentunya ambil titik yang diatas garis FCi.
Kemudiantariklah garis horizontal sampa imemotong TC dan TCi. Untuk masing-
masing perpotonganantara garis horizontal denganTCi dan TCrs/pstariklah garis
vertikalkesumbu X.

Ternyata untuk total cost yang sama, jumlah produksi system bagihasil (Q) selalu
lebih besar dibandingkan jumlah produksi dengan system bunga (Qi). Jadi menuru
tkriteria ini, produksi dengan system bagi hasil lebih efisien dibandingkan system
bunga.

6. PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP BIAYA PRODUKSI

Al-Quran dan hadist memberikan arahan tentang prinsip produksi seperti: (a) tugas
manusia di muka bumisebagai khalifah adalah memakmurkan bumi dengan ilmu dan
12
Siswoyo, A. (2015, April 18). EvisiensiProduk dan Skala Ekonomi DalamMikroIslami. Retrieved Oktober 10,
2021 from http://agussiswoyy.com/ekonomi-islam/efisiensi-produksi-dan-skalaekonomi-dalam-mikro-islam
amalnya; (b) Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi melalui penelitan,
eksperimen dan perhitungan dalam proses pengembangan produksi; (c) teknik produksi
diserahkan kepatakeinginan dan kemampuan manusia; (d) dalam berinovasi dan
bereksperimen, prinsip Islam menyukai kemudahan, menghindari mudharat dan
memaksimalkan manfaat.

Adapun kaidah-kaidah dalam berproduksi yaitu:

 Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi.
 Mencegah kerusakan di mukabumi, termasuk membatasi polusi, memelihara
keserasian dan ketersediaan sumber daya alam.
 Untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai
kemakmuran.
 Produksi Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemandirian umat

 Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia baikkualitas spiritual, mental dan


fisik.

MenurutMetwally, pengeluaran perusahaa nuntuk charity akan meningkatkan


permintaan terhadap produk perusahaan, karena G akan menghasilkan efek penggadaan
(multiplier effect) terhadap kemampuan daya beli masyarakat yang pada akhirnya akan
meningkatkan permintaan terhadap produk perusahaan.

Tanpa adanya charity yang dalam Islam diimplementasikan melalui kewajiban zakat,
golongan miskin tidak akan mampu mengaktualisasikan permintaannya karena tidak
memiliki daya beli. Pertentangan antara charity / shadaqah dan riba diman aperan system
keuanga nberdasarkan riba sangan mendukung system ekonomi individualists dan hedonis,
sedangkan shadaqah sangat bersifa talturistis, dermawan dan penuh kesetiakawan ansosial.

Tujuan produksi dalam Islam yaitu memberikan maslahah yang maksimum bagi
konsumen. Sedangkan dalam ekonomi Islam tujuan utamanya adalah memaksimalkan
maslahah, memperoleh laba atau keuntungan dari biaya produksi tidak dilarang selama
berada dalam bingkai tujuan dan hukum Islam13.

13
Prasojo. (2011, Desember 3). ProduksiDalamPersfektif Islam. Retrieved Oktober 16, 2021 from https://imam-
prasojo.blogspot.com/2011/12/produksi-dalam-perspektif-islam-html.
KESIMPULAN

Ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang berbasis islam yang dimana sumbernya
berasal dari al-Qur’an, hadits, ijma, dan qiyas dengan tujuan maslahah (kemaslahatan) bagi
umat manusia dengan memiliki empat prinsip yaitu tauhid, keseimbangan, kehendak bebas
serta tanggungj awab.Produksi menurut Al Qur’an adalah mengadakan atau mewujudkan
suatu barang dan jasa, bertujuan memberi manfaat bagimanusia. Dalam Islam, kerja produktif
bukan hanya dianjurkan, tetapi dijadikan kewajiban.

Prinsip produksi dalam Islam berarti menghasilkan sesuatu yang halal yang
merupakan akumulasi dari semua proses produksi baik dari sumber bahan baku sampai
dengan jenis produk yang dihasilkan baik berupa barang maupun jasa. Sesuai dengan prinsip
produksinya system ekonomi islam tidak memproduksi barang/jasa yang bertentangan
dengan penjagaan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan dan harta, prioritas produksi harus
sesuai dengan prioritas kebutuhan yaitu dharuriyyat, hajyiyat dan tahsiniyat, kegiatan
produksi harus memperhatikan aspek keadilan, sosial, zakat, sedekah, infak dan wakaf,
mengelola sumber daya alam secara optimal, tidak boros, tidak berlebihan serta tidak
merusak lingkungan, distribusi keuntungan yang adil antara pemilik dan pengelola,
manajemen dan karyawan.Manfaat produksi dalam ekonomi Islam, yaitu tidak mengandung
unsure mudharat (kerugian) bagi orang lain, dan melakukan ekonomi yang bermanfaat di
dunia dan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA

Boediono. 2002. Pengantarilmuekonomi. no.1(Ekonomi Mikro). BPFE, Yogyakarta.

Dinas Pertanian TanamanPanganProvinsiKalimantan Timur. Tahun2009. Rencana Strategi


2009-2013. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda.

Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Kartanegara.2008. Laporan Tahunan Dinas Pertanian


Kabupaten Kutai Kartnegara 2008. Dinas Pertanian Kabupaten Kutai
Kartanegara,Tenggarong.

Mangkuatmojo, S. 2003. StatistikLanjutan.RinekaCipta, Jakarta.

MonografiDesa 2009, Desa Loa Kulu KotaTahun 2009. Desa Loa Kulu Kota, LoaKulu.

Mubyarto. 1994. Pengantarekonomipertanian.EdisiKetiga. LP3ES, Jakarta.

Sudarman. 2001. Teoriekonomimikro I. PusatPenerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.

Sugiono. 1994. Metodepenelitianadministrasi. Alpabeta, Bandung.


http://agb.faperta.unmul.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/jurnal-vol-7-no-1-zaini.pdf

Anda mungkin juga menyukai