Anda di halaman 1dari 18

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM PROSES PRODUKSI PERTANIAN

OLEH : LENI SALEH,SEI.M.Sc.M.Sc.

Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat tertentu yang diperlukan untuk produksi pertanian, seperti tanah dan air, tanaman, perbaikanperbaikan yang dilakukan atas tanah itu dan sebagainya (Mubyarto, I997). Usahatani adalah bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efetif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu (Soekartawi, I995). Dikatakan efektif bila petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki sebaikbaiknya, dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan output yang melebihi dari input. Usahatani dapat dikatakan berhasil bila memenuhi syarat minimum yaitu sebagai berikut :

1.

2.

3.

4.

Usahatani harus dapat menghasilkan cukup pendapatan untuk membayar semua alat-alat yang diperlukan. Usahatani harus dapat menghasilkan pendapatan yang dapat digunakan untuk membayar bunga modal yang digunakan dalam usahatani tersebut. Usahatani harus dapat membayar upah tenaga kerja petani yang dipergunakan dalam usahatani secara layak. Usahatani yang bersangkutan harus paling sedikit berada dalam keadaan seperti semula.

Dalam melaksanakan kegiatan usahatani, petani pada dasarnya berusaha agar hasil panennya tinggi sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh keluarga untuk itu dibutuhkan usahatani yang produkftif. Tujuan dari usahatani adalah bagaimana petani dapat memperbesar hasil pertaniannya sehingga kehidupan seluruh keluarganya menjadi lebih baik. Untuk mencapai tujuan ini petani harus selalu memperhitungkan untung ruginya walau tidak secara tertulis. Dalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa petani harus membandingkan antara hasil yang diharapkan yang akan diterima pada waktu panen dengan biaya yang harus dikeluarkan. Hasil yang diperoleh petani pada saat panen disebut produksi. Dan biaya yang yang dikeluarkan disebut biaya produksi.

FAKTOR PRODUKSI
a. PRODUKSI

Produksi merupakan proses untuk mengkombinasikan berbagai input yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia. Jadi produksi adalah jumlah hasil yang diperoleh seorang

petani.
b. FAKTOR PRODUKSI Faktor produksi merupakan penentu pencapaian hasil dalam usaha pertanian. Menurut Daniel (2002) faktor produksi terdiri dari 3 komponen yaitu sebagai berikut :

1. Tanah (land), merupakan faktor produksi penting dalam usahatani karena merupakan tempat dimana hasil-hasil produksi pertanian keluar. 2. Tenaga kerja (Labour), analisis ketenagakerjaan dalam bidang pertanian, dimana penggunaan tenaga kerja yang efektif dengan satuan hari kerja orang (HOK) dengan ketentuan 1 HOK sama dengan 7-8. 3. Modal , adalah barang atau jasa yang bersama-sama dengan faktor produksi yang lain yaitu tanah dan tenaga kerja untuk menghasilkan barang-barang baru yang dapat digunakan pada proses selanjutnya.

FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input yang ada dalam proses produksi (Soekartawi, 1990). Dengan kata lain, Fungsi produksi adalah hubungan antara variabel yang dijelaskan (Y) dan variabel yang menjelaskan (X). Secara matematis hubungan antara input dan output dalam proses produksi (Beatle dan Taylor, 1996) ditulis : Y = f(X1, X2, X3,..........Xn)

Y = hasil produksi atau output sebagai hasil penggunaan input. X = faktor-faktor produksi atau input yang dipergunakan.

Hubungan antara input variabel dengan output dilukiskan oleh kurva produksi total : TPP (Total Physical Product), adalah jumlah output yang dihasilkan dalam proses produksi dengan menggunakan sejumlah input. TPP = f(x) APP (Average Physical Product), adalah produksi rata-rata pada berbagai tingkat penggunaan input. APP = Y/X MPP (Marginal Physical Product), perubahan output sebagai akibat dari perubahan satu unit input. MPP = dy/dx Selain itu dalam analisis ekonomi pertanian sering digunakan suatu model fungsi produksi tertentu yang penggunaannya lebih praktis dan fleksibel. Salah satunya adalah model Cobb-Douglas yang dinotasikan :

Y = a X1b1 X2b2 Xibi..........Xn bn


Dimana : Y = produksi X = faktor produksi ke-i A,b = besaran yang akan diduga U = kesalahan E = bilangan logaritma natural

eu

BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam proses produksi serta membawanya menjadi produk.

Biaya yang harus dikeluarkan dalam suatu proses produksi dapat dibedakan menjadi 2 macam :
1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu masa produksi. Contoh : pajak tanah, penyusutan alat, traktor dll. 2. Biaya tidak tetap (variabel cost) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contoh : biaya sarana produksi(pupuk, pestisida dll) serta biaya tenaga kerja.

Tujuan utama dalam berusahatani adalah memaksimumkan keuntungan. Keuntungan adalah selisih dari total penerimaan (TR) petani dikurangi dengan total biaya (TC) yang dikeluarkan untuk kegiatan usahatani. Dengan demikian secara matematis keuntungan/profit : = TR TC TR = Y.P Dimana : = keuntungan TR = total penerimaan TC = total biaya Y = produk P = harga produk

Pendapatan Dalam Usahatani

Pendapatan adalah selisih antara seluruh penerimaan dan seluruh pengeluaran (biaya produksi yang benar-benar dikeluarkan) dari berbagai cabang usahatani atau TR > TC. Total Revenue merupakan hasil perkalian antara output (Y) dengan harga output. TR = Y. Py TR semakin besar apabila Y semakin besar. Untuk memperbesar pendapatan dapat dengan memperkecil total biaya (TC).

Sehingga secara matematis pendapatan dapat dituliskan : NR = TR TC NR = TR (TVC + TFC) NR = Y.Py (Px.X+TFC) Dimana :
NR TR TC = Net Revenue/pendapatan = Total Revenue/penerimaan total = Total Cost/biaya tetap

TFC = biaya tetap total TVC = biaya variabel total Py Y Px X = harga output = jumlah output = harga input = jumlah input

HASIL PRODUKSI

1.

Apa yang akan dihasilkan Seorang petani harus memilih diantara banyak alternatif barang-barang yang akan dihasilkan. Pilihan yang meyangkut barang-barang apa yang akan dihasilkan sering dibuat atas berbagai dasar. Karena seringkali tidak mungkin untuk menghasilkan A atau B. Misal : seorang petani hanya memiliki 40 are tanah pertanian harus memutuskan apakah menanam jagung, kedelei, atau beberapa kombinasi dari tanaman-tanaman padi.

Para petani harus dapat menghasilkan produksi barang-barang yang diinginkan oleh para konsumen. Karena, pendapatan petani dipengaruhi oleh pemilihan mereka atas hasil-hasil produksi.
2.

Produksi yang digunakan Cara berproduksi yang digunakan mempengaruhi biaya produksinya. Karena itu, seorang petani harus berusaha menentukan cara produksi mana yang mengeluarkan biaya paling sedikit untuk menghasilkan macam-macam jumlah barang-barang produksi yang menarik perhatiannya.

3.

Bila mana dan dimana membeli dan menjual harga-harga yang diterima oleh para petani untuk hasil produksinya seringkali tergantung pada saat kapan hasil produksi itu dibeli dan dijual. Perlu diperhatikan, bahwa jumlah kualitas hasil produksi yang dimiliki seorang petani berubah-ubah sepanjang waktu. Petani harus mempertimbangkan pengaruh dari hal-hal ini dalam menentukan kapan sebaiknya menjual. Seorang petani mempunyai pemilihan pasar untuk menjual hasil produksinya. Seringkali harga-harga berbeda-beda di antara pasar-pasar tersebut.

Tugas kelompok : 1. Efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dalam kegiatan usahatani. 2. Konsepsi dari suatu fungsi produksi. 3. Pengaruhi biaya produksi dan dampaknya pendapatan bagi petani. 4. Kombinasi hasil-hasil produksi usahatani dan pengaruhnya bagi penerimaan petani. 5. Perencanaan seorang petani dalam menghasilkan hasil produksinya secara efisien.

Terima Kasih,

Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai