Anda di halaman 1dari 23

USAHATANI

MODUL 3

PRODUKSI
(TEORI, FUNGSI, DAN
EFISIENSI)

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
R. Nurieke Adistya A.

( 0810480075 )
Rayza Chairuddin

( 0810480077 )
Rb. Moh. Nurul Anwar

( 0810480078 )
Retik Puji Ayu Sanjaya

( 0810480079 )
Reza Ardian Wahyu R.

( 0810480080 )

Reza Prakoso D. J.

( 0810480081 )
Rini Setyawati

( 0810480083 )
Rizal Raditya Putra

( 0810480084 )
Rizki Ramadhani

( 0810480085 )
Rizky Rachmadi U.

( 0810480086 )

DEFINISI PRODUKSI
Produksi adalah usaha menciptakan dan
meningkatkan kegunaan suatu barang untuk
memenuhi kebutuhan.
Pelaku produksi adalah produsen .
Yaitu individu atau perusahaan yang
memproduksikan hasil pertanian yang
menggunakan input sumber daya yang ada antara
lain ; tanah, tenaga kerja,
modal dan management.

TUJUAN TEORI PRODUKSI


Untuk melihat hubungan antar
input (faktor produksi) dan,
output (hasil poduksi)

HUBUNGAN INPUT - OUTPUT


1.hubungan antara input-output,

menunjukkan pola hubungan penggunaan


berbagai tingkat input untuk menghasilkan
tingkat output tertentu (dieksposisikan dalam
konsep fungsi produksi)
2. hubungan antara input-input,
variasi penggunaan kombinasi dua atau lebih
input untuk menghasilkan output tertentu
(direpresentasikan pada konsep isokuan dan
isocost)
3. hubungan antara output-output,
variasi output yang dapat diperoleh dengan
menggunakan sejumlah input tertentu
(dijelaskan dalam konsep kurva kemungkinan
produksi dan isorevenue)

MACAM MACAM TEORI


PRODUKSI

Teori Produksi dengan Satu Faktor


Berubah
Teori produksi dengan Dua Faktor Berubah
Teori Biaya (Ongkos) Produksi

TEORI PRODUKSI
DENGAN SATU INPUT VARIABEL
Teori produksi sederhana yang
menggambarkan tentang hubungan
antara tingkat produksi suatu barang
dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan tingkat
produksi barang

GRAFIK The Law of Diminshing


Return
FUNGSI PRODUKSI 1 INPUT

TEORI PRODUKSI
DENGAN DUA INPUT VARIABEL
Grafik dua dimensi untuk fungsi
produksi dua
input dikenal dengan grafik isoquant.
ISOQUANT :
Adalah kurva yang menghubungkan
titik-titik kombinasi dari faktor produksi
x1 dan x2 untuk menghasilkan sejumlah
produk tertentu

KURVA ISOQUANT

TEORI BIAYA (ONGKOS)


PRODUKSI PRODUKSI:
BIAYA/ONGKOS
Semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor
produksi dan bahan mentah yang akan
digunakan untuk produksi.
Biaya produksi terdiri dari biaya jangka
pendek dan jangka panjang

Biaya Jangka Pendek yang terdiri dari :


1. Biaya biaya yang besarnya relatif tetap dan tidak mudah untuk dirubah
selama jangka waktu analisis dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya
tingkat produksi ( Fixed Cost )
Misal : gaji pegawai, biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan
gedung, bunga pinjaman investasi , dst
2. Biaya-biaya yang besarnya berubah , tergantung besar tingkat produksi
pabrik ( variable Cost )
Misal : Biaya bahan baku, upah pegawai, BBM pabrik, dst
Dalam batasan jangka pendek tersebut, variasi output dan input produksi
dapat dilakukan dan biaya yang terjadi selalu dapat diklasi- fikasikan menurut
biaya tetap dan biaya variabel

Biaya Jangka Pendek


Dalam jangka pendek, terdapat biaya-biaya yang tidak
mudah berubah seperti bunga pinjaman, sewa
tanah/rumah, gaji, dst. Dengan demikian, untuk jangka
pendek, dikenal istilah biaya variabel & biaya tetap (=
biaya yg relatif tetap utk jangka pendek)
Selanjutnya untuk biaya jangka pendek dilakukan analisis
TC = TFC
berikut
: + TVC

AFC = TFC = TFC/Q ; AVC = TVC/Q


ATC = TC/Q = AFC + AVC
MC = TC / Q dan karena TFC/Q = 0 , maka : MC = TVC/ Q

cost ($)
200

TC

180
160
140

TVC

Total
Fixed
Cost

120

100
80

Total
Fixed
Costs

60
40
20

Total
Variable
Costs

J
G

0
1

Output
(Q)

Per unit
cost ($)
100
90

MC

80
70
60
50

AFC

40

AFC

30

AVC

20
10

ATC

(Q)

(TVC)

(TC)

(AFC)

(AVC)

(ATC)

(MC)

60

20

80

60

20

80

20

30

90

30

15

45

10

45

105

20

15

35

15

80

140

15

20

35

35

135

195

12

27

39

55

G
1 1,5

2,5 3 3,5 4

Output
(Q)

- AFC makin kecil jika Q


makin besar

Biaya jangka panjang


Dalam jangka panjang, perusahaan dapat
menambah semua faktor produksi, sehingga:
biaya produksi tidak perlu dibedakan menjadi
biaya tetap dan biaya variabel. Semua
pengeluaran dianggap biaya variabel.
CARA MEMINIMUMKAN BIAYA
Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik
digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata ( AC
= Average Cost).

FUNGSI PRODUKSI
Hubungan antara input produksi dengan
produksi yang dihasilkan dapat dilihat dalam
bentuk matematis yang disebut fungsi produksi

Fungsi produksi digunakan untuk :


Sebagai alat analisis yang menjelaskan
gejala-gejala yang terjadi dalam proses
produksi
Sebagai alat analisis normatif yang
dapat menentukan keadaan terbaik untuk
memaksimukan kentungan

Hubungan fisik antara output dan


input
Y = f (X1, X2, X3Xn)
Contoh :
Y
= total produksi padi
X1 = penggunaan pupuk buatan
X2 = penggunaan bibit
X3 = penggunaan tenaga kerja
X4 = luas garapan
Dengan asumsi variabel yang lain dianggap
tetap

Contoh fungsi produksi,


hubungan antara produksi padi dengan
pupuk

EFISIENSI PRODUKSI
Tingkat penggunaan

input yang paling


efisien tergantung pada
hubungan antara harga
input dan harga output.
Tingkat optimum
penggunaan input
secara ekonomis terjadi
pada saat MVP sama
dengan harga input
(titik E).

ANALISIS MASALAH
Indonesia sebagai produsen utama di

pasaran dunia dalam perdagangan lada


Sistem produksi lada Indonesia perlu
ditingkatkan sehingga dapat lebih kuat
daya saing di pasaran internasional. Dan
salah satu upaya tersebut adalah
meningkatkan efisiensi produktivitas
usahatani lada rakyat dengan mutu hasil
yang meningkat serta upaya
memperpanjang umur produktif
pertanaman lada.

MASALAH YANG DIHADAPI DALAM


PERDAGANGAN LADA
(a) Pengelolaan usahatani di tingkat petani belum optimal sehingga
penerapan teknologi budidya lada masih kurang mendukung bagi
peningkatan hasil yang memadai.
(b) Tingkat harga hasil yang relatif rendah dan di lain pihak harga
sarana produksi (pupuk dan pestisida) relatif tinggi/mahal.
(c) Gangguan organisme tanaman lada yang bersifat epidemik
sehingga kelayakan umur lada menjadi terbatas dan sejalan itu
penerapan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) masih terbatas.
(d) Mutu hasil belum memenuhi standar karena sarana dan prasarana
pengolahan yang memadai keberadaannya masih terbatas
sedangkan di tingkat petani dilakukan secara konvesional.
(e) Informasi pemasaran hasil terbatas serta rantai
pemasaran/tataniaga lda relative panjang dan kelembagaan petani
masih lemah.
(f) Sumberdaya petani baik pengetahuan maupun permodalan masih
lemah/terbatas ketersediaannya.

Anda mungkin juga menyukai