KOMODITI WORTEL
Memenuhi Tugas Akhir Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Usahatani
Dosen Pengampu:
Ir. Heru Santoso Hadi Subagyo, SU.
Disusun Oleh:
Fajar Pradana 175040107111021
Kelas: M
Program Studi: Agribisnis
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga tugas akhir usahatani ini dapat disusun hingga selesai.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ir. Heru Santoso Hadi Subagyo, SU. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Usahatani.
2. Pihak-pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam penyusunan
laporan akhir ini.
Penulis berharap semoga tugas akhir usahatani tentang pertanian masa
depan dan analisa usahatani wortel dapat bermanfaat guna menambah ilmu dan
wawasan serta pengetahuan pembaca serta dapat memenuhi kewajiban sebagai
tugas pertanggung jawaban atas ujian akhir semester. Harapan untuk kedepannya
agar dapat diperbaiki maupun menambah isi atau sejenisnya sehingga menjadi
lebih baik. Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis masih
mempunyai kesalahan maupun kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
diharapkan bila ada kritik, saran, dan tanggapan yang membangun dari pembaca
guna perbaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Fungsi Produksi.....................................................................................................1
Analisa Usahatani wortel.......................................................................................2
Pertanian Masa depan............................................................................................7
Kesimpulan............................................................................................................14
Daftra Pustaka.......................................................................................................15
I. Fungsi produksi
Menurut Oxford Dictionary, function artinya “purpose of thing or person,
formal social event, part of a program”. Yaitu function adalah tujuan dalam
sesuatu atau bagian dari sebuah program. Fungsi produksi adalah suatu bagian
fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan
yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur
kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil
produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat
pemakainya.
Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian, akan
tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian
keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi
agar semua bagian dapat berjalan dengan lancar. Tugas utama dari bagian
produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum
adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi,
tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam
barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002).
Fungsi produksi menggambarkan teknologi yang dipakai oleh perusahaan,
industri, atau suatu perekonomian secara keseluruhan. Selain itu, fungsi produksi
akan menggambarkan tentang metode produksi yang efisien secara teknis. Metode
produksi yang efisien merupakan hal yang sangat diharapkan oleh produsen
(Malahayati,2012). Secara umum, fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah
barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi
hasil produksi merupakan variable tidak bebas. Fungsi produksi dapat di tulis
sebagai berikut:
Q = (K,L,R,T)
Keterangan :
Q = Output
K = Kapital atau modal
L = Labour atau tenaga kerja
R = Resource atau sumber daya
T = Teknologi
Menurut Boediono (2000), fungsi produksi adalah suatu fungsi atau
persamaan yang menunjukkan hubungan antara faktor-faktor produksi (input)
dengan output yang dihasilkan. Fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = f (X1, X2, X3, … Xn)
Y = Output X1, X2,
X3 = Input ke-1,2,3
Xn = Input Ke-n
Dalam proses produksi, perusahaan mengubah masukan (input) faktor
produksi (factors of production) menjadi keluaran (output). Misalnya sebuah
pabrik roti menggunakan input yang mencakup tenaga kerja dan bahan baku
seperti; terigu, gula dan modal yang telah diinvestasikan untuk panggangan, mixer
serta peralatan lain yang digunakan. Tentu saja setelah proses produksi berjalan
akan menghasilkan produk berupa roti.
II. Analisa Usahatani Wortel
Tanaman Wortel (Daucus carota L.) berasal dari Asia Timur dan Tengah
yang memiliki iklim sub-tropis. Tanaman Wortel berbentuk semak (perdu) yang
tumbuh tegak dengan ketinggian antara 30 cm-100 cm. Tanaman Wortel memiliki
umbi berwarna jingga kemerahan berbentuk lonjong yang sering dimakan sebagai
sumber gizi terutama vitamin A. Warna jingga kemerahan pada umbi Wortel ini
menandakan bahwa itu kaya akan senyawa karoten dan flavonoid yang dapat
berfungsi sebagai antioksidan.
Gambar 1. Wortel
Keterangan:
TFC = total biaya tetap (Rp)
Xi = jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap
Pxi = harga input (Rp)
n = jumlah atau banyaknya input
B. Biaya Variabel
Dalam usahatani, yang termasuk biaya variabel adalah pengeluaran untuk
pembelian pupuk, bibit, benih, pestisida, biaya persiapan dan persewaan lahan,
serta biaya pengolahan lahan. Biaya variabel total dapat dirumuskan sebagai
berikut:
n
TVC =∑ VC
i=1
Keterangan:
VC = variable cost/ biaya variabel (Rp)
TVC = total variable cost/ jumlah dari biaya variabel (Rp)
3. Biaya Total
Biaya total (total cost) dapat diperoleh dari penjumlahan biaya
tetap dan biaya variabel, dapat dirumuskan sebagai berikut :
TC = TFC + TVC
Keterangan:
TC = Total Cost (Biaya total (Rp))
TFC = Total Fixed Cost (Biaya tetap total (Rp))
TVC = Total Variable Cost (Biaya variabel total (Rp))
Q = Quantitas Produk
4. Penerimaan
Usahatani akan menghasilkan produk atau output yang merupakan
penerimaan bagi petani jika dikalikan dengan harga produk. Kelebihan
penerimaan dari total biaya biaya merupakan keuntungan usahatani. Besar
kecilnya keuntungan yang diperoleh tergantung pada tinggi rendahnya biaya
produksi, harga komoditas, dan jumlah produk yang dihasilkan. Menurut
Soekartawi (2006) penerimaaan usahatani adalah perkalian antara jumlah
produksi dengan harga jual. Penerimaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
TR= P x Q
Keterangan:
TR = Penerimaan Total (Rp)
P = Harga Produk (Rp/ unit)
Q = Jumlah Produksi (unit)
5. Pendapatan Usahatani
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang
dikeluarkan. Data dari pendapatan usahatani dapat dijadikan ukuran suatu
usahatani menguntungkan atau merugikan dan dapat menjadi data pengukuran
untuk meningkatkan keuntungan usahatani (Soekartawi, 2006). Faktor-faktor
yang mempengaruhi pendapatan usahatani, antara lain: luas lahan, tingkat
produksi, pilihan dan kombinasi cabang usaha, intensitas pengusahapertanaman,
dan efisiensi tenaga kerja. Pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut:
π = TR – TC
Keterangan:
π = Pendapatan (Rp)
TR = Total Revenue (Penerimaan total (Rp))
TC = Total Cost (Biaya total (Rp))
A. Biaya Penyusutan
Tabel 9. Analisis Usahatani Bapak Sujito mengenai Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan
Uraian Jumla Harga awal Harga Tahun Biaya Biaya penyusutan/
h unit (Rp) akhir (Rp) ekonomis susut musim tanam
Cangk 1 90.000 20.000 5 12.000 6000
ul
Traktor 1 2000.000 500.000 5 300.000 150.000
Sekop 1 60.000 35.000 8 3.125 1562,2
Sabit 1 50.000 28.000 5 4.400 2.200
Sempr 1 480.000 200.000 5 56.000 28.000
otan
Total 187.762,5
Kegiatan usahatani dari Bapak Sujito menggunakan beberapa peralatan
untuk mendukung kelancaran usahataninya. Setiap peralatan memiliki harga dan
umur ekonomis yang berbeda. Dari hasil perhitungan mengenai biaya penyusutan
peralatan Bapak Sujito mengeluarkan biaya sebesar Rp187.762,5/musim tanam.
Tabel 1. Analisa biaya usahatani wortel
No Uraian Biaya Usahatani Wortel
Robot dengan teknologi dari Blue River membantu traktor ‘melihat’ dan
‘memahami’ tanaman garapannya. Caranya, robot dipasang pada traktor seperti
layaknya alat penyemprot hama lain. Bedanya, kamera-kameranya yang
terhubung dengan software pintar bisa membedakan mana tumbuhan yang baik
dan mana yang mesti dibuang. Ketika dipakai di kebun selada, sasaran robot ini
adalah semak serta tanaman selada yang terlalu kecil atau tumbuhnya tumpang
tindih. Semburan herbisidanya menuju sasaran dengan ketepatan beberapa
sentimeter persegi. Teknik ini menghemat herbisida sampai 90%.
Gambar Traktor
4. Petani masa depan harus melek data
Bayangkan, dengan data analytics, petani bisa menemukan jenis benih yang
paling sesuai untuk ladangnya. Bahkan dengan benih tersebut, panen tahun ini
bisa diprediksi lebih akurat dengan hasil lebih baik.
Negeri kita punya lahan sangat luas namun masih banyak yang belum
digarap dengan maksimal. Iklimnya cukup bersahabat, namun petani
penggarapnya makin sedikit. Dengan keahlian di bidang teknologi baru, banyak
persoalan di lahan yang sangat luas bisa ditangani beberapa tenaga kerja saja.
Syaratnya, harus ada kemauan untuk terjun ke dunia pertanian.
Siapkan Mindsetmu