Anda di halaman 1dari 6

Nama : A.A.Sg. Devi Suamba P.

NIM : 1906511097
Prodi : Agribisnis
Mata Kuliah : Dasar-Dasar Akuntansi
Kelas :C

UJIAN TENGAH SEMESTER 2


MANAJEMEN USAHATANI

1. Dalam rangka pengambilan keputusan usahatani yang baik, sehingga


usahatani dapat berkelanjutan, jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan
oleh petani sebagai manajer.
 Mempunyai gagasan dan menyadari adanya masalah
Petani sebagai manager harus mempunyai gagasan untuk
menciptakan suatu keputusan dan petani tersebut harus memiliki
pengetahuan yang luas agar dapat menyadari adanya masalah yang sedang
terjadi maupun yang memiliki potensi untuk terjadi. Sehingga ia
mengetahui langkah apa yang harus ia ambil untuk mengendalikan kondisi
tersebut.
 Melakukan pengamatan
Sebelum petani tersebut menciptakan gagasan dan mengetahui
masalah yang terjadi maupun masalah yang berpotensi untuk terjadi,
petani tersebut harus mengamati situasi, kondisi, dan toleransi dalam
usahatani tersebut. Karena hal ini dapat mengurangi terjadinya kesalahan
dalam penentuan pengambilan keputusan.
 Menganalisa pengamatan dan menguji pemecahan alternatif terhadap
masalah
Setelah mengamati komponen komponen dalam usaha tani baik
SDA maupun SDMnya, petani tersebut harus menganalisa dan menguji
beberapa gagasan yang telah ia buat, apakah gagasan tersebut efektif untuk
menangani masalah dalam usaha tani yang ditemukan ketika melakukan
pengamatan, atau apakah gagasan tersebut dapat meningkatkan
penghasilan dari usaha tani tersebut, atau apakah gagasan tersebut efisien
dan efektif, dan lain sebagainya.
 Memilih (memutuskan) alternatif tindakan yang terbaik
Ketika sudah menemukan beberapa gagasan yang efisien dan
efektif untuk di lakukan, tahap selanjutnya memutuskan gagasan yang
mana yang paling efektif dan sesuai dengan tujuan daru usaha tani
tersebut.
 Bertindak berdasarkan keputusan
Setelah keputusan dibuat. Maka petani selaku manager harus
mengawasi agar usaha tani tersebut menjalankan apa yang telah
diputuskan sebelumnya dan menghindari terjadinya penyimpangan.
 Bertanggung jawab atas keputusan tersebut
Jika terjadi suatu penyimpangan atau terdapat kendala dalam
melaksanakan keputusan tersebut, petani selaku manager harus siap
menerima konsekuensi dan harus bertanggung jawab dengan mencarikan
jalan keluar untuk masalah tersebut.

2. Dalam pengambilan keputusan usahatani, apakah informasi elastisitas


produksi (Ep) penting? Jika tidak penting, mengapa? Jika penting, apa
manfaatnya ? Bilamana kondisi Ep = 1; Ep < 0; 0< Ep
 Informasi elastisitas produksi (EP) sangat penting dalam pengambilan
keputusan karena Elastisitas produksi (Ep) merupakan persentase
perubahan dari output sebagai akibat dari persentase perubahan dari input
yang digunakan. Konsep elastisitas produksi ini sering dipakai untuk
mengungkapkan “Sudah sampai daerah manakah aktifitas produksi
tersebut” berdasarkan sekumpulan data sampel atau populasi.
 Kondisi EP=1; menujukan persentase kenaikan output dengan 1 %
kenaikan input. Misalnya EP=1 berarti terjadi kenaikan 1% output dengan
kenaikan 1% input. Dan dengan mempertimbangkan apakah perubahan
output yang dihasilkan sepadan dengan perubahan input yang diberikan,
petani dapat mengambil keputusan dengan lebih baik.
 Tahap Ill : nilai Ep < 0, produk total dan produk rata-rata menurun
sedangkan nilai produk marjinal negatif, daerah ini juga merupakan daerah
irrasional karena dengan penambahan input akan mengurangi output.
 Tahap II: nilai Ep 1 ≥ Ep ≥ 0, produk total menaik tetapi produk rata (PR)
menurun dan produk marjinal (PM) nilainya juga menurun sampai nol dan
merupakan daerah rasional untuk membuat keputusan produksi dan pada
daerah ini terjadi efisiensi.

 Grafik:

3. Apa yang Anda ketahui tentang : a. MR; b. MC; c. AVC; d. AP; e. MP.
a. Marginal Revenue (MR)
 Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan penurunan penerimaan
sebagai akibat dari penambahan atau penjualan satu unit output. MR
dapat juga dipandang sebagai tingkat perubahan (rate of change) dalam
total revenue seiring dengan perubahan kuantitas output dan
sebenarnya adalah turunan pertama dari fungsi total revenue (TR).
Perhitungan marginal revenue (MR) menunjukkan kepada perusahaan,
bagaimana penjualan total akan berubah jika ada perubahan dalam
jumlah produk yang terjual. Dalam ilmu ekonomi, marginal revenue
harus sama dengan marginal cost untuk mencapai laba yang maksimal
( MR = MC ).
 Rumus:
∆ TR ΔTR= Selisih Total Revenue
MR = ∆Q (TR2-TR1)
ΔQ = Selisih Output (Q2-Q1)
b. Marginal Cost (MC)
 Marginal cost/biaya marginal adalah peningkatan biaya total yang
berasal dari produksi satu unit output produksi. Munculnya MC
dikarenakan oleh adanya perluasan produksi yang dilakukan
perusahaan dalam rangka menambah jumlah produk yang
dihasilkannya. MC sebenarnya merupakan turunan pertama dari fungsi
biaya total.
 Rumus:
ΔTC ΔTC= Tambahan Biaya Total
MC= ΔQ
(TC2-TC1)
ΔQ = Selisih Output (Q2-Q1)
c. Average Variabel Cost (AVC)
 Average Variabel Cost (AVC) Biaya adalah biaya variabel yang
dibebankan untuk setiap unit output. AVC merupakan hasil bagi antara
jumlah total biaya variable TVC yang dikeluarkan dalam kegiatan
produksi dengan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan Q.
 Rumus:
TVC
AVC= Q TVC= Biaya Variabel Total
Q = Jumlah Produk

d. Average Product (AP)


 Produk rata-rata (Average Product) adalah hasil bagi produk total
dengan jumlah faktor produksi variabel yang digunakan untuk
memproduksi. Dengan kata lain, Average Product (AP) adalah rata
rata produk yang dihasilkan oleh setiap input tenaga kerja. Produk rata
rata merupakan hasil bagi antara total produk dengan jumlah tenaga
kerja. produk rata rata akan meningkat dengan bertambahnya
tambahan tenaga kerja. Setelah mencapai titik maksimumnya,
penambahan tenaga kerja akan menyebabkan turunnya produk rata
rata.
 Rumus:
TP TP= Produk Total
AP= L
L = Jumlah Tenaga Kerja
e. Marginal Product (MP)
 Produk Marjinal (MP) adalah tambahan jumlah produk yang
diakibatkan oleh tambahan satu unit input (tenaga kerja) yang
digunakan. Produk marginal merupakan perbandingan antara
perubahan produk total dengan perubahan jumlah tenaga kerja.
 Rumus:

ΔTP ΔTP= Perubahan/Tambahan


MP= Δ L Produk Total
ΔL = Perubahan/Tambahan
Jumlah Tenaga Kerja

4. Sebutkan biaya tetap dan biaya variable pada usahatani tanaman tahunan dan
tanaman semusim (sebutkan jenis tanamannya).
 Biaya Tetap
Biaya tetap, kadang-kadang disebut disebut overhead adalah biaya-
biaya yang dalam batas-batas tertentu tidak berubah ketika kegiatan
berubah. Jadi kenaikan pengunaan lahan sebanyak 20% untuk suatu jenis
tanaman atau jumlah ternak telah meningkat biaya tetap. Namun kenaikan
sebesar 100% bagaimanapun akan mningkatkan biaya tetap. Pada
kebanyakan usaha tani, biaya-biaya tetap tidak terlalu banyak berubah
mengikuti tingkat atau campuran perubahan kegiatan kecuali tentu saja
kenaikan karena pertambahan biaya. Ada dua macam biaya tetap yang
ketahui secara umum yaitu:

a. Biaya Tetap Total, yang termasuk Biaya tetap total meliputi:


 Pengelauaran untuk biaya hidup petani
 Upah, pangan dan sandang pangan
 Tingkat bunga pinjaman dan pembayaran kembali
 Pengantian berbagai jenis barang modal seperti ala-alat, mesin-
mesin dan bangunan
 Perbaikan persediaan ai, jlan dan peralatan
 Pengeluaran untuk perjalanan dan bisnis
 Biaya untuk mengoperasikan sepeda motor atau truc sewa

b. Biaya Operasi, Komponen utama biaya tetap atau untuk operasi


adalah :
 Upah penaksanaan kegiatan sebuah konsep yang controversial
 Upah karyawan tetap
 Pengelauran-pengeluaran bisnis
 Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya untuk pengunaan input yang tidak
tetap. Smakin banyak memakai input variabel maka input variable, maka
setiap input ekstra menyumbang output semakin sedikit. Buaya variabl
juga dikenal sebagai biaya-biaya langsung. Sesuai dengan namanya biaya-
biaya ini berubah-ubah mengikuti ukuran atau tingkat output suatu
kegiatan. Misalkan jika lahan yang ditanami jagung diperluas 50%, maka
bibit pupuk dan tenaga kerja akan bertambah walaupun tik 50%. Kadang-
kadang misalkan tenaga kerja tersedia tanpa biya eksta

Biaya variabel proporsional terhadap tingkat intensif setiap


kegiatan, namun juga memerlukan hasil per hektar, jadi jumlah dan jenis
pupuk, bibit, pengolahan lahan dan penyiangan sebagian besar
menentukan hasil tanaman perhektar. Demikian pula, tingkat dan jenis
pakan dan obat-obatan yang berpengaruh pada penting terhadap
produktivitas setiap jenis tanaman maupun ternak.

Upaya untuk mengidentifikasi biaya-biaya variable suatu kegiatan


dimaksud untuk memberikan gambaran pada petani mengenai
besarperubahan biaya jika memperluas atau mengontrak kegiatan apapun
misalkan jika diputuskan mengurangi luas lahan kapas dan memperluas
lahan jagung, biaya variable akan berubah. Dengan mengetahui
kemungkinan biaya variable dan pendapatan kotor, penasihat petani harus
segera membuat penilaian tentang kegunaan setiap perubahan yang
diusulkan.

 Tanaman Musiman, meliputi:

 Tebu  kunyit  Jahe


 Jarak  Nilam  Rosella
 Kapas  Temulawak  Ubi kayu
 Bengkuang  lengkuas  Pandan
 Akar Wangi  Tembakau  Jagung

 Tanaman Tahunan, meliputi:


 Karet
 Cengkeh
 Kelapa
 Kapuk
 Kelapa sawit
 Coklat

Anda mungkin juga menyukai