KELOMPOK 1
atau
Biaya rata-rata = besarnya biaya produksi total per unit output
M atau Biaya marginal = perubahan biaya total atau biaya variabel total
yang disebabkan oleh perubahan output.
penerimaan
• Pada jangka panjang, proses produksi tidak menggunakan input tetap, seluruh biaya produksi adalah variabel.
• Perilaku biaya produksi jangka panjang = keputusan penggunaan input jangka pendek.
• Long-run average curve (LRAC) merupakan biaya rata-rata terendah dari kombinasi input yang digunakan
untuk menghasilkan setiap tingkat output tertentu.
keuntungan
𝑑𝑇𝐶
=𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 𝑇𝐶 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑀𝐶
𝑑𝑄
Maka
MR – MC = 0
+ = minimalisasi
- = maksimalisasi
B Konsep Dualitas Biaya dan
Produksi
1. Bentuk dari fungsi biaya variabel berkaitan erat dengan bentuk fungsi
produksi sebab fungsi biaya diturunkan dari fungsi produksi.
2. Fungsi biaya variabel merupakan bayangan cermin fungsi produksi.
3. Fungsi produksi merefleksikan fakta bahwa tambahan unit input akan
memproduksi tambahan output yang semakin berkurang (The Law of
Diminishing Returns).
4. Hal ini mengindikasikan semakin mahalnya biaya input variabel setelah
fungsi produksi mencapai titik balik.
Jika y/x=APP, maka x/y=1/APP.
Persamaan x/y dalam contoh hipotetik di
samping merepresentasikan biaya rata-
rata pupuk nitrogen untuk memproduksi
satu unit output tambahan yang
dinyatakan dalam unit input fisik, tidak
dalam satuan mata uang ($ atau Rupiah).
Biaya tersebut dapat dikonversikan ke
dalam unit mata uang dengan
mengalikan 1/APP x harga pupuk
nitrogen (v0), sehingga AVCn=v0/APP.
Karena y/x=MPP, maka x/y=1/MPP. Persamaan x/y menunjukkan biaya marginal pupuk
nitrogen untuk memproduksi satu unit tambahan output dalam satuan fisik.
Biaya fisik sebesar 1/MPP ini dapat dikonversikan ke dalam satuan mata uang dengan
mengalikan harga pupuk nitrogen —> v0 x 1/MPP = MCn = v0/MPP.
Pada aplikasi 180 pound pupuk nitrogen per acre, biaya marginal (MC) adalah 5,68 (unit
moneter per bu jagung yang dihasilkan).
Jika jagung dijual seharga 4,00 per bu, maka tambahan biaya produksi (MC) jagung per bu
adalah 5,68 sedangkan tambahan penerimaan (MR) yang diperoleh hanya sebesar 4,00.
Sementara itu pada aplikasi nitrogen sebanyak 160 pound per acre, biaya marginal (MC) yang
diperlukan adalah 0,458. Jika jagung dijual dengan harga 4,00 per bu maka selisih sebesar 3,54
merupakan profit petani.
Petani dapat meningkatkan keuntungan dengan menambah aplikasi pupuk nitrogen sampai
biaya marginal sama dengan penerimaan marginal (MC=MR), yaitu pada level aplikasi pupuk
nitrogen kurang dari 180 pound (179,322 pound/acre).
C Fungsiproduksi
Fungsi produksi invers
invers
Di mana :
Artinya, unit input terakhir yang diaplikasikan
a≥0;a>0;a<0
tidak memberikan output tambahan atau dengan
kata lain tidak mengubah level output.
Contoh
Level input yang memaksimalkn ouput pada fungsi produksi :
Atau
Dimana , b, dan bernilai konstan.
JIKA
𝟎 𝟎
𝒑 𝒃≠𝒗 Posisi maksimalisasi profit tidak dapat dicari
Contoh
Misal dan , maka turunan pertama dapat ditulis:
Maka :
Jawab :
Dimana :
a = -0,000276
b = 0,0336
c = 2,85
Bilangan negatif menunjukkan bahwa keuntungan maksimum, bilangan positif mengimplikasikan titik
minimalisasi keuntungan.
referensi
REFERENSI
Koerniawati, Tatiek. Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan
Neoklasik. Agricultural Production Economics. IV(11-13).
Hanafie, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta:
CV Andi Offset.