Anda di halaman 1dari 28

Costs, returns

and profit on the output side

KELOMPOK 1

Dwi Lola Indah Saraswati A1A019002


Nurlela Dwi Sartika A1A019071
Riza Dewi Nurmala A1A019078
Juliyana Widiarti A1A019079
Gita Fitryani A1A019119
A

BIAYA, PENERIMAAN DAN


KEUNTUNGAN DARI SISI
OUTPUT
BIAYA

“Biaya Variabel (Variabel Cost, VC)”


Adalah biaya produksi yang berubah
sesuai dengan banyak sedikitnya output
yang dihasilkan.
Contoh :
Selama satu musim tanam, biaya
variabel yang digunakan untuk
memproduksi tanaman jagung adalah
biaya untuk membeli input variabel
seperti pupuk, benih, dan obat-obatan
“Biaya Tetap (Fixed Cost, FC)”
Adalah biaya yang tidak tergantung pada
banyak sedikitnya output yang dihasilkan.
Contoh :
Biaya untuk sewa tanah, membangun gudang,
membeli peralatan mesin pertanian, penyusutan
gedung dan peralatan.

BIAYA TOTAL (TC) = TVC + TFC


  atau
Biaya tetap rata-rata = besarnya biaya tetap per unit output

  atau Biaya variabel rata-rata = besarnya biaya variabel per unit


output

  atau
Biaya rata-rata = besarnya biaya produksi total per unit output

 M atau Biaya marginal = perubahan biaya total atau biaya variabel total
yang disebabkan oleh perubahan output.
penerimaan

Penerimaan total merupakan penerimaan seluruhnya yang diterima


oleh produsen. 𝑻𝑹=𝑷 ×𝑸
 

  𝑻𝑹 Penerimaan rata-rata merupakan penerimaan


𝑨𝑹= produsen per unit barang yang dijual.
𝑸

Penerimaan marginal merupakan kenaikan penerimaan


total yang disebabkan tambahan penjualan sebesar satu
 
∆𝑻𝑹 𝒅𝑻𝑹
unit. 𝑴𝑹= =
∆𝑸 𝒅𝑸
Konsep periodisasi proses produksi mempengaruhi biaya tetap dan
biaya variabel.
Jangka panjang  semua biaya adalah input variabel
Jangka pendek  semua biaya adalah input tetap
 Produksi dalam jangka pendek (short run) kurva biayanya berbentuk U
 Dalam jangka pendek MR dapat > MC
 Jika petani dapat menyamakan MR dengan SRMC (short run marginal cost), maka
terdapat sejumlah kurva SRMC dan SRAC (short run average curve) pada skala unit
usaha tertentu. Produsen akan mengoperasikan usahataninya di bawah titik minimum
SRAC
 Jika kurva SRAC berubah sesuai dengan perubahan skala unit usaha, maka kurva biaya
jangka panjang LRAC (long run average curve) dapat diturunkan dengan menggambar
kurva amplop (envelope curve) yang merupakan tangen pada setiap kurva biaya rata-rata
jangka pendek (SRAC).
• Dalam jangka panjang, produsen
akan menemukan dan memilih
kapasitas unit usahatani yang
berada pada titik minimum kurva
biaya rata-rata jangka panjang
(LRAC). Maka, MC = LRMC titik
impas
• Umumnya, biaya variabel
dinyatakan dalam satuan output (y)
karena pada usahatani dijumpai
lebih dari satu jenis input.

• Pada jangka panjang, proses produksi tidak menggunakan input tetap, seluruh biaya produksi adalah variabel.

• Perilaku biaya produksi jangka panjang = keputusan penggunaan input jangka pendek.

• Long-run average curve (LRAC) merupakan biaya rata-rata terendah dari kombinasi input yang digunakan
untuk menghasilkan setiap tingkat output tertentu.
keuntungan

 Jika petani ingin menjual hasil panen yang diperolehnya dengan


harga pasar.
Mis. TR = garis lurus dengan slope positif yang konstan sebesar ,
maka
TR = .Q
Keuntungan petani dirumuskan = TR - TC

 Profit (keuntungan) tertinggi akan dicapai pada saat selisih antara


TR dan TC paling besar

Profit minimum pada titik pertama TC diatas TR, di mana slope


dari fungsi produksi sama dengan nol.
 𝑑𝑇𝑅
=𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 𝑇𝑅 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑀𝑅
𝑑𝑄

 𝑑𝑇𝐶
=𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 𝑇𝐶 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑀𝐶
𝑑𝑄

 Maka
MR – MC = 0

+ = minimalisasi
- = maksimalisasi
B Konsep Dualitas Biaya dan
Produksi
1. Bentuk dari fungsi biaya variabel berkaitan erat dengan bentuk fungsi
produksi sebab fungsi biaya diturunkan dari fungsi produksi.
2. Fungsi biaya variabel merupakan bayangan cermin fungsi produksi.
3. Fungsi produksi merefleksikan fakta bahwa tambahan unit input akan
memproduksi tambahan output yang semakin berkurang (The Law of
Diminishing Returns).
4. Hal ini mengindikasikan semakin mahalnya biaya input variabel setelah
fungsi produksi mencapai titik balik.
Jika y/x=APP, maka x/y=1/APP.
Persamaan x/y dalam contoh hipotetik di
samping merepresentasikan biaya rata-
rata pupuk nitrogen untuk memproduksi
satu unit output tambahan yang
dinyatakan dalam unit input fisik, tidak
dalam satuan mata uang ($ atau Rupiah).
Biaya tersebut dapat dikonversikan ke
dalam unit mata uang dengan
mengalikan 1/APP x harga pupuk
nitrogen (v0), sehingga AVCn=v0/APP.
  Karena y/x=MPP, maka x/y=1/MPP. Persamaan x/y menunjukkan biaya marginal pupuk
nitrogen untuk memproduksi satu unit tambahan output dalam satuan fisik.
 Biaya fisik sebesar 1/MPP ini dapat dikonversikan ke dalam satuan mata uang dengan
mengalikan harga pupuk nitrogen —> v0 x 1/MPP = MCn = v0/MPP.

 Pada aplikasi 180 pound pupuk nitrogen per acre, biaya marginal (MC) adalah 5,68 (unit
moneter per bu jagung yang dihasilkan).
 Jika jagung dijual seharga 4,00 per bu, maka tambahan biaya produksi (MC) jagung per bu
adalah 5,68 sedangkan tambahan penerimaan (MR) yang diperoleh hanya sebesar 4,00.
 Sementara itu pada aplikasi nitrogen sebanyak 160 pound per acre, biaya marginal (MC) yang
diperlukan adalah 0,458. Jika jagung dijual dengan harga 4,00 per bu maka selisih sebesar 3,54
merupakan profit petani.
 Petani dapat meningkatkan keuntungan dengan menambah aplikasi pupuk nitrogen sampai
biaya marginal sama dengan penerimaan marginal (MC=MR), yaitu pada level aplikasi pupuk
nitrogen kurang dari 180 pound (179,322 pound/acre).
C Fungsiproduksi
Fungsi produksi invers
invers

1. Fungsi produksi merupakan pemetaan fungsi biaya secara dualistik (dual


function).
2. Bila fungsi produksi meningkat dengan laju pertambahan yang semakin
menurun (The Law of Diminishing Returns) maka invers fungsi
produksi akan meningkat dengan laju pertambahan yang semakin
meningkat.
Fungsi Biaya sebagai Invers Fungsi Produksi

  fungsi produksi adalah y=bx, maka fungsi


Jika
invers nya adalah x=
Contoh:
1. Misal y=2x
Fungsi produksi invers nya adalah x= = 0,5y
2. Misal y=
Fungsi produksi invers nya adalah x==

Persamaan umum fungsi produksi invers adalah


sebagai berikut:
Fungsi Produksi: y=
Fungsi Produksi Invers: x=
  Pada fungsi produksi invers terkandung seluruh koefisien yang sama
dengan fungsi produksi original sehingga dapat dikonversikan menjadi
fungsi biaya variabel melalui perkalian fungsi dengan biaya input variabel
yang selama periode analisis diasumsikan konstan ( ).
 Bila fungsi biaya diketahui, koefisien fungsi produksi dapat ditetapkan
tanpa harus mengetahui jumlah input yang digunakan.
 Rumus umum yang dapat digunakan untuk fungsi produksi y=f(x) adalah
x=(y)
 Akan tetapi perlu diketahui, bahwa tidak semua fungsi produksi dapat
diinversikan menjadi bentuk fungsi lain.
d

Tingkatan Penggunaan Input yang


Memaksimalkan Output dan
Keuntungan
MEMAKSIMALKAN OUTPUT

“Fungsi MPP harus sama dengan


nol”
Umumnya bentuk fungsi

  𝒅𝒚 produksi adalah sebagai berikut:


𝑴𝑷𝑷 = =𝟎
𝒅𝒙 y = ax2 +bx + c

Di mana :
Artinya, unit input terakhir yang diaplikasikan
a≥0;a>0;a<0
tidak memberikan output tambahan atau dengan
kata lain tidak mengubah level output.
Contoh
 
Level input yang memaksimalkn ouput pada fungsi produksi :

Maka untuk mencari MPP fungsi di atas harus diturunkan menjadi

Untuk mencari nilai x digunakan rumus :


 
Jawab :

a = -0,000069 b = 0,0084 c = 0,75

Berdasarkan prinsip ekonomi nilai x tidak boleh negatif


sehingga yang digunakan untuk memaksimalkan y adalah x 2
sebesar 181,169.
MEMAKSIMALKAN keuntungan

“slope fungsi keuntungan harus sama dengan nol”


 

Atau

 
Dimana , b, dan bernilai konstan.
JIKA
𝟎 𝟎
 
𝒑 𝒃≠𝒗 Posisi maksimalisasi profit tidak dapat dicari

𝟎 𝟎 Profit dapat ditingkatkan dengan menambah penggunaan x dalam


 
𝒑 𝒃> 𝒗 jumlah lebih banyak

𝟎 𝟎 Tambahan penggunaan x tidak dapat menutup tambahan biaya yang


 
𝒑 𝒃< 𝒗 harus dikeluarkan.
Profit dapat dimaksimalkan pada titik dimana Slope TVP = Slope TFC atau VMP
= MRC
 
Dimana :
TVP =
TFC =
Maka :

 
Contoh

   
Misal dan , maka turunan pertama dapat ditulis:

Maka :
 Jawab :
 

Dimana :
a = -0,000276
b = 0,0336
c = 2,85

x = 179,322 (digunakan nilai x yang positif)


 
Untuk memastikan nilai profit maksimal dan bukan minimal, digunakan uji penurunan kedua
(second order condition). Turunan pertama fungsi produksi (MPP) diturunkan lagi untuk memperoleh
turunan orde kedua.

Jika x= 179,322, maka :

Bilangan negatif menunjukkan bahwa keuntungan maksimum, bilangan positif mengimplikasikan titik
minimalisasi keuntungan.
referensi
REFERENSI
Koerniawati, Tatiek. Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan
Neoklasik. Agricultural Production Economics. IV(11-13).
Hanafie, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta:
CV Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai