Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro

 Elastisitas Produksi dan Daerah-Daerah Produksi

Elastisitas produksi adalah rasio perubahan relatif jumlah output yang dihasilkan
dengan perubahan relatif jumlah input yang dipergunakan. Atau dapat ditulis :
Presentase perubahan output
Ep=
Presentase perubahan input

Misalnya, perubahan output yang dihasilkan akibat perubahan jumlah input

sebesar10% adalah 20%, maka elastisitas produksinya adalah 2 (dua).
Elastisitas produksi juga dapat ditulis secara matematis sebagai berikut:

df /f df k PM ( Produk Marginal)
Ep= (definisi) = . =
dk /k dk f PR (Produk Rata−Rata)

 Dari persamaan matematis tersebut, nampak adanya hubungan antara

elastisitasproduksi dengan produk marginal dan produk rata-rata,sebagai berikut:
1. Jika tingkat produksi di mana PM > PR maka EP > 1
2. Jika tingkat produksi di mana PM = PR maka EP = 1
3. Jika tingkat produksi di mana PM = 0 maka EP = 0
4. Jika tingkat produksi di mana PM negatif maka EP juga negatif.

 Berdasarkan nilai elastisitas produksi ini, proses produksi dapat dibagi ke dalam tiga
daerah produksi, yaitu :
1. Daerah dengan EP > 1 sampai EP = 1. Daerah ini dinamakan daerah tidak rasional
(irrational stage of production) dan ditandai sebagai Daerah I dari produksi.
2. Daerah dengan EP = 1 sampai EP = 0. Daerah ini dinamakan daerah rasional
(rational stage of production) dan ditandai sebagai Daerah II dari produksi. Pada
daerah ini akan dicapai keuntungan maksimum.
3. Daerah dengan EP = 0 sampai EP < 0. Daerah ini juga dinamakan daerah tidak
rasional dan ditandai sebagai Daerah III. Pada daerah ini penambahan input justru
akan mengurangi keuntungan.

 Fungsi Produksi Dengan Satu Faktor Produksi

Fungsi produksi dengan satu faktor produksi adalah hubungan antara tingkat produksi
dengan satu macam faktor produksi yang digunakan , sedangkan faktorfaktor produksi yang
lain dianggap penggunaannya tetap pada tingkat tertentu (ceteris paribus).
Di dalam mempelajari fungsi produksi terdapat tiga ukuran penting yang perlu
diperhatikan, yaitu
 1. Produk Total (PT)
Produk Total adalah tingkat produksi total (= Y, dalam fungsi produksi diatas).
2. Produk Rata-Rata (PR)
Produk Rata-Rata adalah hasil rata-rata per unit input variabel (= Y/X).
3. Produk Marjinal (PM)
Produk Marjinal adalah tambahan output yang dihasilkan dari tambahan satu unit
input variabel ( Y/X atau Y/X).

 Efisiensi dan Produk Optimum

Konsep efisiensi dapat dipandang dari dua aspek, yaitu dari aspek teknis dan dari
aspek ekonomis. Konsep efisiensi dari aspek teknis dinamakan konsep efisiensi teknis.
Efisiensi teknis maksimum dicapai pada saat dicapai produk rata- rata maksimum. Tingkat
pemakaian faktor produksi yang menghasilkan produk rata-rata maksimum, secara teknis
dipandang sebagai tingkat produksi optimum. Untuk menentukan tingkat efisiensi dan
produksi optimum secara teknis ini cukup dengan diketahuinya fungsi produksi.
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau
efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini.
Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien
apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi
optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi
produksi. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan () dapat
ditulis:

 = PY. Y - Px.X, di mana Y = jumlah produk; PY = harga produk; X = faktor

produksi; Px = harga faktor produksi. Agar supaya  mencapai maksimum maka turunan
pertama fungsi tersebut harus sama dengan nol atau dapat ditulis sebagai berikut :
dπ dY dY Px
=PY . −Px=0 atau PY ; atau NPM =Px atau PM =
dx dx dx Py

Jadi jelaslah bahwa untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep
efisiensi ekonomis diperlukan dua syarat, yaitu:
1. Syarat keharusan (necessary condition) : hubungan teknis antara produk danfaktor
produksi atau fungsi produksi
2. Syarat kecukupan (sufficiency condition) : nilai produk marginal dari faktor produksi
yang dipakai harus sama dengan harga satuan faktor produksi itu.
 Translate

 Elasticity of Production and Production Areas

The elasticity of production is the ratio of the relative change in the amount of output
produced to the relative change in the amount of input used. Or it can be written:
Percentage change ∈output
Ep=
Percentage change ∈input

For example, the change in output resulting from a change in the amount of input by 10%
is 20%, then the elasticity of production is 2 (two).
The elasticity of production can also be written mathematically as follows:

df /f df k PM ( Marginal Product)
Ep= definition = . =
d k /k dk f PR( Average Product )

 From this mathematical equation, it appears that there is a relationship between the
elasticity of production with marginal product and average product, as follows:
1. If the production level where PM > PR then EP > 1
2. If the production level where PM = PR then EP = 1
3. If the production level where PM = 0 then EP = 0
4. If the production level where PM is negative then EP is also negative.

 Based on the value of this production elasticity, the production process can be divided
into three production areas, namely:
1. Areas with EP > 1 to EP = 1. These areas are called irrational stages of production and
are marked as Region I of production.
2. The area with EP = 1 to EP = 0. This area is called the rational stage of production and
is marked as Region II of production. In this area will be achieved maximum profit.
3. Regions with EP = 0 to EP < 0. These regions are also called irrational regions and are
marked as Region III. In this area the addition of inputs will actually reduce profits.

 Production Function With One Factor Of Production

The production function with one factor of production is the relationship between the
level of production and one type of production factor used, while other factors of production
are considered to be used at a certain level (ceteris paribus).
 In studying the production function there are three important measurements that need to
be considered, namely :
1. Total Product (PT)
Total Product is the total production level (= Y, in the production function above).
2. Average Product (PR)
Average Product is the average yield per unit of variable input (= Y/X).
3. Marginal Product (PM)
Marginal Product is the additional output that results from one additional unit of
variable input.

 Optimum Efficiency and Product

The concept of efficiency can be viewed from two aspects, namely from the technical
aspect and from the economic aspect. The concept of efficiency from the technical aspect is
called the concept of technical efficiency. Maximum technical efficiency is achieved when
maximum average product is achieved. The level of use of factors of production that
produces the maximum average product is technically seen as the optimum level of
production. To determine the technically optimum level of efficiency and production, it is
sufficient to know the production function.
The concept of efficiency from the economic aspect is called the concept of economic
efficiency or price efficiency. In the economic theory of production, generally use this
concept. Viewed from the concept of economic efficiency, the use of factors of production is
said to be efficient if it can produce maximum profit. To determine the optimum production
level according to the concept of economic efficiency, it is not enough just to know the
production function. Mathematically, these conditions are as follows. Gain ( π ) can be written:
π = P.Y. Y - Px.X, where Y = number of products; PY = product price; X = factor of
production; Px = factor price of production. In order for π to reach a maximum, the first
derivative of the function must be equal to zero or can be written as follows:
dπ dY dx
=PY . d Y − ¿ Px=0∨PY ;∨NPM =Px∨PM = ¿
dx dx dx dy

So it is clear that to determine the optimum level of production according to the concept of
economic efficiency, two conditions are needed, namely:
1. Necessary condition: the technical relationship between the product and the factors of
production or production function.
2. Sufficiency condition: the value of the marginal product of the factor of production
used must be equal to the unit price of that factor of production.