Anda di halaman 1dari 10

Ekonomi produksi:

Elastisitas Produksi (P-6)

oleh: Dr. Ir. Harniati, MSc

POLBANGTAN BOGOR PRODI AGH 2021


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
elastisitas PRODUKSI
(Pertemuan 6)

Elastisitas
&Tahapan
Produksi

Fungsi
Biaya
ELASTISITAS PRODUKSI
(Elasticity of Production)

ELASTISITAS PRODUKSI
Suatu konsep untuk mengukur tingkat kepekaan output thdp perubahan
pemakaian input disebut elastisitas produksi.

Elastisitas Produksi (=Ep):persentase perubahan output yg disebabkan


oleh persentase perubahan input yg dipakai.

Ep= (∆Y/Y) : (∆X/X) = (∆Y/Y) (X/∆X) = (∆Y/∆X) (X/Y)


Karena: ∆Y/∆X =PM dan X/Y=1/PR, maka: Ep = PM/PR
FUNGSI PRODUKSI KLASIK DAN ELASTISITAS PRODUKSI

Pada tingkat produksi dg PM>PR, maka Ep>1; artinya penambahan input sebesar 1%
akan menyebabkan penambahan output lebih besar drpd 1% (mulai dari ttk .0 s.d. titik
PM=PR)

Pada tingkat produksi dengan PM=PR, maka Ep=1, artinya jika input ditambah sebesar
1% akan menaikan output sebesar 1% juga. Keadaan ini terjadi pada saat PR maksimum.

Pada tingkat produksi dimana PM=0, maka Ep=0, artinya bahwa jika ada penambahan
input sebesar 1% tidak akan mengubah jumlah output yg dihasilkan.Ep=0 tercapai pd saat PT me
ncapai maksimum.
FUNGSI PRODUKSI KLASIK DAN ELASTISITAS PRODUKSI

Pada tingkat produksi dimana PM<PR, dan PM positif, maka:0<Ep<1. Pada daerah ini,
jika input dinaikkan sebesar 1%, maka output akan meningkat lebih dari 0%, tetapi
kurang dari 1%

Pada tingkat produksi dimana PM<0, maka Ep<0 (negatif).Pada daerah ini kenaikan input
1% akan menghasilkan kenaikan output yg negatif.
C

Grafik: Hubungan
TP, AP, dan MP

A
= Titik Balik,
MP max
B= Titik Singgung
MP=AP
AP max
C= Titik TP max,
MP=0
Grafik: Tahapan
(FASE) Produksi

Ep = PM/PR
PM=3
PR=2
Ep= 1,5
Ep= -1,5
ELASTISITAS PRODUKSI DAN TAHAPAN/ DAERAH PRODUKSI

DAERAH I (Ep>1): apabila produsen ingin menjalankan usahanya dan ingin memperoleh
keuntungan yg maksimum, maka produsen tsb harus terus memperbesar usahanya dg terus
menambah input. Jadi di mana pun dalam daerah I ini tdk akan tercapai laba maksimum,
oleh karenanya daerah I disebut daerah irrasional.

DAERAH II (0<Ep<1):apabila produsen ingin memaksimumkan laba (sdh memperhitungkan


penerimaan dan biaya), produsen tsb dapat memilih–milih tingkat produksi di daerah ini.
Hal itu dpt dilakukan oleh produsen yg rasional, oleh karenanya daerah II ini disebut
daerah rasional.
ELASTISITAS PRODUKSI DAN TAHAPAN/ DAERAH PRODUKSI

DAERAH III (Ep<0):pada daerah ini penambahan input variabel yg dikombinasikan dg


input tetap akan menyebabkan PT menurun.Untuk menghasikan output yg sama bisa di-
gunakan jumlah input yg lebih sedikit. Kalau produsen tetap beroperasi pada daerah ini ia di
anggap tidak rasional, oleh karenanya daerah III ini disebut daerah irrasional.
The End
Thank you

Anda mungkin juga menyukai