Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dewana Putri Mahara

NIM : 02.05.20.075
Prodi : Agribisnis Hortikultura 4C

Tugas Manajemen Keuangan


a. Kerjakan tugas ini secara individu !
b. Tugas diserahkan sebelum perkuliahan Senin, 4 Desember 2023.
Kasus Pengelolaan dan pengendalian Keuangan
1. Suatu perusahaan Agribisnis yang bergerak dalam Agroindustri hortikultura
kebutuhan Kas tiap tahunnya Rp 2.400 juta.dan diasymsikan pemakaian tiap harinya
konstan. Biaya transaksi setiap kali merubah sekuritas menjadi kas adalah Rp
100.000. Tingkat bunga yang diperoleh karena memiliki sekuritas adalah 10 %.
Pertanyaan :
Berapa jumlah sekuritas yang harus diubah menjadi kas untuk setiap kali dibutuhkan ?
Jawaban :
Diketahui :
D = Rp 2.400 juta
o = Rp 100.000
I = 10%
Ditanya :
Berapa jumlah sekuritas yang harus diubah menjadi kas untuk setiap kali dibutuhkan ?
Jawab :
√2𝑜𝐷
Q= 𝑖

√2(100.000)(2.400 𝑗𝑢𝑡𝑎)
Q= 0,10

Q = 69.282
Maka, perusahaan perlu menjual sekuritas senilai Rp 69.282 setiap kali saldo
kasnya mencapai nol.

2. Suatu perusahaan Agribisnis yang bergerak dalam Agroindustri hortikultura pada


awalnya melakukan penjualan secara tunai. Penjualan yang tercapai setiap tahunnya
rata-rata sebesat Rp 1.600 juta. Perusahaan kemudian merencanakan akan
menawarkan syarat penjualan n/60. Diharapkan dengan syarat penjualan yang baru
tersebut perusahaan dapat meningkatkan penjualan sampai dengan Rp 2,100 juta.
Profit margin 16 %.
Pertanyaan :
a. Apakah perusahaan perlu beralih ke penjualan kredit tanpa diskon, kalau biaya
dana sebesar 18 %
b. Apabila perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/20 net 60, apakah perusahaan
mengintrodusir diskon atau menjual kredit tanpa diskon ?
c. Bagaimana dengan adanya kemungkinan piutang tidak terkumpul dari n/60
diperkirakan 1 % tidak terbayar. Apakah perusahaan sebaiknya menjual secara
kredit atau tetap tunai ?
Jawaban :
Analisis penjualan kredit tanpa diskon dengan penjualan tunai (memperhatikan
kemungkinan piutang tidak tertagih)
Manfaat
Tambahan keuntungan karena
tambahan penjualan = (2.100-
1.600) x 16%
Pengorbanan Perputaran piutang = 360 hari/60
hari = 6 kali dalam 1 tahun
Rata-rata piutang = Rp 2.100/6 =
Rp 350.000.000
Dana yang diperlukan untuk
membiayai piutang = 84% x Rp
350 juta = Rp 294 juta
Biaya dana yang harus ditanggung 52,92 juta
karena memiliki tambahan piutang
= Rp 294 juta x 18%
Tambahan manfaat bersih 27,08 juta
Karena, manfaat>pengorbanan, atau perubahan tersebut memberikan manfaat
bersih (350-52,92 juta = 297,08 juta), yang artinya akan memberikan keuntungan.
Maka, perusahaan perlu beralih ke penjualan kredit tanpa diskon.
Analisis penjualan kredit dengan diskon dibandingkan tanpa diskon
Manfaat
Rata-rata periode pembayaran 80 juta
piutang = 0,5(20) + 0,5(60) = 40
hari
Perputaran piutang = 360 hari/20 18 kali/satu tahun
Rata-rata piutang = Rp 2.100/18 166,67 juta
Dana yang diperlukan untuk 140 juta
membiayai piutang = 84% x Rp
166,67 juta
Penurunan biaya dana = (Rp250 210 juta
juta-Rp 140 juta) x 16%
Pengorbanan Diskon yang diberikan = 2% x
2.100 juta = 42 juta
Tambahan manfaat bersih 0,84 juta
Karena, manfaat>pengorbanan, atau kebijakan tersebut memberikan manfaat
bersih (210 juta-42 juta =168 juta), yang artinya akan memberikan keuntungan namun
jika dibandingkan dengan tanpa diskon, manfaat tanpa diskon>diberi diskon (297,08
juta>168 juta)

Analisis penjualan kredit tanpa diskon dengan penjualan tunai


(memperhatikan kemungkinan piutang tidak tertagih)
Manfaat
Tambahan keuntungan karena 80 juta
tambahan penjualan = (2.100-
1.600) x 16%
Pengorbanan Perputaran piutang = 360 hari/60
hari = 6 kali dalam 1 tahun
Rata-rata piutang = Rp 2.100/6 =
Rp 350.000.000
Dana yang diperlukan untuk
membiayai piutang = 84% x Rp
350 juta = Rp 294 juta
Biaya dana yang harus ditanggung 52,92 juta
karena memiliki tambahan piutang
= Rp 294 juta x 0,18
Kerugian karena penjuaan tidak 21 juta
terbayar = 1% x Rp 2.100 juta
Tambahan manfaat bersih 6,08 juta
Karena, manfaat>pengorbanan, atau kebijakan tersebut memberikan manfaat
bersih (350-52,92 juta-21 juta = 276,08 juta), yang artinya akan memberikan
keuntungan. Maka, perusahaan sebaiknya menjual secara kredit dibandingkan dengan
tunai

3. Seorang pembeli akan membeli dengan kredit suatu produk /unitnya Rp 10.000,- .
Harga pokok barang tersebut adalah Rp 8.000,- dan diperkirakan probabilitas pembeli
akan melunasinya 0,90. Apakah permohonan kredit dari pembeli tersebut akan
dikabulkan ? Gunakan Analisis Expected profit !
Jawaban :
Diketahui :
Probabilitas akan membayar = 0,90
Probabilitas tidak membayar = 0,10
Harga = Rp 10.000
Biaya = Rp 8.000
Ditanya :
Apakah permohonan kredit dari pembeli tersebut akan dikabulkan ?
Jawab :
Expected profit = Probabilitas akan membayar (harga-biaya)-probabilitas tidak
membayar (biaya)
Expected profit = 0,90 (10.000-8.000) – 0,10 (8.000)
Expected profit = 1800-800
Expected profit = 1.000
Maka, karena expected profit posotif, sehingga permohonan tersebut
sebaiknya dikabulkan.

Anda mungkin juga menyukai