Anda di halaman 1dari 8

Review dan Latihan Soal

I. Kebijakan Dividen
Bentuk Dividen :
1.Dividen Tunai ( Cash Dividend )
2.Dividen Saham ( Stock Dvidend )
3.Pemecahan Saham ( Stock Split )
4.Pembelian Kembali Saham ( Repurchase Of Stock )
Teori Kebijakan Dividen :
1. DividenTidak Relevan.
2. Bird in HandTheory.
3. Teori Dividen Residual.
4. Teori Perbedaan Pajak.
5. Teori Signaling Hypothesis.
6. Teori Clientele Effect.
Pandangan Moderat
1.Walter Model.
2. Gordon Model.
II Modal Kerja
Konsep Modal Kerja :
1. Modal Kerja Kuantitatif Modal Kerja Bruto ( Gross Working
Capital ).
2. Modal Kerja Kualitatif Modal Kerja Neto ( Net Working
Capital ).
Siklus Konversi Kas ( Cash Conversion Cycle = CCC )
CCC = OC – APP
OC = AAI + ACP
CCC = AAI + ACP – APP
AAI = ( 360 x Inventory ) : COGS
ACP = ( 360 x AR ) : Sales
APP = ( 360 x AP ) : COGS
AAI = Average Age Of Inventory = Rata-rata Umur Persediaan
ACP = Average Collection Period = Rata-rata Periode Tagih
APP = Average Payment Period = Rata-rata Periode Bayar.
1
III Manajemen Kas dan Surat Berharga
Model Manajemen Kas dan Surat Berharga
1. Model Baumol
Asumsi dalam model ini bahwa perusahaan memiliki permintaan
kas yang relatip konstan setiap periode.
JumlahTransfer kas yang optimal ( ECQ ) terjadi apabila :
Biaya Transfer ( Biaya Konversi ) = Biaya Opportunity

DC
Biaya Transfer = CC
ECQ

ECQ
Biaya Opportunity = OC 2

2.DC.CC
ECQ = OC
ECQ ( Economic Cash Quantity ) = Jumlah transfer kas yang
optimal
DC ( Demand For Cash ) = Total penggunaan ( pengeluaran ) kas
selama interval waktu tertentu biasanya 1 tahun.
CC ( Conversion Cost ) = Biaya tetap transaksi pembelian atau
penjualan sekuritas.
OC ( Opportunity Cost ) = Tingkat bunga yang diaplikasikan pada
sekuritas.
2. Model Miller-Orr
Model ini cocok untuk kondisi dimana pengeluaran kas
berfluktuasi dari waktu ke waktu.

3b 2
Z = 3
4i
Z = Saldo kas yang optimal / Titik balik ( Return Point )
b = Biaya tetap untuk transaksi surat berharga
2
2= Varience kas masuk bersih setiap hari
i = Bunga harian surat berharga
Kalau batas minimal / batas bawah ( L ) diketahui maka Z* = Z + L
Nilai maksimal sebagai batas atas ( H ) = 3Z
Kalau batas minimalnya / batas bawahnya diketahui maka :
Batas atas ( H ) = 3Z + Batas minimal ( L ) atau
Batas atas ( H ) = 3Z* - 2 L
Kas dikonversi menjadi surat berharga = H – Z
Surat berharga dikonversi menjadi kas =Z – L
IV Manajemen Piutang
Apabila perusahaan akan merubah kebijakan manajemen piutang
misalnya diberikan potongan tunai bagi pelanggan yang
membayar pada periode tertentu maka akan terjadi perubahan
perubahan seperti berikut ini :
1. Hari rata2 pengumpulan piutang ( Average Collection Period ) di
harapkan akan berkurang, karena pelanggan yang tadinya
tidak memperoleh potongan tunai sekarang dapat
memanfaatkan. Hal ini berarti terjadi pembayaran yang lebih
awal sehingga perusahaan akan mempunyai kesempatan lebih
awal untuk menggunakan dana tersebut ( memenuhi prinsip
time value of money ).
2.Kerugian piutang ( bad debt ) diharapkan akan menurun pula,
karena banyaknya pelanggan yang memanfaatkan potongan
tunai yang ditawarkan perusahaan, maka probabilitas kerugian
piutang akan semakin berkurang, sehingga keuntungan
perusahaan jadi meningkat.
3.Aspek lain yang negatif dari adanya potongan tunai adalah
menurunnya sumber dana yang berasal dari penerimaan
piutang, bilamana semakin banyak pelanggan yang
memanfaatkan potongan tunai yang ditawarkan perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perusahaan harus mengkaji
sampai seberapa besar tambahan laba yang diperoleh ( seandainya
kebijakan pengumpulan piutang perusahaan dirubah ) dibandingkan
3
dengan tambahan biaya yang harus dikeluarkan. Apabila tambahan
laba lebih besar dari biaya-biaya yang dikeluarkan maka perubahan
kebijakan tersebut dapat dilaksanakan.
V Leasing
Dalam kuliah sebelumnya saudara telah belajar mengenai
pendanaan jangka panjang melalui penerbitan saham dan utang.
Selain kedua pendanaan tersebut, terdapat cara pendanaan lainnya
yang melalui sewa beli ( leasing ). Ketiga pendanaan ini lazim
dipakai untuk mendapatkan asset tetap ( barang modal ). Pada
pendanaan dengan modal sendiri dan utang, barang modal biasanya
diperoleh dengan cara pembelian. Pada pendanaan dengan leasing
biasanya barang modal dimanfaatkan kemampuannya dengan cara
sewa. Jadi biasanya asset tetap bukan milik dari penyewa ( lessee )
tetapi tetap milik pemilik asset ( lessor )
Membeli Asset
Jika perusahaan membeli asset maka asset tersebut milik
perusahaan. Asset tersebut dapat disusutkan sesuai umur
ekonomisnya. Besarnya depresiasi ini akan memberikan manfaat
berupa penghematan pajak. Jika pembelian dibiayai dengan hutang
berarti perusahaan membayar beban bunga.Beban bunga ini juga
akan memberikan manfaat penghematan pajak. Kedua manfaat ini
tidak ditemukan pada perusahaan yang melakukan leasing. Selain
itu karena asset dibeli,jika ada nilai sisa dan dapat dijual maka nilai
sisa tersebut dimiliki perusahaan. Untuk hal ini perusahaan harus
membayar pajak dari keuntungan penjualan asset.
Untuk mengetahui bahwa asset tersebut layak dibeli yaitu dengan
menghitung NPV, apabila hasil perhitungan NPV > 0 maka asset
tersebut layak untuk dibeli sebaliknya kalau NPV < 0 maka asset
tersebut tidak layak untuk dibeli.
Melakukan Leasing
Untuk mengetahui apakah perusahaan layak melakukan leasing
atau tidak maka perusahaan tersebut harus menghitung NAL. Kalau
perhitungan NAL> 0 maka perusahaan layak untuk melakukan
4
leasing.Tetapi kalau perhitungan NPV< 0 dan NAL > 0 maka harus
dijumlahkan dulu hasil perhitungan NPV dan NALnya,kalau hasilnya
> 0 maka layak untuk leasing tetapi kalau hasilnya < 0 maka tidak
layak untuk leasing.

Soal 1
Berikut ini diperoleh data dari PT WIRAGUNA Bekasi.
Biaya untuk mengkonversi surat berharga menjadi kas
sebesar Rp 50.000 dan perusahaan melakukan konversi
setiap 4 hari dengan asumsi 1 tahun = 360 hari.
Sedangkan tingkat pengembalian tahunan dari surat
berharga sebesar 12%.
Pertanyaan :
1. Hitunglah jumlah kas yang optimal untuk
mengkonversi surat berharga menjadi kas dengan
menggunakan model Baumol.
2. Hitunglah kebutuhan kas dalam 1 tahun dari PT
WIRABAKTI Bekasi.
3. Apabila penyimpangan arus kas bersih setiap harinya
( Varians ) sebesar Rp 468.750.000 dan batas bawah
( L ) kas sebesar Rp 125.000 sedangkan data-data
yang lain sama dengan soal diatas maka dengan
modal Miller Orr hitunglah titik balik ( Return Point
).
4. Hitunglah batas atas ( Upper Limit ).
Jawab :
1. Menghitung jumlah kas yang optimal ( ECQ )
Biaya transfer = CC. DC/ECQ = Rp 50.000 . 360/4 = Rp
4,5 juta
Total biaya transfer 1 tahun = Rp 4,5 juta.
Kas optimal terjadi apabila biaya transfer = biaya
opportunity = Rp 4,5 juta
OC. ECQ/2 = Rp 4,5 juta
5
12%. ECQ / 2 = Rp 4,5 juta ECQ = Rp 75 juta.

2. DC = Rp 75 juta x 90 = Rp 6.750 juta.

3.b 2 3xRp50.000 xRp468.750.000


3. Z = 3 =
12%
= Rp375.000
4i 3
4x
360
Z* = Z + L = Rp 375.000 + Rp 125.000 = Rp 500.000

4. Batas Atas ( H )
H = 3 Z + L = 3 ( Rp 375.000 ) + Rp 125.000 = Rp
1.250.000 atau
H = 3 Z* - 2L = 3 ( Rp 500.000 ) – 2 ( Rp 125.000 ) = Rp
1.250.000.

Soal 2
PT ABC saat ini melaksanakan kebijakan kreditnya yang
semula 5/10 net 30 menjadi 8/10 net 30 dan yang
memanfaatkan cash discount dari 60% berubah menjadi
70%. Penjualan saat ini besarnya 10.000 unit dengan
harga jual $120/unit dengan biaya variabel/unitnya =
$75, saat ini periode pengumpulan piutang rata2 60 hari
dan piutang tidak tertagih saat ini = 4%. Jika
kebijaksanaan tersebut dilaksanakan diperkirakan
penjualannya meningkat menjadi 12.000 unit dan
periode pengumpulan piutang akan turun menjadi 30
hari dan piutang tidak tertagih menjadi 2%
Biaya modal 10%.
Pertanyaan : apakah pemberian cash discount tersebut
layak untuk dilaksanakan. ( 1 tahun = 360 hari )

Soal 3

6
PT WIRASAKTI sedang mempertimbangkan untuk
membeli sebuah mesin seharga $ 2 juta dalam rangka
untuk meningkatkan kapasitas produksi dan volume
penjualannya. Mesin tersebut diperkirakan memiliki
umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa sebesar $
100.000. Mesin tersebut akan disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus. Diakhir tahun proyek
mesin tersebut masih bisa dijual dengan harga sebesar
$ 120.000. PT WIRASAKTI diperkirakan menghasilkan
laba sebelum pajak ( EBT ) selama lima tahun sebagai
berikut : $ 240.000 ; $ 280.000 ; $ 340.000 ; $ 380.000
dan $ 400.000. Tarip pajak perusahaan 20%. Biaya
pemeliharaan dan asuransi ( dibayar oleh lessor kalau
kita leasing ) diperkirakan $ 120.000 per tahun selama
usia proyek. Biaya sewa sebesar $ 600.000 per tahun.
Jika PT WIRASAKTI meminjam $ 2 juta ke Bank Sarang
Laba akan dikenai bunga 10% per tahun dan biaya
modal perusahaan sebesar 20%.
Pertanyaan :
a. Hitunglah NPV dari proyek pembelian mesin tersebut.
b. Hitunglah NAL dari proyek pembelian mesin tersebut.
c. Dari jawaban nomor 1 dan 2 diatas menurut
pendapat saudara apakah mesin tersebut perlu dibeli,
leasing atau ditolak.

Soal 4
PT WIRATAMA sedang mempertimbangkan untuk
membeli sebuah mesin seharga Rp 10 Milyar dalam
rangka untuk meningkatkan kapasitas produksi dan
penjualannya. Umur ekonomis mesin 4 tahun, mesin
disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
tanpa nilai sisa. Pada akhir tahun ke 4 diperkirakan
7
mesin dapat dijual dengan harga Rp 1 Milyar. Tarip
pajak 40% dan biaya modal sebesar 10%. Proyek dapat
pula dibiayai sepenuhnya melalui leasing. PT
WIRAGUNA menawarkan leasing dengan biaya rental
sebesar Rp 4 Milyar per tahun, biaya perawatan dan
asuransi mesin sebesar Rp 1 Milyar per tahun. Mesin
diperkirakan akan menghasilkan arus kas masuk bersih
sesudah pajak ( NCF ) sebesar Rp 3 Milyar per tahun.
Biaya hutang ( r ) 6% per tahun.
Pertanyaan :
Apakah proyek pengadaan mesin tersebut dapat
diterima ? Jika Ya dengan cara leasing atau membeli ?

Anda mungkin juga menyukai