Anda di halaman 1dari 28

PENGELOLAAN KAS

Disusun oleh:

Kelompok 1

1.Sameska Primayardi Tarigan

2.Dani Cristian Simanjuntak

3.Siti Wulan Niari

4.Gea Dwilani Angela

5.Nazla Azizah

6.SY.Triska Agustiani Notovia

POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

KETATALAKSANAAN PELAYARAN NIAGA

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji serta syukur kita atas kehadiran


allah swt karena berkat rahmat dan karunianya maka kami dapat menyelesaikan
tugas ini yang berjudul “Pengelolaan kas”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan
didalam pembelajaran kuliah ini. Makalah ini, kami susun untuk menambah
pengetahuan, menambah wawasan, serta memperdalam pemahaman kami dan
teman-teman akan makalah ini. Dengan demikian, diharapkan makalah ini tidak
hanya sebagai tugas bagi kami, akan tetapi lebih bersifat aplikatif yang di landasi
siakap kritis dan analitis.

Bengkalis 14 November 2021


DAFTAR ISI
Kata pengantar.................. 2
Daftar isi ............................3
Bab lll.................................4
Daftar Pustaka..................28
BAB III
Pengelolaan Kas

A. Pengaturan Kas dan Surat-surat Berharga

Kas dan sekuritas adalah aset perusahaan yang paling likuid sehingga perlu
dibahas mengenai pengaturan kas agar diperoleh jumlah kas yang efisien dan
bagaimana menyeimbangkan kas dan sekuritas/surat berharga jangka pendek.
Misalnya, bila kele bihan kas, daripada kas tersebut menganggur lebih baik
dijadikan surat berharga jangka pendek seperti Deposito Berjangka, Commercial
Paper, Sertifikat BI, atau SBI, SBPU, dan sebagainya di pasar uang, dengan tujuan
memperoleh bunganya. Kemudian, pada saat perusahaan membutuhkan uang
kas, surat berharga tersebut ditarik/dijadikan kas lagi, atau bila terpaksa
membutuhkan kas yang mendesak dengan cara peminjaman jangka
pendek/jangka panjang.

Selain membahas pengaturan kas, dalam bab ini sekaligus juga akan
dibahas tentang perencanaan aliran kas serta pengelolaan kas pada perusahaan,
terutama pada perusahaan pelayaran.

1. Alasan Utama Mempertahankan Kas

Tiga alasan utama untuk mempertahankan kas adalah sebagai berikut:

a. Motif transaksi: untuk kelancaran transaksi antara lain penge luaran untuk
biaya operasi. Umumnya pembiayaan dengan tunai akan lebih rendah dan
efisien dibanding dengan cara kredit. Hal ini perlu diperhatikan karena biaya
yang tinggi dapat menyebabkan perusahaan menderita rugi, apalagi pada saat
ini tingkat freight sulit naik, karena cenderung ditetapkan oleh pasar freight
akibat ketatnya persaingan, di sisi lain biaya meningkat terus setiap tahun.

b. Motif untuk menjaga fluktuasi kebutuhan dana yang di pengaruhi oleh


tingkat ketepatan dalam meramalkan aliran kas dan kemampuan perusahaan
untuk meminjam jangka pendek.
C. Motif spekulasi dengan mempergunakan kelebihan kas untuk membeli surat
berharga dengan tujuan memperoleh dividen atau bunga, kemudian menarik
lagi kas dengan menjual surat berharga bila membutuhkan kas.

2. Teknik Pengaturan Kas dan Hubungannya dengan Surat Berharga

Program pengelolaan kas yang baik dapat meningkatkan efisiensi


pengelolaan kas, antara lain dengan beberapa cara berikut:

a. Memanfaatkan Masa Mengambang (Using Float) Masa mengambang


didefinisikan sebagai perbedaan antara saldo yang diperlihatkan dalam
buku cek dan saldo pada catatan bank. Pengeluaran
mengambang/disbursement float adalah nilai dari cek-cek yang telah
kita tulis, tetapi yang masih diproses sehingga belum dikurangkan dari
saldo rekening kita di bank.

Penagihan mengambang/collection float adalah jumlah cek-cek yang telah


kita terima yang belum dikredit ke rekening kita.

Kalau di bank misalnya masih mempunyai saldo reke ning bank Rp10 juta,
lalu suatu saat menarik cek sebesar Rp6 juta untuk membayar suatu pembelian.
Dalam pembukuan biasanya langsung mengurangi saldo rekening menjadi Rp4
juta. Padahal sebenarnya sebelum penjual mengkliring ceknya melalui sistem
perbankan, rekening dalam pembukaan bank masih tetap sebesar Rp10 juta.
Bila diasumsikan dari rekening tersebut menghasilkan bunga, bunga atas jumlah
yang Rp6 juta akan tetap diterima sampai cek tadi dikliringkan.

Untuk pengelolaan kas yang lebih efisien, maka diusa hakan penagihan dan
proses kliring cek lebih cepat, sehingga diterima lebih banyak cek dan lebih
cepat masuk ke saldo rekening kita. Sebaiknya untuk pembayaran diusahakan
float yang lebih lama dan lebih sedikit jumlahnya.

b. Mempercepat Penerimaan
Ada banyak cara untuk mempercepat penerimaan seperti pembayaran
di muka, diminta membuka cek mundur, pemberian cash discount
sehingga pelanggan tertarik untuk membayar tunai, dan sebagainya.

c. Memperlambat pembayaran
Cara yang lazim dilakukan, adalah membuka bilyet giro dengan tanggal
mundur untuk tagihan jatuh tempo. Peng gabungan beberapa tagihan
sekaligus dan pengeluaran kas sesuai tanggal piutang terbaru yang
jangka waktu pelunasan nya paling lama.

d. Mengkonversikan Uang Kas kepada Surat Berharga atau


sebaliknya Menyimpan uang kas dan membiarkannya menganggur
adalah perbuatan mubadzir karena kas merupakan aktiva yang tidak
menghasilkan laba. Jika dipakai untuk membayar bahan baku, pekerja,
pajak, dan sebagainya, kas tidak menghasilkan bunga. Maka, sebaiknya
jumlah kas ditekan sampai jumlah minimum sesuai yang diperlukan
untuk menjalankan usaha saja, dan sisanya jika didepositokan akan
menghasilkan bunga. Ada dua cara yang dikenal untuk mengelola kas
dengan efisien, yaitu Model Boumol dan Model Miller OR.

1) Model Boumol untuk menyeimbangkan kas dan sekuritas (surat


berharga)
Model Boumol adalah pendekatan sederhana untuk menentukan jumlah
sekuritas yang ideal untuk dikonversi ke kas dengan mempertimbangkan
biaya konversi dari sekuritas ke uang kas, kebutuhan akan uang tunai
selama periode tertentu, dan peluang pendapatan bunga yang hilang
bila sekuritas dikonversi ke uang kas.

Rumus model Boumol yaitu:

C∗¿
√ 2 x biaya konvers i x kebutuhan kas
Biaya oportunitas
=

2 ( F ) (T )
k

C∗¿ = Jumlah kas yang optimal dari penjualan sekuritas atau dari peminjaman

C = Saldo kas rata-rata

F
= Biaya konversi atau biaya untuk menjual sekuritas atau
mendapatkan

Pinjaman

T = Jumlah tambahan kas yang dibutuhkan untuk transaksi satu

periode (biasanya 1 un)


K = Biaya kesempatan dari kas yang dimiliki atau bunga untuk pinjaman

Rumus menghitung total biaya yang dikeluarkan dalam mengelola uang kas yang
efisien, yaitu:

Total biaya =(biaya konversi x jumlah konversi) + (biaya oportunitas x rata-rata


jumlah kas)

Sedangkan rumus jumlah konversi yaitu:

Priode kebutuhan kas


Jumlah konversi = ¿
C

Contoh

Antisipasi kebutuhan uang kas tahun mendatang = Rp. 1.000.000.000,00 biaya


konvensi sekuritas penghasilan bunga sebesar 18%. Berapa total biaya
mengelola kas yang efesien?

Jawab;

C=
¿
√ 2 x 100.000,00 x 1.000.000 .000,00
0,18
=Rp . 33,33 Juta

Artinya setiap kali konversi dari sekuritas ke kas, jumlah yang ekonomis
adalah Rp.33,33 Juta. Jumlah konversi adalah = Rp. 1.000.000.000,00/ Rp.
33,33= 30 kali. Jadi konversi dari sekuritas ke bentuk kas selama 1 tahun
mendatang sebanyak 30 kali.

C ¿ dan saldo kas Rata−Rata

Rp.33,33 Juta
C ¿ Dan saldo kas rata-rata

Saldo Kas Rp. 33.33 Juta


¿
C
¿
C /2
Saldo
Rp.16,16 juta______________________________________________
kas
Rata-rata

Rata-rata ju,lah Kas=Rp33,33 juta/2=Rp16,16 juta Total biaya = (Rp 100,000 X


300 + 90,18 x Rp16,16 juta)=Rp3 juta +Rp2,91 juta= Rp5,91 juta

Jadi,biaya mengelola kas yang efisien selama satu tahun mendatang Rp 5,91 Juta
yang terdiri dari biaya setiap kali konversi sekuritas ke bentuk kas Rp 3 Juta dan
biaya karena penghasilan bunga sekuritas yang hilang, yaitu sebesar Rp2,91 Juta.

2.Modal miller-OR

Modal mileer O-R menentukan jumlah uang kas yang ideal yangbseharusnya
dipelihara perusaaan serta kapan saatnya diperlukan mengkonversi sekuritas
menjadi uang kas yang sebaliknya.

Rumus-rumus yang digunakan adalah:

total balik=
Type equation here .

Rumus ini menyatakan titik balik konversi dari sekuritas ke uang kas dan
sebaliknya.Jumlah kas yang diperlukan dikonversi ke sekuritas =titik atas –titik
balik.

Jumlah sekuritas yang diperlukan dikonversi ke kas =titik balik-zerobalance,

secara grafis dapat dijelaskan sebagai berikut:

CONTOH:Soal sesuai di model boumol varians kas bersih harian diperlukan


Rp60.000.000,00

Titik baik =
√ 3 x biaya x varians arus kas bersih harian
4 x biaya oportunitas hairan

Rumusan ini menyatakan titik balik konversi dari sekuritas ke uang dan
sebaliknya.

Jumlah kas yang perlu dikonversi ke sekuritas = limit atas- titik balik

Jumlah sekuritas yang perlu dikonversi ke ke kas = titik balik- zero balance

Secara gratis dapat dijelaskan sebagai berikut:

Contoh :

faatan dana perusahaan yang didasarkan kepada kebijaksanaan

perusahaan.
Untuk itu maka pengelolaannya erat kaitannya dengan pendapatan sebagai
unsur penerimaan kas/bank dan biaya atau beban sebagai unsur pengeluaran
kas/bank.

1.Unsur-unsur Pokok Penerimaan dan Pengeluaran Kas

a.Unsur-unsur penerimaan kas/bank meliputi penerimaan:

1) pendapatan usaha pokok pelayaran (uang tambang/freight);

2) pendapatan usaha keagenan (komisi dan agency fee);

3) pendapatan usaha lain-lain (PBM, EMKL, Depo Cont,


dan lain-lain). Unsur-unsur pengeluaran kas/bank meliputi

1) biaya operasi langsung pelayaran;

2) biaya operasi tidak langsung pelayaran;

3) biaya lain-lain;

4) beban bunga;

5) biaya luar biasa.

Di samping hal tersebut di atas terdapat pula penerimaan/ pengeluaran


transaksi finansial yang dapat memengaruhi posisi saldo akhir kas/bank.Aliran
kas adalah aliran uang yang diterima tunai dan uang yang dikeluarkan tunai atau
aliran penerimaan dan pengeluaran uang tunai/cash. Secara sederhana dapat
digambarkan sebagai berikut:

Misalnya saldo awal uang di kas per 1 Maret 2006 : Rp 20 juta Selama bulan
Maret 2006 menerima uang tunai: Rp100 juta + Jumlah uang tersedia bulan
Maret 2006: Selama bulan Maret 2006 dikeluarkan uang tunai: Rp 95 juta -
Rp120 jutaMaka Saldo uang tunai/kas, per akhir Maret 2006: Rp 25 juta

Uang yang Rp25 juta ini pada bulan April merupakan saldo awal, untuk
kemudian mungkin dibuat lagi aliran kas bulan April 2006, dan seterusnya.

2. Perencanaan Aliran Kas..................................

Yang dimaksud dengan perencanaan aliran kas adalah rencana kerja jangka
pendek maupun jangka panjang yang menyangkut rencana penerimaan dan
pengeluaran uang per usahaan sehubungan dengan kegiatan operasional.

Dengan aliran kas tersebut dapat segera diketahui berapa

jumlah penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan, sehingga saldo akhir kas
bertambah atau berkurang (cash surplus/defisit). a. Sumber-sumber
penyusunan perencanaan kas adalah sebagai berikut:

1) Rencana Kerja Tahunan (Anggaran Pendapatan/


Biaya) Dari rencana kerja tahunan dapat diketahui rencana perusahaan jangka
pendek maupun jangka panjang yang dapat dijabarkan melalui perencanaan kas
dan sumber sumber pembelanjaan dapat diketahui/sediakan sehingga
kebutuhan operasional tidak terganggu.

2.Rencana Kedatangan Kapal Dengan pemberitahuan akan kedatangan kapal,


maka dapat disusun perencanaan kas untuk biaya-biaya yang akan timbul dan
dicarikan sumber-sumber dananya,agar kegiatan kapal di pelabuhan yang
disinggahi tidak terganggu.

3) Utang/Piutang Nota-nota utang dan piutang merupakan salah satu sumber


data untuk perencanaan kas yang dalam waktu dekat harus dicairkan.

4) Biaya Pegawai

Biaya pegawai merupakan pengeluaran yang tidak dapat ditangguhkan


pembayarannya oleh karena itu harus direncanakan secara cermat sehingga
dana untuk keperluan operasional tetap tersedia.

5) Biaya Umum Dalam perencanaan anggaran kas perlu diperhatikan kebutuhan


biaya umum mengingat biaya tersebut menjadi faktor penunjang terhadap
kelancaran pelak sanaan kerja.

6) Lain-lain

Berdasarkan pertimbangan manajemen. Perencanaan kas harus dilakukan


dengan cermat mengingat kegiatan ini merupakan muara dari kegiatan
perusahaan secara keseluruhan dan sebagai ukuran keberhasilan dari usaha
perusahaan.

b. Contoh: aliran kas sederhana (tidak termasuk data transaksi

finansial dari keagenan dan pihak III lainnya) PT "Y" sebuah perusahaan
pelayaran, sedang membuat perencanaan aliran kas untuk bulan September
sampai dengan Desember 200A, berdasarkan data-data sebagai berikut:

1) Realisasi dan taksiran pendapatan (pendapatan freight, keagenan, dan lain-


lain) serta biaya operasi, sebagai berikut (dalam miliar rupiah)
Juli Agust. Sept. Okt. Nov. Des.

Pendapatan freight, keagenan dll. Realisasi

10 8 8 10

10 10 18 12

Biaya operasi (termasuk biaya penyusutan dan gaji karyawan)

Taksiran

Realisasi

Taksiran

7,5 8,5

8,5 9,5

8,5 8,5 15,5 10,5

2) Pendapatan freight, 30% diterima tunai 50% diterima satu bulan


kemudian dan 20% lagi diterima pada bulan kedua.

3) Biaya operasi, 20% harus dibayar tunai (di luar biaya penyusutan dan
gaji karyawan), yang 30% dapat dibayarsatu bulan kemudian dan sisanya
harus sudah dibayar pada bulan kedua.

4) Biaya penyusutan per bulanRp500 juta

5) Setiap bulan untuk gaji karyawan Rp1 miliar

6)Pada bulan November perlu investasi aktiva tetap secaratunai sebesar


Rp12 miliar

7)Pajak dibayar bulan Desember sebesar Rp1 miliar

8) Saldo kas awal bulan September Rp1 miliar dan inimerupakan saldo kas
yang minimal harus diperta hankan. Artinya, kalau terjadi kekurangan kas,
maka harus dicari pinjaman dan sebaliknya kalau kelebihan dari Rp1 miliar,
perlu dipakai untuk membayar utang secepatnya agar tidak perlu membayar
bunga yangterlalu besar. Penyelesaian Rencana Cash Flow dapat
digambarkan sebagai berikut:

3. Komponen-komponen Aliran Kas pada Perusahaan Pelayaran


a. Unsur-unsur Aliran Kas

1) Penerimaan eksploitasi = pendapatan tunai dari: usaha pela yaran


ditambah usaha keagenan ditambah usaha lain-lain (hanya yang tunai, jadi
berarti masih ada piutang).

2) Pengeluaran eksploitasi = biaya-biaya yang dibayar tunai untuk biaya


operasi langsung (tidak termasuk penyusutan) ditambah biaya operasi tidak
langsung.

3) Penerimaan transaksi finansial adalah penerimaan di luar usaha antara


lain dari: jasa giro, menjual aset, terima reimbursement dari Asuransi/P&I,
piutang (pendapatan usaha diterima kemudian), loan/pinjaman, terima
uang muka atau penerimaan eks piutang dari principal atau pihak ketiga.

4) Pengeluaran transaksi finansial adalah pengeluaran di luar usaha antara


lain: pengeluaran untuk biaya, hasil penjualan aset, membayar ganti rugi
atas cargo claim, membayar utang jangka pendek dan utang jangka panjang,
pengeluaran untuk investasi, pembayaran bunga, pembayaran pajak,
mengeluarkan uang untuk disimpan sebagai deposito ber jangka,
pembayaran uang muka kepada agen, membayar utang kepada agen atau
kepada principal.

b. Penjelasan dan Format Cash Flow

1) Penjelasan Format di halaman 66 Semua penerimaan dijumlahkan


dulu, demikian juga semua pengeluaran dijumlahkan. Selisih penerimaan dan
penge luaran = Suplus/defisit. Lalu jumlahkan dengan saldo kas awal, maka
terdapatlah saldo kas akhir. Jumlah penerimaan = (1) + (2) misalnya = a). Juga
jumlah pengeluaran (1) + (2) + (3) + (4) + (5) = b) misalnya. Maka surplus/defisit
a) - b) = c). Kalau c) dijumlahkan dengan saldo kas awal d) akan terdapat saldo
kas akhir =e)

2) Format cash flow sebagai berikut:

a) Penerimaan (Inflow), adalah penerimaan kas dari:

(1) Pendapatan bersih, terdiri dari penerimaan.


-usaha pelayaran;

-usaha keagenan;

-usaha lain-lain.

(2) Penerimaan transaksi finansial terdiri dari pene rimaan:

-piutang jangka panjang;

-piutang jangka pendek;

-penerimaan principal;

-pihak ketiga;

-penerimaan uang dari pinjaman

-penjualan harta tetap;

-lain-lain.

Total penerimaan (1)+(2)=a)

b. Pengeluaran (Outflow), untuk membayar;

(1) Biaya operasi langsung, terdiri dari biaya/beban:

-bunker;

-cargo expenses;

-port & canal dues;

-container operating cost;

-chartering expenses;

- running cost kapal;

-insurance;

-lain-lain.

(2) Biaya operasi tidak langsung, terdiri dari:

-BOTL pelayaran;

-BOTL administrasi & umum;


- BOTL marketing.

(3) Beban bunga

(4) Pengeluaran transaksi finansial, terdiri dari:

-utang jangka panjang;

-utang jangka pendek;

- pengeluaran beban principal;

pengeluaran beban, pihak ketiga;

-pengeluaran untuk deposito;

-investasi;

-lain lain.

(5) Biaya luar biasa, terdiri dari:

-biaya penyehatan;

-biaya penyisihan piutang;

-biaya penjualan container.

Total Pengeluaran (1)+(2)+(3) + (4) + (5) = b)

Surplus/defisit kas = a) - b) = c)

Saldo kas awal = d)

Saldo kas akhir c) + d) = e)

*Surplus kalau a) b)= positif dan defisit kalau negatif

Adapun cara pelaksanaan pembuatan cash flow berdasarkan mutasi


harian kas dan bank, untuk mutasi penerimaan (inflow) dan mutasi
pengeluaran (outflow), masing-masing dijumlah dan ditarik saldo
selanjutnya ditambah atau dikurangi saldo awal kas dan bank sehingga
diketahui saldo akhir dari kas dan bank yang harus sesuai dengan saldo yang
tertera dalam buku kas dan buku bank pada setiap harinya. Dengan
demikian, laporan bulanan cash flow akan mudah dikerjakan karena cash
flow harian telah dibuat dan untuk bulanannya tinggal menggabungkan saja.

Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini dibuat con toh yang


sangat sederhana. Dari usaha pertongkangan PT "Y", dalam bulan Maret
2006, diperoleh penghasilan dari usahanya Rp150 juta, di mana yang Rp100
juta diterima tunai sekarang, sedangkan yang Rp50 juta lagi akan dilunasinya
sebulan lagi. Untuk mengusahakan tongkang tersebut biayanya Rp120 juta
(termasuk biaya penyusutan Rp10 juta). Untuk biayanya tersebut.

C. Pengelolaan Kas pada Perusahaan Pelayaran

1.Metode Pengelolaan

Dalam realisasi pengelolaan keuangan didukung dengan bukti


penerimaan ataupun bukti pengeluaran kas/bank yang telah memenuhi
keabsahan bukti secara material dan formal. Keabsahan secara material
meliputi:

-bukti kas/bank harus dilampiri dengan bukti pendukung (voucher) asli yang
secara hukum dianggap sah.

-bukti kas/bank dan bukti pendukung telah diverifikasi.

Sementara itu, keabsahan secara formal adalah bahwa bukti kas/bank


telah memenuhi syarat fiat bayar sesuai dengan approval procedure yang
berlaku.

Berdasarkan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran dicatat dalam buku


kas apabila mutasi melalui kas atau buku bank apabila mutasi melalui bank.
Buku kas maupun buku bank merupakan buku harian yang harus dikerjakan
setiap hari kerja dan dilakukan penutupan pada setiap akhir mutasi dan
ditarik saldo.

Saldo kas yang tercatat pada buku kas harus sama besarnya dengan
saldo uang tunai yang tersimpan dalam brankas pada setiap harinya dan
dibuatkan berita acara penutupan kasharian.
Sementara itu, saldo dalam buku bank harus secara teratur dicocokkan
dengan rekening koran bank dan dibuatkan daftar rekonsiliasi R/K bank
secara periodik sehingga dapat diketahui dengan jelas terjadinya perbedaan
saldo untuk segera ditun taskan.

Imprest Funds System

Maksud dan tujuannya adalah untuk meningkatkan peng awasan terhadap


keuangan perusahaan baik di kantor pusat maupun di cabang-cabang
dengan cara memonitor semua penerimaan dan pengeluaran.

Untuk itu, maka di masing-masing cabang dibuka bank rekening kantor


pusat atau disingkat BRKP yang dimonitor/ dikelola secara langsung oleh
Direktorat Keuangan Kantor Pusat.

Dengan dibukanya Bank Rekening Kantor Pusat (BRKP) di masing-masing


cabang, maka di cabang terdapat dua macam bank rekening yaitu:

a. Bank Rekening Kantor Pusat untuk menampung semua penerimaan atas


pendapatan kantor pusat dan pengeluaran nya hanya dapat dilakukan atas
izin/persetujuan tertulis dari kantor pusat;

b. Bank Rekening Cabang (BRKC) yang secara rutin aktif digunakan Cabang
dan dananya bersumber dari pemindahan Bank Rekening Kantor Pusat serta
pendapatan usaha cabang.

Untuk kelancaran operasi cabang, kantor pusat akan mene tapkan


plafond jumlah dana yang diperlukan cabang berdasarkan anggaran penerimaan
dan pengeluaran rutin di cabang untuk setiap bulannya.

Guna keperluan biaya operasi dan overhead cabang untuk jangka waktu
sepuluh hari dapat diminta izin untuk memin dahkan dana tersebut dari
Bank Rekening Kantor Pusat (BRKP) ke Bank Rekening Kantor Cabang (BRKC).

Cabang juga setiap sepuluh hari membuat daftar bank dari rekening
kantor pusat dengan mengirimkan copy daftar bank (bank staat) ke kantor
pusat.

Bagian kas memonitor dan memeriksa laporan mutasi rekening kantor


pusat dan membandingkan antara anggaran dan realisasinya.
Laporan-laporan yang harus dibuat sehubungan dengan realisasi
pengelolaan keuangan adalah:

LF-2 Laporan Kas/Bank Bulanan;

LF-3 Laporan Saldo Bank (Rekonsiliasi antara Buku Bank

LF-4 Laporan Realisasi Kas/Bank (Cash Flow).

2. Keabsahan dalam Pengeluaran Kas

Bukti kas/bank dan memorial yang sudah lengkap (ada order, ada
tanda terima/delivery notes, atau berita acara peker jaan
selesai/satisfaction notes) dan telah diverifikasi (ada surat persetujuan
pembayaran), dan ada "fiat bayar”(izin membayar) dari Direktur Keuangan,
maka bukti kas/bank tersebut baru bisa sah untuk dibayar/dikeluarkan
uangnya/chequenya.

Bukti kas/bank dan memorial hanya dapat dianggap sah apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut:

a. Adanya perintah atau dasar hukum berupa peraturan-per aturan dari


yang berwenang (direksi, instansi pemerintah, dan sebagainya).

Yang dimaksud perintah adalah sebagai berikut:

1) Perintah atau order hanya dapat diberikan oleh direksi, atau pejabat yang
diberi wewenang oleh direksi untuk itu atau otorita yang berwenang.

2) Bentuk-bentuk perintah tersebut antara lain:

a) perintah kerja (work order), untuk melaksanakan reparasi, tally, survey,


cleaning, dan sebagainya;

b) surat pesanan (purchase order) mengenai pembelian barang;

C) surat perjanjian (kontrak, agreement, charter), mengenai: pemborongan


kerja, charter kapal, keagenan, perekanan, dan sebagainya; surat keputusan
mengenai kepegawaian, surat

D) mutasi, surat perjalanan dinas, dan sebagainya; e) instruksi direksi


mengenai batas-batas pembayaran biaya, investasi, kas kapal, uang
transport, dan sebagainya;
f) peraturan-peraturan pemerintah, badan-badan pemerintah atau otorita
yang berwenang menge nai: pembayaran biaya kepelabuhanan, biaya pajak,
dan sebagainya.

3) Perintah kepada pihak ketiga, pada prinsipnya diberikan oleh direksi atau
pejabat yang diberi wewenang untuk itu umpamanya kepala cabang dengan
surat kuasa (Power of Attorney) atau nakhoda, berdasarkan Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang.

4) Pembatasan dari penggunaan wewenang pada umum nya didasarkan


pada keadaan likuiditas perusahaan. 5) Wewenang ini dalam beberapa hal
dapat dilimpahkankepada pejabat lain.

6) Tanpa adanya perintah dari yang berwenang, tidak diperbolehkan


menerima penyerahan suatu barang atau jasa, serta tidak diperbolehkan
melakukan pem bayaran.

B. Dilampiri dengan bukti penerimaan barang atau jasa yang sesuai, dari
pejabat yang berhak menerima. Yang dimaksud dengan bukti penerimaan
adalah sebagai berikut:

1) Wewenang untuk menerima barang atau jasa, menan datangani tanda


terima barang atau jasa, ditetapkan secara tertulis oleh direksi atau kepala
cabang berdasar kan surat kuasa yang ada padanya.

2) Wewenang untuk memberi order dan wewenang untuk menerima barang


atau jasa, tidak boleh dipegang oleh satu orang atau satu unit, tetapi harus
terpisah.

3) Pemegang wewenang menerima barang atau jasa, bertanggung jawab


secara materiil atas kuantitas dan kualitas barang jasa yang diterima.

4)Tanda terima dapat diberikan berupa: a) tanda terima atas bon


penyerahan (delivery note);

b) tanda tangan atas faktur (bill, invoice);


c) satisfaction note, dalam hal penerimaan jasa. Dilampiri dengan faktur
atau rekening yang sah.

Faktur atau rekening yang sah adalah sebagai berikut: 1) Faktur (bill, invoice)
harus bersifat resmi (official) dan memuat keterangan-keterangan sebagai
berikut:

a) nama dan alamat lengkap dari orang/badan yang menyerahkan barang


atau jasa;

b) tempat penyerahan barang atau jasa;

c) tanggal penyerahan barang atau jasa;

d) pemikul biaya atau untuk siapa barang atau jasa tersebut diadakan (nama
kapal, unit kerja, nama pegawai);

e) perincian barang atau jasa tersebut;

f) jumlah satuan barang atau jasa tersebut;

g) biaya per unit dan jumlah biaya barang atau jasa tersebut

h) tanda pengenal (cap, tanda tangan, dan sebagainya) dari pemberi barang
atau jasa tersebut.

2) Dalam hal-hal tertentu, faktur dapat sekaligus dijadikan, sebagai bukti


penerimaan.
d.Mendapat persetujuan atas kelayakan harganya/tarifyangberlaku.
Persetujuan mengenai kelayakan harga/tarif yang berlaku adalah sebagai
berikut:

1) Wewenang untuk memberikan persetujuan atas kela yakan harga/tarif


yang berlaku, tidak dapat disatukan dengan wewenang menerima barang
atau jasa, tetapiharus dilakukan secara terpisah.

2) Pemegang wewenang dalam hal ini mempunyai fungsi pengawas dan


bertanggung jawab atas kelayakan harga/tarif, sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya berlaku setempat dan wajib secara aktif mengadakan
pengecekan harga/tarif.

e. Mendapat fiat bayar (izin membayar) dari pejabat yangberwenang


(bendahara, Direksi) atau surat persetujuan pembayaran.Fiat bayar hanya
boleh diberikan setelah semua syarat mengenai perintah, tanda terima,
faktur yang sah dan per setujuan atas kelayakan harga/tarif sudah dipenuhi
dansenantiasa memerhatikan likuiditas perusahaan.

3. Beberapa Contoh Aplikasi Prosedur Penting dalam Pengelolaan


Keuangan/Kas

Perlu diketahui beberapa prosedur (flow chart atau FC) dalam pengelolaan
keuangan, antara lain pada halaman berikut (diambil contoh pada salah satu
perusahaan pelayaran).

KETERANGAN FLOW CHART (FC-2)DARI PRINCIPAL

principal untuk melakukan pekerjaan keagenan. Kemudian

menyiapkan perhitungan biayanya.


PROSEDUR PENERIMAAN UANG MUKA DISBURSEMENT

Divisi keagenan, bagian liner/tramper menerima teleks dari

1.Setelah disetujui pejabat yang berwenang, mengirim teleks ke principal untuk


minta uang muka dan menyerahkan teleks kesubbagian kas/bank.Teleks lainnya
diarsip.

2. Principal menerima teleks, kemudian mengirim uang ke sub bagian kas/bank.

3. Subbagian kas/bank menerima pemberitahuan dari bank

tentang penerimaan uang dengan nota kredit bank, kemudian

membuat dan menandatangani bukti penerimaan bank rangkap empat dan


mencatat di daftar bank rangkap lima serta kopi nota kredit bank ke divisi
keagenan bagian liner/

didistribusikan:

tramper sebagai dasar pemberitahuan ke principal

mengenai penerimaan uang tersebut;

daftar bank (1), B. penerima bank (1) dan nota kredit bank
asli ke bagian pembukuan; daftar bank (2), B. penerima bank

(2) dan kopi nota kredit

bank ke bagian tata usaha keagenan; daftar bank(3),

B. penerima bank

(3) dan kopi nota kredit bank ke divisi perbendaharaan. daftar bank

(4, 5) dan B. penerima bank (4) ditahan.

4. Bagian tata usaha keagenan memeriksa dokumen yang diterima

5.membuat GSA.harian dan buku besar.

KETERANGAN FLOW CHART (FC-3)

PROSEDUR PEMBAYARAN UANG MUKA KEPADA AGEN/ CABANG (KAPAL MILIK)


1. Agen/cabang membuat perhitungan, kemudian mengirim teleks ke divisi
verifikasi/anggaran, divisi perbendaharaan dan divisi akuntansi.

2. Divisi verifikasi/anggaran memverifikasi teleks yang di terima, setelah


disetujui membuat Surat Persetujuan Pembayaran (SPP) rangkap empat,
kemudian SPP (1, 2,
3) diserahkan ke divisi perbendaharaan bagian cash flow sedangkan SPP (4) dan
teleks ditahan. Berdasarkan SPP (1, 2, 3), pada saat yang tepat divisi
perbendaharaan bagian cash flow mengirim uang melalui

bank, Setelah didapat dari bank debet nota akan dibuatkan bukti pengeluaran
bank rangkap empat, kemudian dicatat di daftar bank rangkap tiga dan
didistribusikan:

daftar bank (1, 2), SPP (1), bukti pengeluaran bank (1) dan debet nota, bank asli
ke divisi akuntansi dan bagian pembukuan untuk dilakukan data entry yang
menghasilkan kartu R/K, buku harian, dan buku besar.

SPP (2), bukti pengeluaran bank (2) dan kopi debet nota bank ke divisi akuntansi
bagian utang/piutang untuk dicocokkan dengan teleks.

bukti pengeluaran bank (3) ke divisi verifikasi/anggaran

sebagai pemberitahuan. daftar bank (3), bukti pengeluaran bank (4), kopi debet
nota bank dan SPP (3) ditahan.
DAFTAR PUSTAKA

Endang R,Sri, dkk,2011. Modul Mengelola Dana Kas Kecil. Jakarta:Erlangga


Oktienawati Ira,2009. Evaluasi Pembentukan dan Pengelolaan Kas Kecil pada
Pabrik Gula Taksimadu Karanganyar. Laporan Akhir.Surakarta : Universitas
Sebelas Maret Purwanto. 2009. Pengertian Pengelolaan Menurut Para Ahli,
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/. Diakses tanggal 26 Mei 2016.
Ratna R, Yayat, dkk,2013. SPM Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga
Rohani,2010. Pengertian Pengelolaan Pembelajaran,
http://makalahbuatloe.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-pengelolaan-
pembelajaran

3558.html. Diakses tanggal 07 Juni 2016. Somantri H,2011. Akuntansi SMK Seri
B.Edisi Pertama.Yogyakarta:Unit Penerbit dan Percetakan-AMP YKPN Sumarsan
Thomas,2011. Akuntasi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis, Jilid 3.Cetakan
Pertama.Kembangan, Jakarta Barat: PT. indeks Suwandita.2915. Pengakuan
Pendapatan pada Pt. GADING MURNI Surabaya. Tugas Akhir. Surabaya :
Politeknik NSC Yunani Lilis, 2013. Pengelolaan kas kecil,
http://lilisyunani.blogspot.co.id/2013/08/pengelolaan-kas-kecil-1.html. Diakses
tanggal 31 Mei 2016.

Anda mungkin juga menyukai