MANAJEMEN KEUANGAN
KAS (CASH)
Kas:adalah alat pembayaran yang sah,memiliki 2 kriteria,yaitu:
Jika saldo kas optimal besar, maka biaya simpan akan Lebih
tinggi,tetapi biaya transaksi akan lebih kecil. Sebaliknya jika
saldo optimal kecil,perusahaan akan semakin sering mengisi
kas,berarti semakin tinggi biaya transaksi pengadaan kas;tetapi
biaya simpan semakin kecil,karena rata-rata persedian menjadi
lebih kecil.
Contoh :
Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap berupa bunga pertahun
sebesar Rp300.000 jumlah kebutuhan kas untuk kegiatan perusahaan
perminggu sebesar Rp2.000.000 sehingga pertahun =52xRp.2.000.000
=Rp.104.000.000.Besarnya penghasilan yang diharapkan sebesar 15%
pertahun.
2(300.000)(104.000.000)
C= =Rp.
0,15 20.396.078
Waktu
Garis h menunjukan batas atas,sedangkan garis z menunjkan batas
tengah.Jika saldo kas harian berfluktuasi diantara h dengan z,maka tidak ada
tindakan apa-apa yang perlu dilakukan.Jika saldo kas harian menyentuh saldo
nol,maka surat berhara senilai z dijual (sehingga saldo kas bertambah
dengan z).Jika saldo kas menyentuh h, maka surat berharga senilaih–z dibeli
(sehingga saldo kas turun senilaih–z),agar saldo kas kembali kelevel z(tidak
terlalu besar).
1. Saldo kas awal bulan merupakan saldo kas akhir bulan sebelumnya
2. Penerimaan Pinjaman = SCB + defisit - saldo awal + bunga X =
Rp. 400.000+2.100.000-Rp. 600.000+2%X
0,98 X = 1.900.000
X = Rp. 1.938.775, jadi besarnya pinjaman bulan Januari
minimal Rp. 2.000.000
3. Pembayaran angsuran dilakukan apabila perusahaan memiliki saldo kas yang cukup (SCB
Rp. 400.000)
Pembayaran ditentukan bulan April Rp. 1.200.000, Mei Rp. 600.000, Juni
Rp. 1.200.000
4. Kas yang tersedia = Saldo kas awal + penerimaan pinjaman – angsuran pinjaman
5. Surplus / defisit berasal dari transaksi operasi
6. Bunga = 2% x sisa pinjaman
7. Saldo kas akhir = kas yang tersedia surplus (defisit) - pembayaran bunga
Anggaran Transaksi Operasional (Penerimaan dan Pengeluaran
Januari s/d juni 2012 (dalam 000)
(-)