ANGGARAN KAS
1. Estimasi penerimaan-penerimaan kas, yaitu proyeksi penerimaan pada periode tertentu baik yang
berasal dari penjualan tunai, penerimaan piutang, bunga, hasil penjualan aktiva tetap, dan
penerimaan lainnya.
2. Estimasi pengeluaran kas, yakni proyeksi pengeluaran seperti pembelian bahan baku, pembayaran
upah dan gaji, administrasi, hutang, pajak dll.
1. Model Baumol (model persediaan), menurut Baumol manajemen kas sama seperti manjemen
persediaan dan pemakaian kas selalu konstan, sehingga untuk mencari jumlah kas yang optimal
𝟐𝐎𝐃
pada setiap mengubah sekuritas menjadi kas adalah : C = √ , h = 3Z
𝒊
Dimana :
O = Biaya transaksi i = Bunga sekuritas
D = Kebutuhan kas setahun h = Batas atas saldo kas
Contoh : Perusahaan “X” membutuhkan kas Rp. 5.000.000 setiap periode secara konstan. Biaya
transaksi untuk mengubah kas menjadi sekuritas setiap transaksi Rp. 10.000 dengan tingkat bunga
karena memiliki sekuritas 4% per tahun. Maka jumlah sekuritas yang harus dijadikan kas adalah :
𝟐 𝒙 𝟓.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎
𝐂=√ = 𝐑𝐩. 𝟏. 𝟓𝟖𝟏. 𝟏𝟑𝟖, 𝟖𝟑 (jumlah sekuritas yang harus dijual setiap kas mendekati nol)
𝟎,𝟎𝟒