Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

KELOMPOK 6
RIYANDITA HARTATI (22108030095)
FAHMA RAFIDA (22108030112)
SOFIYANTI DEWI (22108030139)
Manajemen Kas dan Surat Berharga

Pengertian kas adalah seluruh uang tunai yang


ada di tangan (cash on hand) dan dana yang disimpan
di bank dalam berbagai bentuk seperti deposito,
rekening koran.
Manajemen kas adalah suatu sistem
pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas (cash
flow) untuk mempertahankan likuiditas perusahaan
serta memanfaatkan idle cash dan perencanaan cash.
Surat berharga merupakan investasi jangka
pendek yang bersifat temporal, yang apabila
perusahaan memerlukan kas dengan segera dapat
dijual atau diubah dalam bentuk kas.
Risiko dan Tingkat Keuntungan
Keuntungan yang dapat diharapkan dengan memiliki kas
yang cukup adalah:
• Memperoleh bunga dari investasi pada surat berharga.
• Dengan memiliki kas yang cukup, perusahaan dapat
memperoleh potongan pembelian yang diberikan oleh
supplier sehingga menurunkan harga beli input.
• Perusahaan dapat memperoleh kesempatan pembelian
yang lebih baik dengan memiliki kas yang cukup, misalkan
adanya promosi dari supplier.
• Perusahaan akan memperoleh ranking yang lebih baik
dengan mempertahankan aktiv lancar yang cukup.
Risiko dan Tingkat Keuntungan
Risiko yang dihadapi perusahaan dengan
mempertahankan kas yang kecil adalah terganggunya
kegiatan sehari-hari. Apa yang terjadi seandainya
perusahaan mengalami kesulitan kas masuk, maka
pembayaran utang jangka pendek akan terganggu.
Untuk menjamin agar tidak mengalami kesulitan, maka
diperlukan kas yang cukup. Pada saat yang sama secara
aktif perusahaan harus mempertahankan portofolio surat
berharga untuk menjaga likuiditas perusahaan (Drs. R.
Agus Sartono, 2001).
Anggaran (Budget) Kas
Perusahaan mengestimasikan kebutuhan kas
sebagai bagian dari proses pengganggaran secara
keseluruhan. Pertama perusahaan harus
memproyeksikan kebutuhan untuk aktiva tetap dan
persediaan dengan waktu pembayaran yang harus
dilakukan.
Informasi Ini kemudian digabungkan dengan
proyeksi penerimaan atau pengumpulan piutang.
Pembayaran pajak, dividen, permbayaran bunga dan
berbagai kewajiban lainnya. Selanjutnya Informasi
tersebut dirangkum dalam anggaran kas yang
menunjukkan proyeksi kas masuk dan proyeksi kas
keluar selama jangka waktu tertentu.
Manajemen Pengumpulan Dana
• Transferring Funds
• Concentration Banking
• Lock-Box System
• Pengendalian Pengeluaran
• Electronic Funds Transfer (EFT)
• Menentukan Kas yang Optimal
Model Persediaan
Dalam kondisi kepastian, salah satu model yang
paling sederhana untuk menentukan kas yang optimal
adalah dengan metode economical order quantity (EOQ)
sepert yang dipergunakan dalam manajemen persediaan.
Konsep dasar manajemen kas dalam model ini bahwa
carrying cost atas menahan uang tunai - opportunity cost
atas bunga y hilang - adalah sama dengan biaya tetap untuk
mengubah surat berharga menjadi uang yang tunai (kas).
Asumsi dalam model ini adalah bahwa perusahaan
memiliki permintaan kas yang relati konstan setiap periode.
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menjual surat
berharga.
Model EOQ tersebut adalah:

b[T/C)+(c/2)
b[T/C)+(c/2)
C*=
Sebagai contoh misalkan kebutuhan kas selama satu
periode adalah Rp8.000.000,- Biaya tetap setiap transaksi
adalah Rp400,- dan tingkat bunga yang berlak 15% maka
besarnya kas yang optimal adalah sebesar: C*= = Rp
206.556,-
Dengan demikian maka transaksi yang optimal
Rp.206.559,- dan rata-rata kas adalah Rp206.556.-/2=
Rp103.278,- Frekuensi transaksi adalah sebanyak
Rp8.000.000,-/ Rp206.556,- = 38+ kali.
Model Stokhastik
Dalam kondisi ketidakpastian pembayaran kas
sangat besar maka model EOQ tersebut tidak dapat
diterapkan, dan model lain harus dikembangkan. Model
Miller-Orr tentunya lebih cocok untuk kondisi di mana
pengeluaran kas berfluktuasi dari waktu ke waktu secara
random. Model ini pada dasarnya menentukan batas
atas dan batas bawah fluktuasi kas. Ide dasar model ini
adalah apabila Jumlah kas mencapai batas atas, maka
perusahaan membeli surat berharga untuk menurunkan
kas, sebaliknya apabila mencapai batas bawah maka
perusahaan menjual surat berharga untuk menambah
kas.
tampak bahwa bila saldo kas mencapai batas atas, maka perusahaan
membeli h-z rupiah surat berharga, sehingga saldo kas yang baru
menjadi sebesar z Ketika keseimbangan kas mencapai nol, perusahaan
menjual sebanyak z rupiah surat, dan saldo kas menjadi sebesar z
kembali. Apabila diperlukan waktu untuk mengubah surat berharga
dalam bentuk kas, maka batas bawah dapat dinaikkan, demikian pula
dengan batas atasnya. Untuk menentukan nilai h dan z yang optimal
tergantung tidak hanya pada fixed dan opportunity cost saja tetapi juga
tingkat fluktuasi kas.
Nilai z yang optimal adalah:
z=
b adalah biaya tetap untuk transaksi surat berharga, r2
adalah variance kas masuk bersih setiap hari, dan i adalah
bunga harian surat berharga. Nilai optimal h adalah 3z.
Model Miller-Orr ini akan meminimumkan biaya total
manajemen kas. Sekali lagi dengan asumsi bahwa aliran
kas bersifat random. Meskipun rata-rata kas tidak dapat
ditentukan dengan pasti, tetapi kira-kira sebesar (z + h)/3.
Untuk lebih jelasnya, misalkan biaya tetap setiap transaksi
b sebesar Rp500.- Kemudian r² sebesar Rp1.000,-
sedangkan bunga i sebesar 18% (1 tahun 360 hari). Maka
besarnya nilai z adalah: z= = Rp 908,56
h= 3(908,56) h= Rp 2.725,68
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Surat Berharga
• Risiko kegagalan atau default risk
• Event risk adalah
• Risiko tingkat bunga atau interest rate risk
• Risiko inflasi atau inflation risk
• Liquidity atau marketability risk
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Investasi dalam Surat Berharga
• Risiko kegagalan atau default risk adalah risiko bahwa peminjam
tidak mampu rhik membayar kembeli bunga dan pokok pinjaman.
• Kedua adalah risiko bahwa suatu event akan meningkatkan risiko
kegagalan perusahaan. Risiko ini disebut juga dengan event risk.
• Risiko tingkat bunga alau interest rate risk yaitu risiko yang terjadi
sebagai akibat perubahan tingkat bunga sehingga return yang
diperoleh berubah.
• Risiko inflasi atau inflation risk, yaitu risiko bahwa inflasi akan
menurunkan daya beli pendapatan yang kita peroleh. Inflation risk ini
sangat penting balk bagi investor secara Individu maupun
perusahaan. Dengan demikian pembelian surat berharga untuk real
estate dan saham biasa merupakan cara terbaik untuk mengurangi
risiko inflasi ini.
• Liquidity atau marketability risk yaitu risiko bahwa surat berharga atau
asset tidak dapat dijual dengan harga yang wajar. Jika kita membeli
obligasi yang jarang diperjualbelikan maka besar kemungkinan kita
tidak dapat menjual obligasi tersebut dengan harga yang wajar.
Investasi dalam Surat
Berharga
Setelah kita menentukan kas yang saldo optimal, maka
kelebihan kas dapat diinvestasikan pada surat berharga.
Kita mengasumsikan bahwa yield bersifat given dan tidak
ada risiko fluktuasi harga pasar. Asumsi ini memang
sangat realistik tetapi untuk jangka yang sangat pendek
dan penggunaan surat berharga sebagai pelengkap kas.
Pada bagian ini kita akan memperlonggar asumsi, bahwa
yield itu berubah dan ada risiko fluktuasi harga pasar surat
berharga. Untuk menjelaskan mengapa yield itu berubah
adalah: perbedaan dalam risiko gagal, marketability,
maturity dan besarnya kupon.
TERIMAKASIHHH
ANY
QUESTION?
KESIMPULAN
Manajemen kas adalah suatu sistem pengelolaan
perusahaan yang mengatur arus kas (cash flow) untuk
mempertahankan likuiditas perusahaan serta memanfaatkan
idle cash dan perencanaan cash. Surat berharga merupakan
investasi jangka pendek yang bersifat temporal, yang apabila
perusahaan memerlukan kas dengan segera dapat dijual
atau diubah dalam bentuk kas. Memang ada trade-off dari
mempertahankan kas yang cukup. Terdapat berbagai metode
pengumpulan dan pengeluaran yang dapat membantu
manajemen untuk lebih meningkatkan lagi efisiensi
manajemen kas. Ide yang mendasar dari metode
pengumpulan ini adalah, untuk mengurangi tenggang waktu
antara saat penerimaan pembayaran oleh pelanggan dan
penerimaan cek oleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai