Anda di halaman 1dari 35

MANAJEMEN KAS &

SURAT BERHARGA
MUKMINATI RIDWAN, SE.,M.Si
MUNASABAH
“Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti
memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga
engkau menjadi puas” (Ad-Dhuha: 5)
“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang
kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan”
(Ad-Dhuha:8)
PENGERTIAN KAS & Surat
Berharga
• Kas & surat berharga yg dimiliki perusahaan disebut sbg
alat likuid (Cash Refers To Currency and Demand
Depoits).
• Surat berharga yg dimiliki oleh perusahaan merupakan
investasi jk.pendek, apabila perusahaan memerlukan
uang kas, dgn segera dapat dijual/ dibah dalam bentuk
kas.
• Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang
memiliki sifat paling lancar (likuid) dan paling mudah
berpindah tangan dalam suatu transaksi.
• Kas merupakan aktiva yang tidak menghasilkan laba
secara langsung dalam operasi perusahaan, oleh sebab
itu perlu dilakukan pengelolaan (manajemen) kas yang
efektif dan efisien sehingga pemanfaatan kas dapat
optimal.
PENGERTIAN KAS (2)
• Kas yang digunakan dalam bentuk modal kerja
memiliki sifat kontinyu (pembelian BB, gaji
pegawai, dll) dan tidak kontinyu (angsuran
hutang, deviden, pajak, dsb).
• Kebutuhan kas untuk pembayaran merupakan
aliran kas keluar/cash outflow (pembelanjaan
aktif)
• Aliran kas masuk /cash inflow (pembelanjaan
pasif) merupakan aliran sumber dari mana kas
diperoleh.
• Untuk itu perlu adanya perimbangan antara kas
masuk dan kas keluar, dengan menentukan
besarnya kas minimal yang ada di perusahaan.
Manajemen Kas
Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal
ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan
terhadap posisi kas.

Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal: likuiditas dan earning.

Likuiditas manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah


kas yang harus ada dalam perusahaan.

Earning tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk


mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas
yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran
dilakukan secara ekonomis
TUJUAN MENYIMPAN KAS
• Untuk Transaksi : kebutuhan kas untuk transaksi
diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha
perusahaan.
• Untuk Berjaga-jaga : dimaksudkan untuk
mengantisipasi aliran kas masuk dan keluar yang
tidak kontinyu dan sulit diprediksi.
• Untuk Spekulasi : dimaksudkan agar perusahaan
dapat memanfaatkan kesempatan apabila ada
barang yang dapat dibeli dengan harga yang
lebih murah.
Perencanaan Kas
Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas. Manajer harus
menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan
kegiatan menggunakan kas (pengoperasian dan penginvestasian). Atau
membuat proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo)

Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan:


1. Menentukan sumber penerimaan kas, misal; kas dari operasi rutin, kas dari
pelunasan utang jangka panjang, investasi dari pemilik, penjualan aktiva tetap,
mengeluarkan obligasi dll
2. Menentukan rencana penggunaan kas, misal; pembayaran dividen,
pembayaran utang jangka panjang, pembelian aktiva tetap, membayar gaji
karyawan, dll

Berdasarkan 2 hal tadi maka manajemen dapat mengetahui seberapa besar kas yang
dibutuhkan atau seberapa besar kas yang menganggur, selanjutnya dapat
ditentukan langkah selanjutnya terhadap kas yang berlebihan/menganggur
Sumber Kas
• Hasil Penjualan tunai & penerimaan
piutang
• Penjualan aktiva tetap
• Penjualan atau emisi saham atau adanya
penambahan modal oleh pemilik.
• Pengeluaran tanda bukti hutang (wesel),
hutang obligasi, hutang bank dll
• Penerimaan diluar usaha perusahaan (ex:
bunga)
• Adanya penerimaan kas dari sewa, bunga
atau dividen, hadiah, atau restitusi pajak
dari periode sebelumnya.
Penggunaan Kas
• Pengeluaran untuk biaya produksi (BBB,
BTK, BOP)
• Pembelian saham atau obligasi sebagai
investasi jangka pendek atau jangka
panjang.
• Pembelian aktiva tetap
• Pembelian kembali saham yang beredar
• Pengambilan kas dari perusahaan oleh
pemilik
• Pembayaran hutang jangka pendek atau
panjang
Penggunaan Kas
• Pembayaran sewa, bunga, pajak dll
• Pembelian barang dagangan dengan tunai
• Pembayaran biaya operasi perusahaan seperti
pembayaran gaji, pembelian supplies kantor,
biaya iklan, dll.
• Pengeluaran kas untuk membayar deviden.
Transaksi yang Tidak Mempengaruhi Kas

• Pembebanan depresiasi, amortisasi, dan


deplesi terhadap aktiva tetap, intangible
assets.
• Pengakuan adanya kerugian piutang.
• Pengakuan penghapusan atau
pengurangan nilai buku dari aktiva yang
dimiliki.
• Penghentian aktiva tetap
Transaksi yang Tidak Mempengaruhi Kas

• Pembayaran stock dividen (pembayaran


dividen dalam bentuk saham).
• Adanya penyisihan atau pembatasan
penggunaan laba.
• Adanya penilaian kembali aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan.
Manajemen Kas

1. Mempercepat pemasukan kas 2. Memperlambat Pengeluaran kas

Meningkatkan cash availability

3. Mengoptimalkan cash availability

Saldo kas optimal


Mempercepat Pemasukan Kas

• Penjualan kas
• Potongan kas (Cash Discount)
• Desentralisasi pusat penerimaan
pembayaran
• Lock-Box System
Memperlambat Pengeluaran Kas

• Pembelian dengan kredit


• Memanfaatkan Float
• Menggunakan Draft/ Kas Bon
• Pembayaran secara sentral
• Cek dibayar pada hari tertentu
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya persediaan kas :
• Perimbangan antara cash inflow dan cash
outflow
• Penyimpangan terhadap aliran kas yang
diperkirakan
• Adanya hubungan financial yang baik dengan
bank-bank
• Penganggaran kas
Manfaat Pokok jumlah Kas Yang Memadai
1. Dapat memanfaatkan potongan harga dalam pembelian barang.
Syarat perdagangan seperti 2 / 10 net 30.
Perhitungan biaya karena tidak memanfaatkan potongan :
% potongan 360/365*
Biaya = --------- -------------------------------------------
(100-% potongan)(hari jatuh tempo – periode potongan)
Biaya = 2 / 98 x 360 / 20 = 0,37 (37%)

2. Dalam analisa kredit curent rasio dan acid test rasio merupakan tolok
ukur yang pokok,
Perusahaan akan lebih dipercaya oleh bank atau lembaga kredit lainnya.

3. Untuk mengambil peluang bisnis sewaktu-waktu.


Untuk menanggulangi keadaan darurat, seperti pemogokan, kebakaran,
kekeringan atau serangan dari pesaing melalui program kampanye pemasaran.

KAS SI BRANKASKU //
PERSEDIAAN KAS MINIMAL
• Jika jumlah kas yang tersedia di perusahaan
besar, maka akan tinggi tingkat likuiditasnya,
namun pemanfaatan kas kurang efisien karena
kas tersebut menganggur dan tidak
menghasilkan keuntungan.
• Perusahaan harus berusaha agar rentabilitasnya
tinggi, namun tidak mengganggu tingkat
likuiditasnya.
• Menurut HG. Guthmann besarnya kas yang
aman dan baik adalah berkisar antara 5% - 10%
dari aktiva lancar yang ada. Kas yg kurang dari
5% akan menyulitkan operasi perusahaan.
PERSEDIAAN KAS MINIMAL (2)
• Perusahaan harus memiliki persediaan kas
minimal yang harus ada yang sering disebut
dengan SAFETY CASH.
• Persediaan kas minimal bertujuan untuk
menjaga agar kelangsungan operasi perusahaan
tetap terjamin dan dapat memenuhi kewajiban
finansial perusahaan apabila sewaktu-waktu
harus dibayar.
• Jumlah kas minimal tiap perusahaan berbeda-
beda tergantung besar kecilnya perusahaan dan
kemampuan perusahaan, serta prediksi aliran
kas masuk dan keluar beserta penyimpangannya.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI SAFETY CASH

• Perimbangan antara aliran kas


masuk dengan aliran kas keluar.
• Penyimpangan terhadap aliran kas
yang diperkirakan
• Adanya hubungan baik dengan bank-
bank.
Savety Level of Cash Balance
• Saldo kas minimum yang perlu dimiliki oleh
perusahaan untuk melindungi perusahaan dari resiko
kesalahan-kesalahan saldo kas.
• Savety level of cash balance sebaiknya ditetapkan
untuk periode normal dan periode puncak.
• Periode puncak adalah periode dimana kebutuhan
akan kas memuncak.

Rumus :
• Savety level of Cash Balance:
KAS YANG AMAN??

Jumlah hari yang diinginkan X Rata-rata


harian pengeluaran kas
KAS MINIMUM
• Contoh 1:
Perusahan Gatotkaca menetapkan bahwa
safety level of cash harus cukup untuk menutup pengeluaran
selama 7 hari. Pengeluaran kas rata-rata sehari berjumlah Rp.
600.000,00.
Jadi, Safety level of cash Balance = 7 x Rp. 600.000,00 = Rp.
4.200.000,00

• Contoh 2:
Selama 3 hari puncak dalam bulan Agustus pengeluaran kas
perusahaan Gatotkaca berturut-turut Rp. 750.000,00, Rp.
800.000,00, Rp. 850.000,00.
• Rata-rata pengeluaran kas = Rp. 800.000,00
• Bilamana jumlah hari yang diinginkan pada periode puncak
adalah 5 hari. Maka safety level of cash Balance pada periode
puncak perusahaan Gatotkaca adalah 5 x Rp. 800.000,00 = Rp.
4.000.000,00.
SURAT BERHARGA
• Surat berharga (marketabl securities) merupakan invetasi
janga pendek perusahaan dalam bentuk pembelian suat
berharga.
• Investasi yg dilakukan peusahaan bertujuan untuk
memperoleh bunga, deviden atau capital gain.
• Investasi surat berharga harus dapat diseleksi agar dapat
sesuai dengan tujuan perusahaan. Pertimbangan tersebut
antara lain:
1. Harga daya beli dan daya jual
2. Keamanan
3. Keuntungan
4. Kebijakan
5. Waktu Jatuh Tempo
Jenis Surat Berharga
1. Deposito berjangka : meupaka simpanan pada bank dgn jk.waktu
1,3,6 dan 12 bulan. Diterbitkan dalam mata uang rupiah /asing
dengan tingkat bunga ttt.
2. Sertifikat Deposito : Surat berharga yg diterbitkan oleh bank dengan
jangka waktu pencairan 1,3,6, dan 12 bulan dalam bentuk mata uang
asing maupun rupiah dengan tkt. bunga ttt. Diterbitkan atas unjuk
sehigga dapat dipindahtangankan setiap saat.
3. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) : Surat berharga yang diterbitkan oleh
BI dengan tingkat suku bunga ttt dan dapat diperjualbelikan.
4. Saham (Stock) : Surat tanda kepemilikan perusaaan atas nama saham
yg dibelinya. Bisa diperjualbelikan & keuntungan saham merupakan
capital gain & devidend.
5. Obligasi (Bond): Surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh
pemerinah atau swasta. Pembelian obligasi akan mempeoleh
pendapatan beupa bunga dengan kesepakatan dengan penerbit
obligasi.
6. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) : surat berharga yg diterbitkan oleh
bank-bank umum dgn tkt suku bunga ttt. SBPU ini dapat
diperjualbelikan apabila perusahaan membutuhkan uang.
Model Manajemen Kas Dan
Surat Berharga
• Ada tiga model yang dapat diguakan
dalam manajemen kas & surat berharga,
yaitu:
1. Model Kas ebagai Persediaan barang
2. Model Baumal
3. Model Miller-Orr
Model Kas Sebagai Barang
• Asumsi: Bahwa kebutuhan kas selama periode tertentu adalah pasti,
demikian juga untuk pola pengeluaran kas yang diasumsikan secara seragam
dan konsisten.
• Berdasarkan asumsi ini “maka jumlah rata-rata saldo kas yang harus ada
didalam korporasi merupakan jumlah yg sesuai degan hasil prhitungan
“kuantitas pembelian paling ekonomis” (Economic Order Quanity) yg terdapat
dalam model persediaan barang.”
• Rumus :

𝐶𝑃+𝐶 𝐶𝑃 2𝑇𝑎
• = ATAU CP =
2 2 𝑘
• Keterangan:
• CP = Jumah Surat berharga yg dikonversi kedalam kas
• K = Biaya penyimpanan kas
• a = Biaya tetap untuk setiap konversi SB kedalam kas
• T = Jumlah kebutuhan kas yg direncanakan pada satu
periode ttt.
• TB = Total Biaya kas
Menentukan Saldo Kas Optimal
(Model Baumol)

Total biaya transaksi yang akan diminimalkan untuk memperoleh saldo kas
optimal terdiri dari dua item:
• Biaya Simpan
• Biaya Transaksi
Biaya Total = Biaya Simpan + Biaya Transaksi
TC = (C/2) i + (T/C) b
2𝑇𝑎
C = [(2 x b x T) : i]1/2 ATAU CP =
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑆𝑢𝑘𝑢 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
Keterangan:
C = saldo kas optimal yang akan kita cari
i = tingkat bunga
T = total kebutuhan kas dalam satu periode
b = biaya order kas
Menentukan Saldo Kas Optimal
• Model Persediaan untuk Kas (Model Baumol)
Misalkan: Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan Rp.
20 juta. Perusahaan memperoleh kas dengan menjual surat
berharga. Biaya transaksi perolehan kas adalah Rp. 10 ribu,
sedangkan tingkat bunga adalah 18% per tahun, atau 1,5% per
bulan. Saldo kas dapat dihitung sebagai berikut:

C = [(2 x 10.000 x 20.000.000)/0,015)]1/2


= Rp. 5.163.978

Saldo kas yang optimal adalah Rp. 5.163.978.


Keterangan:

• Dalam periode satu bulan, perusahaan


melakukan order pengisian kas sebanyak
20juta/5,163 juta = 3,9 kali atau sekitar empat
kali.
TC = (5.163.978/2) x 0,015 + (20.000.000/5.163.978) x 10.000
TC = 38.730 + 38.730 = 77.460
Model Random Aliran Kas
(Model Miller-Orr)

• Perusahaan perlu menetapkan batas atas (h) dan batas bawah


(z) saldo kas. Apabila saldo kas mencapai batas atas
perusahaan perlu merubah sejumlah tertentu kas, agar saldo
kas kembali ke jumlah yang diinginkan. Sebaliknya apabila saldo
kas menurun, perusahaan perlu menjual sekuritas.

O waktu

• Batas atas dalam gambar tersebut ditunjukkan oleh garis h dan


batas bawah oleh titik 0.
• Perbaikan model Boumol  1966
Model MILLER dan ORR
Nilai z bisa hitung dengan formula:
z = (3 bσ 2 / 4 i ) 1/3
h =3z
C =4z/3
Keterangan:
z = batas bawah yang akan dicari
h = batas atas
b = biaya transaksi (tetap) pembelian/penjualan surat berharga
σ2 = varians aliran kas bersih harian
i = tingkat bunga harian pada surat berharga
C = rata-rata saldo kas A T A U
𝟑 𝑿 𝒂 𝑿 𝑽𝒂𝒓
TK = +
𝑩𝑩 Dimana : TK = titik kembali yg merupakan
𝟑𝒓
titik saldo kas optimal
a=By. Transaksi pembelian & penjualan surat
berharga
Var = Variansi arus kas harian
R = Tkt suku bunga harian pada surat berharga
BB = Batas Bawah saldo kas
Batas ATAS = 3 TK – 2 BB
Contoh:
• Misalkan penyimpangan aliran kas bersih harian adalah Rp.
2.000, tingkat bunga adalah 10%per tahun, biaya transaksi
pembelian surat berharga adalah Rp. 100.000. Berapa batas
bawah dan atas? Tingkat bunga harian, dengan
mengasumsikan satu tahun ada 365 hari.
i = 0,1 / 365 = 0,000274
Varians aliran kas bersih harian:
σ2 = (2.000)2 = Rp. 4.000.000
Lanjutan…
Batas bawah (z) dan batas atas (h) dihitung sebagai berikut:
z = [3 x 100.000 x 4.000.000 / (4 x 0,000274)]1/3
= Rp. 103.068
h = Rp. 103.0 68 x 3
= Rp. 309.204

Rata-rata saldo kas adalah


C = (4 x Rp. 103.068)/3
= Rp. 137.424 ATAU
Lanjutan…
• Misalkan kita menetapkan batas minimal adalah Rp. 100.000,
sehingga saldo kas tidak akan pernah menyentuh nilai 0. Nilai
z, h dan C adalah:
z = Rp. 103.068 + Rp. 100.000 = Rp. 203.068
h = Rp. 309.204 + Rp. 100.000) = Rp. 409.204
C = ((4 x Rp. 203.068) – (Rp. 100.000)) / 3 = Rp. 237.424

Formula:
z = (3 b σ2 / 4 i ) 1/3 + L
Selesai… for a while

Anda mungkin juga menyukai