Anda di halaman 1dari 42

MEMAHAMI KONDISI

KEUANGAN PERUSAHAAN

05/24/21 Menkeu Non-Keuangan/2013


ASPEK-ASPEK YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM ANALISIS

PROFITABILITA
S

KONDISI/
KINERJA
STABILITAS SOLVABILITAS
KEUANGAN
 LIKUID  SOLVABEL
 ILLIKUID  INSOLVABEL
LIKUIDITAS
05/24/21 Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21 Menkeu Non-Keuangan/2013
Skema Analisis Laporan
Keuangan Prestasi yang dicapai

Posisi dan keadaan keuangan


Memberi informasi Proyeksi
terinci atas hasil
Tujuan interpretasi mengenai
Diagnosis

Akurasi

Neraca

ANALISIS LAPORAN Instrumen Lap. Laba Rugi

KEUANGAN Laporan Arus Kas

Vertikal
Metode Horisontal

Korelasi
Sistematika Analisis Perbandingan

Tehnik Analisis Common Size


Analisis Arus Kas
05/24/21 Menkeu Non-Keuangan/2013 Analisis Ratio Keuangan
Analisis Laba Kotor, dll.
HASIL ANALISIS KEUANGAN BAGI
MANAJEMEN ?
 Keputusan melanjutkan atau tidak kegiatan usaha
 Membuat atau membeli bahan baku untuk proses produksi.
 Membeli atau menyewa mesin untuk produksi.

 Menerbitkan saham atau melakukan negosiasi pinjaman guna


memenuhi modal kerja perusahaan.
 Mengambil keputusan lainnya, guna memilih berbagai
alternatif yang tepat dalam mengelola perusahaan.
05/24/21 Menkeu Non-Keuangan/2013
GAMBAR PROSES ANALISIS KEUANGAN

Dibaca

Data Laporan Penarikan Pengambilan


Dihitung Interpretasi
Keuangan Kesimpulan Keputusan

Dibandingkan Diukur

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
RASIO KEUANGAN
PENGERTIAN RASIO SEBENARNYA HANYALAH
ALAT YANG DINYATAKAN DALAM
ARITHMATICAL TERM YANG DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK MENJELASKAN HUBUNGAN ANTARA 2
ATAU BEBERAPA MACAM DATA. RASIO INI
SERING DIGUNAKAN UNTUK MENGANALISIS
LAPORAN KEUANGAN. KUANTITAS ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN YANG MENGGUNAKAN
UKURAN RASIO DISEBUT ANALISIS RASIO
KEUANGAN ATAU RASIO KEUANGAN

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Tujuan Analisis Ratio

 Untuk membuat standarisasi informasi keuangan


sebagai pembanding
 Evaluasi operasi saat ini
 Untuk membandingkan performance saat ini
dengan performance sebelumnya
 Untuk membandingkan performance perusahaan
dengan perusahaan lain atau standar industri
 Untuk menilai tingkat efisiensi operasional
perusahaan
 Untuk mengetahui risiko operasional

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Alasan Penggunaan Analisis Ratio

• Perusahaan memiliki sumber daya


• Penggunaan sumber daya untuk menghasilkan
laba melalui:
– Memproduksi barang atau jasa
– Penjualan barang dan jasa
• Ratio
– Mengukur hubungan antara sumber daya dan aliran
keuangan
– Menunjukkan cara bagaimana penyimpangan situasi
perusahaan dari:
• Masa lalu perusahaan itu sendiri
• Perusahaan lain
• Industri
• Keseluruhan perusahaan
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
JENIS RASIO KEUANGAN DAPAT
DIBEDAKAN BERDASARKAN SUMBER
DATANYA
1. RASIO-RASIO NERACA, YAITU RASIO-
RASIO KEUANGAN YANG DISUSUN DARI
DATA YANG BERASAL DARI NERACA;

2. RASIO-RASIO LAPORAN R/L, YAITU RASIO


KEUANGAN YANG DISUSUN DARI DATA
YANG BERASAL DARI LAPORAN R/L;

3. RASIO-RASIO ANTAR LAPORAN, YAITU


RASIO KEUANGAN YANG DISUSUN DARI
DATA YANG BERASAL DARI NERACA DAN
LAPORAN R/L.
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
RASIO KEUANGAN BERDASARKAN
ISINYA/KEGUNAANNYA

1. RASIO LIKUIDITAS: RASIO KEUANGAN YANG DAPAT DIJADIKAN


UKURAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM
MEMENUHI KEWAJIBAN JANGKA PENDEK DENGAN HARTA LANCAR
YANG DIMILIKINYA, ATAU KADANG-KADANG DISEBUT TECHNICAL
SOLVENCY RATIO;

2. RASIO LEVERAGE: RASIO YANG DIMAKSUDKAN UNTUK MENGUKUR


SAMPAI SEBERAPA JAUH AKTIVA PERUSAHAAN DIBELANJAI
DENGAN HUTANG (ACTUAL SOLVENCY);

3. RASIO AKTIVITAS: RASIO YANG DIMAKSUDKAN UNTUK MENGUKUR


SAMPAI SEBERAPA BESAR EFEKTIVITAS PERUSAHAAN DALAM
MENGELOLA KEKAYAAN DAN ATAU DANA;

4. RASIO PROFITABILITAS: RASIO YANG MENUNJUKKAN HASIL AKHIR


DARI SEJUMLAH KEBIJAKAN DAN KEPUTUSAN-KEPUTUSAN, ATAU
RASIO-RASIO YANG MENGUKUR SAMPAI SEBERAPA BESAR TINGKAT
KEUNTUNGAN ATAS PENJUALAN ATAU ATAS MODAL.
05/24/21
Menkeu Non-Keuangan/2013
KEGUNAAN RASIO KEUANGAN

1. RASIO KEUANGAN BERGUNA SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN


KEPUTUSAN BAGI SEMUA PIHAK YANG BERKEPENTINGAN DENGAN
PERUSAHAAN (STAKEHOLDERS), BAIK UNTUK EVALUASI ATAU
PENGENDALIAN KEGIATAN MAUPUN UNTUK PERENCANAAN KEGIATAN
DIMASA YANG AKAN DATANG;

2. SEBAGAI ALAT EVALUASI SEBAGAIMANA DIKEMUKAKAN DI ATAS,


BAHWA RASIO KEUANGAN DAPAT DIPAKAI ALAT UNTUK MENGUKUR
POSISI SUMBERDAYA EKONOMIS (KEKAYAAN) DAN KEWAJIBAN
PERUSAHAAN;

3. SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR PRESTASI YANG DICAPAI


PERUSAHAAN;

4. SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN, BERGUNA PADA WAKTU KEGIATAN


YANG SEDANG/MASIH BERLANGSUNG DAPAT DIJADIKAN PEDOMAN
UNTUK MENGAMBIL KEBIJAKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN ATAU
PERBAIKAN, MELALUI PERBANDINGAN RASIO KEUANGAN YANG
DIANGGARKAN DENGAN SESUNGGUHNYA DICAPAI;

5. SEBAGAI ALAT PERENCANAAN, RASIO KEUANGAN DAPAT DIJADIKAN


ESTIMATOR KOMPONEN-KOMPONEN NERACA DAN LAPORAN R/L YANG
DIRENCANAKAN (DIANGGARKAN)
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
RASIO KEUANGAN
No Rasio Rumusan Interpretasi
1 Likuiditas Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban financial jangka
pendek
1.1 Rasio Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
Lancar membayar kewajiban financial jangka pendek (segera
Aktiva Lancar
(Current  harus dipenuhi) tepat pada waktunya dengan aktiva
Ratio) U tan g lancar lancar yang dimiliki.
Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya
aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah
menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga,
piutang, persediaan.

1.2. Rasio cepat Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk


Aktiva Lancar  Persediaan
(Acid test  membayar kewajiban financial jangka pendek (segera
U tan g lancar
ratio) harus dipenuhi) tepat pada waktunya dengan aktiva
lancar selain persediaan yang dimiliki

Kas
1.3. Rasio Kas  Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
(Cash U tan g lancar membayar kewajiban financial jangka pendek (segera
ratio) harus dipenuhi) tepat pada waktunya dengan kas yang
dimiliki
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Piu tan x 360

Penjualan kredit

Penjualan kredit

Piu tan g

H arg a Pokok Penjualan



Rata  rata Persediaan

Penjualan

ModalKerja

Penjualan

Aktiva Tetap

Penjualan

Total Aktiva
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
3 Leverage Menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban totalnya,
3.1. Rasio Hutang Total u tan g Menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk

(Debt ratio) Total Aktiva membiayai investasinya.

3.2. Rasio hutang Total u tan g Rasio ini mengukur kemampuan Modal Sendiri

terhadap modal Total mod al sendiri (selisih antara total aktiva dengan total pinjaman)
sendiri untuk menjamin Modal Asing (Modal Pinjaman)
(Debt to equity
ratio)
3.3. Rasio laba terhadap Rasio antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
Laba sebelum bunga dan pajak
bunga (Time interest  dengan beban bunga. Rasio ini mengukur
Beban Bunga
earned) kemampuan perusahaan memenuhi beban berupa
bunga, atau mengukur seberapa jauh laba dapat
berkurang tanpa perusahaan mengalami kesulitan
keuangan karena tidak mampu membayar bunga.

3.4. Rasio kemampuan EBIT  Bunga  Pembayaran sewa Mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan

menanggung beban Bunga  Pembayaran sewa untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran
tetap (Fixed charge dividen saham preferen, bunga, dan sewa.
coverage)

3.5. Rasio kemampuan Laba sebelum bunga dan pajak Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban

Angsuran pokok pinjaman
menanggung beban Bunga  sewa  tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman
1  tarif pajak 
tetap dan angsuran
(Debt service
coverage ratio)
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
4 Profitabilita Kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva atau
s modal .
4.1. Gross profit Kemampuan perusahaan memperoleh laba kotor dari
Penjualan  H arg a pokok Penjualan
margin keseluruhan penjualan. Atau setiap Rp 1,- penjualan mampu
Penjualan
menghasilkan laba kotor sebesar Rp….

4.2. Net profit Laba setelah pajak


Kemampuan perusahaan memperoleh laba setelah pajak dari
margin Penjualan
keseluruhan penjualan. Atau setiap Rp 1,- penjualan mampu
menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp…..
4.3. Return on Kemampuan perusahaan memperoleh laba setelah pajak dari
Laba setelah pajak
investment keseluruhan aktiva yang dimiliki. Atau setiap Rp 1,- aktiva
Total aktiva
mampu menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp…..
4.4. Return on Kemampuan perusahaan memperoleh laba setelah pajak dari
equity Laba setelah pajak keseluruhan modal sendiri yang dimiliki. Atau setiap Rp 1,-

Modal sendiri modal sendiri mampu menghasilkan laba setelah pajak sebesar
Rp…..
Mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang
tersedia bagi pemegang saham perusahaan
4.5. Profit Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba usaha (EBIT)
EBIT
margin  dari penjualan yang dilakukan, atau setiap Rp.1,- penjualan
Penjualan
menghasilkan laba usaha sebesar Rp…
4.6. Rentabilitas EBIT
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba usaha (EBIT)
ekonomis  dari keseluruhan modal yang digunakan, atau setiap Rp.1,-
Total aktiva
modal menghasilkan laba bersih sebesar Rp
Earning Kemampuan perusahaan memperoleh laba setelah pajak dari
power keseluruhan aktiva yang dimiliki.

Penjualan
x
Laba setelah Pajak Dengan menggunakan hubungan antara perputaran aktiva
Total Aktiva Penjualan dengan net profit margin maka dapat dicari earning power atau
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21 return on assets ratio.
Contoh Kasus

1. Buatlah analisis ratio dari Laporan Keuangan PT. INDO


OIL INDUSTRIES dengan menggunakan form yang
telah disediakan, dan berikan interpretasinya.

2. Berilah kesimpulan dari setiap ratio yang telah


dianalisis.

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
PT INDO OIL INDUSTRIES
Laporan Rugi Laba 1/1 – 31/12 (Dalam Rp. 000,-)
2,010 2,009 2,008
Penjualan Bersih 112,760 103,000 98,000
Harga Pokok Penjualan 85,300 78,300 75,300
27,460 24,700 22,700
Laba Kotor
Biaya Pemasaran 6,540 5,040 4,040
Biaya Administrasi & Umum 9,400 9,000 8,200
Biaya Operasi 15,940 14,040 12,240

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) 11,520 10,660 10,460


Bunga Utang 3,160 3,160 3,160

Laba Sebelum Pajak 8,360 7,500 7,300


Pajak Pendapatan 48% 0.48 4,013 3,600 3,504

Laba Setelah Pajak 4,347 3,900 3,796


Pembayaran Dividen 2,800 2,800 1,800

Laba Ditahan 1,547 1,100 1,996

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
PT INDO OIL INDUSTRIES
Neraca Akhir(Dalam Rp 000,-)
31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008
  (Rp) (Rp) (Rp)
AKTIVA          
Kas   2,540   2,750   3,000
Surat Berharga   1,800   1,625   1,525
Piutang   18,320   16,850   14,850
Persediaan   27,530   26,470   25,470
Total Aktiva lancar   50,190   47,695   44,845
Bangunan dan Perlengkapan 43,100 39,500   37,500  
Akumulasi Depresiasi 11,400   9,500   8,500  
Aktiva Tetap Neto   31,700   30,000   29,000
Total Aktiva   81,890   77,695   73,845
PASIVA          
Utang Dagang   9,721   8,340   7,340
Utang Wesel   8,500   5,635   5,135
Utang Pajak   3,200   3,150   3,000
Utang Gaji   4,102   3,750   3,250
Total Utang Lancar   25,523   20,875   18,725
Utang Jangka Panjang   22,000   24,000   25,000
Modal Saham 13,000 13,000   13,000  
Capital Surplus 10,000 10,000   9,000  
Laba Ditahan 11,367 9,820   8,120  
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Total Modal Sendiri   34,367   32,820   30,120
Total Pasiva   81,890   77,695   73,845
ANALISIS DU PONT

 Analisis ini digunakan untuk mengukur tingkat


pengembalian atas asset-asset yang dimiliki oleh
perusahaan.

 Analisis yang menunjukkan bahwa tingkat


pengembalian atas aktiva dapat diperoleh dengan
mengalikan Net Profit Margin (NPM) dengan Total
Asset Turn Over (TATO)

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Du Pont System

ROE

ROA E q u ity M u ltip lie r

P ro fit M a rg in T o ta l A s s e t T u rn o v e r

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Du Pont System

ROE

ROA E q u ity M u ltip lie r

P ro fit M a rg in T o ta l A s s e t T u rn o v e r

RO E  R O A  Eq uity M ultip lier


N et Inco me To tal A ssets
 
To tal A sse ts C o mmo n Eq uity
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
ROE

ROA E q u ity M u ltip lie r

P ro fit M a rg in T o ta l A s s e t T u rn o v e r

RO A  P ro fit M a rgin  T o ta l A sse t T urno ve r


N e t Inc o m e S a le s
 
S a le s T o ta l A sse ts
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Du Pont System

ROE

ROA E q u ity M u ltip lie r

P ro fit M a rg in T o ta l A s s e t T u rn o v e r

RO E  P ro fit M a rgin  T o ta l A sse t T urno ve r  E q uity M ultip lie r


N et Inc o m e S a le s T o ta l A sse ts
  
S a le s T o ta l A sse ts C o m m o n E q uity
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Du Pont System

N e t Income S ale s Total A s s e ts


R OE   
S ale s Total As s e ts Common Equity
 Profit M argin  Total As s e t Turnove r  Equity M ultiplie r
 R O A  Equity M ultiplie r

$1,666.00 $25,265.00 $11,471.00


RO E   
$25,265.00 $11,471.00 $5,308.00
 0.0659  2.2025  2.1611
 0 . 1452  2.1611
 31.39%
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
HPP
HPP
Rp.85.300.000,-
Penjualan Rp.85.300.000,-
Penjualan
Rp.112.760.000,- Biaya Operasi
Rp.112.760.000,- Biaya Operasi
Laba setelah Pajak Rp.15.940.000,-
Laba setelah Pajak Rp.15.940.000,-

Net Rp.4.347.000,- Bunga


NetProfit
Profit Rp.4.347.000,- Bunga
Margin
Margin3,85%
3,85% Total Biaya Rp.3.160.000,-
Total Biaya Rp.3.160.000,-
Penjualan
Penjualan Rp.108.413.000,- Pajak
Rp.108.413.000,- Pajak
Rp.112.760.000,-
Rp.112.760.000,-
Rp.4.013.000,-
Return on Assets Rp.4.013.000,-
Return on Assets
(ROA)
(ROA)
Kas
5,31% Kas
5,31%
Penjualan Rp.2.540.000,-
Penjualan Aktiva lancar Rp.2.540.000,-
Total Assets Rp.112.760.000,- Aktiva lancar
Total Assets Rp.112.760.000,- Surat Berharga
Turnover Rp.50.190.000,- Surat Berharga
Turnover Rp.50.190.000,-
Total Assets to Rp.1.800.000,-
Total Assets to 1,38 Total Aktiva Rp.1.800.000,-
Equity 1,38 Total Aktiva
Equity
2,38 Rp.81.890.000,-
Rp.81.890.000,-
Piutang
Piutang
2,38
Aktiva Tetap Rp.18.320.000,-
Aktiva Tetap Rp.18.320.000,-
Rp.31.700.000,-
Return on Rp.31.700.000,- Persediaan
Return on Persediaan
Equity Rp.27.630.000,-
Equity Rp.27.630.000,-
12,65%
12,65%

Analisis Du Pont dan Earning Power, perhitungan menggunakan data Laporan Keungan
PT INDO OIL INDUSTRIES, Tahun 2010.
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
KASUS

Menggunakan kasus PT INDO OIL INDUSTRIES,


buatlah analisis dengan sistem Du pont , untuk
laporan Keuangan tahun 2008 dan 2009.

Buatlah kesimpulan dan keputusan apa harus


diambil oleh manajemen

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
HPP
HPP
Rp.....................
Penjualan Rp.....................
Penjualan
Rp.......................... Biaya Operasi
Rp.......................... Biaya Operasi
Laba setelah Pajak Rp ...................
Laba setelah Pajak Rp ...................

Net Rp...................... Bunga


NetProfit
Profit Rp...................... Bunga
Margin
Margin------% Total
------% TotalBiaya
Biaya Rp........................
Rp........................
Penjualan
Penjualan Rp......................, Pajak
Rp......................, Pajak
Rp......................... -
Rp......................... -
Rp. ......................
Return on Assets Rp. ......................
Return on Assets
(ROA)
(ROA)
Kas
--------% Kas
--------%
Penjualan Rp..........................
Penjualan Rp..........................
Aktiva lancar
Total Assets Rp............................ Aktiva lancar
Total Assets Rp............................ Surat Berharga
Turnover Rp..................... Surat Berharga
Turnover Rp.....................
Total Assets to , Rp........................
Total Assets to ...........x Total Aktiva , Rp........................
Equity ...........x Total Aktiva
Equity
.....% Rp.............................. Piutang
.....% Rp.............................. Piutang
Aktiva Tetap Rp....................
Aktiva Tetap Rp....................
Rp.......................
Return on Rp....................... Persediaan
Return on Persediaan
Equity Rp.......................
Equity Rp.......................
............%
............% Gambar
Sistem Du Pont dan Earning Power th. 2008
05/24/21
Menkeu Non-Keuangan/2013
HPP
HPP
Rp.....................
Penjualan Rp.....................
Penjualan
Rp.......................... Biaya Operasi
Rp.......................... Biaya Operasi
Laba setelah Pajak Rp ...................
Laba setelah Pajak Rp ...................

Net Rp...................... Bunga


NetProfit
Profit Rp...................... Bunga
Margin
Margin------% Total
------% TotalBiaya
Biaya Rp........................
Rp........................
Penjualan
Penjualan Rp......................, Pajak
Rp......................, Pajak
Rp......................... -
Rp......................... -
Rp. ......................
Return on Assets Rp. ......................
Return on Assets
(ROA)
(ROA)
Kas
--------% Kas
--------%
Penjualan Rp..........................
Penjualan Rp..........................
Aktiva lancar
Total Assets Rp............................ Aktiva lancar
Total Assets Rp............................ Surat Berharga
Turnover Rp..................... Surat Berharga
Turnover Rp.....................
Total Assets to , Rp........................
Total Assets to ...........x Total Aktiva , Rp........................
Equity ...........x Total Aktiva
Equity
.....% Rp.............................. Piutang
.....% Rp.............................. Piutang
Aktiva Tetap Rp....................
Aktiva Tetap Rp....................
Rp.......................
Return on Rp....................... Persediaan
Return on Persediaan
Equity Rp.......................
Equity Rp.......................
............%
............% Gambar
Sistem Du Pont dan Earning Power th. 2009
05/24/21
Menkeu Non-Keuangan/2013
Ringkasan Ratio Keuangan
 Ratio keungan membantu:
• Evaluasi performance
• Analisis struktur
• Menunjukkan hubungan antara aktivitas dan
performance
 Benchmark pada
• Masa lalu perusahaan
• Industri

 Ratio menyesuaikan terhadap


perbedaan ukuran
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Keterbatasan Analisis Ratio
 Pengelompokan perusahaan dalan suatu
industri sulit untuk diidentifikasi
 Rata-rata ratio industri yang dipublikasikan
hanya sebagai alat pembanding
 Pelaksanaan akuntansi pada setiap
perusahaan berbeda
 Kadang sulit untuk mengiterpretasikan deviasi
dari ratio
 Ratio industri tidak dapat dijadikan target
 Musim mempengaruhi ratio

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
MARKET RATIO

PRICE EARNING RATIO


EARNING PER SHARE
DIVIDEND YIELD
DIVIDEND PAYOUT RATIO

Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21


Market Ratio, sekumpulan ratio keunganyang menghubungkan
harga saham perusahaan dengan laba, arus kas dan nilai buku
perlembar sahamnya, yang meliputi:
Price Earning Ratio (P/E ratio), ratio antara harga perlembar
saham terhadap laba per lembar saham, ratio ini menunjukkan
harga pasar saham relative terhadap earningnya
Earning Per Share (EPS), Menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bagi setiap lembar saham
Dividend Yield, Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan sebagian laba bagi setiap lembar saham
Dividend Payout Ratio, Menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk membayar dividend dari laba yang diperoleh perusahaan

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
5 Rasio Pasar Mengukur harga pasar saham perusahaan, relative terhadap nilai bukunya. Sudut
(Market pandang rasio ini lebih banyak didasarkan pada kepentingan investor.
Ratio)
5.1 Price h arg apasar per lembarsaha m Menunjukkan harga pasar saham relative
. earning  terhadap earningnya
laba sahamperlembar
ratio
5.2 Pendapatan Laba bersih/jumlah lembar saham Menunjukkan kemampuan perusahaan
. per lembar dalam menghasilkan laba bagi setiap
saham lembar saham
(Earning per
share)

5.3 Dividend Menunjukkan kemampuan perusahaan


dividen per lembar
. yield  dalam menghasilkan sebagian laba bagi
h arg a Pasarsahamperlembar
setiap lembar saham
5.4 Rasio Menunjukkan kemampuan perusahaan
. pembayaran untuk membayar dividen dari laba yang
dividen dividen per lembar
diperoleh perusahaan.
(Divicend 
Earning perlembar
payout
ratio)

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
VALUE ADDED ANALYSIS

ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

MARKET VALUE ADDED (MVA)

Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21


Value Added Analysis
Metode Penilaian Kinerja Perusahaan dengan
menggunakan data akuntansi seperti yang telah
dibicarakan sebelumnya, nampaknya belum dapat
menggambarkan kinerja perusahaan yang sesuai
dengan tujuan maksimisasi kemakmuran pemegang
saham, maka digunakan alat analisis sebagai berikut:
1.EVA, merupakan ukuran kinerja yang
menggabungkan perolehan nilai tambah dengan biaya
untuk memperoleh nilai tambah tersebut
2.MVA, merupakan selisih antara nilai pasar dengan
nilai buku saham.

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Economic Value Added (Eva)

EVA = NOPAT - BIAYA MODAL

NOPAT = MODAL YANG DIINVESTASIKAN X ROIC

BIAYA = MODAL YANG DIINVESTASIKAN X WACC


MODAL
EVA = MODAL YANG DINVESTASIKAN ( ROIC –
Dimana:
WACC)
NOPAT= Net operating after taxes
ROIC = Return on Ivested Capital
WACC = Weighted Average Cost of Capital

Formula diatas menunjukkan bahwa nilai tambah yang diperoleh adalah


nilai tambah bersih (net), yaitu nilai tambah yang dihasilkan dikurangi
dengan biaya yang digunakan untuk memperoleh nilai tambah tersebut
Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Contoh: Data Keuangan Perusahaan X (jutaan
Rp)
Tahun 03 Tahun 02 Tahun
01
EBIT 1.473 1.499 1.279
Utang Wesel 1.452 1.000 955
Utang jangka Panjang 2.560 2.863 2.395
4.012 3.863 3.350
Modal saham (Modal 4.353 3.954 4.167
Sendiri)
TotalModal Yang 8.371 7.817 7.517
Diinvestasikan
Pajak 30 %
WACC 05/24/21 10 %
Menkeu Non-Keuangan/2013
Perhitungan NOPAT
Tahun Tahun Tahun 01
03 02
EBIT 1.473 1.499 1.279
PAJAK 30% dari laba sebelum
pajak 441,9 449,7 383,7
NOPAT ( EBIT – Pajak) 1.031,1 1.049,3 895,3

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Perhitungan EVA
Tahun Tahun Tahun
03 02 01
NOPAT (EBIT – Pajak) 1.031,1 1.049,3 895,3
Biaya Modal (Rp) 837,1 781,7 751,7
EVA = NOPAT – Biaya 194,0 267,6 143,6
Modal

ROIC = NOPAT/Modal yang 0,1232 0,1342 0,1191


diinvestasikan
WACC 0,1 0,1 0,1
ROIC- WACC 0,0232 0,0342 0,0191
EVA = Modal yang 194 267,7 143,6
diinvestasikan x
Keuntungan BersihMenkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Market Value Added (MVA)

MVA = Nilai Pasar Saham – Nilai Buku Saham

Keterangan
Nilai Pasar = Harga pasar saham yang berlaku saat ini
Saham
Nilai Buku Saham = Harga awal saham

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21
Contoh:
Perusahaan X tersebut, saham beredar sebanyak 1
Juta lembar Saham, harga pasar saat ini adalah
Rp1.000,- perlembar, nilai buku pada saat
diterbitkan Rp. 400,- per lembar.

MVA = ( 1 Juta Lb x Rp. 1.000) - ( 1 Juta Lb x Rp.


400) = Rp.600.000.000,-

Menkeu Non-Keuangan/2013
05/24/21

Anda mungkin juga menyukai