Amortisasi
adalah
pengurangan
nilai aktiva
tidak
berwujud ,
seperti merek dagang, hak cipta, dan lain-lain, secara bertahap dalam
jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi .
Pengurangan ini dilakukan dengan mendebit akun beban amortisasi
terhadap akun aktiva .
Undang-Undang Pajak Penghasilan menggunakan istilah Harta Tidak
Berwujud tidak dengan aset tetapi mempunyai pengertian yang sama
dengan aset dalam SAK. Seperti yang telah dilakukan pada Aset Tetap
Berwujud,
nilai
Aset
Tetap
Tidak
Berwujud
harus
juga
dilakukan
maupun
pencatatan
atas
penyusutan
aktiva
tetap
dan
jarang
berwujud.
Amortisasi
kebanyakan
merupakan
biaya
usaha
nilai
Aset
Tetap
Tidak
Berwujud
harus
juga
dilakukan
karena
tidak
seimbangnya
antara
biaya
dan
Tata
entitas
pelaporan
menggunakan
basis
akrual
besarnya
akun ekuitas sehingga jika akun ini didebit berarti mengurangi jumlah
ekuitas. Sementara itu akun akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah
akun pengurang dari akun aset tetap atau tidak berwujud sehingga jika
akun ini dikredit, maka nilai aset tetap atau aktiva tidak berwujud secara
neto telah berkurang. Dengan demikian dapat dikatakan dengan dasar
Kas menuju akrual, besarnya penyusutan atau amortisasi diperlakukan
sebagai pengurangan terhadap aset dan ekuitas.
Penyusutan
atau
amortisasi
tersebut
diakumulasikan
setiap
sudah
menggunakan
dasar
akrual,
maka
pencatatan