Objek yang dapat diukur secara fisik dengan sejumlah instrumen standar bukan
merupakan masalah pengukuran. Tetapi ketika masuk dunia perasaan, sikap dan
persepsi subjektif manusia, pengukuran faktor atau variabel tersebut menjadi sulit.
Ada setidaknya dua jenis variabel : yang satu bisa diukur secara objektif dan tepat;
yang lain lebih samar-samar dan tidak dapat diukur secara akurat karena sifatnya
yang subjektif. Ada cara-cara untuk menelusuri perasaan dan persepsi subjektif
individu, salah satunya adalah mereduksi ide-ide abstrak atau konsep menjadi
perilaku dan karakteristik yang dapat dimati. Reduksi dari konsep abstrak untuk
membuatnya bisa diukur dalam cara tertentu disebut mengoperasionalkan konsep.
Elemen Dimensi 1
Elemen Dimensi 2
Tingkat ketidakinginan untuk bersantai dapat diukur dengan mengajukan
pertanyaan seperti (1) seberapa sering anda memikirkan pekerjaan ketika
anda sedang berada di tempat kerja ? (2) apa hobi anda ? dan (3)
bagaimana anda menghabiskan waktu ketika tidak di tempat kerja ?
mereka yang dapat bersantai akan menunjukan bahwa biasanya tidak
memikirkan pekerjaan atau tempat kerja ketika di rumah.
Elemen Dimensi 3
Elemen Dimensi 4
Elemen Dimensi 5
Mereka yang menginginankan umpan balik akan mencarinya dari atasan,
rekan kerja, dan bahkan terkadang dari bawahan. Mereka ingin
mengetahui pendapat oranglain mengenai seberapa baik kinerja mereka.
Jadi, jelas bahwa mendefinisikan sebuah konsep secara operasional tidak meliputi
penguraian alasan, latar belakang, konsekuensi atau korelasi konsep. Sampai
tingkat tertentu, hal tersebut menjelaskan karakteristik yang dapat diamati dalam
rangka mengukur konsep. Adalah penting untuk mengingat hal ini, karena jika
kita mengoperasionalkan konsep secara tidak tepat atau mengacaukannya dengan
konsep lain, kita tidak akan memperoleh ukuran yang valid. Hal tersebut berarti
bahwa kita tidak akan mendapatkan data yang “baik” dan penelitian akan menjadi
tidak ilmiah.
Definisi operasional adalah perlu untuk mengukur konsep abstrak seperti hal-hal
yang biasanya jatuh ke dalam wilayah subjektif perasaan dan sikap. Variabel yang
lebih objektif seperti usia atau tingkat pendidikan cukup mudah diukur melalui
pertanyaan langsung, sederhana, dan tidak perlu didefinisikan secara operasional.
SKALA
Skala (scale) adalah suatu instrumen atau mekanisme untuk membedakan individu
dalam hal terkait variabel minat yang kita pelajari. Skala atau instrumen bisa
menjadi sesuatu yang mentah (gross) dalam pengertian bahwa hal tersebut hanya
akan mengategorikan individu secara luas pada variabel tertentu, atau menjadi
instrumen yang disetel dengan baik yang akan membedakan individu pada
variabel dengan tingkat kerumitan yang bervariasi.
Ada empat tipe skala dasar : skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala
rasio. Tingkat kerumitan dimana skala ditentukan dengan baik meningkat secara
progresif seiring mereka bergerak dari skala nominal ke rasio. Yaitu, informasi
mengenai variabel bisa diperoleh secara lebih rinci jika kita menggunakan skala
interval atau rasio dbanding dua skala lainnya. Saat kalibrasi atau level skala
meningkat dalam hal kerumitannya, kekuatan skala pun meningkat. Dengan skala
yang lebih kuat, peningkatan analisis data yang rumit dapat dilakukan, pada
gilirannya, berarti bahwa jawaban yang lebih tepat bisa ditemukan untuk
pertanyaan penelitian. Tetapi, variabel tertentu lebih mudah diteliti dengan skala
yag lebih kuat dibanding lainnya.
Skala Nominal
Skala Ordinal
Skala interval
Skala Rasio
Skala rasio tidak hanya mengukur besaran perbedaan antar titik pada skala,
namun juga menunjukkan proposal dalam perbedaan. Skala rasio
merupakan yang tertinggi diantara ke empat skala karena memiliki titik
awal nol yang khas (bukan titik awal yang berubah-ubah) dan mencakup
semua sifat sebuah skala rasio. Beberapa contoh skala rasio adalah hal
yang berkaitan dengan usia aktual, penghasilan dan jumlah organisasi
dimana individu pernah bekerja.
Tinjauan Skala
Skala interval tidak hanya mengurutkan, namun juga memberi kita informasi
besaran perbedaan dalam variabel.
Skala rasio tidak hanya menunjukkan besaran perbedaan, tapi juga proporsinya.
Perkalian atau pembagian akan mempertahankan rasio tersebut.
Saat kita bergerak dari skala nominal ke rasio, kita memperoleh ketepatan yang
semakin tinggi dalam mengkuantifikasi data dan fleksibilitas yang lebih besar
dalam menggunakan uji statistik yang lebih canggih. Karena itu, kapanpun jika
memungkinkan dan tepat, skala yang lebih tinggi harus digunakan untuk
mengukur variabel yang diteliti.
Definisi Operasional