4. Haidar Rizki
Dwi R
2. Kautsar Zaidan
Azizi A1A019100
A1A)19062
Biaya, Penerimaan dan Keuntungan dari sisi
3
Output
Biaya Produksi
• Persamaan
Keterangan :
TFC : Total biaya input atau faktor produksi (Total Factor Cost)
: Harga input (harga konstan tidak bervariasi menurut jumlah input yang dibeli)
: Jumlah input yang digunakan
Beberapa ahli ekomomi mendefinisikan jangka panjang sebagai suatu periode waktu yg cukup panjang untuk mengubah
ukuran usaha (size of plant). Produksi akan berlangsung dalam jangka pendek, sehingga:
Kurva biaya rata-rata jangka pendek berbentuk huruf U
Perilaku produsen pada pasar persaingan sempurna MR = SRMC
- MR adalah penerimaan marginal (harga output pada PSS)
- SRMC adalah biaya marginal jangka pendek
SRAC dan SRMC terkait dengan ukuran usaha pada waktu tertentu yg cukup, produsen dpt mengubah ukuran usaha dg
menambah mesin, menjual atau membeli lahan, dan peralatan
Dalam keseimbangan jangka panjang (long-run equilibrium) produsen menemukan dan memilih suatu ukuran usaha
pada titik minimum LRAC.
MR = LRMC titik impas atau equilibrium
Dalam jangka pendek : MR ˃ MC
Sehingga setiap produsen akan menyamakan MR dengan SRMC dan berusaha sampai dengan pada kondisi titik minimum
SRAC.
Biaya Total
• FC adalah total biaya untuk perusahaan dari input tetap jangka pendeknya. FC (biaya tetap perusahaan), tidak berbeda
dengan tingkat output perusahaan.
• VC adalah semua biaya untuk perusahaan dari beberapa variabel masukan saat memproduksi unit keluaran y. VC atau
g(y) adalah fungsi biaya variabel perusahaan.
• g(y) tergantung pada level input tetap
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel per unit output
Biaya tetap rata-rata sama dengan biaya tetap per unit output
8
Biaya marginal merupakan perubahan biaya total atau biaya variabel yang dihasilkan dari perubahan satu keluaran
tambahan
MC pada titik tertentu merupakan slope dari fungsi biaya total, dalam bentuk turunan sebagai berikut :
Fungsi MC adalah fungsi yang menjelaskan slope dari fungsi biaya total
9
AC = AVC + AFC
• AFC semakin kecil pada titik output
maksimum. Sehingga AC mendekati AVC.
• Slope minimum yang digambarkan dari origin
ke kurva TC terjadi pada level output yang
lebih kecil daripada level output yang
terhubung dengan slope minimum dari
garis yang digambarkan dari origin ke
kurva VC. Oleh karena itu VC minimum
terjadi pada level output yang lebih kecil
daripada level di mana AC minimum tercapai.
• Sehingga AC minimum (Titik B) berada disebelah
kanan dari AVC minimum (Titik A).
11
• Biaya marginal pada sembarang titik direpresentasikan oleh slope dari garis yang merupakan tangen garis yang
digambarkan TC dan VC.
• MC minimum titik balik kurva TC maupun VC.
• MC sama dengan dan memotong AVC dan AC pada titik-titik minimunmya.
12
• Biaya marginal pada sembarang titik direpresentasikan oleh slope dari garis yang merupakan tangen garis yang
digambarkan TC dan VC.
• MC minimum titik balik kurva TC maupun VC.
• MC sama dengan dan memotong AVC dan AC pada titik-titik minimunmya.
13
Hubungan AC dan MC
Diturunkan sebagai berikut :
• Slope AC positif MC ≥ AC
• Slope AC negatif MC ˂ AC
• Slope AC = 0 MC = AC, AC pada posisi minimum
Keuntungan min atau maks dicapai pada titik dimana slope dari fungsi produksi sama dengan nol (fs = 0).
14
Fungsi Biaya dan Fungsi Keuntungan
TR/dy menunjukkan slope TR dan TC/dy menunjukkan slope TC
Slope TR mencerminkan MR dan slope TC mencerminkan MC
• Jika MC berslope positif dan MC = MR berada pada level harga yang sangat rendah atau dibawah AVC, maka petani
lebih baik tidak berproduksi karena akan mengalami kerugian dan kehilangan biaya tetap.
• Jika MC = MR pada level antara AVC dan AC, maka petani masih memperoleh keuntungan yang dapat menutup
seluruh biaya produksi variabel dan sebagian biaya produksi tetap.
16
Konsep Dualitas Biaya dan Produksi
Bentuk dari fungsi biaya variabel berkaitan erat dengan bentuk fungsi produksi sebab fungsi biaya diturunkan dari fungsi
produksi. Apabila harga input-input konstan informasi fungsi biaya variabel dapat diketahui dari persamaan fungsi
produksi
Sejalan dengan “The Law of Diminishing Returns”, bahwa dengan penambahan penggunaan input variabel, setelah
mencapai suatu titik, output total akan meningkat namun dengan kenaikan yang semakin menurun.
Hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang juga dapat diinterpretasikan dari sisi output. Output total mula-mula
akan meningkat dengan penambahan yang semakin meningkat sampai mencapai titik tertentu (inflection point). Setelah
mencapai titik balik, atau pada koordinat di mana produk marginal maksimal, penambahan input variabel masih akan
meningkatkan output total namun dengan besaran peningkatan output yang semakin kecil. Artinya setelah melalui titik
balik, biaya variabel akan semakin mahal.
Keterangan Rumus
Jika y/x=APP, maka x/y=1/APP
Karena ∆y/∆x=MPP, maka ∆x/∆y=1/MPP
17
• Persamaan x/y dalam contoh hipotetik di atas merepresentasikan biaya rata-rata pupuk nitrogen untuk memproduksi
satu unit output tambahan, akan tetapi biaya dinyatakan dalam unit input fisik tidak dalam satuan mata uang ($ atau
Rupiah). Biaya tersebut setara dengan 1/APP, dan dapat dikonversikan ke dalam unit mata uang dengan mengalikan
1/APPxharga (v0 ), sehingga AVCn=v 0 /APP.
• Karena ∆y/∆x=MPP, maka ∆x/∆y=1/MPP. Persamaan ∆x/∆y menunjukkan biaya marginal untk memproduksi satu unit
tambahan output dalam satuan fisik.
18
19
20
21
Penjelasan Contoh
• Biaya fisik sebesar 1/MPP ini dapat dikonversikan ke dalam unit moneter dengan mengalikan harga pupuk nitrogen v0
x1/MPP=MCn= v 0 /MPP.
• Pada aplikasi 180 pound pupuk N per acre, biaya marginal adalah 5,68 (unit moneter per bu jagung yang dihasilkan).
Jika jagung dijual seharga 4,00 per bu, maka tambahan biaya produksi jagung per bu adalah 5,68 sedangkan tambahan
penerimaan yang diperoleh hanya sebesar 4,00.
• Sementara itu pada aplikasi nitrogen sebanyak 160 pound per acre, biaya marginal yang diperlukan adalah 0,458. Jika
jagung dijual dengan harga 4,00 per bu maka selisih sebesar 3,54 merupakan profit petani.
22
FUNGSI PREDIKSI INVERS
Fungsi produksi merupakan pemetaan fungsi biaya secara dualistik (dual function). Dengan mencerminkan atau
memetakan fungsi produksi dapat diturunkan fungsi biaya pada kuadran IV. Bila fungsi produksi meningkat dengan laju
pertambahan yang semakin menurun (The Law of Diminishing Returns) maka invers fungsi produksi akan meningkat
dengan laju pertambahan yang semakin meningkat.
23
Fungsi Invers (atau fungsi kebalikan) adalah (dalam matematika) fungsi yang merupakan kebalikan aksi dari suatu fungsi.
Untuk dapat memahami konsep invers fungsi produksi berikut ini diberikan contoh-contoh perhitungannya :
, Invers
, Invers
, Invers
Dari beberapa contoh fungsi invers di atas, dapat diketahui persamaan umum fungsi produksi invers sebagai berikut :
Fungsi produksi : , Invers
Pada fungsi produksi invers terkandung seluruh koefisien yang sama dengan fungsi produksi original sehingga dapat
dikonversikan menjadi fungsi biaya variabel melalui perkalian fungsi dengan biaya input variabel yang selama periode
analisis diasumsikan konstan .
24
Apabila fungsi-fungsi tersebut digambarkan, aksis vertikal dinyatakan dalam satuan moneter, sehingga bila fungsi biaya
diketahui, koefisien fungsi produksi dapat ditetapkan tanpa harus mengetahui jumlah input yang digunakan. Rumus umum
yang dapat digunakan untuk fungsi produksi adalah .
Diketahui bahwa tidak semua fungsi dapat di inverskan menjadi fungsi lain. Fungsi yang sekaligus memiliki karakteristik
increasing dan decreasing, tidak dapat di inverskan, namun hanya sebatas berhubungan invers (invers correspondence).
Fungsi produksi neoklasik adalah contoh fungsi produksi semacam ini.
Biaya total input dinyatakan dalam nilai unit output yang diperoleh dengan mengendalikan fungsi invers dengan harga
inputnya, sebagai berikut :
maka
Perkalian persamaan tersebut dengan akan menghasilkan biaya total ( untuk input dari fungsi produksi :
Tingkatan Penggunaan Input yang
25
Memaksimalkan Output dan Keuntungan
Tingkatan input yang memaksimalkan Output
Saat proses produksi, petani perlu membuat keputusan yaitu:
(1) Apa yang akan diproduksi?
(2) Bagaimana cara memproduksi?
(3) Berapa banyak yang akan diproduksi?
• Dalam produksi agar mencapai output maksimal, petani harus menambahkan input hingga mencapai titik di mana
sudah tidak terjadi lagi kenaikan produksi dari penggunaan input terkahir yaitu ketika MPP = 0
• Profit maksimal terjadi Ketika nilai dari MR (Marjinal Revenue) = MC (Marjinal Cost)
26 Tingkatan input yang memaksimalkan Output
SYARAT MAKSIMISASI OUTPUT
Pada fungsi produksi berikut:
Y = a + bX - c
Keterangan:
Y = output
a = Konstanta b = Koefisien
X = Input produksi c = Koefisien
JAWABAN
Y = 10 + 8X - 2 Produksi maksimum adalah:
MPP = = 0 Y = 10 + 8(2) - 2 = 18
MPP = 8 – 4X = 0
MPP = X = 2
Contoh Kasus :
Level input yang memaksimalkan output pada fungsi produksi:
Y = 0,75+0,0042-0,000023
Turunkan untuk mencari MPP:
MPP = = 0,75+0,0084 -0,000069 = 0
28 Tingkatan input yang memaksimalkan Output
Selanjutnya dengan mengambil bentuk umum aljabar polinomial di bawah ini:
Y = a + bX + c
Diperoleh:
a = -0,000069
b = 0,0084
c = 0,75
Value of marginal product (VMP) merupakan nilai produk marjinal dari unit peningkatan output sebagai akibat dari suatu
penambahan penggunaan input Ketika output terjual dengan harga .
VMP = slope TVP = p. MPP
Kondisi maksimalisasi keuntungan untuk model input output tercapai bila syarat keharusan dan kecukupan dapat
terpenuhi. Syarat keharusan untuk maksimalisasi keuntungan adalah fungsi profit sama dengan nol. Syarat kecukupan
maksimalisasi keuntungan ditetapkan dengan mencari titik pada fungsi profit di mana turunan pertama fungsi produksi
sama dengan nol.
Level penggunaan input yang memaksimalkan keuntungan dapat dicari dengan menyamakan VMP input dengan MFC, di
bawah asumsi persaingan sempurna yaitu harga input dan output konstan.
Pada kurva The law of diminishing return, Petani akan memaksimalkan profit dengan beroperasi di daerah produksi II,
sebab pada daerah I penggunaan input belum maksimal (underutilization of input) sementara pada daerah ke III terjadi
over utilisasi input.
36
Sumber Referensi