Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI OLAHAN

IKAN LAUT DI KECAMATAN KOTAAGUNG


(Tugas Metodelogi Sosial Ekonomi)

Oleh :

Jenesya Afgiani Reza


1654131011

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definis Operasional

Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan

petunjuk yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data

sehubungan dengan tujuan penelitian.

Agroindustri olahan ikan laut merupakan suatu subsistem agribisnis

yang memanfaatkan ikan laut dengan jenis tertentu untuk diolah

menjadi berbagai macam kreasi baik dengan proses penggorengan,

perebusan maupun pemanggangan sehingga akan lebih bernilai

ekonomis.

Input adalah faktor-faktor produksi dan sumber daya lain yang digunakan

untuk menghasilkan produk olahan ikan laut.. Input berupa bahan baku,

pengemasan, tenaga kerja, bahan bakar dan peralatan. Output adalah

olahan ikan laut berupa iwan yang dihasilkan selama satu kali proses

produksi.

Produksi olahan ikan laut adalah jumlah olahan ikan laut yang dihasilkan

agroindustri dalam satu kali produksi yang diukur dalam satuan buah.

Harga produk merupakan harga olahan ikan laut yang diterima pelaku
agroindustri dari hasil penjualan yang diukur dalam satuan rupiah.

(Rp/kg). Biaya total adalah jumlah biaya variabel dan biaya tetap yang

digunakan dalam pengolahan ikan laut menjadi iwan. Biaya pokok adalah

pembagian antara biaya total dengan output (olahan ikan laut) yang

dihasilkan.

Penerimaan merupakan pendapatan yang diperoleh dari penjualan

olahan ikan laut dengan mengalikan jumlah olahan ikan laut yang

dihasilkan dengan harga yang berlaku yang diukur dalam satuan rupiah

(Rp/buah).

Pendapatan merupakan penerimaan yang dikurangi dengan biaya produksi

yang dikeluarkan selama satu kali proses produksi yang diukur dalam

satuan rupiah (Rp/buah).

Nilai tambah adalah penambahan nilai suatu komoditas karena

mengalami proses pengolahan, pengangkutan ataupun penyimpanan

dalam suatu proses produksi.

3.2 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer

didapat dari wawancara secara langsung dengan responden menggunakan

kuisioner. Data primer meliputi data identitas responden (umur,

pendidikan, pengalaman usaha, waktu lama usaha), data input produksi

mencakup penggunaan bahan baku (ikan laut), tenaga kerja, pengemasan


dan kepemilikan alat-alat produksi. Data sekunder diperoleh dari

publikasi instansi-instansi terkait dengan penelitian. Metode pengumpulan

data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

Observasi dilakukan dengan mengamati langsung keadaan atau situasi di

lapangan. Sedangkan wawancara dilakukan dengan pengumpulan data

langsung dari pemilik atau karyawan pada agroindustri olahan ikan laut

dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan.

3.3 Metode Penentuan Sampel

Penentuan sampel dengan mengunjungi populasi agroindustri. Disini

maksudnya adalah seluruh agroindustir olahan ikan laut yang terdapat di

Kecamatan Kotaagung. Responden dari penelitian ini adalah seluruh

pengusaha pada agroindustir olahan ikan laut yang berjumlah kurang dari

30 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara

sengaja yakni mengambil seluruh sampel yang terdapat dalam populasi

tersebut.

3.4 Lokasi Penelitian, Responden dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sentra agroindustri olahan ikan laut yang

berlokasi di Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus.

Pengumpulan data dimulai dari bulan November 2019 hingga Januari

2020. Lokasi tersebut dipilih karena daerah tersebut memiliki potensi

agroindustri olahan ikan laut yang tinggi dibanding Kota/Kabupaten

lainnya dengan jumlah kurang dari 30 agroindustri.


3.5 Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kualitatif

dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif dipakai untuk mendapatkan

gambaran kondisi usaha agroindustri olahan ikan laut serta bagaimana

proses pengolahan ikan laut menjadi iwan. Analisis kuantitatif digunakan

untuk melihat analisis usaha dan beberapa perhitungan yang dilakukan

dalam penelitian ini. Analisis kuantitatif berupa analisis biaya,

penerimaan, keuntungan dan nilai tambah.

1. Biaya-biaya

Biaya dalam usaha agroindustri olahan ikan laut terdiri dari biaya

variabel (variabel cost) dan biaya tetap (fixed cost). Biaya variabel

terdiri dari pembelian ikan laut, tenaga kerja luar keluarga (TKLK),

tenaga kerja dalam keluarga (TKDK), gas, minyak makan, bumbu

pelengkap dan pengemasan. Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan

atas peralatan dan bangunan tempat berproduksi. Biaya total

merupakan penjumlahan antara biaya tetap total dan biaya variabel total.

Secara matematis perhitungan biaya total dapat dilihat pada

Persamaan 1.

TC = TFC + TVC..........................................................................(1)

Keterangan:
TC = Total cost
TFC = Total fixed cost
TVC = Total variabel cost

Menurut Sugiarto, Herlambang, Brastoro dkk (2007) perhitungan biaya

biaya per unit dalam satu kali produksi secara sistematis dapat dilihat
pada Persamaan 2 dan 3.

AFC = …………..………………………………………..(2)

AVC = .…………………………………………………..(3)

Keterangan:
AFC = Biaya tetap rata-rata (Rp/unit output)
AVC = Biaya variabel rata-rata (Rp/unit output)
Q = Output

Analisis profitabilitas dihitung dengan perbandingan antara

penerimaan dan biaya (R/C). Semakin besar nilai R/C rasio maka

semakin efisien agroindustri tersebut dan sebaliknya semakin kecil

R/C rasio maka semakin tidak efisien agroindustri tersebut.

Perhitungan profitabilitas dapat dilihat pada Persamaan 4.

R/C =TR/TC………………………………………………..... (4)

Keterangan:
TR = Total Penerimaan (produksi (Kg) x harga (Rp)
TC = Total Biaya (Rp)
R/C > 1, maka agroindustri layak dijalankan
R/C < 1, maka agroindustri tidak layak dijalankan.

Biaya pokok merupakan pembagian antara biaya total (TC) dengan

output yang dihasilkan (Y). Secara matematis perhitungan biaya pokok

dilihat pada Persamaan 5.

…………………………………………..(5)

Penelitian ini menggunakan metode perhitungan penyusutan garis lurus.

Adapun cara menghitung biaya penyusutan yaitu dengan metode garis

lurus dapat dilihat pada Persamaan 6.


Penyusutan = ……………………………..………. (6)

Keterangan:
NE = Nilai ekonomis (Rp)
NS = Nilai sisa (Rp)
UE = Umur ekonomis (th)

2. Pendapatan

Menurut Soekartawi (2002), pendapatan adalah selisih antara

penerimaan dan semua biaya. Penerimaan diperoleh dari perkalian

antara produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani dengan harga.

Secara sistematis pendapatan dapat dilihat pada Persamaan 7.

P = TR -TC.........................................……………………..(7)

Keterangan:
P = Pendapatan
TR = Total penerimaan
TC = Total biaya

3. Nilai Tambah

Kegiatan mengolah ikan laut menjadi olahan ikan laut mengakibatkan

bertambahnya nilai komoditi tersebut. Untuk mengetahui besarnya nilai

tambah agroindustri olahan ikan laut digunakan metode nilai tambah

Hayami. Perhitungan nilai tambah menurut hayami dapat dituliskan

dengan rumus yang lebih sederhana seperti pada Persamaan 8.

NT = Nilai Output – Harga Bahan Baku – Sumbangan Input


Lain –Imbalan Tenaga Kerja.......................................(8)

Kriteria penilaian nilai tambah adalah sebagai berikut:

a. Jika NT > 0, berarti agroindustri memberikan nilai tambah (positif).


b. Jika NT < 0, berarti agroindustri tidak memberikan nilai tambah
(negatif).

Anda mungkin juga menyukai