Penelitian ini dilakukan di Desa Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota
Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan pada bulan Februari 2023 sampai selesai meliputi
Data dikumpulkan dengan mencatat dari sumber data primer. Data primer merupakan
data yang dikumpulkan selama satu musim tanam, melalui wawancara langsung dengan petani
mentimun (Cucumis sativus) dengan menggunakan kuesioner (Lampiran 1). Sedangkan data
sekunder diperoleh dari buku-buku terkait, jurnal dan organisasi yang terlibat dalam penelitian.
Disertasi ini dilakukan dengan menggunakan metode sampling jenuh, yaitu seluruh
anggota populasi diwawancarai. Hal ini terjadi bila populasinya kecil, kurang dari 30 orang
(Supriyanto dan Match Future 2010). Ke-10 petani mentimun tersebut mewakili jumlah total
petani mentimun di wilayah studi dan oleh karena itu semuanya digunakan sebagai sampel.
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk tabel dengan analisis finansial biaya,
Untuk mengetahui total biaya yang digunakan untuk merencanakan budidaya mentimun secara
Keterangan:
TR = P x Q
Keterangan:
π = TR - TC
Keterangan:
π : Profit/Keuntungan (Rp)
Untuk mengetahui sejauh mana potensi ekonomi pertanian dimanfaatkan, analisis biaya-
pendapatan (RCR) dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut (Soekartawi, 1996; 62):
: RCR 1= Impas
1. Petani adalah orang yang melakukan kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dalam sebagian atau seluruh aspek pertanian, termasuk pertanian, peternakan,
2. Produksi dalam artian adalah panen tanaman ketimun (Cucumis sativus) pada kelompok
tani Ruhui Rahayu desa Syamsudin Noor dalam proses dari semai sampai panen
3. Biaya yang dikeluarkan sesuai dengan nilai yang dikeluarkan petani ketimun (Cucumis
sativus) di desa Syamsudin Noor untuk membiayai pengolahan tanah sampai panen,
4. Biaya tidak langsung adalah nilai dalam rupiah yang dikeluarkan oleh petani ketimun
dikeluarkan, dalam satuan rupiah misalnya untuk pekerjaan rumah tangga (TKDK).
5. Biaya jelas dalam arti nilai rupiah petani mentimun (Cucumis sativus) di kecamatan
Syamsudin Noor, biaya sebenarnya ditetapkan atau dihitung, dalam satuan rupiah
rupiah.
7. Pendapatan budidaya mentimun (Cucumis sativus) di desa Syamsudin Noor adalah nilai
dalam satuan rupiah yang diterima petani dari total penjualan mentimun dalam satuan
rupiah.
nilai dalam satuan rupiah akibat berkurangnya pendapatan dari biaya yang dikeluarkan