2013 : 52 - 57 52
(The Income and Marketing Analysis of the Tomato (Lycopersicum esculentum Mill.). In Babulu Darat Village
Babulu Subdistrict, of Penajam Paser Utara Regency)
Sri Wahyuni
Program Studi Agribisnis Universitas Mulawarman
ABSTRACT
The aims of this research were to calculate income of the tomato for a planting season, to know the
tomato marketing from the farmer to the trader and collector and know the marketing advantages gained
collector. This research was conducted from July to September 2013 in Babulu Darat Village Babulu
Subdistrict, Regency of Penajam Paser Utara. The research used census method and snow ball method for
sampling.
The result of this research indicate that the income amount of tomato in average of Rp. 61.579.939,58
mt¯¹respondent¯¹ha¯¹, and marketing of tomato that used in this research location was only till the local trader
of collector. The local trader of collector sold to big trader outside east Kalimantan like Banjarmasin city in
South Kalimantan. However, the limited of the time and cost caused the research could not finished the
distribution till the last consumer in South Kalimantan. The margin of marketing that obtained by collector is
about Rp.1,000.00 kg¯¹. Marketing advantages gained by collector of Rp.936.87 kg¯¹.
Penajam Paser Utara. Desa Babulu Darat memiliki orang atau kelompok lain yang memiliki
potensi lahan pertanian yang tinggi khususnya karakteristik serupa dan sebaliknya,
untuk pengembangan tanaman hortikultura. mengidentifikasikan yang lain. Ibarat bola salju
Sebagian besar penduduk Desa Babulu Darat yang menggelinding sehingga jika semakin lama
bermata pencaharian sebagai petani. Usahatani padi maka jumlah sampel semakin banyak (Sumarni dan
merupakan yang dominan diusahakan petani, Wahyuni, 2006).
namun ada pula jenis tanaman lain yang
diusahakan oleh petani tersebut yaitu tomat. Hasil Metode Analisis Data
yang diproduksi biasanya untuk dikonsumsi sendiri
sebagai bahan pangan dan ada pula yang dijual Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel,
dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan lalu dianalisis dan dibahas kemudian ditarik
keluarga. (PPL – Desa Babulu Darat, 2013). kesimpulan.
1. Untuk mengetahui besarnya pendapatan yang
Waktu Dan Lokasi Penelitian diperoleh petani, dengan rumus :
I = TR – TC
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga Dimana :
bulan dari bulan Juli 2013 sampai dengan I = Pendapatan (Income)
September 2013 dengan lokasi penelitian di Desa TR = Total penerimaan (Total Revenue)
Babulu Darat Kecamatan Babulu Kabupaten TC = Total Biaya (Total Cost)
Penajam Paser Utara. a. Untuk mengetahui besarnya total
penerimaan yang diperoleh petani, dengan
Metode Pengambilan Data rumusan :
TR = Q x P
Data yang diperoleh dari penelitian ini Dimana :
adalah data primer dan data sekunder : TR = Total penerimaan (Total
1. Data primer yang diperoleh melalui pengamatan Revenue)
langsung kelapangan dan mengadakan Q = Total Produksi (Quantity)
wawancara dengan responden yaitu petani P = Harga (Price)
tomat dengan berpedoman pada daftar
pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun b. Untuk mengetahui besarnya total biaya
sesuai dengan tujuan penelitian. yang diperoleh petani, dengan rumusan :
2. Data sekunder diperoleh dari studi perpustakaan TC = TVC + TFC
dan pihak lainnya yang ada hubungannya Dimana :
dengan penelitian ini antara lain Dinas TC = Total Biaya (Total Cost)
Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, TVC = Total biaya variabel (Total
Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Babulu, variable cost)
Badan Pusat Statistik (BPS). TFC = Total biaya tetap (Total fixed
cost)
Metode Pengambilan Sampel 2. Untuk mengetahui apakah menguntungkan
atau tidak, dengan rumus :
R/C = TR/TC
Pengambilan sampel responden petani
Dimana :
dilakukan di Desa Babulu Darat karena daratan
R = Penerimaan (Revenue)
desa ini sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan
C = Biaya (Cost)
pertanian sehingga penduduk desa ini bermata
TR = Total Penerimaan (Total Revenue)
pencaharian sebagai petani. Menurut Sugiono
TC = Total Biaya (Total Cost)
(2004), jika jumlah populasi kurang dari 30 orang,
3. Margin pemasaran adalah selisih antara harga
maka pengambilan sampel dilakukan secara
penjualan dan harga pembelian, dapat
sensus/sampel jenuh. Berdasarkan acuan di atas
dihitung dengan rumus :
maka metode pengambilan sampel yang digunakan
M = Hp – Hb
dalam penelitian ini dilakukan secara sensus
Dimana :
terhadap petani yang melakukan usahatani tomat di
M = Margin Pemasaran
Desa Babulu Darat sebanyak 20 orang.
Hp = Harga Penjualan
Sedangkan untuk pengambilan
Hb = Harga Pembelian
responden pedagang perantara pemasaran tomat
dilakukan dengan menggunakan metode snow ball
4. Untuk menghitung margin total, dengan
sampling (metode bola salju). Dalam teknik
rumus :
pengambilan sampel bola salju, peneliti memilih
Mt = M1 + M2 + M3 + ...Mn
satu kelompok atau satu orang, kemudian orang
Dimana :
atau kelompok digunakan untuk menempatkan
Mt = Margin Total
EPP. Vol. 10 No.1. 2013 : 52 - 57 54
R/C ratio
Untuk mengetahui apakah usahatani tomat Gambar 3. Saluran pemasaran tomat di Desa
di Desa Babulu Darat Kecamatan Babulu Babulu Darat (empat tingkat)
Kabupaten Penajam Paser Utara menguntungkan
atau tidak menguntungkan dilihat dari nilai efisien Biaya, Margin, dan Keuntungan
usahatani tomat . Nilai efisien usahatani tomat 1. Biaya Pemasaran
diketahui dengan R/C Ratio, yaitu membagi total Biaya pemasaran tomat adalah biaya yang
penerimaan (TR) dengan total biaya (TC). dikeluarkan dalam proses penyaluran tomat dari
. . , produsen sampai ke konsumen akhir. Biaya
R/C Ratio = = = 3,82
. . , pemasaran dihitung sampai produksi ke tangan
Dari hasil pengolahan dan perhitungan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian proses
data, maka dapat diketahui bahwa dari nilai efisien tomat hanya sampai ke pedagang pengumpul lokal
EPP. Vol. 10 No.1. 2013 : 52 - 57 56
dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya yang pedagang besar luar daerah yaitu daerah
dimiliki oleh peneliti maka peneliti hanya meneliti Kalimantan Selatan. karena terbatasnya
sampai ke pedagang pengumpul lokal. Dari hasil waktu dan biaya yang menyebabkan
penelitian biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani peneliti tidak menyelesaikan saluran
dan pedagang pengumpul tomat di Desa Babulu pemasaran hingga ke konsumen.
Darat meliputi biaya transportasi dan biaya 3. Margin yang diperoleh dari pedagang
pengemasan. pengumpul lokal sebesar Rp. 1.000,00
Pada tingkat pedagang pengumpul lokal kg¯¹. Keuntungan yang diperoleh dari
jumlah tomat yang dipasarkan sebanyak 16.000,00 pedagang pengumpul lokal sebesar Rp.
kg pemasaran¯¹, namun dalam penelitian ini 936,87 kg¯¹.
pedagang pengumpul lokal tidak memasarkan
keseluruhan hasil produksi tomat karena perbedaan
waktu petani dalam membudidayakan tomat. Biaya DAFTAR PUSTAKA
pemasaran yang dikeluarkan dari 1 responden yang
ada di Desa Babulu Darat meliputi biaya Abdullah, MF. 2005. Dasar-dasar Manajemen
transportasi dengan menggunakan kendaraan Keuangan. Universitas Muhammadiyah
bermotor dan biaya pengemasan. Biaya transportasi Malang. Malang.
pada petani tomat sebesar Rp. 200.000,000, biaya
pengemasan di keluarkan sebesar Rp. 810.000,00.
Total jumlah biaya pemasaran tomat sebesar Rp. Daniel, M. 2002. Pengantar ekonomi pertanian.
1.010.000,00. Secara rinci jumlah biaya pemasaran Bumi Aksara, Jakarta.
tomat pada pedagang pengumpul dapat dilihat pada
lampiran 16. Fitriani, Emi. 2012. Untung Berlipat Budidaya
2. Margin Pemasaran Tomat Di Berbagai Media Tanam. Cetakan
Berdasarkan hasil penelitian distribusi Pertama. Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
margin hanya dapat diketahui sampai pada saluran
pemasaran pedagang pengumpul lokal
dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya yang Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid 1.
dimiliki oleh peneliti maka peneliti hanya meneliti Edisi Kesepuluh. Prenhalindo. Jakarta.
sampai ke pedagang pengumpul lokal. Pada
tingkat pedagang pengumpul lokal pemasaran Media. R.A. 2007. Panduan lengkap Budidaya
tomat memperoleh margin sebesar Rp. 1.000,00. Tomat. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 17.
3. Keuntungan Pemasaran Purwati, Etti & Khairunisa. 2008. Budidaya Tomat
Berdasarkan hasil penelitian keuntungan pemasaran Dataran Rendah. Cetakan III. Penebar
tomat hanya dapat diketahui sampai pada saluran Swadaya. Jakarta.
pemasaran pedagang pengumpul lokal dikarenakan
keterbatasan waktu dan biaya yang dimiliki oleh
peneliti maka peneliti hanya meneliti sampai ke Samulson, P.A dan W.D. Nordhaus. 2003.
pedagang pengumpul lokal. Pada tingkat pedagang Ekonomi Mikro. Edisi kesepuluh.
pengumpul lokal pemasaran tomat keuntungan Prenhalindo. Jakarta.
yang diperoleh sebesar Rp. 936,87 kg¯¹.
Soekartawi. 2003. Teori ekonomi Produksi dengan
Kesimpulan pokok bahasan analisis fungsi cob-duuglass.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai Soedarsono. 2004. Pengantar Ekonomi Mikro.
berikut: LP3ES. Jakarta.
1. Besarnya pendapatan usahatani tomat
sebesar Rp. 349.246.366,67 mt¯¹ dengan Sugiono, 2004. Metode Penelitian Administrasi.
rata-rata Rp. 17.462.318,33 mt¯¹ Alfabeta. Bandung.
responden¯¹, atau sebesar Rp.
1.231.598.791,68 mt¯¹ ha¯¹ dengan rata-
rata Rp.61.579.939,58 mt¯¹ ha¯¹ Sukirno, S 2002. Pengantar Teori Mikro Ekonomi,
responden¯¹. Ed 3. Cetakan 17. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
2. Dalam penelitian ini saluran pemasaran
tomat hanya dapat diteliti hingga sampai
pedagang pengumpul lokal. Pedagang Sumarni, M dan Wahyuni, S. 2006. Metodelogi
pengumpul lokal kemudian menjual pada Penelitian Bisnis. Andi : Yogyakarta.
Analisis Pendapatan dan Pemasaran Usahatani Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) 57
di Desa Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara
(Sri Wahyuni)