Rosneni La Jauda
O. Esry H. Laoh
Jenny Baroleh
Jean F.J. Timban.
ABSTRACT
This study aims to determine the amount of income from farming cocoa farmers in the
village of Tikong, Sub-district of North Taliabu, Sula Islands District. Data analysis method used is
the analysis of cost, revenue and income. The results showed that the income of cocoa farmers which
have land area of 0.5 to 1,5 Ha is Rp 2,392,749 and income of cocoa farmers who have land area of
> 1.5 to 2 hectares is Rp 2,766,69 . In an effort to increase the income of the farming activities of
cocoa, farmers in the village of Tikong were trying to increase the production and the size of the
land. in order to increase their income.
Keywords: the income of cocoa farmers, land size, production, Tikong village, Sula Island District
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan petani dari usahatani kakao
di Desa Tikong, Kecamatan Taliabu Utara, Kabupaten Kepulauan Sula. Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis biaya, penerimaan dan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa pendapatan petani kakao di Desa Tikong yang memiliki luas lahan 0,5 - 1,5 Ha adalah sebesar
Rp 2.392.749 dan pendapatan petani kakao yang memiliki luas lahan >1,5 - 2 Ha adalah sebesar Rp
2.766.698. Dalam usaha meningkatkan pendapatan dari kegiatan usahatani maka petani kakao di
Desa Tikong berusaha untuk meningkatkan produksi. Karena pendapatan mereka akan cenderung
naik sejalan dengan bertambahnya produksi dan besarnya suatu lahan.
Kata kunci: pendapatan petani Kakao, luas lahan, produksi, Desa Tikong, Kabupaten Kepulauan Sula
33
Analisis Pendapatan Usahatani Kakao..........................(Rosneni La Jauda, Esry Laoh, Jenny Baroleh, Jean Timban)
bercocok tanam yang diwariskan. Seperti secara keseluruhan dikalikan dengan harga yang
umumnya wilayah Kepulauan Maluku, berlaku ditingkat petani Soekartawi (1995).
Kepulauan Sula merupakan Daerah perkebunan Penerimaan (TR) adalah banyaknya
yang menghasilkan kelapa, cengkeh dan kakao. produksi total dikalikan dengan harga
Tanaman kakao banyak ditanam di Pulau peneriamaan total diformulasikan
Taliabu khususnya di Kecamatan Taliabu Utara sebagaiberikut :
dengan luas 14.282,00 Ha dan produksi TR = P X Q
3.542,14 Ton/Tahun (http://Bab_ II_ Profil_ Dimana:
Umum_ Kab_Kep_Sula. pdf. 21 Juni2014 ). TR (Total Revenue) = Total Penerimaan
Desa Tikong merupakan salah satu Desa P (Price) = HargaProduk (Rp)
yang banyak terdapat pohon kakao dan banyak Q (Quantity) = Jumlah Produk (Unit)
menanam tanaman kakao dibanding dengan
Desa- Desa yang lain. Sebagian besar penduduk Pengertian Biaya
bermata pencarian sebagai petani. Hasil yang Menurut Sukirno(2006), biaya produksi
diproduksi biasanya untuk dijual dengan tujuan didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang
untuk meningkatkan pendapatan keluarga. dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah
Deskriptif Tanaman Kakao yang akan digunakan untuk menciptakan barang
Tanaman kakao merupakan tanaman yang – barang yang diproduksi perusahaan tersebut.
menumbuhkan bunga dari batang atau cabang.
Untuk itulah tanaman kakao digolongkan 1. Total Cost (TC)
menjadi kelompok tanaman Caulifloris, adapun Keseluruhan jumlah biaya produksi yang
sistematika tanaman kakao menurut klasifikasi dikeluarkan dinamakan biaya total. Biaya
secara botani adalah: produksi total atau total biaya didapat dari
Divisi : Spermatophyta menjumlahkan biaya tetap total (total fixed cost)
Sub divisi : Angiospermae dan biaya variable total (total variable cost).
Class : Dicotiledoneae Dengan demikian biaya total dapat dihitung
Ordo : Malvales dengan menggunakan rumus berikut :
Famili : Sterculiceae
Genus : Theobroma TC = TFC+TVC
Species : Theobroma cacao L
2. Total Fixed Cost (TFC)
Pengertian Usahatani Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
Usahatani adalah kegiatan usaha manusia memperoleh faktor produksi (input) yang tidak
untuk mengusahakan tanahnya dengan maksud dapat diubah jumlanya dinamakan biaya tetap
untuk memperoleh hasil tanaman atau hewan total. Contoh biaya tetap adalah penyusutan
tanpa mengakibatkan berkurangnya peralataan usaha yang dihitung menggunakan
kemampuan tanah yang bersangkutan untuk rumus sebagai berikut (Bambang dkk, 2011).
memperoleh hasil selanjutnya. Pendapatan
kotor usahatani atau penerimaan usahatani 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖
∑=
sebagai nilai produksi total usahatani dalam 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠
jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun
tidak dijual. Untuk menaksir komoditi atau
produk yang tidak dijual, digunakan nilai 3. Total Variabel Cost (TVC)
berdasarkan harga pasar yaitu dengan cara Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
mengalikan produksi dengan harga pasar. untuk memperoleh faktor produksi yang dapat
diubah jumlahnya dinamakan biaya variable
Pengertian Penerimaan cost. Contoh biaya variable adalah biaya bahan
Penerimaan usahatani adalah nilai produk baku.
total usahatani dalam jumlah tertentu yang
dijual,diberikan kepada orang lain yang Pengertian Pendapatan
dikomsumsi dan diperoleh dari jumlah produk Pendapatan merupakan salah satu indikator
untuk mengukur kesejahteraan seseorang atau
34
Agri-sosioekonomi – Volume 12 Nomor 2, Mei 2016 : 33 - 40
masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat diperlukan dalam usaha tanpa modal sudah pasti
ini mencerminkan kemajuan ekonomi suatu usaha tidak biasa dilakukan (Hanafie, 2010).
masyarakat. Menurut Sukirno (2000),
pendapatan individu merupakan pendapatan Produksi
yang diterima seluruh rumah tangga dalam Soekartawi (2002), produksi adalah suatu
perekonomian dari pembayaran atas kegiatan yang mengubah input menjadi output.
penggunaan faktor-faktor produksi yang Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa
dimilikinya dan dari sumber lain. Menurut dinyatakan dalam fungsi produksi.Analisis
Sukirno (2006) pendapatan adalah jumlah terhadap kegiatan produksi perusahaan
penghasilan yang diterima oleh penduduk atas dikatakan berada dalam jangka pendek apabila
prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, sebagian dari faktor produksi dianggap tetap
baik harian, mingguan, bulanan maupun jumlahnya (fixed input) sedangkan dalam
tahunan. Kegiatan usaha pada akhirnya akan jangka panjang semua faktor produksi dapat
memperoleh pendapatan berupa nilai uang yang mengalami perubahan yang artinya bahwa
diterima dari penjualan produk yang dikurangi setiap faktor produksi dapat ditambah
biaya yang telah dikeluarkan. jumlahnya kalau memang diperlukan.
Pendapatan adalah selisih antara
penerimaan dengan pengeluaran total usahatani Pemasaran
kakao.Pendapatan dirumuskan sebagai berikut : Pemasaran adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok
Pd = TR - TC mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
Dimana : inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
Pd = Pendapatan Usahatani dan secara bebas mempertukarkan produk yang
TR = Total Penerimaan bernilai dengan pihak lain. Sedangkan
TC = Total Biaya manajemen pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan, pemikiran,
Faktor-faktor yang mendukung Usahatani penetapan harga, promosi serta penyaluran
Tenaga Kerja gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
Tenaga kerja adalah suatu faktor yang pertukaran yang memenuhi sasaran- sasaran
penting dalam membangun sebuah usaha. individu dan organisasi (Soekartawi, 2002).
Menurut Moehar (2002). Tenaga kerja adalah
suatu alat kekuatan fisik manusia yang tidak Perumusan Masalah
dapat dipisahkan dari manusia dan ditunjukan Kakao merupakan salah satu komoditi
pada usaha. pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi
Setiap proses produksi diperlukan tenagakerja dilihat dari harga jual yang secara umum
yang cukup memadai. Tenaga kerja yang diusahakan oleh petani secara turun temurun.
diperlukan perlu disesuaikan dengan kebutuhan Namun petani yang mengusahakan tanaman
sehinggajumlahnya optimal (Soekartawi, 2003 ini masih bersifat tradisional dan berskala
dalam Ray-ray, 2013). kecil. Bantuan besar pendapatan, diperoleh
petani dari usahatani kakao di Desa Tikong
Modal Kecamatan Taliabu Utara Kabupaten
Dalam usahatani modal merupakan barang
Kepulauan Sula.
ekonomi yang digunakan untuk memperoleh
pendapatan dan untuk mempertahankan
pendapatan keluarga tani. Modal dalam Tujuan dan Manfaat Penelitian
usahatani diklasifikasikan sebagai bentuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kekayaan, baik berupa uang maupun barang besarnya pendapatan yang di peroleh petani
yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu dari usahatani kakao. Penelitian ini
secara langsung ataupun tidak langsung dalam diharapkan dapat berguna dan bermanfaat
suatu proses produksi. Pembentukan modal bagi berbagai pihak terutama masyarakat
bertujuan untuk meningkatkan produksi dan Desa Tikong Kecamatan Taliabu Utara dan
pendapatan usahatani serta menunjang bagi peneliti untuk menambah pengetahuan
pembentukan modal lebih lanjut. Modal dan pengalaman.
35
Analisis Pendapatan Usahatani Kakao..........................(Rosneni La Jauda, Esry Laoh, Jenny Baroleh, Jean Timban)
36
Agri-sosioekonomi – Volume 12 Nomor 2, Mei 2016 : 33 - 40
dengan ibukota Sanana terletak paling Selatan di Tabel 5. Jumlah Tanggungan Keluarga
wilayah Propinsi Maluku Utara.Jarak dari Ibu Petani
Kota Propinsi sekitar 284 Km dapat ditempuh Tanggungan Jumlah Persentase
melalui penerbangan udara dan pelayaran dalam keluarga Petani (%)
laut.Kabupaten Kepulauan Sula pada awalnya Responden
menjadi bagian dari Kabupaten Halmahera 1-4 26 86,67
Barat, bersama-sama dengan Kabupaten
Halmahera Utara dan Kabupaten Halmahera >4 4 13,33
Selatan.
Kabupaten Kepulauan Sula terletak antara 01° Jumlah 30 100
45’-00° 00’ LS dan 124° 05’- 126° 50’ BT.
Kabupaten Kepulauan Sula terbagi menjadi 19 Sumber : Diolah dari data primer 2014
Kecamatan, 131 desa, dan 2 Unit Pemukiman
Trans (UPT). Sebagai wilayah kepulauan yang
terdiri dari 3 pulau (Pulau Sulabesi, Pulau Karakteristik Usahatani Kakao
Karakteristik usahatani Kakao terdiri atas
Mangoli dan Pulau Taliabu)sebagian besar
luas lahan dan modal. Luas lahan merupakan
penduduk di Kabupaten Kepulauan Sula tinggal
keseluruhan lahan ynag diolah petani sedangkan
di sepanjang pesisir pantai. modal digunakan oleh peteni untuk
memaksimalkan usahataninya.
Karakteristik Petani Responden
Tingkat umur mempengaruhi Luas Lahan
kemampuan seseorang dalam melakukan Keseluruhan lahan yang diolah petani adalah
aktivitas maupun konsep berpikir khususnya milik sendiri dan digarap oleh petani itu
untuk petani.Petani yang memiliki umur muda sendiri.Luas lahan yang dimiliki petani sangat
tentunya memiliki kondisi fisik yang kuat dan mempengaruhi besar kecilnya pendapatan karena
daya berpikir yang lebih kreatif dibandingkan akan berhubungan langsung dengan hasil
dengan petani yang berumur tua. produksi.Petani kakao di Desa Tikong Kecamatan
Taliabu Utara Kabupaten Kepulauan Sula
Pendidikan Responden memiliki luas lahan yang beragam. Tabel 6
Tingkat pendidikan yang dimaksud menunjukan luas lahan responden petani kakao di
dalam penelitian ini adalah pendidikan formal Desa Tikong.
yang diperoleh responden di bangku sekolah
maupun perguruan tinggi. Pendidikan
Tabel 6. Luas Lahan Petani Kakao di Desa
merupakan faktor yang dapat menentukan dan Tikong
menambah pengetahuan seseorang utnuk Luas Jumlah Petani
mengerjakan sesuatu lebih cepat. Makin Presentase
Lahan Responden
tinggi pendidikan seorang petani maka makin (%)
(Ha) (Orang)
tinggi pula tingkat kecakapan dan fungsinya
sebagai manejer, buruh tanu atau kepala 0,5 - 1,5 26 86.67
rumah tangga.
>1,5 – 2 4 13.33
Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah 30 100
Jumlah tanggungan keluarga petani yang Sumber : Diolah dari data primer 2014
termasuk dalam tanggungan adalah yang
membantu dalam usahatani keluarga dan yang
tinggal atau sudah terhitung dalam keluarga itu Tabel 6 menunjukan bahwa sebagian
sendiri. Jumlah tanggungan dalam keluarga besar petani responden menanam kakao dengan
petani responden dapat dilihat pada Tabel 5. luas lahan 0,5 - 1,5 Ha sebanyak 26 petani atau
Tabel 5 menunjukan bahwa sebanyak 26 orang 86,67% dari keseluruhan petani yang ada dan
petani kakao atau 86.67% memiliki tanggungan 1- sisanya 4 petani atau 13,33% memiliki luas
4 orang sedangkan yang memiliki tanggungan lahan sebesar >1,5 – 2 Ha.
13.33% adalah 4 orang petani responden.
37
Analisis Pendapatan Usahatani Kakao..........................(Rosneni La Jauda, Esry Laoh, Jenny Baroleh, Jean Timban)
38
Agri-sosioekonomi – Volume 12 Nomor 2, Mei 2016 : 33 - 40
Tabel 9. Luas Lahan, Rata-rata Produksi Harga Jual dan Penerimaan Usahatani
39
Analisis Pendapatan Usahatani Kakao..........................(Rosneni La Jauda, Esry Laoh, Jenny Baroleh, Jean Timban)
40