Anda di halaman 1dari 8

Agri-sosioekonomi – Volume 12 Nomor 2, Mei 2016 : 33 - 40

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA TIKONG,


KECAMATAN TALIABU UTARA, KABUPATEN KEPULAUAN SULA

Rosneni La Jauda
O. Esry H. Laoh
Jenny Baroleh
Jean F.J. Timban.

ABSTRACT

This study aims to determine the amount of income from farming cocoa farmers in the
village of Tikong, Sub-district of North Taliabu, Sula Islands District. Data analysis method used is
the analysis of cost, revenue and income. The results showed that the income of cocoa farmers which
have land area of 0.5 to 1,5 Ha is Rp 2,392,749 and income of cocoa farmers who have land area of
> 1.5 to 2 hectares is Rp 2,766,69 . In an effort to increase the income of the farming activities of
cocoa, farmers in the village of Tikong were trying to increase the production and the size of the
land. in order to increase their income.

Keywords: the income of cocoa farmers, land size, production, Tikong village, Sula Island District

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan petani dari usahatani kakao
di Desa Tikong, Kecamatan Taliabu Utara, Kabupaten Kepulauan Sula. Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis biaya, penerimaan dan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa pendapatan petani kakao di Desa Tikong yang memiliki luas lahan 0,5 - 1,5 Ha adalah sebesar
Rp 2.392.749 dan pendapatan petani kakao yang memiliki luas lahan >1,5 - 2 Ha adalah sebesar Rp
2.766.698. Dalam usaha meningkatkan pendapatan dari kegiatan usahatani maka petani kakao di
Desa Tikong berusaha untuk meningkatkan produksi. Karena pendapatan mereka akan cenderung
naik sejalan dengan bertambahnya produksi dan besarnya suatu lahan.

Kata kunci: pendapatan petani Kakao, luas lahan, produksi, Desa Tikong, Kabupaten Kepulauan Sula

PENDAHULUAN mengelola lingkungan hidup. Kegiatan


pemanfaatan sumberdaya hayati yang termasuk
Latar belakang dalam pertanian biasa di pahami orang sebagai
budidaya tanaman atau bercocok tanam serta
Indonesia adalah Negara agraris dengan pemanfaatan mikroorganisme danbioenzim
kekayaan alam yang melimpah serta masyarakat dalam pengolahan produk lanjutan seperti
yang didominasi oleh petani yang bergantung pembuatan keju, tahu, tempe atau sekedar
hidup pada sektor pertanian.Pertanian muncul ekstraksi semata seperti penangkapan ikan atau
pada manusia mulai mengendalikan ekploitasi hutan, sektor pertanian merupakan
pertumbuhan tanaman dan hewan serta sektor terbesar di Indonesia.Ditunjang dengan
mengaturnya sedemikian rupa sehingga wilayah yang sangat luas dan kekayaan alam
menguntungkan.Pembangunan pertanian adalah yang melimpah salah satunya adalah tanaman
suatu proses untuk meningkatkan hasil produksi kakao memegang pernan penting bagi seluruh
usahatani (Hanafi, 2010). masyarakat (Yrama, 2010).
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan Tanaman Kakao banyak ditanam oleh
sumberdaya hayati yang dilakukan manusia masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula sebagai
untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku tanaman budidaya. Sebagian besar petani kakao
industri atau sumber energi, serta untuk di Desa Tikong hanya mendapat keahlian

33
Analisis Pendapatan Usahatani Kakao..........................(Rosneni La Jauda, Esry Laoh, Jenny Baroleh, Jean Timban)

bercocok tanam yang diwariskan. Seperti secara keseluruhan dikalikan dengan harga yang
umumnya wilayah Kepulauan Maluku, berlaku ditingkat petani Soekartawi (1995).
Kepulauan Sula merupakan Daerah perkebunan Penerimaan (TR) adalah banyaknya
yang menghasilkan kelapa, cengkeh dan kakao. produksi total dikalikan dengan harga
Tanaman kakao banyak ditanam di Pulau peneriamaan total diformulasikan
Taliabu khususnya di Kecamatan Taliabu Utara sebagaiberikut :
dengan luas 14.282,00 Ha dan produksi TR = P X Q
3.542,14 Ton/Tahun (http://Bab_ II_ Profil_ Dimana:
Umum_ Kab_Kep_Sula. pdf. 21 Juni2014 ). TR (Total Revenue) = Total Penerimaan
Desa Tikong merupakan salah satu Desa P (Price) = HargaProduk (Rp)
yang banyak terdapat pohon kakao dan banyak Q (Quantity) = Jumlah Produk (Unit)
menanam tanaman kakao dibanding dengan
Desa- Desa yang lain. Sebagian besar penduduk Pengertian Biaya
bermata pencarian sebagai petani. Hasil yang Menurut Sukirno(2006), biaya produksi
diproduksi biasanya untuk dijual dengan tujuan didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang
untuk meningkatkan pendapatan keluarga. dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah
Deskriptif Tanaman Kakao yang akan digunakan untuk menciptakan barang
Tanaman kakao merupakan tanaman yang – barang yang diproduksi perusahaan tersebut.
menumbuhkan bunga dari batang atau cabang.
Untuk itulah tanaman kakao digolongkan 1. Total Cost (TC)
menjadi kelompok tanaman Caulifloris, adapun Keseluruhan jumlah biaya produksi yang
sistematika tanaman kakao menurut klasifikasi dikeluarkan dinamakan biaya total. Biaya
secara botani adalah: produksi total atau total biaya didapat dari
Divisi : Spermatophyta menjumlahkan biaya tetap total (total fixed cost)
Sub divisi : Angiospermae dan biaya variable total (total variable cost).
Class : Dicotiledoneae Dengan demikian biaya total dapat dihitung
Ordo : Malvales dengan menggunakan rumus berikut :
Famili : Sterculiceae
Genus : Theobroma TC = TFC+TVC
Species : Theobroma cacao L
2. Total Fixed Cost (TFC)
Pengertian Usahatani Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
Usahatani adalah kegiatan usaha manusia memperoleh faktor produksi (input) yang tidak
untuk mengusahakan tanahnya dengan maksud dapat diubah jumlanya dinamakan biaya tetap
untuk memperoleh hasil tanaman atau hewan total. Contoh biaya tetap adalah penyusutan
tanpa mengakibatkan berkurangnya peralataan usaha yang dihitung menggunakan
kemampuan tanah yang bersangkutan untuk rumus sebagai berikut (Bambang dkk, 2011).
memperoleh hasil selanjutnya. Pendapatan
kotor usahatani atau penerimaan usahatani 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖
∑=
sebagai nilai produksi total usahatani dalam 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠
jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun
tidak dijual. Untuk menaksir komoditi atau
produk yang tidak dijual, digunakan nilai 3. Total Variabel Cost (TVC)
berdasarkan harga pasar yaitu dengan cara Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
mengalikan produksi dengan harga pasar. untuk memperoleh faktor produksi yang dapat
diubah jumlahnya dinamakan biaya variable
Pengertian Penerimaan cost. Contoh biaya variable adalah biaya bahan
Penerimaan usahatani adalah nilai produk baku.
total usahatani dalam jumlah tertentu yang
dijual,diberikan kepada orang lain yang Pengertian Pendapatan
dikomsumsi dan diperoleh dari jumlah produk Pendapatan merupakan salah satu indikator
untuk mengukur kesejahteraan seseorang atau

34
Agri-sosioekonomi – Volume 12 Nomor 2, Mei 2016 : 33 - 40

masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat diperlukan dalam usaha tanpa modal sudah pasti
ini mencerminkan kemajuan ekonomi suatu usaha tidak biasa dilakukan (Hanafie, 2010).
masyarakat. Menurut Sukirno (2000),
pendapatan individu merupakan pendapatan Produksi
yang diterima seluruh rumah tangga dalam Soekartawi (2002), produksi adalah suatu
perekonomian dari pembayaran atas kegiatan yang mengubah input menjadi output.
penggunaan faktor-faktor produksi yang Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa
dimilikinya dan dari sumber lain. Menurut dinyatakan dalam fungsi produksi.Analisis
Sukirno (2006) pendapatan adalah jumlah terhadap kegiatan produksi perusahaan
penghasilan yang diterima oleh penduduk atas dikatakan berada dalam jangka pendek apabila
prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, sebagian dari faktor produksi dianggap tetap
baik harian, mingguan, bulanan maupun jumlahnya (fixed input) sedangkan dalam
tahunan. Kegiatan usaha pada akhirnya akan jangka panjang semua faktor produksi dapat
memperoleh pendapatan berupa nilai uang yang mengalami perubahan yang artinya bahwa
diterima dari penjualan produk yang dikurangi setiap faktor produksi dapat ditambah
biaya yang telah dikeluarkan. jumlahnya kalau memang diperlukan.
Pendapatan adalah selisih antara
penerimaan dengan pengeluaran total usahatani Pemasaran
kakao.Pendapatan dirumuskan sebagai berikut : Pemasaran adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok
Pd = TR - TC mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
Dimana : inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
Pd = Pendapatan Usahatani dan secara bebas mempertukarkan produk yang
TR = Total Penerimaan bernilai dengan pihak lain. Sedangkan
TC = Total Biaya manajemen pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan, pemikiran,
Faktor-faktor yang mendukung Usahatani penetapan harga, promosi serta penyaluran
Tenaga Kerja gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
Tenaga kerja adalah suatu faktor yang pertukaran yang memenuhi sasaran- sasaran
penting dalam membangun sebuah usaha. individu dan organisasi (Soekartawi, 2002).
Menurut Moehar (2002). Tenaga kerja adalah
suatu alat kekuatan fisik manusia yang tidak Perumusan Masalah
dapat dipisahkan dari manusia dan ditunjukan Kakao merupakan salah satu komoditi
pada usaha. pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi
Setiap proses produksi diperlukan tenagakerja dilihat dari harga jual yang secara umum
yang cukup memadai. Tenaga kerja yang diusahakan oleh petani secara turun temurun.
diperlukan perlu disesuaikan dengan kebutuhan Namun petani yang mengusahakan tanaman
sehinggajumlahnya optimal (Soekartawi, 2003 ini masih bersifat tradisional dan berskala
dalam Ray-ray, 2013). kecil. Bantuan besar pendapatan, diperoleh
petani dari usahatani kakao di Desa Tikong
Modal Kecamatan Taliabu Utara Kabupaten
Dalam usahatani modal merupakan barang
Kepulauan Sula.
ekonomi yang digunakan untuk memperoleh
pendapatan dan untuk mempertahankan
pendapatan keluarga tani. Modal dalam Tujuan dan Manfaat Penelitian
usahatani diklasifikasikan sebagai bentuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kekayaan, baik berupa uang maupun barang besarnya pendapatan yang di peroleh petani
yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu dari usahatani kakao. Penelitian ini
secara langsung ataupun tidak langsung dalam diharapkan dapat berguna dan bermanfaat
suatu proses produksi. Pembentukan modal bagi berbagai pihak terutama masyarakat
bertujuan untuk meningkatkan produksi dan Desa Tikong Kecamatan Taliabu Utara dan
pendapatan usahatani serta menunjang bagi peneliti untuk menambah pengetahuan
pembentukan modal lebih lanjut. Modal dan pengalaman.

35
Analisis Pendapatan Usahatani Kakao..........................(Rosneni La Jauda, Esry Laoh, Jenny Baroleh, Jean Timban)

METODOLOGI PENELITIAN 2. Jumlah produksi kakao yaitu hasil produksi


biji kakao (Kg/Ha)
Metode Pengambilan Sampel 3. Harga jual biji kakao yang berlaku di
Pengambilan sampel dalam penelitian ini tingkat petani pada saat pengambilan data
dilakukan dengan cara sengaja. Jumlah petani (Rp)
responden yang diambil adalah 30 petani dibagi 4. Pendapatan usahatani adalah selisih antara
menjadi dua yaitu responden yang memiliki penerimaan dan pengeluaran yang
luas lahan 0,5 – 1,5 Ha dan yang memiliki luas dinyatakan dalam rupiah (Rp/Ha).
lahan >1,- 2 Ha. Sedangkan penerimaan adalah hasil kali
antara jumlah produksi (Kg) dengan harga
Metode Pengambilan Data jual (Rp) dinyatakan dalam RP/Kg/Ha.
Pengumpulan data dalam suatu penelitian Biaya produksi adalah biaya yang
bertujuan agar bahan atau data yang digunakan dikeluarkan oleh petani selama proses
relevan. Data yang dipergunakan dalam produksi berlangsung terdiri dari :
penelitian ini meliputi data primer dan data a. Biaya tetap atau (Fixed Cost) adalah
sekunder. biaya yang dikeluarkan oleh petani
selama proses produksi berlangsung
Data Primer yang termasuk dalam biaya tetap yaitu
Guna memperoleh data ini, maka penelitian biaya penyusutan alat yang digunakan
ini menggunakan teknik: dalam proses produksi seperti cangkul,
a. Observasi sabit, gunting rumput, linggis ember dan
Observasi adalah cara dan teknik karung.
pengumpulan data dengan melakukan b. Biaya variable (Variabel cost) yaitu
pengamatan dan pencatatan secara sistematis biaya yang langsung mempengaruhi
terhadap gejala atau fenomena yang ada besarnya produksi yang dihasilkan ,
pada obyek penelitian (Moh, 2005). Metode yang terdiri dari : biaya tenaga kerja
ini digunakan dalam rangka mencari data (Rp), biaya transportasi (Rp), dan biaya
awal tentang daerah penelitian, untuk air (Rp).
mendapatkan gambaran umum daerah 5. Modal, meliputi jumlah modal dan sumber
penelitian dengan memperhatikan keadaan modal yang digunakan. Jumlah modal yaitu
riil atau fenomena yang ada di lapangan. banyak modal yang digunakan dalam
b. Wawancara (Interview) usahatani kakao. Sumber modal yaitu
Wawancara merupakan metode sumber kepemilikan modal antara lain
pengumpulan data dengan cara tanya jawab berasal dari milik sendiri.
yang dikerjakan dengan sistematis dan 6. Penyusutan alat, yaitu nilai penggunaan alat
berlandaskan pada tujuan penelitian (Moh, disebabkan oleh pemakaianalat selama
2005). Metode wawancara ini digunakan produksi .
untuk memperoleh informasi tentang 7. Karakteristik petani
karakteristik responden dengan a. Umur petani
menggunakan kuesioner. b. Status petani

Data Sekunder Metode Analisis Data


Data sekunder yaitu data yang diperoleh Analisis data yang digunakan dalam
dari instansi-instansi yang berhubungan dengan penelitian ini adalah analisis deskriptif yang
masalah penelitian (instansi terkait), meliputi disajikan dalam bentuk tabel.
data fisik Desa Tikong dan data yang
berhubungan dengan penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsep Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang akan diukur Deskripsi Umum Wilayah Penelitian
dalam penelitian ini adalah : Kabupaten Kepulauan Sula adalah salah
1. Luas lahan adalah luas yang digunakan satu kabupaten di Propinsi Maluku
dalam usahatani kakao (Ha) Utara,Indonesia. Kabupaten Kepulauan Sula

36
Agri-sosioekonomi – Volume 12 Nomor 2, Mei 2016 : 33 - 40

dengan ibukota Sanana terletak paling Selatan di Tabel 5. Jumlah Tanggungan Keluarga
wilayah Propinsi Maluku Utara.Jarak dari Ibu Petani
Kota Propinsi sekitar 284 Km dapat ditempuh Tanggungan Jumlah Persentase
melalui penerbangan udara dan pelayaran dalam keluarga Petani (%)
laut.Kabupaten Kepulauan Sula pada awalnya Responden
menjadi bagian dari Kabupaten Halmahera 1-4 26 86,67
Barat, bersama-sama dengan Kabupaten
Halmahera Utara dan Kabupaten Halmahera >4 4 13,33
Selatan.
Kabupaten Kepulauan Sula terletak antara 01° Jumlah 30 100
45’-00° 00’ LS dan 124° 05’- 126° 50’ BT.
Kabupaten Kepulauan Sula terbagi menjadi 19 Sumber : Diolah dari data primer 2014
Kecamatan, 131 desa, dan 2 Unit Pemukiman
Trans (UPT). Sebagai wilayah kepulauan yang
terdiri dari 3 pulau (Pulau Sulabesi, Pulau Karakteristik Usahatani Kakao
Karakteristik usahatani Kakao terdiri atas
Mangoli dan Pulau Taliabu)sebagian besar
luas lahan dan modal. Luas lahan merupakan
penduduk di Kabupaten Kepulauan Sula tinggal
keseluruhan lahan ynag diolah petani sedangkan
di sepanjang pesisir pantai. modal digunakan oleh peteni untuk
memaksimalkan usahataninya.
Karakteristik Petani Responden
Tingkat umur mempengaruhi Luas Lahan
kemampuan seseorang dalam melakukan Keseluruhan lahan yang diolah petani adalah
aktivitas maupun konsep berpikir khususnya milik sendiri dan digarap oleh petani itu
untuk petani.Petani yang memiliki umur muda sendiri.Luas lahan yang dimiliki petani sangat
tentunya memiliki kondisi fisik yang kuat dan mempengaruhi besar kecilnya pendapatan karena
daya berpikir yang lebih kreatif dibandingkan akan berhubungan langsung dengan hasil
dengan petani yang berumur tua. produksi.Petani kakao di Desa Tikong Kecamatan
Taliabu Utara Kabupaten Kepulauan Sula
Pendidikan Responden memiliki luas lahan yang beragam. Tabel 6
Tingkat pendidikan yang dimaksud menunjukan luas lahan responden petani kakao di
dalam penelitian ini adalah pendidikan formal Desa Tikong.
yang diperoleh responden di bangku sekolah
maupun perguruan tinggi. Pendidikan
Tabel 6. Luas Lahan Petani Kakao di Desa
merupakan faktor yang dapat menentukan dan Tikong
menambah pengetahuan seseorang utnuk Luas Jumlah Petani
mengerjakan sesuatu lebih cepat. Makin Presentase
Lahan Responden
tinggi pendidikan seorang petani maka makin (%)
(Ha) (Orang)
tinggi pula tingkat kecakapan dan fungsinya
sebagai manejer, buruh tanu atau kepala 0,5 - 1,5 26 86.67
rumah tangga.
>1,5 – 2 4 13.33
Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah 30 100
Jumlah tanggungan keluarga petani yang Sumber : Diolah dari data primer 2014
termasuk dalam tanggungan adalah yang
membantu dalam usahatani keluarga dan yang
tinggal atau sudah terhitung dalam keluarga itu Tabel 6 menunjukan bahwa sebagian
sendiri. Jumlah tanggungan dalam keluarga besar petani responden menanam kakao dengan
petani responden dapat dilihat pada Tabel 5. luas lahan 0,5 - 1,5 Ha sebanyak 26 petani atau
Tabel 5 menunjukan bahwa sebanyak 26 orang 86,67% dari keseluruhan petani yang ada dan
petani kakao atau 86.67% memiliki tanggungan 1- sisanya 4 petani atau 13,33% memiliki luas
4 orang sedangkan yang memiliki tanggungan lahan sebesar >1,5 – 2 Ha.
13.33% adalah 4 orang petani responden.

37
Analisis Pendapatan Usahatani Kakao..........................(Rosneni La Jauda, Esry Laoh, Jenny Baroleh, Jean Timban)

Modal hasil panen selama satu kali proses produksi atau


Modal yang digunakan responden masa tanam yang digolongkan dalam biaya tetap
usahatani kakao masing-masing berasal dari dan biaya variabel. Biaya produksi dalam
modal sendiri seperti kepemilikan lahan dan usahatani kakao dibedakan menjadi dua macam,
pohon kakao yang sudah ditanam dari orang yaitn biaya tetap dan biaya variabel.Biaya tetap
terdahulu atau orang-orang sebelum yang dikeluarkan oleh petani di Desa Tikong yaitu
mereka.Modal yang diperlukan untuk biaya penyusutan alatsedangka biaya variabel
membayar peralatan-peralatan, tenaga kerja dan adalahtenaga kerja dan biaya transportasi pasca
sewa angkutan. Seluruh responden memiliki panen.
Biaya tetap adalah biaya tetap yang harus
modal sendiri.Sedikit banyaknya modal yang
dikeluarkan pada berbagai tingkat output yang
tersedia dalam proses usahatani tergantung dari
dihasilkan seperti biaya penyusutan alat, yaitu
besar lahan yang diusahakan. komponen biaya yang secara tidak langsung
dikeluarkan petani.Biaya penyusutan dihitung
Produksi Dan Biaya Produksi dengan formulasi nilai beli alat dikalikan dengan
Produksi adalah hasil yang diperoleh petani pada jumlah alat sejenis, kemudian dibagi dengan umur
saat panen.Produksi merupakan output atau biji ekonomis alat.Mengenai biaya tetap dapat dilihat
kakao kering yang di hitung dalam Kg dimana dalam Tabel 8.
inputnya adalah bibit, cangkul, parang,
penampung, karung dan tenaga kerja yang bisa
memberikan keuntungan lebih kepada petani.
Tabel 8. Rata-Rata Biaya Produksi
Produksi usahatani kakao dapat dilihat pada Tabel
Usahatani Kakao Per Luas Lahan
7.
menurut Komponen biaya
Jenis Biaya Rata-rata Biaya
Produksi/Petani
Tabel 7. Rata Produksi Usahatani Kakao
Per Luas Lahan 0,5 - 1,5 >1,5 - 2 Ha
Ha
Rata-Rata
Biaya Tetap
Produksi/
Alat-alat 44.333 45.802
Luas Luas
Pertanian
Lahan Jumlah Petani Lahan
Biaya
(Ha) Responden (Kg)
Variabel
0,5 - 1,5 26 207.31 Tenaga Kerja 33.077 62.500
>1,5 – 2 4 262.5 Sewa
Sumber : Diolah dari data angkutan 34.615 50.000
Primer 2014 Rata-rata 112.026 113.302
Sumber : Diolah dari data primer 2014

Hasil penelitian menunjukan bahwa


jumlah produksi biji kakao kering dengan luas Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa biaya
lahan 1,5 - 2 Ha mempunyai rata-rata 262.5 produksi yang tertinggi dikeluarkan oleh petani
Kg/Luas Lahan sedangkan jumlah produksi terdapat pada kategori luas lahan >1,5 – 2 Ha
dengan luas lahan 0,5 - 1,5 Ha mempunyai rata- yaitu sebesar Rp. 113.302. Sedangkan biaya
rata 207.31 Kg/Luas Lahandengan. Besarnya produksi pada kategori luas lahan 0,5 - 1,5 Ha
kecilnya produksi tergantung dari luas lahan yang hanya sebesar Rp. 112.026.
dikelolah petani. Biaya variabel adalah biaya yang berubah
ubah menurut tinggi rendahnya tingkat
a. Biaya Produksi. pengeluaran.Biaya variabel merupakan jenis biaya
Dari hasil penelitian,usahatani kakao yang yang dikeluarkan oleh petani jika kegiatan
memiliki luas lahan 0,5 - 1,5 Ha besarnya usahatani dijalankan.Biaya variabel usahatani
biayaproduksi rata-rata setahun sebesar Rp kakao mencakup biaya yang dikeluarkan untuk
159.260 sedangkan yang memiliki luas lahan tenaga kerja dan biaya transportasi pasca panen.
>1,5-2 Ha besarnya biaya produksi rata-ata
setahun sebesar Rp 120.802.Semua biaya yang
dikeluarkan petani kakao untuk memproduksi

38
Agri-sosioekonomi – Volume 12 Nomor 2, Mei 2016 : 33 - 40

Tabel 9. Luas Lahan, Rata-rata Produksi Harga Jual dan Penerimaan Usahatani

Luas Lahan Produksi Harga Jual


Jumlah Responden Penerimaan (Rp)
(Ha) (Kg) (Rp)

0,5 - 1,5 26 207.31 10.577 2.864.231


>1,5 – 2 4 262.5 11000 2.887.500
Sumber : Diolah dari data primer 2014

b. Transportasi kerja berdasarkan luas lahan 0,5 - 1,5 Ha


Transportasi yang dimaksud adalah biaya dengan luas lahan>1,5 – 2 Ha untuk 1 kali
distribusi hasil panen dari lahan tani ke pinggir musim panen rata-rata mencapai 1-2 Orang.
jalan atau rumah, dan dari jalan raya menuju Sedangkan penggunaan jam kerja berdasarkan
pasar. Transportasi yang digunakan untuk
luas lahan 0,5 - 1,5 Ha dengan luas lahan
mengangkut hasil panen ke jalan raya atau rumah
>1,5-2 Ha untuk 1 kali musim panen rata-rata
biasanya menggunakan sewa angkutan kuda,
sedangkan untuk mengangkut dari rumah ke mencapai 1,9 per jam.
pasar,petani menggunakan gerobak. Biaya
transportasi biasanya dihitung setiap sekali jalan, Rata-rata Biaya Keseluruhan Usahatani
yaitu Rp. 50.000/angkut sehingga semakin banyak Kakao
hasil panen maka semakin besar pula biaya Rata-rata keseluruhan biaya produksi
transportasi. usahatani kakao di Desa Tikong Kecamatan
Taliabu Utara yang memiliki luas lahan 0,5 - 1,5
Penerimaan Ha atau rata-rata keseluruhan dari 26 petani dapat
Total penerimaan yang dikeluarkan selama proses dilihat dalam Tabel 10.
produksi berlangsung berdasarkan hasil
penelitian, luas lahan, rata-rata produksi, harga Tabel 10. Biaya Keseluruhan 0,5 - 1,5 Ha atau
jual dan rata-rata penerimaan dapat dilihat pada dari 26 Petani
Tabel 9. Biaya
No Satuan Nilai
Keseluruhan
Pendapatan Usahatani 1 Luas Lahan Ha 20.5
Tenaga Kerja Dalam Kelurga
Dalam penelitian ini, hampir semua 2 Tenaga Kerja Rp 36.538
tenaga kerja dalam keluarga selalu ada dalam tiap
3 Sewa Angkutan Rp 34.651
kegiatan. Tenaga kerja dari dalam keluarga
merupakan sumbangan petani pada kegiatan 4 Biaya Penyusutan Rp 44.333
produksi yang tidak di hitung atau dibayarkan.
Pada tahap lainnya, sebagian petani menggunakan 5 Produksi Kg 207.31
tenaga sendiri untuk mengerjakannnya sehingga 6 Harga Jual Rp 10. 577
tidak perlu mengeluarkan biaya tenaga kerja.
7 Penerimaan Rp 2.864.231
Tenaga Kerja Luar Keluarga
8 Biaya Prodksi Rp 159.26
Digunakan pada tahap pemetikan dan
pembelahan. Untuk kegiatan usahatani kakao 9 Pendapatan Rp 2.009.672
di Desa Tikong, petani menggunakan tenaga
kerja pada tahap pemetikan, pembelahan dan Sedangkan Rata-rata biaya produksi
pada tahap panen. Biaya tenaga kerja berkisar usahatani kakao di Desa Tikong Kecamatan
Rp 50.000 / 3 jam kerja. Hasil penelitian Taliabu Utara atau 4 responden yang memiliki
menemukan bahwa pada beberapa tahap Luas Lahan >1,5 – 2 Ha dapat dilihat dalam
usahatani, upah tenaga kerja dibayarkan Tabel 11.
dengan sistem borong. Peggunaan tenaga

39
Analisis Pendapatan Usahatani Kakao..........................(Rosneni La Jauda, Esry Laoh, Jenny Baroleh, Jean Timban)

Tabel 11. Rata-Rata Biaya Keseluruhan BAPPEDA, 2013Kabupaten Kepulauan Sula.


1>1,5-2 Ha atau dari 4 Petani Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2002.
Responden KarakteristikPetani Indonesia.Jakarta.
Biaya Hanafie, Rita.2010. Pengantar Ekonomi Pertanian.
No Satuan Nilai Yogyakarta
Keseluruhan Loho, Yifiana.2008. Analisis Keuntungan Kerajinan
1 Luas Lahan Ha 1.88 Meubel Bambu Pada Kelompok Mandiri. Desa
2 Tenaga Kerja Rp 62.5 Tiwoho Kecamatan Wori
3 Sewa Angkutan Rp 50 Miller dan Roger E. Meiners. 2000. Teori Mikro
Ekonomi Intermediate, Penerjemah Haris
4 Biaya Penyusutan Rp 45.802 Munandar. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
5 Produksi Kg 262.5 Moehar, Daniel,.2012. Kakao Komoditas, Potensial
6 Harga Jual Rp 11.000 Pengembangan Ekonomi Kerakyatan. Sumatera
Barat
7 Penerimaan Rp 2.887.500
Moehar, Daniel., 2002. Pengantar Ekonomi
8 Biaya Prodksi Rp 120.802 Pertanian. PT Bumi Aksara, Jakarta
2.766.698 Moh, Pabunda Tika. 2005. Metode Penelitian
9 Pendapatan Rp Geografi. Jakarta : Bumi Aksara
Raja, O dkk. 2010.Kiat Sukses Mendirikan dan
Mengelola UMKM. L Press, Jakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN Riyanto,Agus.2012.Analisis Keuntungan Dan Skala
Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Kota
Kesimpulan Semarang. Semarang
Petani di Desa Tikong merupakan petani yang Ray-ray, Evangelista. 2013. Profil Usaha Bubur
mengandalkan kemampuan atau teknik bertani Jagung Mutiara di Malayang Satu Timur
tradisional, karena sebagian besar petani tidak Manado. Skripsi Fakultas Pertanian
memiliki tingkat pendidikan yang yang tinggi, dan Sukirno, Sadono. 2008. Makro Ekonomi Teori
kurang bahkan tidak pernah mengikuti Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta
penyuluhan pertanian. Pendapatan petani kakao di Sukirno, Sadono.2006. Mikro Ekonomi (Teori
Desa Tikong Kecamatan Taliabu Utara Kabupaten Pengantar). PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Soekartawi.2002. Teori Ekonomi Produksi , dengan
Kepulauan Sula akan meningkat apabila petani
Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas.
sudah memiliki keahlian bercocok tanam produksi PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta .
yang dihasilkan pun akan meningkat apabilan Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani. UI. Jakarta
dijual dengan harga yang lebih tinggi. Sisno. 2001. Efisiensi Relatif Usaha Tani Tembakau
Berdasarkan Perbedaan Luas Lahan Garapan,
Tesis.Program Pasca Sarjana UGM
Saran Yogyakarta.
1. Perlu adanya penyuluhan mengenai usahatani Sukirno, Sadono.2007. Makro Ekonomi. PT Raja
kakao untuk menambah pengetahuan petani Grafindo Persada, Jakarta.
tentang usahatani kakao. Veronika, Wijayanti Reni.2010. Usahatani Kakao
2. Diperlukan pengusaha atau instansi yang dan Tingkat Ekonomi Petani di Desa Banjarsari
terkai tuntuk memantau perkembangan dan Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon
budidaya kakao serta memberikan informasi Progo. Yokyakarta
secara kontinu tentang inovasi baru yang Yrama, Widya.2010. Pedoman Bertanam Cokelat
berguna bagi petani kakao. “Tim Bina Karya’’. Bandung
3. Untuk meningkatkan pendapatan dalam ____________2008. Monografi kabupaten
usahatani kakao, diperlukan modal yang kepulauan
cukup besar maka perlu ada koperasi Desa sula.Pay.www.kepsul.Malutprov.po.id/dawnloa
untuk dapat memberikan bantuan kepada d.php?id= 37. 21 juni
masyarakat. ____________2012.Teori Permintaan (Demand) dan
Teori Penawaran (Supply).http://www.
ekomarwanto.com./teori-permintaan-demand-dan-
teori.html
DAFTAR PUSTAKA ___________2013. Profil Umum Kabupaten
Kepulauan Sula.http://BabII_Profil_Umum
Bambang., Yudi Ariyadi.2011. Sistem Agribisnis Kab_Kep. Sula. pdf.21Juni 2014.
Terintegrasi Hulu- Hilir. Bandung

40

Anda mungkin juga menyukai