Anda di halaman 1dari 6

P-ISSN : 2597 – 7075

E-ISSN : 2541 – 6847

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH


NON IRIGASI TEKNIS DI KELURAHAN TENILO KECAMATAN LIMBOTO
KABUPATEN GORONTALO

Rahman Ibrahim1), Amir Halid2), Yuriko Boekoesoe 3)


1)
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo
Jl.Prof Ing B.J Habibie, Moutong, Tilongkabila, Kabupaten Bonebolango, 961192)
Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo*)

ABSTRACT
This research aims at analyzing: 1) cost structure of non-irrigated lowland rice farmer in Kelurahan
(Urban Village) Tenilo, Limboto Sub-district, Gorontalo District, and 2) income of non-irrigated lowland rice
farmer in Kelurahan Tenilo, Limboto Sub-District, Gorontalo District. The research has been conducted in
Kelurahan Tenilo, Limboto Sub-district, Gorontalo District, From July to September 2020 and involves 36 farmers
as samples. The research applies a survey method in which its data analysis employs cost and income analysis.
Research finding shows that the income of non-irrigated lowland rice in Kelurahan Tenilo, Limboto Sub-district,
Gorontalo District with average income/farmer Rp. 19.671.376 and average total cost/farmer Rp. 4.851.824 while
the average net income of rice farming is Rp. 24.523.200 with favorable result is profitable.

Keywords: Lowland rice, Cost Analysis, Income Analysis

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : 1) Struktur biaya petani padi sawah non irigasi teknis di
Kelurahan Tenilo Kecamatan LimbotoKabupaten Gorontalo 2) Pendapatan petani padi sawah non irigasi teknis di
Kelurahan Tenilo Kecamtan Limboto Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tenilo
Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dai bulan Juli sampai dengan bulan September 2020 dengan jumlah
sampel 36 orang petani. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Analisis data yang digunakan
yaitu analisis biaya dan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukan pendapatan usahatani padi sawah non
irigasi teknis di Kelurahan Tenilo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dengan penerimaan rata-rata/petani
Rp. 19.671.376 dan biaya total rata-rata/petani Rp. 4.851.824 adapun jumlah pendapatan bersih usahatani padi
sawah adalah rata-rata/petani Rp. 24.523.200 dengan hasil menguntungkan.

Kata Kunci: Padi Sawah, Analisis Biaya, Analisis Pendapatan

PENDAHULUAN
Indonesia hingga saat ini masih disebut varietas unggul, penggunaan pupuk kimia
sebagai salah satu negara agraris, bagi bangsa pestisida pengolahan yang baik. Padi memberikan
Indonesia, pertanian bukan hanya sekedar keuntungan yang tinggi, tetapi resikonya jauh
bercocok tanam yang menghasilkan bahan lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman lain,
pangan. Pertanian di Indonesia sudah menjadi baik dari harga panen maupun gangguan alam
bagian budaya, sekaligus nadi kehidupan seperti kekeringan serta serangan hama dan
sebagian besar masyrakatnya dan menjadi salah penyakit.
satu sektor yang memiliki peran strategis dalam Aswandi dan Answarudin (2000:1)
perkembangan struktur perekonomian nasional. mengatakan bahwa penggunaan pupuk kimia
Selain sebagai penghasil pangan dan pembentuk secara terus menerus mengatakan bahwa
Produk Domestik Bruto (PDB), sector pertanian penggunahan pupuk kimia secara terus menerus
juga menjadi penyerap tenaga kerja, sumber dalam jangkawaktu yang lama tanpa diikuti
bahan baku industri, cadangan devisa, dan dengan penambahan bahan organic dapat
pendapatan masyarakat (Anjak, 2006:1. menyebabkan kandungan organic lebih kecil dari
Padi merupakan tanaman yang paling satu persen, padahal idealnya dua persen.
banyakditanam di Indonesia. Dalam Irigasi adalah pemberian air kepada tanah
pengembangannya tanaman memerlukan untuk menunjang curah hujan yang tidak cukup
pemeliharaan yang teleti dan insentif guna agar tersedia lengas bagi pertumbuhan tanaman.
memperoleh hasil yang tinggi. Untuk itu harus Secara umum pengertian irigasi adalah
diperhatikan teknik budidaya seperti penggunaan penggunaan air pada tanah untuk keperluan

*Alamat Email:
rahmanibrahim1456@gmail.com
Rahman Ibrahim dkk.: Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi ...................................................

penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk 2.305 orang. Kelurahan Tenilo memiliki luas
pertumbuhan tanamtanaman. Lahan sawah non wilayah sekitar 582,5 hektar. Dari hasil data
irigasi adalah lahan sawah yang tidak Kelurahan bahwa Kelurahan Tenilo ini memiliki
memperoleh pengairan dari system irigasi tetapi luas lahan padi sawah 241,32 hektar. Pemilihan
tergantung pada air alam. Seperti, air hujan, tempat ini dikarenakan sebagian masyarakat
pasang surutnya air sungai/laut dan air rembesan. mayoritasnya sebagai petani padi sawah.
Menurut makarim et al (2004:45) bahwa Kemudian sarana dan prasarana petani sangat
salah satu penyebab utama rendahnya diperlukan dalam mempengaruhi produksi dan
produktivitas padi adalah karena varietas yang pendapatan.
ditanam petani dewasa ini tidak mampu lagi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
berproduksi lebih tinggi akibat terbatasnya jenis-jenis biaya yang dikeluarkan selama
kemampuan genetik. berusahatani padi sawah non irigasi dan untuk
Pendapatan merupakan salah satu menganalisis pendapatan petani dari usahatani
indicator ekonomi, dengan kata lain arah dari padi swah non irigasi.
pembangunan ekonomi adalah mengusahakan
agar pendapatan masyarakat semakin meningkat, TINJAUAN PUSTAKA
dengan di ikuti membaiknya distribusi Usahatani Padi Sawah
pendapatan petani padi (Maulana dan Supriyati, Menurut Soekartawi (2002:1), ilmu
2010:474). usahatani biasa diartikan sebagai ilmu yang
Provinsi Gorontalo merupakan daerah mempelajari bagaimana seseorang
dengan sumberdaya alam yang berlimpah, mengalokasikan sumberdaya yang ada secara
mempunyai penduduk sebesar 1.150.765 jiwa dan efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh
sebagian besar mata pencaharian sebagai petani. keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.
Masyarakat Gorotalo memiliki rata-rata Dikatakan efektif apabila petani dapat
pengeluaran terbesar pada kelompok padi-padian mengalokasikan pemanfaatan sumberdaya
yakni sebesarRp. 53.242.29 perbulan. Sedangkan tersebut menghasilkan keluaran.
luas panen padi sawah dan padi lading adalah Tanaman padi adalah sejenis tumbuhan
sebesar 59.668 ha dengan total produksi sebesar yang sangat mudah ditemukan, apalagi kita yang
331.184 ton tahun 2015. Sehingga memiliki tinggal di daerah pedesaan. Hamparan
peluang yang cukup strategis dalam persawahan dipenuhi dengan tanaman padi.
pengembangan sektor pertanian. (BPS Provinsi Sebagian besar menjadikan padi sebagai sumber
Gorontalo 2016). bahan makanan pokok. Padi merupakan tanaman
Kabupaten Gorontalo merupakan daerah yang termasuk genus Orzya L yang meliputi
dengan jumlah penduduk terbesar di Provinsi kurang lebih 25 spesies, tersebar di daerah tropis
Gorontalo serta merupakan daerah dengan luas dan daerah subtropics, seperti Asia, Afrika,
lahan panen terbesar di Provinsi Gorontalo Amerika dan Australia. Padi yang ada sekarang
selaras dengan jumlah kebutuhan penduduk merupakan persilangan antara Oryza officianalis
terhadap pangan beras yang cukup tinggi. dan Oryza sativaF. Spontane (Ina, 2007).
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik)
pada Tahun 2015 potensi penggunaan lahan di Pengertian Usahatani
Kabupaten Gorontalo mencapai 13.958 hektar, Usahatani adalah suatu tempat atau
sedangkan luas panen padi sawah 27.887 hektar bagian dari permukaan bumi di mana kegiatan
dengan produksi 153.255,90 ton. Pada tahun 2016 pertanian diselenggarakan oleh seorang petani
luas panen 2.015,00 hektar dengan produksi tertentu apakah ia seorang pemilik atau orang
11458,50 ton. Jadi bila dibandingakan dengan digaji, Usahatani merupakan himpunan dari
Tahun 2015 hasil produksi padi sawah sumber sumber alam yang terdapat di tempat
mengalami penurunan pada tahun 2016. tersebut yang diperlukan untuk proses
Kecamatan Limboto merupakan wilayah dengan produksisepertitanahair,perbaikan atas tanah
luas wilayah sebesar 103.32 km dengan total tersebut, sinar matahari, bangunan-bangunan
jumlah penduduk keseluruhan 51.008 jiwa tahun yang didirikan diatas tanah tersebut, tenaga kerja,
2015. Kecamatan Limboto memiliki luas panen modal, dan manajemen usahatani (suparmi,
padi sawah sebesar 2.015,00 hektar pada tahun 1986:12). Usahatani dapat berupa bercocok
2015 dengan total produksi padi sawah 11.485,5 tanam ataupun berternak. Dalam bahasa ekonomi
ton. (BPS Kabupaten Gorontalo 2016). produksi pertanian mengusahakan masukan untuk
Kelurahan Tenilo salah satu Kelurahan menghasilkan keluaran.
yang ada di Kecamatan Limboto dengan jumlah Masukan adalah segala sesuatu yang
penduduk Laki-laki 2.340 orang, dan Perempuan diikut sertakan dalam proses produksi, seperti

177 | AGRINESIA Vol. 5 No. 3 Juli 2021


Rahman Ibrahim dkk.: Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi ...................................................

penggunaan tanah, tenaga kerja petani, beserta Pendapatan Usahatani


keluarganya dan pekerja upahan, kegiatan petani Pendapatan usahatani merupakan selisih
dalam perencanaan pengelolaan seperti bibit, antara penerimaan dan semua biaya, atau dengan
pupuk, insektisida, dan sarana produksi lainnya. kata lain pendapatanmeliputi pendapatan kotor
Sedangkan keluaran adalah hasil tanaman dan atau penerimaan total dan pendapatan bersih,
hasil ternak yang dihasikan oleh usaha petani, pendapatan kotor/penerimaan total adalah nilai
masukan dan pengeluaran ini mencakup biaya produksi komoditas pertanian secara keseluruhan
dan hasil. Setelah pertanian menjadi lebih maju sebelum dikurangi biaya produksi (Hastuti,
semakin banyak biaya dan penerimaan yang 2007:166).
berupa uang tunai, semakin petani Menurut Soekartawi (2006) pendapatan
memperhitungkan biaya dan hasil (Mosher, 1997) usahatani adalah selisih antara penerimaan dan
Menurut Soekartawi (2006:1) Usahatani semua biaya. Menurut Mbayarto (1991),
biasanya diartikan bagaimana seseorang pendapatan adalah hasil bersih dari kegiatan suatu
mengalokasikan sumberyadaya yang ada secara usahatani yang diperoleh dari hasi lbruto (kotor)
efektif dan efesien untuk tujuan memperoleh dikurangi biaya yang digunakan dalam proses
keuntugan yang tinggi pada waktu-waktu produksi dan biaya penerimaan.
tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau Menurut Soekartawi et al. (2011:78)
produsen dapat mengaloksikan sumberdaya yang pendapatan kotor usahatani (gross gross farm)
mereka miliki (yang dikuasai) dengan baik dan adalah didefinisikan sebagai nilai produk total
dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang
tersebut menghasilkan output yang melebihi dijual maupun yang tidak dijual.
input.
Irigasi Non Teknis
Struktur Biaya Usahatani Jaringan irigasi sederhana biasanya
Biaya secara umum merupakan nominal diusahakan secara mandiri oleh suatu kelompok
uang yang dikeluarkan oleh pelaku ekonomi petani pemakai air, sehingga kelengkapan
untuk mendapatkan barang atau jasa yang maupun kemampuan dalam mengukur dan
diperlukan. Bagi produsen, biaya diartikan mengatur masih sangat terbatas. Ketersediaan air
sebagai nominal uang yang dikeluarkan untuk biasanya melimpah dan mempunyai kemiringan
memveli barang dan jasa yang digunakan sebagai yang sedang sampai curam, sehingga mudah
input dalam proses produksinya selanjutnya input untuk mengalirkan dan membagi air.
tersebut digunakan untuk memproduksi output Jaringan irigasi sederhana mudah
atau komoditi. Sedangkan biaya yang dikeluarkan diorganisasikan karena menyangkut pemakai air
oleh konsumen digunakan untuk memenuhi dari latar belakang sosial yang sama. Namun
kebutuhan konsumsi, baik berupa barang maupun jaringan ini masih memiliki beberapa kelemahan
jasa akhir, yang mampu memberikan manfaat antara lain, terjadi pemborosan air karena banyak
bagi konsumen (Suratiyah, 2000:60). air yang terbuang, air yang terbuang tidak selalu
Menurut Soekartawi (1995:12), biaya mencapai lahan di sebelah bawah yang lebih
usahatani adalah semua pengeluaran yang subur, dan bangunan penyadap bersifat
dipergunakan dalam usahatani. Biaya usahatani sementara, sehingga tidak mampu bertahan lama.
dibedakan menjadi dua yaitu biaya tetap dan
biaya tidak tetap. Biaya tetap adalah biaya yang METODEPENELITIAN
besarnyatidaktergantung pada Lokasi dan Waktu Penelitian
besarkecilnyaproduksi yang akan dihasilkan, Penelitian dilaksanakan di Kelurahan
sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang Tenilo Kecamatan Limboto Kabupaten
besar kecilnya dipengaruhi oleh volume produksi. Gorontalo. Waktu penelitian yang dilakukan
Biaya usahatani adalah biaya yang peneliti adalah 3 bulan dari Juli-September 2020.
dikeluarkan oleh petani dalam proses produksi.
Jenis dan Sumber Data
Dalam hal ini biaya diklasifikasikan kedalam Data yang diperoleh dalam penelitian ini
biaya tunai (biaya rill yang dikeluarkan) dan adalah data yang berupa data primer dan
biaya tidak tunai (diperhitungkan). sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
Menurut Mulyadi (2012:26), biaya adalah dariwawancara dan hasil survey langsung.
pengorbanan sumber ekonomis yang diukur Sedangkan data sekunder adalah data yang
dalam satuan uang yang telah terjadi, sedang berasaldari instansi yang terkait dengan data yang
terjadi atau kemungkinan yang akan terjadi untuk dibutuhkan sesuai tujuan penelitian seperti dari
tujuan tertentu. berbagai buku, Badan Pusat Statistik Kabupaten
Gorontalo, dan Jurnal Penelitian.

AGRINESIA Vol. 5 No. 3 Juli 2021 | 178


Rahman Ibrahim dkk.: Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi ...................................................

Populasi dan Sampel mengemuk akan formula untuk penentuan


Adapun populasi dari penelitian ini yaitu besarnya sampel, sebagai berikut :
petani padi sawah yang berada di Kelurahan N
Tenilo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo 𝑛=
yang di tetapkan dengan pendekatan Teknik 1 + N (e)²
purposive sampling atau sengaja karena Dimana:
kelurahan tersebut telah dilakukan survey awal n = Jumlah sampel
sebahagian besar lahan sawah adalah lahan non N = Jumlah Populasi
irigasi sehingga layak dijadikan lokasi penelitan. e = Batas Toleransi Kesalahan (error tolerance)
Total populasi petani padi sawah tersebut adalah
125 orang. n= 125
Untuk penentuan populasi dan sampel 1+125 (0,14)2
memiliki tingkat kesalahan 14% jumlah sampel
sebanyak 36 orang.Alokasi besarnya sampel n= 125
petani padi sawah pada setiap Dusun yang terpilih 1 + 125 (0,0196)
dilakukan berdasarkan rumus alokasi
proposiaonal yaitu: n= 125
1 + 2,45
Ni
𝑛𝑖 = 𝑋𝑛
N n = 125
Ket: 3,45
ni = besar sampel pada sub populasi ke i
Ni = jumlah anggota pada sub populasi ke i n = 36
N = jumlah populasi 125
Sampel penelitian yang terdiri dari Dusun Teknik Analisis Data
terpilih serta jumlah populasi dan sampel Analisis Data yang digunakan dalam
disajikan pada tabel 1: penelitian ini yakni:
Table 1. 1. Analisis Biaya Usahatani
Dusun Terpilih Serta Jumlah Populsi Dan Untuk menghitung seluruh biaya
Sampel Petani Padi Sawah Di Kelurahan digunakan rumus
Tenilo Kecamatan Limboto TC = FC + VC
Kabupaten Gorontalo, 2020 Dimana :
Nama Dusun Populasi Sampel TC = Total Cost (Total Biaya)
FC = Total Fixed Cost (BiayaTetap)
Tumbu 65 20
VC = Total Variabel (BiayaVariabel)
Sejahtera 60 16
2. Analisis Pendapatan
Jumlah 125 36
Untuk menghitung pendapatan atau
Sumber: Data Primer Diolah, 2019
keuntungan yang harus diketahui terlebih dahulu
Berdasarkan Tabel 1. Tersebut dapat adalah penerimaan (TR).
dilihat bahwa jumlah populasi pada penelitian ini a. Penerimaan usahatani (TR) diperoleh dengan
sebanyak 125 orang yang di peroleh dari 2 menggunakan rumus :
Dusun. Selanjutnya di Tarik sampel untuk TR = P.Q
masing-masing desa yaitu untuk Dusun Tumbu Dimana :
diperoleh sampel sebanyak 20 petani padi sawah TR = Total Return/ Total Penerimaan (Rp)
dan Dusun Sejahtera diperoleh sampel sebanyak P = Price/ Harga (Rp/Kg)
16 orang.Penentuan petani responden dalam Q = Quantity/ Produksi (Kg)
penelitian ini dilakukan secara acak sempurna b. Pendapatan
(random sampling) dengan jumlah populasi Π = TR – TC
sebanyak 125 orang petani padi sawah. Salah satu Dimana :
cara untuk mendapatkan sebuah sampel yang Π = pendapatan (income)
representative adalah dengan proses yang disebut TR = Total return atau total penerimaan (Rp)
sebagai sampling acak (random sampling). TC = Total Cost atau total biaya (Rp)
Da;am proses ini masing-masing anggota
populasi memiliki kesempatan atau peluang yang HASIL PEMBAHASAN
sama untuk terpilih menjadi anggota sampel Pendapatan Usahatani Padi Sawah
(Spiegel dan Stephens, 2004:149). Terkait dengan Pendapatan usahatani padi sawah
besar sampel yang akan diambil, Slovin merupakan indikator sangat penting terhadap

179 | AGRINESIA Vol. 5 No. 3 Juli 2021


Rahman Ibrahim dkk.: Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi ...................................................

kehidupan para petani dalam mencukupi pada usahtani padi sawah dapat dilihat pada Tabel
kebutuhan sehari-hari. Analisis pendapatan yang 3 sebagai berikut:
digunakan untuk mengetahui besarnya Tabel 3.
pendapatan dan penerimaan yang diterima oleh Jenis Biaya Variabel Usahatani Padi Sawah di
setiap petani padi sawah dan biaya yang di Kelurahan Tenilo Kecamatan Limboto, 2020
keluarkan oleh petani padi sawah dari Jenis Variabel Jumlah
Rata-rata/Petani
usahataninya. (Rp)
1. Struktur Biaya Usahatani Padi Sawah Pupuk 22.140.000 615.000
Struktur biaya usahatani adalah biaya Obat-obatan 8.690.000 241.389
yang dikeluarkan oleh petani selama proses Tenaga Kerja
65.295.000 1.813.750
usahatani dalam satu musim tanam. Dalam Luar Keluarga
Biaya Panen 68.985.000 1.916.250
usahatani padi sawah terdapat biaya tetap, biaya
Jumlah 165.110.000 4.586.389
variable, dan biaya total bersih yang diterima
Sumber : Data Setelah Diolah, 2020
petani dalam satu musim tanam. Adapun biaya
dalam berusahatani terdiri atas biaya tetap dan
Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa
biaya variable.
biaya variabel dalam usahtani padi sawah di
a. Biaya Tetap
Kelurahan Tenilo terdiri dari pupuk, obat-obatan,
Biaya tetap adalah biaya relative tetap
tenaga kerja luar keluarga, dan panen. Jumlah
jumlahnya dan selalu dikeluarkan walaupun
biaya variabel keseluruhannya adalah Rp.
produksi yang dihasilkan banyak atau sedikit,
165.110.000 dengan jenis biaya variabel tertinggi
besarnya biaya tergantung pada besar kecilnya
yaitu biaya panen Rp. 68.985.000 serta tenga
biaya produksi yang diperoleh. Biaya tetap yang
kerja luar keluarga Rp. 65.295.000 biaya pupuk
dipergunakan dalam usahtani padi sawah yaitu,
Rp. 22.140.000 dan jumlah biaya terendah adalah
pajak lahan, penyusutan alat, dan biaya tenaga
obat-obatan yaitu Rp. 8.690.000.
kerja dalam keluarga. Adapun biaya teap dalam
c. Biaya Total
usahatani padi sawah dapat dilihat pada Tabel 2
Biaya total adalah keseluruhan biaya
sebagai berikut:
yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.
Tabel 2.
Yang merupakan penjumlahan antara biaya tetap
Jenis Biaya Tetap Usahatani Padi Sawah di dan biaya variabel. Adapun total biaya yang
Kelurahan Tenilo Kecamatan Limboto, 2020
dikeluarkan dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai
Jenis Biaya Rata-rata/Petani
Jumlah berikut :
Tetap (Rp)
Pajak Lahan 2.146.000 59.611 Tabel 4.
Penyusutan Alat 2.361.083 65.586 Jenis Biaya Total Usahatani Padi Sawah di
Tenaga Kerja Kelurahan enilo Kecamatan Limboto, 2020
5.048.571 140.238 Nilai Biaya
Dalam Keluarga
Jumlah 9.555.654 265.435 Jenis Biaya Jumlah Produksi/Petani
Sumber: Data Setelah Diolah, 2020 (Kg)
Biaya Tetap 9.555.654 265.435
Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan Biaya Variabel 165.110.000 4.586.389
bahwa biaya tetap pada usahatani padi sawah Total Biaya 174.665.654 4.851.824
Sumber: Data Setekah Diolah, 2020
terbagi menjadi biaya pajak lahan, biaya
penyusutan alat, dan biaya tenaga kerja dalam
Berdasarkan Tabel 4 menunjukan bahwa
keluarga. Jumlah rata-rat biaya tetap usahatani
jenis biaya usahatani padi sawah terbesar adalah
senilai Rp. 9.555.654yang diperoleh dari
biaya variabel yaitu sebesar Rp. 165.110.000
keseluruhan jumlah jenis biaya tetap. Jumkah
dengan rata-rata/petani Rp. 4.586.389 dan biaya
jenis biaya tetap. Jumlah jenis biaya tetap
tetap sebesar Rp. 9.555.654 dengan rata-
tertinggi yaitu biaya tenaga kerja dalam keluarga
rata/petani Rp. 265.435 sehingga diperoleh
Rp. 5.048.571 penyusutan alat sebesar Rp.
jumlah total biaya dari biaya variabel dan biaya
2.361.083 dan yang terendah yaitu pajak lahan
tetap Rp. 174.665.654 dengan rata-rata/petani
sebesar Rp. 2.146.000.
sebesar Rp. 4.851.824.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang
2. Pendapatan Usahatani Padi Sawah
besar-kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang
Pendapatan usatani padi sawah diperoleh
dihasilkan atau keseluruhan biaya yang
dari selisih antara penerimaan dan total biaya
dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi
usahatani padi sawah yang dikeluarkan selama
variable yaitu pupuk, obat-obatan, tenaga kerka
berusahtani. Adapun pendapatan usahatani padi
luar keluarga, dan panen. Adapun biaya variabel

AGRINESIA Vol. 5 No. 3 Juli 2021 | 180


Rahman Ibrahim dkk.: Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi ...................................................

sawah yang diperoleh petani dapat dilihat pada Badan Pusat Statistik provinsi Gorontalo. 2016.
Tabel 5 sebagai berikut: Dinas Tanaman Pangan Provinsi
Tabel 5. Gorontalo.
Pendapatan Usahatani Padi Sawah di Basri, 1987. Irigasi Teknis dan Non Teknis.
Kelurahan Tenilo Kecamatan Limboto, 2020 Jakarta.
Uraian
Jumlah Rata-rata/Petani Ina Hasanah. 2007. Bercocok Tanam Padi.
(Rp) (Rp) Jakarta : Azka Mulia Media.
Penerimaan 882.835.199 24.523.200 Maulana, M dan Supriyati. 2010. Sumber,
Biaya Total 174.665.654 4.851.824 Struktur, dan distribusi pendapatan padi
Pendapatan sawah.
708.169.545 19.671.376
Bersih Mubyarto. Usahatani Pertanian. Penebar
Sumber : Data Setelah Diolah, 2020 Swadaya. Jakarta.
Prasetyo dan Jana, 2013. Jenis-jenis Penelitian.
Berdasarkan Tabel 5 diatas menunjukan Jakarta
bahwa hasil jumlah dan rata-rata pendapatan Mosher. 1997. Pengantar Ekonomi Pertanian.
petani pada usahatani padi sawah yang diperoleh Bumi Aksara. Jakarta.
petani responden dengan jumlah penerimaan Soekartawi, 2006. Ilmu Usaha Tani. Penerbit
Rp.882.835.199 dengan rata-rata/petani Universitas Indonesia. Jakarta.
Rp.24.523.200 dan jumlah biaya total Suparmi. 1986. Pengantar Ekonomi Pertanian.
Rp.174.665.654 dengan rata-rata/petani Bumi Aksara. Jakarta.
Rp.4.851.824 adapun jumlah pendapatan bersih Suratiyah, K. 2000. Ilmu Usaha Tani. Penebar
usahatani padi sawah adalah Rp. 708.169.545 Swadaya. Jakarta.
dengan rata-rata/petani Rp.19.671.376.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari analisis yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan dari hasil
penelitian sebagai berikut :
1. Struktur biaya usahatani padi sawah petani
responden terdiri dari biaya tetap : pajak
lahan dengan rata-rata/petani Rp. 59.611,
penyusutan alat dengan rata-rata/petani
Rp.65.586, dan tenaga kerja dalam keluarga
rata-rata/petani Rp.140.238. biaya variabel :
pupuk dengan rata-rata/petani Rp.615.000
obat-obatan dengan rata-rata/petani
Rp.241.389 tenaga kerja luar keluarga dengan
rata-rata/petani Rp.1.813.750 biaya panen
dengan rata-rata/petani Rp.1.916.250.
2. Pendapatan petani pada usahatani padi sawah
di Kelurahan Tenilo Kabupaten Gorontalo
yang diperoleh petani responden dengan
penerimaan rata-rata/petani Rp.19.671.376
dan biaya total rata-rata/petani Rp.4.851.824
adapun jumlah pendapatan bersih usahatani
padi sawah adalah rata-rata/petani Rp.
24.523.200.

DAFTAR PUSTAKA
Anjak, 2006. Ilmu Dasar Pertanian. Jakarta.
Aswandi, Answarudin. 2000. Penggunaan pupuk
Kimia. Penebar Swadaya. Jakarta.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gorontalo,
2016. Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo.

181 | AGRINESIA Vol. 5 No. 3 Juli 2021

Anda mungkin juga menyukai