Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS USAHA TANI PEMBIBITAN KENTANG ATLANTIK

(Solanum tuberosum L.) DI CV.BUMI AGROTECHNOLOGY

CITRA OLIANDA NAIBAHO


1803010062

AGRIBISNIS HORTIKULTURA POLITEKNIK


WILMAR BISNIS INDONESIA DELI
SERDANG
2022
INFORMASI PENGUSUL
1. Nama Pengusul Citra Olianda Naibaho
2. NIM Pengusul 1803010062
3. Alamat Rumah Jl. Sukarela Barat, Tembung, Kec.Percut Sei Tuan,
Kabuaten
Deli Serdang, Sumatrea utara
4. No. HP 082216502358
5. No. Kontak yang 082275791543
dihubungi saat darurat
6. Email Citra.olianda.naibaho@wbi.ac.id
7. Dosen Pembimbing Natalia Lusianingsih Sumanto, S.Si, M.Si
8. Pembimbing Lapangan Diky Indrawibawa. SP
PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN INTERNSHIP
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan akhir berjudul Analisis Usaha Tani
Pembibitan Kentang Atlantik (Solanum tuberosum L.) di CV Bumi
Agrotechnology adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Politeknik
WBI.
Deli Serdang, Juni 2020

Citra Olianda Naibaho


NIM 1803010062
Judul INTERNSHIP : Analisis Usaha Tani Kentang Atlantik
(Solanum tuberosum L.) di CV Bumi
Agrotechnology

Nama : Citra Olianda Naibaho


NIM : 1803010062

Disetujui oleh

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Diky Indrawibawa. SP Natalia Lusianingsih Sumanto, S.Si., M.Si.


NIDN : NIDN : 0117128901

Diketahui oleh
Ketua Program Studi

Amelira Haris Nasution, S.P., M.Si.


NIDN: 0118058903
PENDAHULUAN
1. Apa Konsentrasi yang anda kuasai melalui INTERNSHIP ini ?
Analisis usaha tani kentang atlantik ( Solanum tuberosum L. )
2. Apa dasar anda memilih konsentrasi tersebut ? (jelaskan alasan ilmiah dengan
minimal 3 referensi)
a. Peluang atau potensi Pertanian indonesia mempunyai peranan penting
dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat
ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga
kerja yang hidup atau bekerja pada sektor pertanian
atau produk nasional yang berasal dari pertanian.
Dataran Indonesia juga didukung dengan jenis tanah,
bahan induk, bentuk daerah, ketinggian tempat dan
iklim yang berbeda-beda. Kekayaan tersebut
merupakan modal besar bagi produksi berkelanjutan
berbagai komoditas pertanian. Dalam pemanfaatan
sumberdaya lahan untuk pertanian perlu diperhatikan
potensinya agar diperoleh hasil yang optimal. Potensi
dan ketersediaan lahan untuk perluasan pertanian di
Indonesia cukup besar, namun dengan semakin
meningkatnya kebutuhan akan lahan, baik untuk
penggunaan pertanian maupun non pertanian, harus
diperhatikan dalam menggunakannya. Tata guna
lahan di masa mendatang sebagai konsekuensi dari
upaya konservasi pangan, untuk itu diperlukan
beberapa hal dalam pengembangan teknologi
pertanian untuk mengatasinya (Hidayat, 2009). Untuk
kesejahteraan lingkungan, hubungan antara
pemerintah, penyuluh dan masyarakat harus terjalin
dengan baik sehingga penelitian, pengujian,
pembinaan, penerapan teknologi dan kegiatan
lainnya dapat dilakukan sesuai dengan tujuan
pembangunan pertanian (Nuryanti et al., 2011).
Salah satunya yaitu pertanian berkelanjutan.
Pertanian berkelanjutan adalah penggunaan sumber
daya terbarukan dan tidak terbarukan untuk proses
produksi pertanian dengan meminimalkan
dampak negatif terhadap lingkungan.
Keberlanjutan yang dimaksud meliputi:
pemanfaatan sumber daya, kualitas dan kuantitas
produksi, dan lingkungan. Proses produksi pertanian
berkelanjutan akan mengarah pada penggunaan
produk bio-kompatibel terhadap lingkungan (Efendi,
2016). Sektor pertanian berperan dalam
pertumbuhan dan keberlanjutan perekonomian
nasional. Dimana Indonesia memiliki sumber daya
dasar pertanian yang mampu menghasilkan komoditi
yang beragam dan jumlah yang banyak. Sehingga
sampai pada saat ini sektor pertanian masih
mendominasi perekonomian.
Salah satunya adalah industri kentang yang
membutuhkan bahan baku kentang jenis tertentu
yang memenuhi persyaratan kualitas tertentu dan ini
hanya dapat dipenuhi melalui hasil budidaya kentang
yang baik, tidak hanya itu tetapi juga penggunaan
bibit berkualitas tinggi serta penggunaan jenis
kentang untuk memenuhi kebutuhan industri (Ali
Asgar et. al., 2016). Untuk menghasilkan kualitas
yang baik bahan organik sangat berperan penting
dalam tingkat kesuburan tanah/media tanam lainya
(Atmojo, 2003). Selain itu Kentang merupakan
komoditas hortikultura yang memiliki kepentingan
strategis dalam ketahanan pangan untuk mendukung
ketahanan pangan. (Karjadi, 2016). Secara umum,
petani kentang telah menerapkan pertanian terpadu
untuk mempertahankan produksi kentang yang lebih
tinggi untuk meningkatkan pendapatan para petani.
Namun, untuk mencapai tingkat harga tinggi yang
akan diterima oleh petani diperlukan proses
pemasaran yang baik untuk distribusi hasil pertanian
itu (Rumallang Ardi, 2019).
b. Masalah  Degradasi sumberdaya lahan :kegiatan
pembangunan yang berdampak negatif
terhadap lingkungan sehingga terjadinya
degradasi lahan pertanian yang mengancam
keberlanjutan usaha tani dan ketahanan
pangan. Alih fungsi lahan : pertumbuhan dan
perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat
yang berkembang diantaranya pertumbuhan
aktivitas pemanfaatan sumberdaya lahan
sebagai dampak

peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan hidup


perkapita dan adanya pergeseran kontribusi
sektor pembangunan dari sektor – sektor primer
(pertanian dan pertambangan) ke sektor
sekunder (manufaktur) dan tersier (jasa).
Kompetisi penggunaan dan fragmentasi lahan :
masa yang akan datang persaingan
penggunaan lahan antara sektor
pertaniaan,perindustrian, pertambangan, dan
pekerjaan umum sulit di hindari.
 Rendahnya efisiensi dan dan ke efektifan sistem
pertanian kecil
 Tingginya kebutuhan pangan kentang namun
produksi kentang rendah
3. Apa harapan yang anda ingin capai dengan mempelajari dan menguasai
konsentrasi tersebut ?
 Mengetahui efisiensi pemanfaatan sumberdaya menghasilkan keluaran
(output)
 Mengetahui keefektifan dalam mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki
perusahaan
4. Apa dasar anda memilih tempat internship ? (terkait konsentrasi anda/ apa
relevansi tempat dengan konsentrasi yang anda akan pelajari)
 Saya memilih tempat internship ini berdasarkan keberadaan atau
kesempatan pada bidang konsentrasi yang ingin saya kuasai
 CV Bumi Agrotechnologi tidak hanya membudidaya kentang atlantik
5. Apa tujuan internship anda
 Mengetahui standard efisiensi pembibitan komoditi yang saya teliti
(kentang atlantik).
 Memahami/Mempelajari sistem analisis usaha tani kentang atlantik
 Mengetahui tingkat keberhasilan pembibitan kentang atlantik menggunakan
media tanam cocopeat
TINJAUAN PUSTAKA
6. Uraikan referensi/ teori dasar terkait komoditi, konsentrasi, model bisnis dan
informasi tentang industri yang akan anda hadapi dalam INTERNSHIP pilih !
(minimal 5 referensi)
Kebutuhan akan produk pertanian meningkat seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pangan harus tercukupi
sehingga petani berusaha agar hal-hal yang diperoleh menjadi layak secara
ekonomi, dengan biaya yang terlibat untuk dapat memperoleh produksi yang
maksimal. Pada akhirnya pendapatan petani meningkat, dan dengan
meningkatnya pendapatan maka tingkat kesejahteraan petani juga otomatis
meningkat dan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Kentang atlantik (Solanum
tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas yang memegang peranan penting
dan mendapat prioritas untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi yang
tinggi dan berpotensi untuk mendukung sertifikasi pangan. (Amarullah et al.,
2019). Menurut (Kolasa, 1993) Kentang menjadi salah satu jenis sayuran yang
sudah sangat dikenal di Indonesia dan sudah dijadikan sebagai bahan pangan
alternatif selain beras. Kentang diproduksi karena umbinya mengandung sedikit
lemak dan kolesterol, namun mengandung karbohidrat, sodium, serat diet,
protein, vitamin C, kalsium, zat besi, dan vitamin B6 yang cukup tinggi. Di
Indonesia khususnya kota – kota besar industri keripik kentang menunjukkan
perkembangan yang cukup tinggi pada tahun – tahun terakhir. Hal ini ditunjukkan
dengan semakin meningkatnya permintaan kebutuhan bahan baku kentang untuk
indutri keripik kentang. Bahkan dibeberapa negara maju bisnis makanan ringan
berbahan dasar kentang tertuma keripik kentang (potato chips) mempunyai
market terbesar diantara produk makanan ringan lainya (A Asgar, 2013). Kentang
Biasanya ditanam pada dataran tinggi dan dianggap sebagai komoditas sayur
yang mendapat prioritas serta memberikan keuntungan bagi petani karena
pengaruhnya baik dalam pemasaran dan ekspor serta tidak mudah rusak seperti
sayuran lainya (Pratama & Febrianti, 2019). Dalam proses pembibitan, jarak
tanaman menjadi faktor analisis pertumbuhan tanaman, dimana dinamika
fotosintesis bergantung pada banyaknya daun yang menyerap energi dan radiasi
matahari yang sampai ke tanaman (Ratulangi et al., 2017). Dengan demikian
pembibitan/pembenihan kentang yang ada saat ini terdiri atas lima yaitu G0, G1,
G2, G3, dan G4. Kelas benih G0 – G3 merupakan benih sumber, sedangkan
benih G4 merupakan benih sebar. Proses produksi benih kentang dari G0 – G3
cukup lama sehingga penyediaan benih G4 untuk kentang konsumsi tidak dapat
dilakukan
secara cepat (Mulyono et al., 2017).
METODOLOGI
7. Uraian yang anda ketahui tentang lokasi ! (gunakan minimal 3 referensi)
Baruajak Farm (BA Farm) berdiri sejak tanggal 15 Desember 2011.
Awal mula BA farm berdiri untuk memproduksi bibit kentang unggul dengan
grade G0 dan G1, kemudian diperjalanan beralih fungsi menjadi area
produksi sayuran (kebun 1). Pada Mei 2013 kebun 2 mulai beroperasi,
khusus untuk pembibitan kentang, dan berkembang terus menjadi pusat
pembibitan tanaman hortikultura (sayur dan strawberry). Pada Tahun 2014
berdirilah CV. Bumi Agro Technology yang berdomisili di Komplek Cimareme
indah Blok C5. No. 1 RT. 003/009, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah,
Kabupaten Bandung Barat, yang bergerak di perdagangan umum dan Jasa,
khususnya di bidang pertanian dan lingkungan.
Sampai saat ini BA Farm masih terus berjalan sesuai dengan Visi dan
misinya, untuk memajukan pertanian modern yang berbasiskan pertanian
yang ramah lingkungan.
Bidang Usaha BA Farm :
a. Pembibitan : produksi bibit kentang G0 dan G1, Produksi bibit Strawberry,
Produksi bibit sayuran musiman.
b. Kebun Produksi Produk Hortikultura : produksi kentang industry dan Sayur,
produksi buah strawberry, produksi sayuran semusim.
c. Kontraktor dan Tradding : Produk – produk hortikultura (sayuran, buah, dan
bunga), Produk hasil bumi, dan produk pendukung pertanian modern
(Green house, irrigation system, media tanam, dll).
d. Konsultan dan Traineer : Konsultan untuk kegiatan pertanian modern, dan
pelatihan/nara sumber untuk kegiatan ECOFARM, budidaya strawberry,
Kentang dan lain sebagainya.
e. Distribusi dan Pemasaran : produk-produk BA farm diambil langsung dari
kebun produksi sendiri maupun dari plasma, kemudian dikirim secara
langsung ke cutomer (hotel, restoran, cafe maupun distributor tunggal),
maupun industry (pabrik kentang).

1. Area Produksi :
a. Kebun 1, Baruajak Lembang, luas areal 8.000 m2, berupa 4.000 m2
produksi dengan polybag (40.000 polybag) dan 4.000 m2 untuk
area konvensional.
b. Kebun 2, Kertawangi, Cisarua, Bandung barat, luas areal 1.500 m2,
berupa 150 m2 GH Aklimatisasi kentang, 750 m2 GH Produksi
Kentang (sayur lainnya), 350 m2 GH Tunnel Produksi Buah
Strawberry, dan 250 m2 GH
Produksi Bibit Strawberry.
c. Kebun 3, Kp. Kiaralawang, Desa Cipada, kec. Cisarua, Bandung
Barat, sebagai lahan konvensional uji lapangan kentang dan
sayuran.
d. Kebun Plasma di petani mitra, di seputar Jawa Barat dan Nusa
Tenggara Barat
8. Lokasi dan Waktu Intenship
a. Tempat/lokasi CV.Bumi Agrotechnology. Jl. Baruajak, Desa Lembang,
internship Kec.Lembang, KBB. Ketinggian tempat 1.200 m dpl
Curah hujan 2.500 mm/ tahun
b. Waktu internship 15 september – 15 november 2021

9. Data apa saja yang anda butuhkan untuk memperoleh/ mencapai tujuuan anda
dalam internship ?
 Data primer : saya akan mengikuti dan mengamati kegiatan produksi di
lapangan kerja dan melakukan wawancara kepada owner, supervisor, dan
konsumen.
 Data sekunder: data tambahan berupa produktivitas pembibitan kentang
Atlantik, kondisi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan data
lainnya.

10. Cara apa yang anda akan gunakan untuk memperoleh data yang anda
butuhkan?
 Studi pustaka
 Mengikuti langsung proses produksi kentang Atlantik
 Observasi

11. Bentuk kontribusi apa yang akan dapat Artikel populer


anda berikan dari kegiatan internship √Laporan praktek
(silahkan centang) baik Laporan metode
baru
Laporan Analisa praktis
HASIL DAN PEMBAHASAN
12. Uraikan hasil (temuan) yang diperoleh terkait dengan masalah, komoditi, konsentrasi, model
bisnis dan informasi tentang industri yang diangkat pada proposal. Kemudian dilengkapi
dengan pembahasan pada masing-masing temuan tersebut dengan tetap mengacu dan
menggunakan pertimbangan referensi/ teori dasar terkait komoditi, konsentrasi, model
bisnis dan informasi tentang industri yang akan anda hadapi dalam INTERNSHIP pilih !
(minimal 5 referensi)
A. Analisis Usaha Tani
Analisis yang digunakan dalam bidang pertanian di CV. Bumi Agrotechnolgy pada tanaman
kentang biasanya menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif yang berhubungan
langsung dengan metode budidaya, biasanya biaya, pendapatan, produksi dan kinerja usaha.
Rumus menghitung keseluruhan biaya produksi yaitu : TC=FC+VC (Studi et al., 2008).
Adapun analisis yang mengidentifikasi jumlah keseluruhan sumber daya di CV. Bumi
Agrotechnology yang meliputi sumber daya lahan dan bangunan, sumber daya peralatan,
Sumber daya manusia, dan sumber daya finansial.

B. Produksi
1. Jumlah produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara
mengkombinasikan faktor – faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal
dan manajemen. Pada perusahaan ada 3 jenis kentang yang diproduksi di CV
Bumi Agrotechnology yakni, kentang granola, kentang atlantik, dan kentang
jalaipam.

2. Kapasitas Produksi
NURSERY :
1. Pembibitan GO : 30.000 knol / bulan (360.000 knol/ tahun)
2. Area produksi : 0.5 HA green house
3. Sumberdaya manusia yang capable
Plasma Petani
1. Petani / kelompok tani : 30 orang di kab. Bandung barat, meliputi, kec.
Lembang, kec. Parongpong dan kec. Cisarua.
2. Luas areal plasma petani : ± 20 ha
3. Plasma petani mempunyai kompetensi dalam menanam kentang cukup baik

C. Analisis Produksi kentang


1. Harga Jual
Harga adalah kesepakatan antara pembeli dan penjual suatu produk tentu, dalam
hal ini pionnya adalah Penjual produk kentang. Harga jualnya adalah variabel yang
paling penting dalam menentukan tingkat pendapatan sebuah pertanian. Harga
jual kentang atlantik dalam perusahaan ini adalah sistem kontrak yaitu 1.750/knol
2. Benih
Benih merupakan faktor produksi yang penting karena menjadi cikal bakal
tanaman kentang. Benih kentang atlantik yang dipakai di CV. Bumi
Agrotechnology adalah 10.000knol menghasilkan ± 30.000knol/ musim
3. Sumberdaya peralatan
Dibawah ini adalah semua benda yang dapat digunakan di perusahaan CV. Bumi
Agrotechnology untuk membantu dalam semua kegiatan untuk menghasilkan
suatu produk. Peralatan/perlengkapan perusahaan menjadi salah satu pengaruh
keberhasilan suatu perusahaan dalam melanjutkan usahanya.
Rumus Penyusutan alat :

Nilai sisa = 5% x Nilai Baru x Unit


Nilai Sekarang = NB x Unit – Nilai
sisa NPA = Nilai sisa
LP
Keterangan :
NPA : Nilai penyusutan alat
NB : Nilai baru
NS : Nilai sisa
LP : Lama pemakaian
Tabel 1. Nilai penyusutan
NO. Jenis Nilai Jumlah Nilai Nilai sisa Nilai Lama Nilai
Baru Unit Baru X Sekarang Pemakaian Penyusutan
(Rp) unit (Tahun) (Rp)
1. Cangkul 60.000 5 300.000 15.000 285.000 3 5.000,00
2. Garuk 60.000 5 300.000 15.000 285.000 3 5.000,00
3. Sabit 50.000 7 350.000 17.500 332.500 3 5.833,33
4. Keranjan 20.000 20 400.000 20.000 380.000 1 20.000,00
g panen
5. Mesin 1.400.000 3 4.200.000 210.000 3.990.000 4 52.500,00
semprot
6. Drum 200.000 2 400.000 20.000 380.000 3 6.666,66
Air
7. Mesin 500.000 1 500.000 25.000 475.000 5 5.000,00
Pompa
Air
8. Tong 1.250.000 1 1.250.000 62.500 1.187.500 5 12.500,00
penguin
9. Selang 160.000 1 160.000 8.000 152.000 3 2.666,66
10. Sprinkle 50.000 4 200.000 10.000 190.000 3 3.333,33
Total 8.060.000 118.498.00

Berdasarkan Tabel. 1 di atas menunjukkan bahwa CV. Bumi Agrotechnology memiliki


peralatan sebanyak 10 unit dan total biaya alat sebesar Rp. 8.060.000 sedangkan nilai
penyusutannya yaitu senilai Rp. 118.498.00

4. Biaya produksi
Dalam stuktur biaya produksi dapat dikatagorikan dalam biaya tetap dan biaya
variable. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah ketika kuantitas
output berubah. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya mempengaruhi
kuantitas produksi.

a. Biaya tetap FC (Fixed Cost) kentang Atlantik


Biaya tetap adalah jenis biaya yang tidak berubah yang akan tetap
dikeluarkan baik dalam kegiatan maupun tidak dalam kegiatan. Menurut
(Erastus Mosha & Ruíz, 2010), biaya tetap merupakan biaya yang jumlah
totalnya tetap tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau
aktifitas sampai dengan tingkat tertentu .Biaya tetap terdiri dari sewa lahan,
pajak, penyusutan alat, Media tanam, dan pupuk dasar( kompos).
Tabel. 2 Biaya Tetap Kentang Atlantik
NO Uraian Nilai
1. Sewa 18.000.000,00
2. Pajak 787.500,00
3. Penyusutan alat 118.498,00
4. Media tanam 5.775.000,00
5. Pupuk dasar( kompos) 3.750.000,00
Total 28.430.998,00
Berdasarkan Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa total nilai investasi
biaya tetap dari usaha pembbitan kentang sebesar Rp. 28. 430.998,00

b. Biaya Variabel Kentang Atlantik


Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proporsional)
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel, adalah biaya yang
besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh dan habis dalam
satu kali (Saadudin et al., 2017)

Tabel. 3 Biaya Varibel Kentang Atlantik/Musim (4 bulan)


NO. Uraian Jumlah Keterangan Harga Nilai

1. Bibit Kultur Jaringan 50 Botol 50.000 2.500.000

2. Pestisida 2 Liter 150.000 1.200.000

3. Pupuk NPK 10 Kg 10.000 400.000

4. Pupuk Daun 2 Kg 60.000 480.000

5. Tenaga Kerja 1 Org 50.000 5.000.000

6. Tagihan Air 1 Bulan 50.000 200.000

7. Tagihan Listrik 1 Bulan 100.000 400.000

8. Akomodasi 1 Bulan 400.000 1.600.000

Total 11.780.000

Berdasarkan Tabel. 3 menunjukkan bahwa total nilai biaya variabel


usaha pembibitan kentang adalah sebesar Rp. 11.780.000

c. Penjualan dan pendapatan pembibitan kentang atlantik


Usaha tani disebut menguntungkan jika pendapatannya lebih besar dari
biaya yang dikeluarkan. Keuntungan petani adalah selisih antara pendapatan
dan biaya produksi (Dewi et al., 2016)
Tabel. Penjualan & Pendapatan Bibit Kentang
No Keterangan Debi Kredit Saldo
. t
PENDAPATAN
1. Penjualan netto 52.500.000,00
Penjulan netto 1 157.500.000,00
Tahun
Subtotal pendapatan 157.500.000,00

2. Biaya Tetap 28.430.998,00 28.430.998,00

3. Biaya Variabel 11.780.000,00 11.780.000,00

Laba bersih 117.289.002,00


Berdasarkan Tabel. 4 laba bersih yang di terima perusahaan adalah
senilai Rp. 117. 289.002,00
D. Analisis R/C-Ratio

Untuk melihat tingkat keuntungan ekonomis usahatani kentang atlantik di CV Bumi


Agrotechnology dapat diketahui dengan menggunakan Analisis Return Cost Ratio. Analisis
R/C adalah perbandingan antara penerimaan dan biaya (Alfiano. 2011).
a = Total penerimaan
Total Biaya
= 52.500.000,00
40.210.988,00
=1,30

Nilai R/C ratio = 1,30 yang telah diperoleh tersebut mempunyai arti bahwa usahatani kentang
di CV Bumi Agrotechnology dalam satu kali proses produksi terlihat menguntungkan.
Analisis BEP ( Break Even Point )
Break Even Poin adalah sebuah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan
adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan. Atau untuk mengetahui
keadaan impas (kembali modal) yang diperoleh dari usahatani tersebut diketahui dengan
menghitung BEP Pendapatan, Harga dan Produksi sebagai berikut
BEP = FC
P-VC/pcs
= 28.430.998,00
1.750-11.780.000,00/1.750
= 28.430.998,00
35.000-6.732
=1.005,766
Artinya usaha pembibitan tanaman kentang harus memproduksi dan menjual bibit kentang di
atas 1.005,766 unit untuk memperoleh keuntungan.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, perusahaan CV. Bumi
Agrotechnology memiliki usaha pembibitan kentang, antara lain kentang
granola, kentang atlantik dan kentang jalaipam. Kentang atlantik kedua
terbanyak diproduksi di CV. Bumi Agroteknology. Untuk setiap tahun
perusahaan ini berproduksi 3 kali dalam setahun. Dari hasil data
observasi (pengamatan) beserta data sekunder (data perusahaan),
perusahaan ini memperoleh keuntungan yang cukup besar setiap
tahunnya. Namun, untuk saat ini pendapatan perusahaan berkurang
dibandingkan sebelumnya karena pengurangan mitra kerja, hal ini
berdampak dari Covid'19. Penurunan mitra kerja menjadi masalah besar
dalam perusahaan, hal ini mengakibatkan hasil produksi tidak sebanding
dengan permintaan, sehingga mengakibatkan barang menumpuk.

2. Saran
 Mengembangkan strategi pemasaran dengan mendesain pemasaran
yang layak untuk kondisi saat ini.
 Lebih mempertimbangkan permintaan dari pada hasil produksi
sehingga tidak terjadinya barang menumpuk(tidak terjual).
 Perusahaan menganalisis produk turunan dari barang, dan mencari pasar
dari
produk turunan, sehingga barang tidak terbuang.
DAFTAR PUSTAKA

Amarullah, M. R., Sudarsono, ., & Amarillis, S. (2019). Produksi dan Budidaya Umbi Bibit
Kentang (Solanum tuberosum L.) di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Buletin
Agrohorti, 7(1), 93–99.
Asgar, A. (2013). Umbi Kentang (Solanum tuberosum L.) Klon 395195.7 dan CIP
394613.32 yang Ditanam di Dataran Medium Mempunyai Harapan untuk Keripik.
Iptek Holtikultura, 2(9), 32–35.
Asgar, Ali, Kusmana, -, Rahayu, S. T., & Sofiari, E. (2016). Uji Kualitas Umbi Beberapa
Klon Kentang untuk Keripik. Jurnal Hortikultura, 21(1), 51.
Atmojo, S. W. (2003). Kesuburan Tanah Dan Upaya Pengelolaannya. 10.
Dewi, I., Sudarma, I., & Djelantik, A. (2016). Analisis Pendapatan Petani Kentang Di Desa
Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. E-Journal Agribisnis Dan
Agrowisata), 5(2), 390–398.
Efendi, E. (2016). Implementasi Sistem Pertanian Berkelanjutan dalam Mendukung
Produksi Pertanian. Jurnal Warta, 47, 1689–1699.
Erastus Mosha, & Ruíz, A. A. B. (2010). Theoretical and Applied Genetics, 7(2), 1– 7.
Hidayat, A. (2009). Sumberdaya Lahan Indonesia: Potensi, Permasalahan, dan Strategi
Pemanfaatan. Jurnal Sumberdaya Lahan, 3(2), 107–117.
Karjadi, A. K. (2016). Produksi Benih Kentang ( Solanum tuberosum L.). Iptek Tanaman
Sayuran, 2016(009), 1–12.
Mulyono, D., Syah, M. J. A., Sayekti, A. L., & Hilman, Y. (2017). Kelas Benih Kentang (
Solanum tuberosum L.) Berdasarkan Pertumbuhan , Produksi , dan Mutu Produk(
Solanum tuberosum L.). J. Hort, 27(2), 209–216.
Nuryanti, S., Dewa, D., & Swastika, K. S. (2011). Peran Kelompok Tani Dalam Penerapan
Teknologi Pertanian. Forum Penelitiaan Agro Ekonomi, 19(2), 115–128.
Pratama, R. A., & Febrianti, T. (2019). Pengembangan Unit Usaha Budidaya Kentang
Melalui Program Kemitraan Masyarakat Di Kabupaten Garut. 52, 934–940.
Ratulangi, U. S., Kampus, J., Bahu, U., & Telp, M. (2017). Analisis Tumbuh Tanaman
Kentang ( Solanum tuberosum L.) Di Dataran Medium Dengan Beberapa Jarak
Tanam. Cocos, 1(8), 1–8.
Saadudin, D., Rusman, Y., & Perdani, C. (2017). Analisis Biaya, Pendapatan Dan
R/C Usahatani Jahe ( Zingiber officinale ). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh,
3(2), 85.
Studi, P., Pertanian, E., Pertanian, F., & Mulawarman, U. (2008). Analisis Pendapatan
Dan Efisiensi Usahatani Aglaonema ( Aglaonema Sp .) Di Samarinda ( Studi Kasus Pada
Usaha Agribisnis Salma Shofa Samarinda ). Agb.Faperta.Unmul.Ac.Id, 0–3.

Anda mungkin juga menyukai