Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan akhir berjudul Analisis Usaha Tani
Pembibitan Kentang Atlantik (Solanum tuberosum L.) di CV Bumi
Agrotechnology adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Politeknik
WBI.
Deli Serdang, Juni 2020
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Ketua Program Studi
1. Area Produksi :
a. Kebun 1, Baruajak Lembang, luas areal 8.000 m2, berupa 4.000 m2
produksi dengan polybag (40.000 polybag) dan 4.000 m2 untuk
area konvensional.
b. Kebun 2, Kertawangi, Cisarua, Bandung barat, luas areal 1.500 m2,
berupa 150 m2 GH Aklimatisasi kentang, 750 m2 GH Produksi
Kentang (sayur lainnya), 350 m2 GH Tunnel Produksi Buah
Strawberry, dan 250 m2 GH
Produksi Bibit Strawberry.
c. Kebun 3, Kp. Kiaralawang, Desa Cipada, kec. Cisarua, Bandung
Barat, sebagai lahan konvensional uji lapangan kentang dan
sayuran.
d. Kebun Plasma di petani mitra, di seputar Jawa Barat dan Nusa
Tenggara Barat
8. Lokasi dan Waktu Intenship
a. Tempat/lokasi CV.Bumi Agrotechnology. Jl. Baruajak, Desa Lembang,
internship Kec.Lembang, KBB. Ketinggian tempat 1.200 m dpl
Curah hujan 2.500 mm/ tahun
b. Waktu internship 15 september – 15 november 2021
9. Data apa saja yang anda butuhkan untuk memperoleh/ mencapai tujuuan anda
dalam internship ?
Data primer : saya akan mengikuti dan mengamati kegiatan produksi di
lapangan kerja dan melakukan wawancara kepada owner, supervisor, dan
konsumen.
Data sekunder: data tambahan berupa produktivitas pembibitan kentang
Atlantik, kondisi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan data
lainnya.
10. Cara apa yang anda akan gunakan untuk memperoleh data yang anda
butuhkan?
Studi pustaka
Mengikuti langsung proses produksi kentang Atlantik
Observasi
B. Produksi
1. Jumlah produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara
mengkombinasikan faktor – faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal
dan manajemen. Pada perusahaan ada 3 jenis kentang yang diproduksi di CV
Bumi Agrotechnology yakni, kentang granola, kentang atlantik, dan kentang
jalaipam.
2. Kapasitas Produksi
NURSERY :
1. Pembibitan GO : 30.000 knol / bulan (360.000 knol/ tahun)
2. Area produksi : 0.5 HA green house
3. Sumberdaya manusia yang capable
Plasma Petani
1. Petani / kelompok tani : 30 orang di kab. Bandung barat, meliputi, kec.
Lembang, kec. Parongpong dan kec. Cisarua.
2. Luas areal plasma petani : ± 20 ha
3. Plasma petani mempunyai kompetensi dalam menanam kentang cukup baik
4. Biaya produksi
Dalam stuktur biaya produksi dapat dikatagorikan dalam biaya tetap dan biaya
variable. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah ketika kuantitas
output berubah. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya mempengaruhi
kuantitas produksi.
Total 11.780.000
Nilai R/C ratio = 1,30 yang telah diperoleh tersebut mempunyai arti bahwa usahatani kentang
di CV Bumi Agrotechnology dalam satu kali proses produksi terlihat menguntungkan.
Analisis BEP ( Break Even Point )
Break Even Poin adalah sebuah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan
adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan. Atau untuk mengetahui
keadaan impas (kembali modal) yang diperoleh dari usahatani tersebut diketahui dengan
menghitung BEP Pendapatan, Harga dan Produksi sebagai berikut
BEP = FC
P-VC/pcs
= 28.430.998,00
1.750-11.780.000,00/1.750
= 28.430.998,00
35.000-6.732
=1.005,766
Artinya usaha pembibitan tanaman kentang harus memproduksi dan menjual bibit kentang di
atas 1.005,766 unit untuk memperoleh keuntungan.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, perusahaan CV. Bumi
Agrotechnology memiliki usaha pembibitan kentang, antara lain kentang
granola, kentang atlantik dan kentang jalaipam. Kentang atlantik kedua
terbanyak diproduksi di CV. Bumi Agroteknology. Untuk setiap tahun
perusahaan ini berproduksi 3 kali dalam setahun. Dari hasil data
observasi (pengamatan) beserta data sekunder (data perusahaan),
perusahaan ini memperoleh keuntungan yang cukup besar setiap
tahunnya. Namun, untuk saat ini pendapatan perusahaan berkurang
dibandingkan sebelumnya karena pengurangan mitra kerja, hal ini
berdampak dari Covid'19. Penurunan mitra kerja menjadi masalah besar
dalam perusahaan, hal ini mengakibatkan hasil produksi tidak sebanding
dengan permintaan, sehingga mengakibatkan barang menumpuk.
2. Saran
Mengembangkan strategi pemasaran dengan mendesain pemasaran
yang layak untuk kondisi saat ini.
Lebih mempertimbangkan permintaan dari pada hasil produksi
sehingga tidak terjadinya barang menumpuk(tidak terjual).
Perusahaan menganalisis produk turunan dari barang, dan mencari pasar
dari
produk turunan, sehingga barang tidak terbuang.
DAFTAR PUSTAKA
Amarullah, M. R., Sudarsono, ., & Amarillis, S. (2019). Produksi dan Budidaya Umbi Bibit
Kentang (Solanum tuberosum L.) di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Buletin
Agrohorti, 7(1), 93–99.
Asgar, A. (2013). Umbi Kentang (Solanum tuberosum L.) Klon 395195.7 dan CIP
394613.32 yang Ditanam di Dataran Medium Mempunyai Harapan untuk Keripik.
Iptek Holtikultura, 2(9), 32–35.
Asgar, Ali, Kusmana, -, Rahayu, S. T., & Sofiari, E. (2016). Uji Kualitas Umbi Beberapa
Klon Kentang untuk Keripik. Jurnal Hortikultura, 21(1), 51.
Atmojo, S. W. (2003). Kesuburan Tanah Dan Upaya Pengelolaannya. 10.
Dewi, I., Sudarma, I., & Djelantik, A. (2016). Analisis Pendapatan Petani Kentang Di Desa
Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. E-Journal Agribisnis Dan
Agrowisata), 5(2), 390–398.
Efendi, E. (2016). Implementasi Sistem Pertanian Berkelanjutan dalam Mendukung
Produksi Pertanian. Jurnal Warta, 47, 1689–1699.
Erastus Mosha, & Ruíz, A. A. B. (2010). Theoretical and Applied Genetics, 7(2), 1– 7.
Hidayat, A. (2009). Sumberdaya Lahan Indonesia: Potensi, Permasalahan, dan Strategi
Pemanfaatan. Jurnal Sumberdaya Lahan, 3(2), 107–117.
Karjadi, A. K. (2016). Produksi Benih Kentang ( Solanum tuberosum L.). Iptek Tanaman
Sayuran, 2016(009), 1–12.
Mulyono, D., Syah, M. J. A., Sayekti, A. L., & Hilman, Y. (2017). Kelas Benih Kentang (
Solanum tuberosum L.) Berdasarkan Pertumbuhan , Produksi , dan Mutu Produk(
Solanum tuberosum L.). J. Hort, 27(2), 209–216.
Nuryanti, S., Dewa, D., & Swastika, K. S. (2011). Peran Kelompok Tani Dalam Penerapan
Teknologi Pertanian. Forum Penelitiaan Agro Ekonomi, 19(2), 115–128.
Pratama, R. A., & Febrianti, T. (2019). Pengembangan Unit Usaha Budidaya Kentang
Melalui Program Kemitraan Masyarakat Di Kabupaten Garut. 52, 934–940.
Ratulangi, U. S., Kampus, J., Bahu, U., & Telp, M. (2017). Analisis Tumbuh Tanaman
Kentang ( Solanum tuberosum L.) Di Dataran Medium Dengan Beberapa Jarak
Tanam. Cocos, 1(8), 1–8.
Saadudin, D., Rusman, Y., & Perdani, C. (2017). Analisis Biaya, Pendapatan Dan
R/C Usahatani Jahe ( Zingiber officinale ). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh,
3(2), 85.
Studi, P., Pertanian, E., Pertanian, F., & Mulawarman, U. (2008). Analisis Pendapatan
Dan Efisiensi Usahatani Aglaonema ( Aglaonema Sp .) Di Samarinda ( Studi Kasus Pada
Usaha Agribisnis Salma Shofa Samarinda ). Agb.Faperta.Unmul.Ac.Id, 0–3.