Disusun oleh:
20200210032
Agroteknologi A
FAKULTAS PERTANIAN
2023
I. PENDAHULUAN
Dalam paper ini, poin penting yang akan dibahas meliputi faktor-faktor yang berpengaruh pada
pertanian berkelanjutan, contoh praktik-praktik berkelanjutan yang dapat membantu menjaga
keberlanjutan pertanian, serta studi kasus tentang pertanian berkelanjutan yang sukses dan faktor-
faktor yang berperan dalam keberhasilan tersebut. Tujuan dari paper ini adalah untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan pertanian dan
membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya praktik-praktik berkelanjutan dalam
pertanian.
II. PEMBAHASAN
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat
diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable
resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan
seminimal mungkin, meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi petani. Keberlanjutan yang
dimaksud meliputi : penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta
lingkungannya. Proses produksi pertanian yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada
penggunaan produk hayati yang ramah terhadap lingkungan (Untung, 1997). Beberapa faktor yang
berpengaruh pada sustainable agriculture antara lain:
1. Konservasi tanah: tanah yang subur adalah kunci keberhasilan pertanian berkelanjutan.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan kesuburan tanah sangat penting. Hal ini dapat
dicapai melalui praktik-praktik seperti pengolahan tanah yang tepat, pemupukan
organik, penggunaan tanaman penutup, dan rotasi tanaman. Contoh praktik
berkelanjutan dalam konservasi tanah:
a. Tanaman penutup tanah dapat membantu mencegah erosi tanah dan
mempertahankan kesuburan tanah. Tanaman penutup tanah yang baik antara
lain legum, jerami, atau rumput (Khan et al., 2018)
b. Pengolahan tanah minimal atau tanpa pengolahan tanah sama sekali dapat
membantu menjaga struktur tanah dan mengurangi erosi (Lal, 2015).
c. Rotasi tanaman dapat membantu mengurangi erosi, mencegah penumpukan
patogen tanah, dan mempertahankan kesuburan tanah (Eckard & Vasquez,
2017).
d. Mulsa dapat membantu menjaga kelembaban tanah, mengurangi erosi, dan
mempertahankan kesuburan tanah (Abdullahi & Adamu, 2019).
2. Pengelolaan air: air adalah sumber daya yang sangat penting dalam pertanian. Oleh
karena itu, pengelolaan air yang baik sangat penting untuk menjaga keberlanjutan
pertanian. Hal ini dapat dicapai dengan cara seperti memanfaatkan air hujan, pengairan
irigasi yang efisien, dan mengurangi erosi. Contoh praktik berkelanjutan dalam
pengelolaan air:
a. Teknologi irigasi yang efisien dapat membantu mengurangi penggunaan air
tanah dan meningkatkan produktivitas pertanian. Contoh teknologi irigasi yang
efisien adalah irigasi tetes atau irigasi permukaan yang terkomputerisasi
(Biswas & Choudhury, 2018).
b. Pengumpulan air hujan dapat membantu meningkatkan ketersediaan air untuk
pertanian dan mengurangi tekanan pada sumber daya air bawah tanah (Bhutta
et al., 2019).
c. Sistem irigasi berbasis komunitas dapat membantu meningkatkan efisiensi
penggunaan air dan mengurangi konflik antar petani dalam pengelolaan sumber
daya air (Wu et al., 2018).
d. Pengelolaan air yang terintegrasi dapat membantu mengurangi tekanan pada
sumber daya air bawah tanah dan meningkatkan produktivitas pertanian dengan
mempertimbangkan interaksi antara tanah, air, dan lingkungan (Maestre-Valero
et al., 2018).
3. Pengelolaan pestisida: pestisida yang berlebihan dapat mencemari tanah dan air, serta
berdampak negatif pada kesehatan manusia dan hewan. Oleh karena itu, pengelolaan
pestisida yang tepat sangat penting untuk menjaga keberlanjutan pertanian. Contoh
praktik berkelanjutan dalam pengelolaan pestisida:
a. Penggunaan pestisida alami seperti minyak neem, ekstrak bawang putih, dan
sabun cuci dapat membantu mengurangi penggunaan pestisida sintetis yang
berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia (Pradhan et al., 2017).
b. Rotasi tanaman dapat membantu mengurangi penggunaan pestisida sintetis
dengan mempertahankan keseimbangan ekosistem dan meningkatkan daya
tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit (Munir et al., 2018).
c. Penggunaan pengendalian hayati seperti penggunaan predator dan parasit dapat
membantu mengurangi penggunaan pestisida sintetis dan meningkatkan
keberlanjutan produksi pertanian (Sinha & Gautam, 2018).
d. Monitoring dan pengendalian serangan hama dan penyakit secara teratur dapat
membantu mengurangi penggunaan pestisida sintetis dan mengoptimalkan
penggunaan pestisida (Du et al., 2017).
4. Keanekaragaman hayati: keanekaragaman hayati sangat penting untuk menjaga
kesuburan tanah dan mengurangi risiko kerusakan lingkungan. Oleh karena itu,
menjaga keanekaragaman hayati di area pertanian sangat penting. Contoh praktik
berkelanjutan dalam keanekaragaman hayati:
a. Agroforestri adalah praktik pertanian yang menggabungkan tanaman pertanian
dengan tanaman pohon atau hutan. Praktik ini dapat membantu meningkatkan
keanekaragaman hayati dan memperbaiki kesuburan tanah (Kumar & Nair,
2011).
b. Penggunaan varietas tanaman lokal dapat membantu mempertahankan
keanekaragaman hayati dan mendorong diversifikasi pertanian (Van Zonneveld
et al., 2012)
c. Pengelolaan lahan basah dapat membantu mempertahankan habitat alami bagi
spesies hayati yang langka dan memperbaiki kualitas air (Dudley & Stolton,
2012).
d. Pertanian organik dapat membantu meningkatkan keanekaragaman hayati dan
memperbaiki kesuburan tanah dengan meminimalkan penggunaan pestisida
dan pupuk kimia (Lotter, 2003).
5. Sosial ekonomi: keberlanjutan pertanian tidak hanya melibatkan lingkungan fisik,
tetapi juga aspek sosial dan ekonomi. Penting untuk memastikan bahwa petani dapat
memperoleh keuntungan yang cukup untuk mempertahankan pertanian mereka dan
bahwa mereka diakui sebagai bagian penting dari masyarakat. Contoh praktik
berkelanjutan dalam sosial ekonomi:
a. Pemberdayaan masyarakat lokal dapat membantu membangun keberlanjutan
ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Hal ini dapat dicapai melalui
program-program pelatihan dan dukungan keuangan untuk pengembangan
usaha kecil dan menengah (Grossman & Salas, 2011).
b. Praktik perdagangan adil dapat membantu memastikan bahwa petani dan
pekerja pertanian diberi bayaran yang layak dan diperlakukan secara adil dalam
rantai pasokan (Nicholls & Opal, 2005).
c. Pengelolaan keuangan yang berkelanjutan meliputi investasi yang
berkelanjutan, penghematan energi, dan penggunaan teknologi yang ramah
lingkungan untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan
(Gallemore & Nahmias, 2012).
d. Penggunaan teknologi informasi dapat membantu petani meningkatkan
efisiensi produksi, mengurangi biaya produksi, dan memperluas pasar potensial
(Qamar & Khan, 2013).
6. Inovasi teknologi: inovasi teknologi dapat membantu meningkatkan efisiensi dan
produktivitas dalam pertanian, sehingga memungkinkan pertanian berkelanjutan
menjadi lebih efektif dan efisien. Contoh praktik berkelanjutan dalam inovasi
teknologi:
a. Penggunaan teknologi pertanian berbasis sensor dapat membantu petani dalam
pengelolaan tanaman, termasuk monitoring kelembaban tanah, nutrisi tanaman,
dan kondisi cuaca (Hu et al., 2019).
b. Penggunaan pupuk organik dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah
dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berbahaya bagi
lingkungan (Dong et al., 2018).
c. Penggunaan teknologi pengolahan limbah dapat membantu mengurangi
dampak negatif limbah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat (Wu et
al., 2019).
d. Penggunaan energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin dapat
membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu mempercepat
transisi ke ekonomi berkelanjutan (Li et al., 2018).
Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sustainable agriculture atau pertanian
berkelanjutan antara lain:
Sustainable agriculture merupakan sistem pertanian yang berkelanjutan dan dapat memenuhi
kebutuhan pangan dunia sekarang dan di masa depan. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh
pada keberhasilan pertanian berkelanjutan, seperti konservasi tanah, pengelolaan air, pengelolaan
pestisida, keanekaragaman hayati, sosial ekonomi, inovasi teknologi, serta dampak negatif dari
perubahan iklim, teknologi, sumber daya alam, kebutuhan manusia, dan kebijakan pemerintah.
Rekomendasi:
1. Pemerintah dapat memberikan dukungan dan insentif bagi petani untuk menerapkan
praktik-praktik berkelanjutan. Selain itu, pemerintah juga dapat memperkenalkan
kebijakan yang lebih ramah lingkungan dan mendukung penggunaan teknologi hijau.
2. Petani dapat memperluas pengetahuan mereka tentang praktik-praktik berkelanjutan dan
menerapkan praktik-praktik tersebut dalam pertanian mereka. Mereka juga dapat
membentuk kelompok-kelompok pertanian berkelanjutan untuk saling berbagi
pengetahuan dan pengalaman.
3. Masyarakat dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang keberadaan praktik-praktik
berkelanjutan yang dapat membantu mendorong pertanian berkelanjutan. Masyarakat juga
dapat membeli produk-produk pertanian yang berasal dari praktik berkelanjutan, sehingga
dapat memberikan dukungan finansial bagi petani yang menerapkan praktik-praktik
tersebut.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, maka dapat memperkuat pertanian berkelanjutan dan
memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi bagi generasi saat ini dan yang akan datang,
serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Abdullahi, I. U., & Adamu, H. (2019). Effects of mulching on soil properties, growth and yield of
tomato (Lycopersicon esculentum Mill.) in Sokoto, Nigeria. Journal of Agricultural Science,
11(1), 163-172.
Baldé, C. P., Forti, V., Gray, V., Kuehr, R., & Stegmann, P. (2017). The global e-waste monitor
2017: quantities, flows, and resources. United Nations University (UNU)/United Nations
Institute for Training and Research (UNITAR).
Bhutta, M. N., Anjum, M. N., & Ahmad, A. (2019). Rainwater harvesting for sustainable
agriculture: A review. International Journal of Recycling of Organic Waste in Agriculture,
8(2), 107-115.
Biswas, A., & Choudhury, S. (2018). Modernization of irrigation system for sustainable
agriculture development: a review. Environmental Science and Pollution Research, 25(17),
16517-16529.
Dong, T., Liu, G., Jin, J., Zhang, W., & Jiang, X. (2018). A review of the application of organic
fertilizers in China. Agriculture, 8(2), 22.
Du, Y., Poppe, K., & Wu, F. (2017). Integrated pest management: does it reduce pesticide use? A
meta-analysis. Journal of Agricultural and Resource Economics, 42(2), 166-185.
Dudley, N., & Stolton, S. (2012). Running Pure: The importance of forest protected areas to
drinking water. WWF International.
Eckardt, N. A., & Vasquez, G. M. (2017). Crop rotation strategies for sustainable dryland farming
systems in semiarid regions. Agriculture, Ecosystems & Environment, 239, 212-220.
FAO. (2018). The state of the world’s biodiversity for food and agriculture. Rome.
FAO. (2019). The State of Food and Agriculture 2019: Moving Forward on Food Loss and Waste
Reduction.
FAO. (2021). The State of Food and Agriculture 2020: Overcoming Water Challenges in
Agriculture.
Gallemore, J., & Nahmias, A. H. (2012). A sustainability framework for assessing trade-offs in
enterprise system decisions. International Journal of Production Economics, 139(2), 593-
602.
Grossman, J. B., & Salas, R. (2011). Empowerment in program planning and implementation. The
Journal of Extension, 49(4), 4FEA1.
Hoornweg, D., Bhada-Tata, P., & Kennedy, C. (2015). Environment: Waste production must peak
this century. Nature, 502(7473), 615-617.
Hu, L., Li, Z., Jiang, J., Zhang, Q., Xu, X., Wang, Y., ... & Chen, Y. (2019). A novel soil moisture
sensor for water-saving irrigation: Design, fabrication and testing. Agricultural Water
Management, 216, 1-9.
IPCC. (2018). Global warming of 1.5°C. An IPCC Special Report on the impacts of global
warming of 1.5°C above pre-industrial levels and related global greenhouse gas emission
pathways, in the context of strengthening the global response to the threat of climate change,
sustainable development, and efforts to eradicate poverty.
IREA. (2021). Global Renewables Outlook: Energy Transformation 2050.
Khan, S., Mulvaney, M. J., & Ellsworth, J. W. (2018). Cover crops and ecosystem services:
Insights from studies in temperate soils. Agriculture, Ecosystems & Environment, 261, 101-
114.
Kumar, B. M., & Nair, P. K. (2011). The enigma of tropical homegardens. Agroforestry systems,
84(2), 173-175.
Lal, R. (2015). Restoring soil quality to mitigate soil degradation. Sustainability, 7(5), 5875-5895.
Li, X., Ma, T., Wang, X., & Zhang, H. (2018). Renewable energy in China: An overview.
Renewable and Sustainable Energy Reviews, 81, 1871-1878.
Munir, M. A., Hussain, M. B., Sarwar, G., & Sattar, A. (2018). Soil fertility and crop productivity
under different crop rotations. Journal of Plant Nutrition, 41(10), 1293-1303.
Nicholls, A., & Opal, C. (2005). Fair trade: Market-driven ethical consumption. Sage
Publications.
PAC, A. S. (2019). Clean technology for the sustainable development goals: Synthesis report.
United Nations Industrial Development Organization.
Pradhan, S., Patra, J. K., & Panda, A. K. (2017). Natural product-based nanoformulations for
efficient eco-friendly management of plant pathogens. Journal of Cleaner Production, 155,
52-66.
Qamar, A., & Khan, M. S. (2013). The impact of e-commerce on developing countries: a case
study of Pakistan. Journal of Applied Sciences, 13(16), 3218-3225.
Rosenfeld, P. E., Akçakaya, H. R., & Brown, B. (2021). Conservation Education and Outreach
Techniques. Conservation Biology, 35(1), 34-45.
Sinha, R. C., & Gautam, S. (2018). The role of biological control agents in sustainable agriculture.
In Biological Controls for Preventing Food Deterioration (pp. 267-283). Elsevier.
United Nations. (2018). World Water Development Report 2018: Nature-based Solutions for
Water.
UNESCO. (2015). Privacy, free expression and transparency: promoting and protecting ethical
standards in the use of artificial intelligence and big data in journalism.
Van Zonneveld, M., Scheldeman, X., Escribano, P., Viruel, M. A., Van Damme, P., Garcia, W.,
... & Hormaza, J. I. (2012). Mapping genetic diversity of cherimoya (Annona cherimola
Mill.): application of spatial analysis for conservation and use of plant genetic resources. PloS
one, 7(1), e29845.
WHO. (2018). Preventing Disease Through Healthy Environments: A Global Assessment of the
Burden of Disease from Environmental Risks.
World Bank. (2018). What a Waste 2.0: A Global Snapshot of Solid Waste Management to 2050.
Wu, J., Xie, L., Mao, H., & Yang, S. (2019). Current status and prospects of food waste treatment
technology. Journal of Cleaner Production, 238, 117993.
Wu, X., Huang, J., Rozelle, S., & Wang, J. (2018). Water management institutions in small-scale
irrigation systems in northern China: An empirical study of performance and impact factors.
Agricultural Water Management, 202, 195-205.