Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JERUK KASTURI

(Studi Kasus : Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang)

PROPOSAL

Oleh :

CRISTINA BR SINAGA
200430015

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO
THOMAS MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Dengan hormat, kami mempersembahkan proposal penelitian skripsi yang

berjudul "Strategi Pengembangan Agribisnis Jeruk Kasturi: (Studi Kasus Desa

Sukaraya, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang).

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi-strategi yang dapat

meningkatkan daya saing dan pengembangan agribisnis jeruk kasturi di Desa

Sukaraya. Melalui penelitian ini, kami berharap dapat memberikan wawasan baru

dan solusi yang dapat diterapkan secara nyata dalam pengembangan potensi

agribisnis lokal.

Terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan. Semoga

penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan

agribisnis jeruk kasturi.

Medan, Desember 2023

CRISTINA BR SINAGA
200430015

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFYAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
Latar Belakang.................................................................................................................1
Rumusan Masalah............................................................................................................5
Tujuan penelitian..............................................................................................................5
Kegunaan Penelitian........................................................................................................6

iii
iv
5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Manihuruk dkk., (2018) dalam Sippan et al., (2022),

Indonesia sebagai negara agraris memiliki jutaan hektar lahan pertanian

dan mempekerjakan puluhan juta tenaga kerja, seharusnya pertanian

menjadi tulang punggung perekonomian negara. Peran sektor pertanian

dalam pembangunan Indonesia sudah tidak diragukan lagi, memenuhi

kebutuhan industri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan

petani, memperluas kesempatan kerja, dan mendorong peluang usaha.

Menurut Tahlim Sudaryanto (2018), bahwa sektor pertanian

adalah sektor yang memiliki pengaruh yang sangat penting pada

perekonomian suatu wilayah terutama pada wilayah perdesaan.

mayoritas penduduk Indonesia yang berada pada wilayah tersebut

bergantung pada aktivitas usahatani yang dilakukan sebagai sumber mata

pencaharian utamanya. pertanian dan perdesaan merupakan dua hal yang

tidak dapat dipisahkan karena hubungan yang dimiliki begitu erat dan

tidak dapat dipisahkan karena merupakan unsur utama dalam menopang

kehidupan pada seluruh pedesaan yang terdiri dari beberapa peternakan,

yaitu: budidaya pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan

kehutanan. Sektor pertanian selain itu juga memiliki multi fungsi yang

mencakup aspek produksi, peningkatan kesejahteraan dan menjaga

kelestarian lingkungan hidup (A. Fahrul, 2021).

Hortikultura merupakan bagian dari subsektor pertanian yang

1
sangat penting dimana buah-buahan menjadi andalan Indonesia. tanaman

kebun yang diharapkan tumbuh adalah pohon buah-buahan. Indonesia

merupakan negara yang terkenal dengan ragam buah-buahan tropisnya.

peluang untuk menanam buah-buahan tropis sangat banyak dan

didukung oleh lingkungan tropis yang sangat subur. Pengembangan buah

tropis Indonesia memiliki potensi yang besar karena didukung oleh

peluang pasar yang sangat besar. pengembangan sistem pertanian buah

dapat memberikan nilai tambah dan menciptakan sumber pertumbuhan

ekonomi baru bagi masyarakat, khususnya petani, dengan meningkatkan

kesejahteraan. jeruk adalah salah satu bahan buah yang dapat

dieksploitasi secara komersial (Sutriadi et al., 2021).

Jeruk (Citrus sp) merupakan komoditas buah-buahan yang

berperan penting di pasar global dan domestik, baik segar maupun

olahan. Karena nilai ekonominya yang tinggi, pemerintah tidak hanya

menugaskan pengelolaan jeruk kepada petani kecil, tetapi juga

mengarahkan mereka pada model pengembangan industri jeruk yang

komprehensif. tanaman jeruk adalah tanaman tahunan dan sudah sekitar

70-80 % dikembangkan di Indonesia dan setiap tahunnya mengalami

perkembangan dalam pembudidayaannya baik itu mencakup luasan

lahan, jumlah produksi bahkan permintaan pasar (Sippan et al., 2022).

Jeruk adalah salah satu komoditas hortikultura yang berfungsi

sebagain sumber gizi, sumber pendapatan, dan sumber devisa negara.

pusat pengembangan jeruk baru akan muncul karena industri pertanian

jeruk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan

2
pendapatan. ketersediaan varietas yang berkualitas dan produktif yang

memenuhi kebutuhan konsumen mutlak diperlukan di era pasar bebas.

untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran, kita perlu terus

meningkatkan produksi jeruk dalam negeri (Prandini, 2022).

Jeruk Kasturi (Citrofortunella microcarpa) merupakan tanaman

dalam famili Rutaceae yang berkembang dan populer di seluruh Asia

Tenggara, khususnya Filipina. Buah jeruk kasturi memiliki khasiat

seperti mengatasi batu empedu, batu empedu, bronkitis kronis,

melancarkan pencernaan, melemaskan badan kurus, melemahkan rasa

haus, berperan sebagai antioksidan, meningkatkan stamina, mencegah

dan menurunkan demam. jeruk kasturi juga banyak mengandung vitamin

C dan kalsium, rasanya segar dan harum (Damayanti, 2020).

Jeruk Kasturi (Citrus microcarpa Bunge) sering disebut sebagai

jeruk peras karena bentuk buahnya yang kecil, namun memberikan

manfaat yang bermanfaat bagi industri farmasi dan kosmetik. Selain itu

jeruk kasturi jenis ini juga banyak digunakan untuk pembersih bau amis

pada ikan sehingga banyak digunakan dalam memasak. jeruk kasturi

(Citrus microcarpa bunge) dapat dibudidayakan di segala tempat, baik di

dataran rendah maupun di daerah pegunungan. jeruk kasturi diperbanyak

dengan biji, walau dengan cangkokan maupun okulasi juga bisa.

tanaman jeruk kasturi sangat menarik. karena saat berbuah akan lebat

dan melimpah. menurut beberapa penelitian, jeruk kasturi mengandung

zat yang dapat bekerja di bidang kesehatan dan pangan (Muslim & Al,

2022).

3
Jeruk kasturi (Citrus macrocarpa) merupakan salah satu tanaman

yang termasuk kedalam genus Citrus, memiliki kandungan vitamin C,

serta antioksidan yang tinggi. Penyakit yang biasa menyerang tanaman

jeruk ini disebabkan oleh serangan cendawan. serangan penyakit ini

besifat merata dan termasuk kedalam kategori serangan berat, gejala

yang ditimbulkan oleh serangan ini terlihat pada beberapa tingkatan

umur antara lain umur 0 sampai 4 bulan, 4-8 bulan setelah okulasi, 8

bulan sampai 4 tahun sebelum berbuah dan setelah berbuah hingga

panen. gejala yang ditimbulkan pada serangan ini yaitu busuknya akar,

ranting dan batang pohon mengering, bercak-bercak hitam pada daun

dan ranting tanaman jeruk (Kapli et al., 2022).

Tanaman jeruk kasturi umumnya diperbanyak secara

konvensional. perbanyakan secara konvensional ini memiliki beberapa

keterbatasan diantaranya tidak mampu menyediakan bibit jeruk kasturi

dalam jumlah yang banyak dan bibit yang satu dengan yang lainnya

tidak seragam, selain itu juga tidak bisa menjamin kesehatan bibit dari

patogen yang dapat menyebabkan penyakit. karena itu perlu adanya

solusi untuk mengatasi keterbatasan tersebut, salah satunya adalah

menggunakan teknik kultur jaringan (in vitro). Kultur jaringan yaitu

suatu cara untuk mengisolasi bagian-bagian tanaman (sel, jaringan dan

organ), selanjutya mengkulturkannya pada media buatan yang steril

dibawah kondisi lingkungan yang terkendali, sehingga bagian-bagian

tanaman tersebut dapat beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.

Kelebihan dari teknik kultur jaringan (in vitro) yakni dapat menghasilkan

4
bibit yang sehat dan seragam dalam kurun waktu yang singkat,

perbanyakannya tidak membutuhkan tempat yang sangat luas, dapat

dilakukan sepanjang tahun tanpa mengenal musim, sehingga

ketersediaan bibit bisa terjamin (Tri Nopsagiarti, 2020)

Hasil pra survey yang dilakukan oleh peneliti, menunjukkan

bahwa produksi jeruk kasturi pada tahun 2021 adalah adalah sebesar

20.000 Kg dengan luas lahan 100.000 m2 dan produktivitas 2.000 kg/ha.

Upaya pengembangan jeruk katuri ini dapat berhasil secara maksimal

dengan perencanaan dan strategi yang tepat. Proses perumusan strategi

dapat menyediakan informasi mengenai kondisi lingkungan dan faktor

yang dapat mempengaruhinya, maka untuk menyempurnakan peneliti

ini. Peneliti ini juga akan menganalisis alternatif strategi agar tentukan

kembangkan jeruk kasturi di Desa Sukaraya, Kecamatan Pancur Batu,

Kabupaten Deli Serdang.

Uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Strategi Pengembangan Agribisnis Jeruk Kasturi” (Studi

Kasus: Desa Sukaraya, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli

Serdang, Provinsi Sumatera Utara) karena jeruk kasturi memiliki ciri

khas yang berbeda dari tanaman jeruk lain, yang dapat di manfaatkan

berbagai olahan industri, makanan, minuman dan memilki manfaat untuk

kesehatan, sehingga jeruk kasturi banyak di cari dan dibudidayakan

karena memiliki nilai jual yang tinggi, serta memiliki peluang ekspor

karena adanya permintaan dari berbagai negara.

5
1.2 Rumusan Masalah

Latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahannya yaitu

sebagai berikut :

1. Faktor internal apa saja yang mempengaruhi pengembangan jeruk kasturi di

daerah penelitian.

2. Faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi pengembangan jeruk kasturi di

daerah penelitian.

3. Alternatif strategi pengembangan apa saja yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan produksi jeruk kasturi di daerah penelitian.

1.3 Tujuan penelitian

Perumusan masalah yang dikemukakan, maka penelitian ini diarahakan untuk

mencapai tujuan :

1. Untuk mengetahui faktor internal apa saja yang mempengaruhi pengembangan

jeruk kasturi di daerah penelitian.

2. Untuk mengetahui faktor eksternal apa saja yang mempengarui pengembangan

jeruk kasturi di daerah penelitian.

3. Untuk memberikan alternatif strategi pengembangan untuk meningkatkan

produk jeruk kasturi didaerah penelitian.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu syarat agar dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas

Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas Medan.

6
2. Sebagai salah satu bahan informasi bagi pemerintah dan instansi terkait dalam

Menentukan kebijakan atau program yang terkait dengan strategi

pengembangan jeruk kasturi.

3. Sebagai bahan informasi dalam menambah pengetahuan dan sebagai bahan

referensi untuk penelitian selanjutnya.

7
8
9

Anda mungkin juga menyukai