Anda di halaman 1dari 46

STRATEGI BAURAN PEMASARAN SELADA ORGANIK ( STUDI

KASUS DI AGROEDUKASI CAPING MERAPI, DESA


WEDOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN,
D.I.YOGYAKARTA)

KERJA PRAKTIK

Oleh:

Rizki Santika
(1604010018)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
MARET 2021

i
HALAMAN PEGESAHAN KERJA PRAKTEK

STRATEGI BAURAN PEMASARAN SELADA ORGANIK ( STUDI


KASUS DI AGROEDUKASI CAPING MERAPI, DESA
WEDOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN,
D.I.YOGYAKARTA)

Oleh:

Rizki Santika
1604010018

Diperiksa dan disetujui


Pada tanggal: …………

Ketua Program Studi Agribisnis, Dosen Pembimbing

Pujiati Utami, S.P.,M.P. Watemin, S.P.,M.P.


NIK.2160241 NIK.2160242

Mengetahui
Dekan Fakultas Pertanian dan Perikanan

Sulistyani Budiningsih, S.P.,M.P.


NIK.2160120

ii
DAFTAR ISI

BAB I ........................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

C. Tujuan Kerja Praktik ............................................................................................... 4

D. Manfaat Kerja Praktik ............................................................................................. 4

BAB II ......................................................................................................................... 5
A. Pertanian Organik ................................................................................................. 5

B. Karakteristik Sayuran organik .............................................................................. 6

C. Selada .................................................................................................................... 7

D. Bauran Pemasaran............................................................................................... 14

BAB III ...................................................................................................................... 17


A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................................... 17

B. Sasaran Kerja Praktik ............................................................................................ 17

C. Metode Pengambilan Data .................................................................................... 17

E. Jenis Data ............................................................................................................ 18

Data yang digunakan dalam kerja praktek ini adalah data primer dan data

sekunder. .................................................................................................................... 18

E. Metode Analisi Data .............................................................................................. 18

F. Jadwal Kegiatan ..................................................................................................... 19

BAB IV ...................................................................................................................... 20

iii
BAB V........................................................................................................................ 24
A. Profil Agroedukasi Caping Merapi ....................................................................... 24

B. Strategi Pemasaran Agroedukasi Caping Merapi .................................................. 27

BAB VI ...................................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 37
DOKUMENTASI KEGIATAN .............................................................................. 39

iv
DAFTAR TABEL

Nomer Hal

1. Tabel 1. Jadwal kegiatan Kerja praktik Bulan Maret 2021……...........21

2. Tabel 2. Profil Agroedukasi Caping Merapi…………..….…………….28

3. Tabel 3. Harga Selada Agroedukasi Caping Merapi .………..………...33

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diera industrialisasi ini pertumbuhan penduduk perkotaan semakin

tinggi, selain pertumbuhan penduduk dari angka kelahiran masyarakat kota,

urbanisasi juga mendorong pertumbuhan penduduk perkotaan semakin padat.

Dengan kepadatan penduduk yang semakin tinggi maka timbulah masalah

perkotaan seperti macet, meningkatnya CO2 dan pencemaran lainya yang

terjadi di kota besar. Disisi lain itu pekerjaan di kota besar pada umumya

adalah pekerjaan yang banyak menguras pikiran dan tidak banyak bergerak

seperti pekerja kantoran. Dan hal itu semua bisa mengakibatkan menurunya

kesehatan pada tubuh manusia. Untuk itu hampir di setiap kota pemeritah

menyediakan ruang sepeti taman kota atau car free day untuk masyarakat

perkotaan bisa melakukan aktivitas yang menyehatkan seperti bersepeda, lari

atau hanya sekedar jalan kaki. Selain melakukan aktivitas yang melibatkan

fisik, masyarakat juga harus memperhatikan asupan nutrisi dari apa yang dia

konsumsi untuk mejaga kesehatan tubuh. Maka dari itu masyarakat perkotaan

sangat memperlukan sayuran untuk menjaga asupan nutrisi agar tetap terjaga.

Kesadaran akan kesehatan telah mendorong manusia untuk mengkonsumsi

sayuran yang sehat secara rutin (Hidayat dkk, 2016).

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan,

sayuran menjadi pilihan untuk memenuhi nutrisi alami seperti vitamin,

1
2

mineral dan serat yang di butuhkan oleh tubuh. Pada umumnya sayuran

berwarna hijau, walaupun ada sayuran yang berwarna lain seperti merah,

ungu, kuning dan lainya. Sayuran yang berwarna hijau adalah sumber

vitamin, mineral dan vigmen yang penting bagi tubuh. selain itu di dalamnya

terdapat klorofil yang berfungsi sebagai pembersih alami untuk mendorong

terjadinya detoksifikasi seperti anti penuaan, antioksidan dan anti kangker. Di

dalamnya terdapat karotenoid yang merupakan pigmen alami yang

memberikan warna merah, jingga dan kuning. Karotenoid juga di kenal

sebagai prekusor vitamin A atau beta karoten. Di kembangkan sebagai efek

protektif melawan sel kangker, penyakit jantung, mengurangi penyakit mata,

antioksidan, dan regulator dalam system imun tubuh (Kurniawan dkk, 2010).

Salah satu sayuran hijau yang kaya akan manfaat adalah selada. Selain

kaya akan manfaat selada juga sayuran yang mempunyai nilai ekonomis

tinggi. Selada juga mampu tumbuh dengan baik di dataran tinggi maupun di

dataran rendah tergantung dengan jenis selada itu sendiri. Suhu paling

optimal untuk pertumbuhan selada adalah 15 - 25oC. dan selada yang paling

sering di budidayakan di Indonesia adalah selada kriting (Rakhmi, dkk 2010).

Dengan kebutuhan sayuran yang semakin tinggi, khususnya selada.

Ini merupakan peluang yang dapat di manfaatkan oleh para produsen,

distributor, pedagang dan para pelaku usaha dibibang pertanian. Karena

bagaimanapun masyarakat di Indonesia khusunya di perkotaan sangat

terbatas, baik itu dari waktu dan juga tempat untuk memproduksi sayuran
3

sendiri, walupun mereka bisa melakukanya di sekitaran tempat tinggal

mereka (Erna dkk, 2019).

Selain memperhatikan kesehatan badan, sekarang masyarakat banyak

yang lebih peduli akan lingkungan termasuk dari mana produk sayuran yang

mereka konsumsi. Apakah produk tersebut diproduksi dengan mecemari

linkungan atau bahkan produknya sudah terpapar zat-zat berbahaya seperti

pertisida, atau lebih tepanya pertanian anorganik. pertanian organik, yaitu

menanam tanaman tanpa mengunakan pertisida dan pupuk buatan yang

mebuat lebih ramah lingkungan, tetap mengandung nutrisi yang cukup dan

juga aman di konsumsi.

Maka dari itu muncul Green Consumerism atau pola konsumsi

manyarakat kepada produk yang sehat dan ramah lingkungan. Green

consumerism muncul dari preferensi individual dan kesadaran akan produk

yang akan di konsumsinya, meski mproduk yang di ininginkan tidak

seutuhnya alami atau tidak benar benar “hijau”. Akan tetapi setidaknya

mampu mengurang dampak kerusakan yang di timbulkan. (Retnawati, 2011)

dalam (Alamsyah, 2014). Dengan adanya Green Consumerism ini banyak

pelaku usaha atau produsen di bidang pertanian yang memanfaatkan peluang

pasar untuk memproduksi sayuran organik yang bergizi tinggi dan juga ramah

untuk lingkungan begitu juga tida menyisakan residu bagi tubuh. karena

menurut Chen dan Chang (2012) pemilihan produk organik itu di sebabkan

persepsi konsumen kepada produk organik merupakan produk yang sehat.


4

Agroedukasi Caping Merapi merupakan salah satu pengembang

sayuran organik. Berlokasi di Jl. Raya Tajem KM 2.5, Wedomartani,

Ngemplak, Sleman, D.I.Yogyajarta, Indonesia yang berdiri pada tahun 2003

lalu. Dengan jumlah tenaga ahli sebanyak sembilan orang. Pemasaran selada

organik Agroedukasi Caping Merapi melalui sosial media berupa instagram

dan whatsapp ataupun langsur berkunjung ke kebun agroedukasi caping

merapi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana profil Agroedukasi Caping Merapi Sleman ?

2. Bagaimana strategi bauran pemasaran selada organik di Agroedukasi

Caping Merapi Sleman ?

C. Tujuan Kerja Praktik

1. Untuk mengetahui profil Agroedukasi caping Merapi Sleman.

2. Untuk mengetahui strategi bauran pemasaran selada organik di

Agroedukasi Caping Merapi Sleman.

D. Manfaat Kerja Praktik

1. Untuk penulis sebagai media pembelajaran dan pengetahuan untuk

menambah wawasan bauran pemasaran selada organik.

2. Untuk Pembaca sebagai referensi tentang bauran pemasaran sayuran

organik.

3. Untuk perusahaan ebagai masukan untuk terkait dengan bauran pemasaran


5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertanian Organik

Pertanian organi menurut Federation of Organic agriculture

Movements (IFOAM) adalah system produksi pertanian yang

mempromosikan lingkungan, social dan ekonomi produksi makan dan serat,

serta tidak termasuk pengunaan puppuk sintetis, pertisida, zat pengatur tubuh,

pakan ternak dan zat tambahan , serta organisme rekayasa genetika. Dengan

landasan pengetahun tradisional dan ilmiah, sitem pertanian organik

mengandalkan praktek praktek yang mempromosikan peningkatan

keanekaragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah.

Sedangkan menurut Juprianto dan Salman (2014), pertanian organik

adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami

tanpa mengunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utaman pertanian

organik adalah menyedian produk produk pertanian yang aman bagi

kesehatan konsumen dan juga produsen serta lingkungan, terutama bahan

pangan seperti sayuran atau produk pertanian lainya.

Didalam arti lebih luas pertanian organik biasaya disebut juga sebagai

produk hijau. Produk hijau adalah produk yang dalam proses produksi hingga

distribusinya berfokus pada keuntungan ekologi dan tidak termasuk pada

elemen-elemen lingkungan perusahan atau bias di sebut produk yang ramah

lingkungan. (Dahlstrom, 2010).


6

B. Karakteristik Sayuran organik

Sayuran organik merupakan sumber pangan yang mengandung

protein, mineral, serat, karbohidrat, air, serta vitamin yang sangat berguna

bagi tubuh dan tidak mengandung residua tau senyawa beracun yang dapat

merusak kesetan tubu manusia. (Erna, dkk, 2019)

Pada dasarnya perbedaan kandungan nutisi antara produk organik dan

produk yang mengunakan bahan kimia sisntetis adalah tanaman yang di

budidayakan secara organik tanpa mengunakan pertisida kimia sintetis, lebih

mengalami cekaman dan mekanisme pertahanan secara alami dengan

meningkatkan produksi antioksioksidan misalnya polifenol. (Dangour et al,

2009).

Selain pada kandungan nutrisi dalam tanaman, kandungan residu yang

di hasilkan dari pertisida non organik bisa menjadi pembeda. Karena salah

satu keunngulan produk organik adalah lebih rendahnya residu pertisda atau

bahkan tidak ada di bandingkan produk non organik, walaupun perbedaan

tersebut tidak terlalu signifikan. (Winter dan Davis, 2006).

Lalu menurut Winter dan Davis (2006) Perbedaan yang relatif lebih

konstan pada produk sayuran organik dan produk sayuran non-organik adalah

kandungan nitrat. Dalam produk sayuran non-organik di temukan kandunga

nitrat yang lebih tinggi di badingan produk sayuran organik. Kadar nitrat

dalam sayuran non-organik lebih tinggi daripada sayuran organik yang

berkisar 97-81,9%. kadar nitrat menjadi perhatian karena bahaya nitrat bagi

kesehatan sehingga telah lama di teliti dan Negara Uni Eropa telah memiliki
7

standard maksimun kandungan nitrat yang di perbolehkan pada sayuran.

Terdapat perbedaan kadar nitrat dalam berbagai jenis sayuran.

(Muramoto,1999).

Adapun jenis sayuran yang dapat di budidayakan secar organik adalah

kelompok sayuran buah, sayuran batang, sayuran umbi, sayuran bungga dan

tentunya sayuran daun. Pengelompokan ini didasari atas bagian yang sering

di konsumsi. Sayuran buah yang sering di budidayakan secara organik

meliputi buncis, cabai, baby corn, buncis, jagung manis, kacang merah,

kacang kapri, zukini, tomat, terong, pare, mentimun, labu siam, labu parang

dan kecipir. Lalu sayuran umbi yang seing di kembangkan meliputi wortel,

lobak, kentang dan bit merah. Sedangkan sayuran bunga yang sering di

budidayakan secara organik adalah bunga kol dan brokoli. Untuk sayuran

batang sendiri pada umunya yang sering di budidayakan secara organik

adalah asparagus. Dan untuk sayuran daun yang sering di budidayakan secara

organik meliputi spinach, seledri, selada head, selada keriting, sawi putih,

petsay, pakcoy, kol, kalian, kangkung, daun singkong, caisim, bawang daun,

bayam merah dan bayam hijau (Afifi 2007; Taringan 2009).

C. Selada

Selada daun adalah tanaman annual dan polimorf khusunya pada

bagian daun selada. Kultivar selada daun sangat beragam ukuran, sembir,

warna dan tekstur http://repository.unimus.ac.id 8 daunnya. Daun atau

tanaman selada keriting mengandung vitamain A, B, dan C yang bermamfaat

bagi kesehatan. Daun selada keriting memiliki bentuk tangkai daun lebar dan
8

tulang daun menyirip. Tekstur daun lunak, renyah dan terasa agak manis.

Daun selada keriting memilki ukuran panjang 20 hingga 25cm dan lebar

sekitar 15cm (Cahyono,2005).

1. Selada Keriting (Lactuca Sativa L.)

a. Taksonomi

Plyum : Spermatopyta

Ordo : Dikotyledoneae

Subclass : Agiospermae Super

Familly : Asterales

Genus : Lactuca

Spesies : Lactuca sativa L (Cahyono, 2005)

b. Morfologi Tanaman

Daun selada kriting mempunyai panjang 20-25 cm dengan

lebar sekitar 15 cm. Daun selada kriting memiliki tulang daun menirim

dan betuk takai daun yang lebar, memiliki tekstur daun yang lunak dan

renyah, sedangkan rasanya agak manis (Cahyono,2005).

c. Manfaat Selada Keriting

Menurut Lingga (2010), selada memiliki nilai kalori yang

sangat rendah. Selada kriting kaya akan vitamin A dan C yang baik

untuk menjaga pertumbuhan tulang dan fungsi penglihatan. Ada juga

vitamin K yang berfungsi untuk membantu pembekuan darah. Selain

itu selada kriting masih banyak mengandug gizi dan mineral yang baik

dan menyehatkan tubuh.


9

d. Kandunga Gizi selada kriting

Selada kriting kaya akan garam mineral dan unsur-unsur alkali

yang tinggi dan merupakan sumber yang baik bagi klorofil dan vitamin

K. Hal ini menjaga agar darah tetap bersih sehingga pikiran dan tubuh

tetap sehat. Selada juga kaya akan lutein dan beta-karatan juga

memasok kalsium, serat, folat, dan zat besi. Selain itu selada juga

mengandung vitamin A dan B6 asam folat likopen, kalium,

zeanxanthin serta alkaloid yang bertangung jawab untuk efek terapetik

(Lingga, 2010).

2. Selada Romaine (Lactuca Sativa Var. Longifolia)

a. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Lactuca

Spesies : Lactuca Sativa L.


10

b. Morfologi

Selada Romaine (Selada cos) ini mempunyai krop yang

lonjong. Daunnya lebih tegak bila dibandingkan daun selada yang

umumnya menjuntai ke bawah. Ukurannya besar dan warnanya hijau

tua serta agak gelap. Meskipun sedikit liat, selada jenis ini rasanya

enak. Jenis selada ini tergolong lambat pertumbuhannya (Prawoto,

2012).

c. Kandungan gizi

Kandungan gizi Selada Romaine antara lain carotenoid,

antosianin, fenolik (Kim et al., 2016). Selain itu juga mengandung

serat, provitamin A, kalium dan kalsium (Supriati dan Herlina,

2014). Kandungan gizi per 100 g Selada yaitu kalori 15 kal, protein

1,2 gr, lemak 0,2 gr, karbohidrat 2,9 gr, kalsium 22 mg, fosfor 25

mg, zat besi 0,5 mg, vitamin A 450 S.I, vitamin B1 0,04 mg, vitamin

C 8 mg dan air 94,8 gr (Rukmana, 2005).

d. Manfaat Tanaman

Selada Romaine memiliki banyak manfaat antara lain dapat

memperbaiki organ dalam, melancarkan metabolisme, membantu

menjaga kesehatan rambut, mencegah kulit menjadi kering dan dapat

mengobati insomia (Supriati dan Herlina, 2014). Flavonoid dan

polifenol merupakan senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan

(Winarsi, 2007). Selada romaine juga mengandung serat yang


11

merupakan substansi yang dapat memperbaiki flora usus melalui

pertumbuhan bakteri Lactobacillus (Kusharto, 2006).

3. Selada endive kriting ( andewi)

a. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliophyta

Ordo : Asterales

Famili : Astereceae

Genus : Cichorium

Spesies : Cichorium endivia L

b. Morfologi

Akar yang dimiliki Andewi keriting adalah akar tunggang

dan akar serabut. Batangnya merupakan batang sejati, yang tidak

membentuk krop. Berbeda dengan Andewi krop, batang Andewi

kriting dapat tumbuh keatas dan berbentuk tegak. Batang tersebut

bersifat kokoh, tegap, serta kuat berdiameter antar 2-7 cm. Daun

Andewi keriting berbentuk bulat panjang bergerigi atau panjang

dengan warna hijau muda, terang dan kekuningan.

Tanaman Andewi atau Cichorium endivia adalah tanaman

tumbuh rendah. Tingginya hanya 15 sampai 25,4 cm. Tanaman ini

mempunyai perakaran dengan bulu akar yang menyebar di dalam

tanah. Sebagaian besar Andewi, memiliki batang silinder pendek


12

dan tertekan, berbuku-buku yang merupakan tempat kedudukan

daun (Rukmana, 1994). Ketika berbunga batang ini memanjang

menjadi tinggi dan bercabang. Daun Andewi bentuknya bulat

panjang yang ukurannya mencapai 25 cm dan lebarnya 15 cm atau

lebih, sering berjumlah banyak, berposisi duduk (sessile), tersusun

berbentuk spiral dalam roset padat. Daun tidak berambut,

berkeriput (savoy) atau kusut berlipat. Menurut Christman (2001),

peneliti senior biologi dari University of Florida, dalam tulisannya

yang berjudul Cichorium endivia, yang dikutip dari floridata.com,

Andewi dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi

(pegunungan). Tanaman Andewi ini cocok ditanam di daerah yang

bermusim dingin, namun ada kerugian jika ditanam di daerah

dingin, karena tanaman Andewi dapat membusuk karena

kelembapan yang tinggi di lingkungannya.

c. Kandungan gizi

Andewi mengandung lebih banyak mineral (terutama

fosfor, kalsium, dan kalium), pro vitamin A dan vitamin B1, B2

dan C, dibandingkan selada yang lebih populer di negara kita

(Cieslik dkk, 2009). Sayuran Andewi berdaun hijau ini juga

merupakan sumber mineral yang baik seperti mangan, tembaga,

potassium, dan zat besi.


13

d. Manfaat

Menurut Vilímovský (2016) dikutip dari medlicker.com,

sayuran ini mempunyai rasa pahit yang justru dapat merangsang

nafsu makan, dan bertindak sebagai pencahar diuretik dan pencahar

ringan. Sayuran ini sangat ideal untuk mereka yang menderita

insufisiensi empedu, anoreksia, masalah pencernaan dan lambung.

Kandungan serat yang kaya pada andewi juga membantu

menghilangkan limbah melalui saluran pencernaan.

4. Selada green oak (Lactuca scariola var. sativa L.)

a. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Kelas : Asterids

Ordo : Asterales

Famili : Astereceae

Genus : Lactuca

Spesies : L. sativa

b. Morfologi

Daun selada green oak hampir mirip dengan selada keriting,

namun bulatan kriting green oak lebih besar dan lebih bundar,

selain itu batangnya lebih tinggi dari selada lainya.

c. Kandungan gizi

Selada green oak banyak sekali mengandung vitamin K,

selain itu selada green oak juga mengandung vitamin A, B1, B2,
14

B5, B6, B9. Ada juga kandungan protein dan juiga mineral seperti

magneisium, calsium dan juga zinc.

d. Manfaat

Karena kandungan kalori yang sangat rendah dan volume

air yang tinggi, selada sebenarnya adalah makanan yang sangat

bergizi. Berdasarkan kekayaan nutrisinya, sistem peringkat

makanan kita memenuhi syarat sebagai sumber vitamin A yang

sangat baik (terutama melalui konsentrasi pro-vitamin A

karotenoid, beta-karoten), vitamin K, folat, dan molibdenum.

Selada Romaine juga muncul dari sistem peringkat kami sebagai

sumber serat makanan yang sangat baik, empat mineral (mangan,

kalium, tembaga, dan zat besi), dan tiga vitamin (biotin, vitamin

B1, dan vitamin C).

D. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasaran yang terdiri dari

berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu di pertimbangkan agar

implementasi strategi pemasaran dan posisioning yang di terapkan dapat

berjalan sukses (Munardi, Ekonomi, dan Gunadarma, 2008), sedangkan

menurut Kotler (2000) menyatkan bahwa bauran pemasaran meruupakan

sekumpulan alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai

tujuan pemasaran dalam rangka mencapai target pasar. Dalam bauran

pemasaran terdapat 4P yaitu mencakup :

1. Produk
15

Produk merupakan segala sesuatu yang di tawarkan produsen

untuk dibeli, dicari, diminati, diperhatiakan, dan di konsumsi oleh

konsumen sebagai pemenuhan kebuhan, atau hanya keinginan pasar yang

bersangkutan. (Wangko, 2013). Sedangkan menurut Kotler, (2000)

mengatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang di tawarkan

produsen untuk diperhatikan, dicari, diminati, dibeli, dikonsumsi ataupun

digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai kebutuhan atau jasa,fisik,

pribadi tempat, ide ataupun organisasi.

2. Harga

Haryanto (2013) mendefinisikan harga dari dua sudut pandang,

pada dasarnya harga adalah nilai suatu barang yang di nyatakan dalam

satuan uang, sedangkan dalam kontek pemasaran harga merupakan satuan

moneter atau ukuran lainya (termasuk barang dan jasa lainya) yang di

tukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau pengunaan suatu barang

dan jasa. Harga merupakan variable yang dapat di kendalikan yang

menentukan di terima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen.

3. Distribusi

Distribusi atau saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi

yang saling bergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan

produk atau jasa siap digunakan atau di konsumsi. (Kotler, 2000).

Sedangkan menurut mandey (2013) distribusi di artikan sebagai kegiatan

pemasaran yang berusaha memperlancar dan memudahkan penyampaian


16

barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunannya

sesuiai dengan apa yang diperlukan.

4. Promosi

Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan

yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. (Mandey,

2013). Dengan begitu promosi harus bisa menarik para calon konsumen

agar membeli produk yang akan di jual oleh produsen, karena promosi

bertujuan meyakinkan konsumen bahwa produk yang di jual sesuai

dengan kebutuhan dan keingin konsumen.

Didalam konsep pemasaran holistik mengakui bahwa “segala

sesuatu bisa terjadi” pada pemasaran dan pemasaran perspektif yang luas

dan terpadu sering dibutuhkan. Empat komponen dari pemasaran holistik

adalah pemasaran hubungan, pemasaran terpadu, pemasaran internal, dan

pemasaran yang bertanggung jawab sosial. Upaya pemenuhan kepuasan

konsumen melalui pembentukan, penyerahan, dan pengkomunikasian

nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih merupakan dasar

dalam konsep pemasaran. Marketing mix merupakan bagian dari

pemasaran terpadu. Jika dilihat dari segi bauran pemasaran, marketing

mix merupakan perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan

untuk mengejar tujuan perusahaannya melalui pemenuhan nilai bagi

konsumen. McCharthy mengklasifikasikan marketing mix menjadi 4

kelompok besar (4 P), yaitu : produk (product), harga (price), tempat

(place), dan promosi (promotion) (Kotler dan Keller, 2008).


17

BAB III

METODE KERJA PRAKTIK

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kerja Praktik dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan mulai

bulan Maret sampai dengan bulan April 2021. Kerja praktek ini dilakukan di

Agroedukasi Caping Merapi yang merupakan salah satu pengembang sayuran

organik. Berlokasi di Jl. Raya Tajem KM 2.5, Wedomartani, Ngemplak,

Sleman, D.I.Yogyajarta, Indonesia.

B. Sasaran Kerja Praktik

Sasaran dari kegiatan kerja praktek ini ialah pemilik dan pekerja

Agroedukasi Caping Merapi Sleman, D.I.Yogyakarta.

C. Metode Pengambilan Data


1. Metode Survei

Metode kerja praktik adalah dengan melakukan survei. Survei

dilakukan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya di Agroedukasi

Caping Merapi .

2. Metode Observasi dan Partisipasi Aktif

Melakukan pengamatan dan partisipasi aktif terhadap obyek untuk

mendapatkan data yang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya di

lapangan serta berpastisipasi aktif pada semua kegiatan dari penyemaian

benih hingga proses panen sayuran hidroponik di Agroedukasi Caping

Merapi .
18

3. Wawancara

Wawancara bertujuan mendapatkan informasi secara langsung dari

pihak-pihak terkait (pemilik dan pekerja Agroedukasi Caping Merapi )

dalam kegiatan kerja praktik mengenai hambatan dalam berbisnis

hidroponik serta bauran pemasaran pada analisis pemasaran di

Agroedukasi Caping Merapi.

4. Dokumentasi

Dokumentasi bertujuan mendapatkan informasi melalui keadaan

tempat kerja praktek secara langsung supaya data dapat terpercaya.

D. Jenis Data

Data yang digunakan dalam kerja praktek ini adalah data primer dan

data sekunder.

1. Data Primer

Diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara secara

langsung kepada pemilik dan pekerja Agroedukasi Caping Merapi. .

2. Data Sekunder

Diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung

yang berupa buku, catatan dan juga internet.

E. Metode Analisi Data

1. Tujuan Kerja Praktik Pertama

Tujuan kerja praktek pertama dalam analisisnya menggunakan

metode analisis deskriptif yang menjelaskan hambatan pada bisnis sayuran

organik di Agroedukasi Caping Merapi.


19

2. Tujuan Kerja Praktik Kedua

Tujuan kerja praktek kedua dalam analisisnya menggunakan

metode analisis strategi 4P (Product, Price, Place, Promotion) yang

menjelaskan bauran pemasaran pada bisnis Agroedukasi Caping Merapi.

F. Jadwal Kegiatan

Tabel 1. Jadwal kegiatan Kerja praktik Bulan Maret 2021

Nomor Kegiatan Tempat


1 Suevei ke tempat pelaksanaan Wedomartani, Ngemplak,
Kerja praktik Sleman
2 Pengajuan persyaratan dan judul Fakultas Pertanian dan
Perikanan UMP
Kerja praktik
3 Pengajuan Surat Kerja praktik Agroedukasi Caping Merapi
4 Mengutarakan tujuan Agroedukasi Caping Merapi
Kerja praktik
5 Membuat Proposal praktik dan Fakultas Pertanian dan
Konsultasi Perikanan UMP
6 ACC proposal Kerja praktik Fakultas Pertanian dan
Perikanan UMP
7 Pengambilan data primer Agroedukasi Caping Merapi
- Wawancara kepada pekerja
dan pemilik Agroedukasi Caping
Merapi
- Mengikuti kegiatan di
Agroedukasi Caping Merapi

8 Pengambilan data sekunder Perpustakaan dan internet


9 Penyusunan laporan Kerja praktik Fakultas pertanian dan
Perikanan UMP
dan konsultasi
10 Ujian Kerja praktik Fakultas pertanian dan
Perikanan UMP
20

BAB IV

KEADAAN UMUM TEMPAT KERJA PRAKTIK

Lokasi Agroedukasi Caping Merapi berada di JL. Raya tajem KM 2,5

Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta,

Indonesia. Usaha ini di dirikan pada bulan oktober 2017. Adapun usaha yang di

kelola oleh agroedukasi caping merapi adalah sebagai berikut :

1. Penjualan produk benih dan bibit sayur, herbs/herbal (tanaman obat), tanaman

hias dan bibit buah.

2. Penjualan produk sayuran sehat dan atau produk organik lainnya dari hasil

kebun sendiri maupun kerjasama dengan jejaring produsen lainnya dilakukan

dengan sistem delivery maupun pembelian langsung.

3. Penjualan produk saprotan dan fasilitas pertanian dan perkebunan yang terkait

dengan budidaya maupun pengolahan hasil pertanian.

4. Penjualan produk hasil olahan (Warung Sehat)

5. Penyediaan jasa tranining budi daya tanaman sehat dan organik serta

pengolahan hasil pertanian berbentuk outdoor class maupun workshop tematik

sesuai minat dan kebutuhan (pesanan berdasar tema tertentu)

6. Penyediaan tempat bagi jejaring bisnis untuk memasarkan produk mereka

dengan bentuk kerjasama bagi hasil.

7. Penyediaan kebun model yang ideal dan sarana budi daya tanaman

organik/sehat, tanaman langka dan tanaman potensial lainnya yang dikemas

menarik secara layout dan artistik dengan mengkombinasikan antara

keindahan bunga/tanaman hias digabung dengan buah-buahan dalam pot,


21

sayuran, perikanan, peternakan, pengolahan kompos dan instalasi seni alami

lainnya.

8. Jasa perencanaan dan landscaping kebun sekaligus pengadaan, pemeliharaan

dan perawatannya.

9. Jasa kunjungan lapangan dan pembelajaran tematik terkait dunia pertanian

10. Kunjungan wisata ke kebun dengan membeli produk petik sayur dan foto

selfie bersama pasangan, keluarga maupun komunitas sebagai sarana

gathering maupun sekedar melepas lelah dan sosialisasi/keakraban.

11. Jasa penyelenggaraan event kreatif baik diselenggarakan sendiri maupun

kerjasama dengan pihak lain.

12. Penyediaan tempat untuk kegiatan pameran tematik maupun sekedar tempat

pertemuan, pengajian, outbond, foto pre-wedding maupun aktifitas lainnya

melalui kerjasama dengan komunitas, asosiasi, organisasi, perusahaan,

sekolah/kampus, hobbies, panitia event/kegiatan dan lain-lain.

Untuk menunjang seluruh kegiatan usaha, caping merapi mempunyai

lahan seluas 2,4 hektar. Lahan tersebut berada tepat di pinggir jalan raya tajem,

yang membuat akses menuju agroedukasi caping merapi sangatlah mudah, baik

mengunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum seperti trans

yogyakarta.
22

Agroedukasi caping merapi merupakan usaha bersama yang mempunya

struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 1. Bagan struktur Agroedukasi Caping Merapi

Keterangan :

1. Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan dan

memberikan nasihat terkait kebijakan agroedukasi caping merapi.

2. General manager bertugas berjalanya oprasional agroedukasi caping merapi

berdasarkan visi dan misi agroedukasi caping merapi.

3. IT dan SDM bertugas untuk pengembangan teknolologi seperti website dan

social media agroedukasi caping merapi serta pengembangan sumberdaya

manusia di dalam agroedukasi caping merapi.


23

4. Even dan creative bertugas untuk pengembagan acara-acara agroeduaksi

caping merapi serta pengembangan keterampilan bagi pekerja dan mahasiswa

magang di agroedukasi caping merapi.

5. Sales dan marketing bertugas untuk promosi dan penjualan produk

agroedukasi caping merapi.

6. Produksi dan pelatihan pengelolaan kebun beretugas untuk mengatur dan

mengawasi pengelolaan kebun baik yang di kerjakan oleh pegawai

agroedukasi caping merapi maupun oleh mahasiswa magang agroedukasi

caping merapi.

7. Administrasi dan keuangan bertugas untuk mengatur keuangan dan mencatat

segala pemasukan dan pengeluaran agroedukasi caping Merapi.

8. Warung sehat ( patner penjualan agroedukasi caping merapi ).

9. Bagian umum bertugas untuk memastikan prasarana dan kebutuhan kegiatan

agroedukasi caping merapi terpenuhi.


24

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Agroedukasi Caping Merapi

Agroedukasi caping merapi berdiri pada bulan oktober 2017. Usaha

ini merupakan usaha milik kelompok yang di kelola oleh beberapa orang dan

berlokasi di JL. Raya tajem KM 2,5 Desa Wedomartani, Kecamatan

Ngemplak, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta, Indonesia. Awal mula

berdirin ya usaha ini dilatarbelakangi karena keprihatinan terhadap dunia

pertanian Indonesia yang disatu sisi memiliki potensi besar sebagai produsen

produk pertanian dunia tetapi disisi lain masih banyak petani yang belum

sejahtera. Hasil produksi pertanian yang tidak mampu mensejahterakan itulah

yang membuat dunia pertanian semakin terpuruk sehingga ditinggalkan

generasi muda. Adapun visi agroedukasi caping merapi adalah semangat

mensejahterakan petani agar dunia pertanian kembali menarik bagi generasi

muda sekaligus mengangkat Indonesia agar dapat menjadi produsen pertanian

berkualitas dunia serta berkeinginan dapat turut serta mengatasi berbagai

permasalahan pangan tidak sehat serta penurunan daya dukung lingkungan.

Dalam operasional usahanya agroedukasi caping merapi memiliki misi

menjadi sebuah perusahaan agriculture modern berbasis Urban Farming

Organik yang dikelola secara idealis dengan komitmen membantu anak-anak

muda agar bisa mengembangkan dunia pertanian secara maksimal.


25

Dengan menyempitnya lahan di perkotaan dan mualai sadarnya

masyarakat akan kesehatan maka ini menjadi sebuah potensi untuk

mengembangakan usaha pertanian organik. Dan agroedukasi caping merapi

melihat kesepatan itu dan menyewa lahan milik desa yang di tempati hingga

sekarang. Karena sebelumya tanah tersebut merupakan tanah kosong degan

luas lahan mencapai 2,4 hektar dan mempunya letak yang strategis di

pinggiran kota Yogyakarta. Selain itu caping merapi membentuk kerja sama

dengan beberapa petani di daerah sekitar untuk memjadi suplayer selada.

Tentunya dengan standar kualitas Caping Merapi yang menjual sayuran

organik. Dimana saat ada pesanan dan dilahan Caping Merapi sayuran yang

pesan tersebut tidak ada maka Caping Merapi akan menghubugi petani untuk

menyuplai sayuran tersebut.

Responden yang saya ambil yaitu kepala produksi dan pelatihan

pengelolaan kebun di agroedukasi caping merapi. Dari responden tersebut

saya dapat mengikuti seluruh kegiatan bauran pemasaran selada sehingga

dapat informasi untuk pengumpulan data pada agroedukasi caping merapi ini.

Adapun nama responden atau kepala produksi agroedukasi caping merapi

adalah Meilani Fortunis.


26

Profil lebih jelasnya agroedukasi caping merapi dapat dilihat pada

Tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Profil Agroedukasi Caping Merapi

No Indikator Profil Keterangan


1. Jenis Selada Selada kriting hijau, selada kriting merah,
selada endive kriting, selada romain
2. Jumlah Tenaga Kerja 9 orang
5. Teknologi Organik
6. Lokasi Usaha di JL. Raya tajem KM 2,5 Desa
Wedomartani, Kecamatan Ngemplak,
Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta

Keterangan:

1. Jenis selada yang di budidayakan di Agroedukasi Caping Merapi terbagi

menjadi 3 komoditas selada yang terdiri dari 40% selada kriting, 30%

selada endive kriting, 20% selada romain dan 10% selada kriting merah.

2. Jumlah tenaga kerja di Agroedukasi Caping Merapi berjumlah 9 orang,

akan tetapi yang fokus terhadap tanaman khususnya selada yaitu hanya 3

orang. Sedangkan 6 orang focus di bidang lainya seperti bagian marketing,

keuangan, warung sehat dan bagian umum.

3. Teknologi yang digunakan oleh agroedukasi caping merapi untuk

budidaya selada yaitu dengan metode organik. Dimana segala unsur untuk

pemeliharan tanaman mengunakan bahan-bahan organik atau tanpa bahan

sintestis.

4. Lokasi usaha Agroedukasi Caping Merapi sangatlah strategis dengan jarak

yang tidak jauh dari pusat kota dengan segala akses kendaran yang dapat
27

di gunakan, dari mulai kendaran pribadi seperti sepeda motor dan mobil

serta kendaran umum seperti trans jogja. Lokasinya sendiri berada di JL.

Raya tajem KM 2,5 Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak,

Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta.

B. Strategi Pemasaran Agroedukasi Caping Merapi

Dengan berkembangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan

lingkungan, khusunya makanan yang akan mereka konsumsi, membuat para

produsen bahan makan di tuntut untuk meproduksi produk yang minim bahan

kimia atau bahkan tidak sama sekali agar tidak meninggalkan residu saat di

konsumsi serta tidak mencemari lingkungan. Dengan begitu para produsen

harus berkembang untuk memenuhi permintaan pasar produk organik yang

semakin hari semakin tinggi permintaanya. Untuk memberikan informasi

serta memperluas pasar di butuhkan strategi 4P ( Produk, Place, Price,

Promotion ), berikut strategi 4P Sayur Organik daun Agroedukasi caping

Merapi :

1. Product (Produk)

Menjaga kulitas produk agar di terima oleh konsumen itu adalah

hal yang utama, karena bagaimanapun kesetian konsumen mengutakan

kualitas barang yang mereka terima. Untuk menjaga produk kita harus

menjaga kualitas bahan dari mulai benih pemeliharaan tanaman agar

mejadikan produk yang berkulitas baik. Selain itu saran atau masukan

dari konsumen juga sangat bermanfaat untuk mengembangkan kualitas


28

produk yang di hasilkan, karena bagaimanpun konsumen adalah orang

yang akan menerima dan mengkonsumsi produk tersebut. Dengan begitu

kepuasan konsumen akan prduk yang di hasilkan akan optimal.

Begitu juga dengan usaha selada organik di agroedukasi caping

Merapi yang tetap mempertahankan kulitas, terutama keorganikan

produknya. Dimana selada hasil produk agroedukasi Caping Merapi

sangat menghindari bahan kimia baik itu untuk pupuk, pertisida maupun

fungisida. Untuk selada Aroedukasi caping Merapi membudidayakan

selada kriting hijau, selada kriting merah, selada endive kriting dan selada

romain, yang di tanam dengan metode organik. Bahkan untuk

pengemasan sendiri Agroedukasi caping merapi berusaha mengurangi

pengunaan pelastik dengan memakain kretas sebagai pembungkus utama

selada. Dalam membudidayakan selada organik di perlukan beberapa

tahapan sebagai berikut :

a. Siapkan media namam dari campuran 1/3 kotoran kambing, 1/3

sekam, 1/3 tanah.

b. Aduk media tanam hingga merata lalu ayak atau saring agar media

tanam.

c. Masukan medi taman ke traysemai hingga merata.

d. Siapkan benih selada yang akan di tanam.

e. Tanam benih selada yang telah di siapkan ke traysemai.

f. Siram benih yang telah di semai di traysemai

g. Simpan di tempat yang tersinari cahaya matahari yang cukup


29

h. Siram setiap pagi dan sore hari

i. Setelah berumur 7 hari atau tumbuhnya daun kedua pindahkan

tanaman ke polybag atau media tanam yang lebih besar, biasanya

berdiameter 5-7 cm.

j. Setelah tanaman berumur dua minggu atau 14 hari tanaman di

pindahkan ke kebun dengan jarak tanam 25 cm.

k. Setelah berumur 45-50 hari tanam siap di panen.

Dari tahapan di atasa terlihat caping merapi mengunakan metode

organic dalam dalam membudidayakan tanaman, khusunya tanaman

selada. Kelebihan selada organik di Agroedukasi Caping Merapi di

bandingkan selada yang di tanam secara konvensional mengunakan pupuk

dan pertisida sintetis adalah sebagai berikut :

a. Sayuran yang di tanam bebas dari residu berbahaya yang di tinggalkan

pupuk kimia, pertisida atau bahkan fungisida.

b. Tidak mencemari lingkungan dari limbah produksi sayuran.

c. Menjaga organisme hayati dalam tanah sehingga menjaga kesuburan

tanah tetap stabil.

d. Harga produk lebih tinggi karena di anggap lebih sehat.

2. Place (Tempat/Distribusi)

Semakin strategis lokasi usaha, semakin baik terhadap penjulan

karena akan berkaitan dengan ditribusi dan promosi. Itu seiring dengan

pendapat Swatha (2002) “lokasi adalah tempat di mana suatu usaha di


30

lakukan”. Faktor penting pengembangan suatu usaha adalah letak lokasi

terhadap daerah perkotaan, cara pencaipain dan waktu tempuh lokasi

tujuan. Faktor lokasi adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.

Lokasi agroedukasi Caping Merapi beda di Jl. Raya Tajem KM

2,5 Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman,

D.I.Yogyakarta. Indonesia. Akses menuju Agroedukasi Caping Merapi

sangatlah mudah baik mengunakan kendaran roda dua, roda empat atau

bahkan mengunakan kendaran umum seperti trans jogja karena letaknya

sangat strategis tidak terlalu jauh dari pusat kota Yogyakarta. Karena

letaknya berda tepat di samping jalan raya tajem membut Agroedukasi

Caping Merapi mudah sekali di temukan.

Selain itu tempat parkir yang luas dan banyak tanaman yang

ridang mebuat para pelanggan bisa berhenti dengan mudah baik itu

sekedar mebeli selada atau sayuran lainya bahkan biasa sambil

beragrowisata dan beristirahat sejenak. Selain itu dengan akses yang

mudah membut pengantaran selada yang di pesan lewat delivery order

menjadi lebih mudah, karena biasa menjangkau area D.I Yogyakarta

khususnya daerah perkotaan dan pemukiman padat penduduk.

3. Price (Harga)

Salah satu faktor penting dalam yang mempengaruhi pemasaran

suatu produk adalah harga, di mana tinggi rendahnya suatu harga dapat

mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk. Dalam hal ini,

konsumen bisa senang membeli suatu produk karena harganya murah


31

ataupun membeli produk yang lebih mahal dengan pertimbangan kulitas

atau pelayana lebih baik tergantung segmentasi mana yang akan mebeli

produk tersebut. Dapat di simpulkan bahwa penetapan harga sangat

berpengaruh terhadap segmentasi yang akan di berikan penawaran suatu

produk, Ini seiring dengan apa yang di lakukan oleh Agroedukasi Caping

Merapi dalam memasarkan produknya. Disini mereka mengejar

segmentasi yang mengerucut, yaitu orang yang memperhatikan

kesehatanya serta lingkungan. Di mana sayuran organik sangat

memeprhatikan itu dari mulai penanaman sapai ke tangan konsumen.

Memang untuk orang awam terasa biasa saja kalou di lihat dari bentuk

atau ukuranya, bahkan cenderung lebih kurang mearik jika di bandingkan

dengan tanaman yang di beri pupuk kimia atau sintetis, apalagi dengan

harga yang lebih tinggi. Berikut adalah harga selada agroedukasi caping

merapi tersedia pada Tabel 2 :

Tabel 3. Harga Selada Agroedukasi Caping Merapi :


No Jenis Harga Satuan
1 Selada kriting hijau Rp. 10.000 Ikat (250g)
2 Selada kriting merah Rp. 10.000 Ikat (250g)
3 Selada endive kriting Rp. 10.000 Ikat (250g)
4 Selada romain Rp. 10.000 Ikat (250g)
5 Selada green oak Rp. 10.000 Ikat (250g)
Sumber : Data Primer

Walaupun dengan harga yang cenderung lebih tinggi, akantetapi

konsumen bersedia untuk membeli produk tersebut karena prosesnya

yang tidak memakai bahan kimia. Degan begitu konsumen merasa aman

saat mengkonsumsi sayuran yang mereka beli. Selain itu dampak


32

lingkungan yang di timbulkan juga sangat minim, sehingga tidak ada

yang di rugikan dari industry yang sedang berjalan.

4. Promotion (Promosi)

Agar barang yang akan di jual dapat di ketahui oleh konsumen di

perlukan adanya informasi baik itu dengan cara lisan (dari mulut ke

mulut) taupun secara tulisan seperti media cetak ataupun dengan media

sosial. Strategi ini biasanya di sebut dengan promosi. Promosi sering

digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan permintaan atau

penjualan barang dan jasa yang ditawarkan, sehingga dapat meningkatkan

laba yang diperoleh. Selain itu kegiatan promosi juga memberikan

kemudahan dalam merencanakan strategi pemasaran selanjutnya, karena

biasanya kegiatan promosi dijadikan sebagai cara berkomunikasi

langsung dengan calon konsumen. Sehingga kita dapat memperoleh

informasi akurat dari para konsumen, mengenai respon produk yang kita

tawarkan. Berikut beberapa manfaat lain dari adanya kegiatan promosi:

1. Mengetahui produk yang diinginkan para konsumen.

2. Mengetahui tingkat kebutuhan konsumen akan suatu produk.

3. Mengetahui cara pengenalan dan penyampaian produk hingga sampai

ke konsumen.

4. Mengetahui harga yang sesuai dengan kondisi pasaran.

5. Mengetahui strategi promosi yang tepat kepada para konsumen.

6. Mengetahui kondisi persaingan pasar dan cara mengatasinya.

7. Menciptakan image sebuah produk dengan adanya promosi.


33

Pada Usaha selada Agroedukasi caping merapi sendiri kegiatan

promosinya dilakukan melalui website atau media sosial sepeti instagram,

twitter, youtube dan facebook. Media sosial ini dijalankan oleh sales dan

marketing (caping warior). Mereka yang rutin mengupdate informasi

ataupun kegiatan yang dilakukan di Agroedukasi Caping Merapi. Strategi

pemasaran dan branding yang dilakukan Agroedukasi Caping Merapi

melaui promosi dapat dilihat pada bagan berikut :

Bagan 2. Media Promosi Agroedukasi Caping Merapi

Instagram

twitter

Media Sosial

PROMOSI youtube
Getok Tular
(mukut ke mulut)
Facebook

Keterangan :

Promosi yang di lakukan oleh agroedukasi caping merapi di

lakukan dengan media sosial dan geto tular. Media sosial yang di guankan

yaitu instagram, youtube, twitter dan facebook. Sedangkan untuk getok

tular biasanya dari mahasiswa yang magang di agroedukasi caping merapi.


34

Bagan 2. Pemasaran Agroedukasi Caping Merapi

AGROEDUKASI CAPING MERAPI

KONSUMEN LANGSUNG

• Selada keriting : Rp • Selada keriting merah : Rp

10.000/250g 10.000/250g

• Selada romain : Rp • Selada Green Oak : Rp

10.000/250g 10.000/250

• Selada Endive kriting : Rp

10.000/250g

Keterangan :

Pemasaran selada organik agroedukasi caping merapi di lakukan langsung

dari produsen (agroedukasi caping merapi) ke konsumen tanpa perantara denga

harga yang tertera di atas.


35

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Agroedukasi caping merapi berdiri pada bulan oktober 2017, usaha ini

merupakan usaha milik kelompok yang di kelola oleh beberapa orang dan

berlokasi di JL. Raya tajem KM 2,5 Desa Wedomartani, Kecamatan

Ngemplak, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta, Indonesia. Adapun visi

agroedukasi caping merapi adalah semangat mensejahterakan petani agar

dunia pertanian kembali menarik bagi generasi muda sekaligus mengangkat

Indonesia agar dapat menjadi produsen pertanian berkualitas dunia serta

berkeinginan dapat turut serta mengatasi berbagai permasalahan pangan tidak

sehat serta penurunan daya dukung lingkungan. Dalam operasional usahanya

agroedukasi caping merapi memiliki misi menjadi sebuah perusahaan

agriculture modern berbasis Urban Farming Organik yang dikelola secara

idealis dengan komitmen membantu anak-anak muda agar bisa

mengembangkan dunia pertanian secara maksimal.

Produk selada Agroedukasi caping Merapi membudidayakan selada

kriting hijau, selada kriting merah, selada endive kriting dan selada romain,

yang di tanam dengan metode organik. Bahkan untuk pengemasan sendiri

Agroedukasi caping merapi berusaha mengurangi pengunaan pelastik dengan

memakain kretas sebagai pembungkus utama selada. Place

(Tempat/Distribusi) Lokasi agroedukasi Caping Merapi sangat strategis.


36

Akses menuju Agroedukasi Caping Merapi sangatlah mudah baik

mengunakan kendaran roda dua, roda empat atau bahkan mengunakan

kendaran umum seperti trans jogja karena letaknya sangat strategis tidak

terlalu jauh dari pusat kota Yogyakarta. Karena letaknya berda tepat di

samping jalan raya tajem membut Agroedukasi Caping Merapi mudah sekali

di temukan. Price (Harga) Walaupun dengan harga yang cenderung lebih

tinggi, akantetapi konsumen bersedia untuk membeli produk tersebut karena

prosesnya yang tidak memakai bahan kimia. Degan begitu konsumen merasa

aman saat mengkonsumsi sayuran yang mereka beli. Selain itu dampak

lingkungan yang di timbulkan juga sangat minim, sehingga tidak ada yang di

rugikan dari industry yang sedang berjalan. Promotion (Promosi) Pada Usaha

selada Agroedukasi caping merapi sendiri kegiatan promosinya dilakukan

melalui website atau media sosial sepeti instagram, twiter, youtube dan

facebook. Media sosial ini dijalankan oleh sales dan marketing (caping

warior). Mereka yang rutin mengupdate informasi ataupun kegiatan yang

dilakukan di Agroedukasi Caping Merapi.

B. Saran

Segmentasi sayur organik adalah kelas menengah ke atas, maka dari

itu perlu perbaikan sarana seperti tenpat yang lebih baik seperti perbaikan dan

penambahan gazebo, serta fasilitas lainya seperti toilet. Dalam hal kemasan

juga bisa di perbaiki dengan menghilangkan pelastik sesuai dengan kaidah

organik.
37

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, dkk. 2016. Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Berkunjung.


Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol 30 No. 1: 35–43.
Afifi MF. 2007. Analisis kepuasan konsumen terhadap atribut sayuran organik
dan penerapan personal selling Benny’s Organic Garden. Program Sarjana
Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Alamsyah. D.P. 2014. Persepsi Konsumen Atas Risiko Sayuran Organik Serta
Dampaknya Pada Perilaku Pembelian. Jurnal Manajemen dan Bisnis
(Performa). Vol 11. No 2 : 1-21.
Anonimus. 2017. Green Oak Lettuce. https://www.aessensegrows.com/en/fresh-
produce-catalog/green_oak_leaf_lettuce. Di akses 27 Maret 2021.
Chen, Yu Shan and Chang, Ching Hsun. 2012. Enhance Green Purchase Intention.
Management Decision. Emerald. Manajemen decision. Vol. 50 No. 3: 502-
520.
Dahlstrom. R. 2010. Green Marketing Management. Ohio : South-Western
Cengage Learning.
Dangour AD, et al. 2009. Nutritional quality of organic foods: a systematic
review. Am J Clin Nutr. Vol. 90 No. 3: 680–685.
Erna PA. dkk. 2019. Analisis Sikap Konsumen Pasar Swalayan Terhadap
Sayuran Organik. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA). Vol. 3
No. 1:183-19 4.
Haryanto, E. (2013). Kualitas Layanan, Fasilitas dan Harga pengaruhnya terhadap
Kepuasan Pengguna Jasa Layanan pada Kantor Samsat Manado. Jurnal
EMBA. Vol. 1 No. 3: 750–760.
Junipranto S, & Salman. 2014. Analisis Permintaan Konsumen Terhadap Sayuran
Organik di Pasar Modern kota Pekanbaru. Jurnal dinamika pertanian. Vol.
29 No. 1: 79-86.
Kotler dan Keller. 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1.; Erlangga. Jakarta.
Kotler, P. 2000. Marketing Management , Millenium Edition. Marketing
Management. Vol. 23 No. 6: 188–193.
Kurniawan, M. dkk. 2010. Kandungan klorofil, karotenoid, dan vitamin c pada
beberapa spesies tumbuhan akuatik. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol. 18
No 1:28-40.
Mandey, J. B. 2013. Promosi, Distribusi, Harga Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Rokok Surya Promild..Jurnal EMBA. Vol. 1 No. 4:
95-104.
38

Munadi, F. A., Ekonomi, F., & Gunadarma, U. (2008). Analisis Strategi


Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan Kendaraan Motor pada CV
Turangga Mas Motor. Journal Pundi. Vol. 1 No. 1: 1–14.
Muramoto J. 1999. Comparison of nitrate content in leafy vegetables from organic
and conventional farms in California. http://www.agroecology.
org/documents/ Joji/leafnitrate.pdf. . Di akses 27 Maret 2021.
Rakhmi, dkk. 2010. Penerapan bionutrien KPD pada tanaman selada kriting
(lactuca sativa var. crisva). Jurnal Sains dan Teknologi Kimia. Vol. 1 No .1:
73-79.
Tarigan PES. 2009. Analisis risiko produksi sayuran organik pada permata hati
organic farm di Bogor, Jawa Barat. Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Institut Pertanian Bogor.
Wangko, M. C. 2013. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian Mobil Panther Pada PT Astra Internasional – Izuzu Manado.
Jurnal EMBA. Vol. 1 No. 3: 541–549.
Winter CK, Davis SF. 2006. Scientific Status Summary Organic foods. Journal of
Food Science. Vol. 71 No. 9:117–124.
39

DOKUMENTASI KEGIATAN

A. Penanaman, panen dan menimbang produk


40

B. Pengemasan Produk
41

C. Sosial Media Caping Merapi

Anda mungkin juga menyukai