Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH INDUSTRI

RUMAHAN PENGOLAHAN TEPUNG JAGUNG MENJADIPIA


JAGUNG
(Studi Kasus Pia Jagung Dumati Di Desa Dumati Kec. Telaga Biru
Kab. Gorontalo)
Riska Fatmawti Rajak1, Darmiati Dahar, S.P, M.Si2, Ulfira Ashari, S.P, M.Si3

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Ichsan Gorontalo


1)
2
Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian,Universitas Ichsan Gorontalo
e-mail : riskaradjak123@gmail.com

Abstrak

RIZKA FATMAWATY RAJAK. P2217018. ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI


TAMBAH INDUSTRI RUMAHAN PIA JAGUNG DUMATI (STUDI KASUS PIA
JAGUNG DUMATI DI DESA DUMATI KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN
GORONTALO)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan nilai tambah yang diperoleh dari tepung jagung
sebagai bahan baku utama setelah diolah menjadi pia jagung pada industri rumahan pia jagung Dumati di
Desa Dumati Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar
pendapatan yang diperoleh industri rumahan pia jagung Dumati sebesar Rp. 27.235.944 dengan total
biaya produksi selama satu bulan sebesar Rp. 44.764.056. Analisis nilai tambah yang digunakan yaitu
analisis Metode Hayami.Nilai tambah yang dihasilkan oleh indutri rumahan pia jagung Dumati sebesar
Rp. 104.959. Rasio nilai tamabh merupakan presntase antara nilai tambah dengan nilai output, besarnya
rasio nilai tambah industri ruamahn pia jagung sebsar 81,74%, sehingga hasil dari Rp. 100 nilai produk
pia jagung akan diperoleh nilai tambah sebesar Rp. 81,74.

Kata kunci: industri rumahan, nilai tambah, pia jagung, pendapatan.

ABSTRACT
RIZKA FATMAWATY RAJAK. P2217018. THE INCOME AND VALUE-ADDED
ANALYSIS OF DUMATI’S CORN MOONCAKE HOME INDUSTRY (CASE STUDY OF
DUMATI CORN PIA IN DUMATI VILLAGE, TELAGA BIRU DISTRICT, GORONTALO
REGENCY)
This study is aimed at knowing the income and added-value obtained from corn flour as the
main raw material after being processed into corn mooncake in the Dumati’s corn mooncake
home industry at Dumati Village, Telaga Biru Subdistrict, Gorontalo District. The choice of
location is carried out deliberately with the consideration that Dumati’s corn mooncake home
industry is the only mooncake production center that uses corn flour as raw material which
makes Dumati’s corn mooncake different. Respondents in this study are the owners or leaders of
the Dumati’s corn mooncake home industry. The data collected in this study consists of two
data, namely primary data and secondary data. The results of the study indicate that the income
earned by the Dumati’s corn mooncake home industry is Rp 27.235.944 with a total production
cost for one month amounted to Rp 44.764.056. The added-value analysis used is the Hayami
Method analysis. The results of this study show that the added value is the difference of the
output, the contribution of other inputs, and the price of raw materials. The added value
generated by Dumati’s corn mooncake home industry is Rp 104,959. The added-value ratio is
the percentage between the added value and the output value. The value-added ratio of the corn
mooncake home industry is 81.74%, so the result of the Rp 100 value of corn mooncake products
will get an added value of Rp 81.74.
Keywords: home industry, added value, corn mooncake, income

PENDAHULUAN negeri antara lain: 1) kurangnya bahan baku


yang cukup dan kontinu; 2) minimnya peran
Pertanian Indonesia dahulunya hanya agroindustri di perdesaan karena hanya
sebagai pencakupan pangan nasional, di berfokus pada agroindustri di perkotaan; 3)
Negara Indonesia sendiri banyak terdapat kurang konsistennya peraturan pemerintah
bahan baku yang mentah pada sektor pada agroindustri; 4) fasilitas permodalan
pertanian khususnya komiditi jagung untuk (pengkreditan) yang masih kurang dan
industri pengolahan, subtitusi impor dan lain walaupun ada prosedurnya sangat ketat; 5)
sebagainya. Selain dari pada itu pertanian pangsa pasar yang masih terbatas; 6)
juga bisa meningkatkan pendapatan negara pembangunan infrastruktur yang belum
agar agar menjadi devisa untuk negara itu memadai; 7) perhatian terhadap penelitian
sendiri, sekaligus memproduksi barang dan pengembangan yang masih kurang ; 8)
subtitusi impor. Menurut Sailah Mahdalena lemahnya hubungan industri dari hulu
(Rita, 2020) seiring dengan perkembangan sampai hilir; 9) kualitas produksi dan
zaman yang semakin modern serta pesatnya prosesing yang belum bisa bersaing dengan
kemajuan penguasaan ilmu dan teknologi, Negara lain; 10) lemahnyaentrepreneurship
memberi efek terjadinya kecendrungan pola (Soekartawi, 2000).
transformasi dari pertanian ke industri. Jagung sebagai salah satu komoditi
Agroindustri dalam rekontruksi pertanian, berperan penting dalam
pembangunan pertanian menjadi penggerak pembangunan pertanian serta perekonomian
inti pada perkembangan sektor pertanian di nasional. Komoditi jagung adalah Produk
masa yang akan datang, pertanian juga Domestik Bruto (PDB) setelah padi, hal
menjadi sektor yang bisa di andalkan dalam tersebut menjadi subsektor tanaman pangan.
pembangunan nasional oleh karena itu peran Pada komoditi jagung itu sendiri setiap
agroindustri akan menjadi besar dengan kata bagian dari komoditi tanaman jagung bisa
lain, dalam mewujudkan sektor pertanian bernilai ekonomi. Buah jagung sebagai
yang tangguh,progresif dan efisien sehingga produk utamanya serta 51% jagung
bisa menjadi leading sector untuk digunakan untuk industri makanan, selain
pembangunan nasional, harus di tunjang menjadi bahan pangan yang diolah ataupun
dengan peningkatan pengembangan di konsumsi langsung. Daun, batang,
agroindustri agar menjadi agroindustri yang kelobot dan tongkolnya juga bisa menjadi
tangguh, maju dan efisien (Saputra, 2016). pakan untuk hewan ternak begitu pula
Agroindustri berperan sangat penting dengan bagian lainnya jika di manfaatkan
namun hal itu masih di perhadapkan dengan dengan baik semua itu bernilai ekonomi.
berbagai macam rintangan, ada beberapa Jagung yang menjadi komoditi
masalah yang di hadapi agroindustri dalam pangan mempunyai cara pengembangan
melalui pendekatan agrobisnis, dengan yang akan dipakai sebagai pengurangan
begitu pendapatan para petani kemungkinan penghasilan. Penggolongan biaya menurut
bisa meningkat. Khususnya pada Provinsi Mulyadi (Masita Julita, 2016) biaya
Gorontalo dikenal masyarakat merupakan digolongkan sebagai berikut :
sebagai Provinsi penghasil Jagung yang 1. Menurut objek pengeluaran
sangat besar, selain digunakan untuk pakan Penggolongan ini yang paling
ternak masyarakat menjadikan makanan sederhana yaitu berdasarkan
pengganti beras dan jagung juga dijadikan penjelasan singkat mengenai suatu
satu usaha tersendiri oleh masyarakat objek pengeluaran, contohnya
gorontalo sebagai makanan khas dari pengeluaran yang berhubungan
Provinsi Gorontalo yaitu Binthe Biluhuta. dengan telepon di sebut biaya
Bahkan bisa lebih dari itu jagung juga dapat telepon.
diolah menjadi produk lain seperti chips 2. Menurut fungsi pokok dalam
jagung, pop corn, dan pia. perusahaan biaya dapat
Produksi pengolahan adalah suatu digolongkan menjadi 3 kelompok
kegiatanindusrti ekonomi yang bekerja yaitu :
dengan berinovasi terhadap bahan mentah a. Biaya produksi yaitu semua
secara mekanis agar bahan mentah tersebut biaya yang berhubungan
menjadi produk yang sudah jadi atau masih dengan fungsi produksi atau
setengah jadi. Beberapa indusrti pengolahan kegiatan pengolahan bahan
tergabung dalam UKM (Usaha Kecil baku menjadi produk
Menengah) berdasarkan data Dinas Koperasi selesai. biaya produksi dapat
dan UKM Kabupaten Gorontalo memiliki digolongkan menjadi
jumlah UKM sebesar 44.074 unit. Berikut kedalam biaya bahan baku,
data UKM berdasarkan unit usaha. biaya tenaga kerja dan biaya
ANALISIS BIAYA overhead pabrik.
Biaya adalah berapa besar yang b. Biaya pemasaran adalah
dikeluarkan pelaku atau oleh produsen untuk biaya yang terjadi untuk
memulai suatu usaha. Biaya yang dipakai melaksanakan kegiatan
oleh pelaku terdiri dari :(1).Biaya pemasaran produk,
Operasional (seperti biaya tetap dan biaya contohnya biaya iklan,
variabel) (2).Biaya investasi. Biaya variabel promosi dan lainnya.
adalah biaya yang tidak menentu atau c. Biaya administrasi dan
berubah ubah dan berhubungan langsung umum yaitu biaya untuk
dengan produksi pada siklus produksi atau mengkoordinasikan
penjualan, biaya variabel juga menjadi biaya kegiatan produksi dan
yang relevan untuk pengambilan keputusan pemasaran produk,
ekonomi dalam jangka pendek. Sedangkan contohnya gaji bagian
biaya tetap yaitu biaya yang independent akuntansi,gaji bagian
atau terlepas dari besarnya produksi, biaya personalia dan lainnya.
tetap tidak akan berubah seiring dengan 3. Menurut hubungan biaya dan
perubahan besarnya produksi (Idsan et al,. sesuatu yang dibiayai dua
2020). golongan yaitu :
Menurut Supriyono (Masita Julita, a. Biaya langsung merupakan
2016) biaya adalah harga perolehan yang biaya yang terjadi dimana
digunakan untuk memperoleh penghasilan penyebab satu satunya
adalah karena ada sesuatu 5. Menurut jangka waktu
yang harus dibiayai, dalam manfaatnya biaya dibagi 2 bagian
kaitannya dengan produk, yaitu :
biaya langsung terdiri dari a. Pengeluaran modal
biaya bahan baku dan biaya (capitalexpenditure), yaitu
tenaga kerja langsung. pengeluaran yang akan
b. Biaya tidak langsung yaitu memberikan manfaat
biaya yang terjadi tidak benefit pada periode
hanya disebabkan oleh akuntansi atau pengeluaran
sesuatu yang dibiayai, dalan yang akan dapat
hubungannya dengan memberikan manfaat pada
produk biaya tidak langsung periode akuntansi yang
dikenal dengan biaya akan datang.
overhead. b. Pengeluaran pendapatan
4. Menurut perilaku dalam kaitannya (revenue expenditure)
dengan perubahan volume pengeluaran yang akan
kegiatan, biaya ini dibagi menjadi memberikan manfaat hanya
3 yaitu : pada periode akuntansi
a. Biaya tetap ( fixed cost) dimana pengeluaran itu
biaya yang jumlahnya terjadi.
tetap konstan tidak
dipengaruhi perubahan PENDAPATAN
volume kegiatan atau Dalam pengertian umum pendapatan
aktivitas sampai tingkat adalah hasil yang diperoleh dari penjualan
kegiatan tertentu faktor produksi ke sektor produksi.
contohnya gaji direktur Berdasarkan penjelasan tersebut bisa di
produksi. simpulkan bahwa pendapatan merupakan
b. Biaya variabel (variabel nilai barang dan jasa yang diperoleh dari
cost ) biaya yang jumlah satu badan usaha pada waktu tertentu.
totalnya berubah secara Dengan demikian yang dimaksud
sebanding dengan pendapatan jasa yaitu nilai seluruh jasa.
perubahan volume Dalam mengolah bahan mentah menjadi
kegiatan atau aktivitas, sesuatu yang bernilai lebih. Pendapatan pada
contohnya biaya bahan ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai hasil
baku, biaya tenaga kerja yang telah diperoleh berupa uang atau
langsung. materi lainnya dari penggunaan harta
c. Biaya semi variabel, biaya kekayaan atau manusia bebas. Sementara itu
yang jumlah totalnya pendapatan rumah tangga merupakan
berubah tidak sebanding seluruh pendapatan pada setiap rumah
dengan perubahan volume tangga atau sumber lainnya. Dalam
kegiatan, biaya semi mengukur kondisi seseorang dapat
variabel mengandung menggunakan konsep pendapatan yang
unsur biaya tetap dan memperlihatkan keseluruhan uang yang
biaya variabel, contohnya didapatkan seseorang atau rumah tangga
biaya listrik yang selama jangka waktu tertentu (Faisal, 2007).
digunakan.
Zaini (2010) mengatakan pendapatan Jenis data yaitu kualitatitif yang
merupakan hasil penjumlahan antara melihat pengukuran tingkatan atau suatu ciri
produksi dengan penjualan di lingkungan tertentu. Penelitian kuantitatif berdasarkan
petani, besar atau kecil pendapatan perhitungan dan persentase, rata-rata,
terpengaruh oleh total produksi. Pelaku yang kuadrat, dan perhitungan statistic lainnya.
mempunyai produksi tinggi bisa Sumber data :
memperoleh pendapatan besar dan 1. Data primer merupakan suatu data
sebaliknya apabila total produksi rendah yang didapatkan dari wawancara
akan memperoleh pendapatan kecil. langsung dengan responden, yaitu
pengusaha Pia Jagung Dumati
KERANGKA BERPIKIR dengan menggunakan daftar
Jagung merupakan tanaman pertanyaan yang telah disediakan
musiman yang dibudidayakan oleh petani, sebelumnya untuk diwawancarai
yang merupakan tanaman pangan penting. sesuai dengan tujuan dan
Diketahui tanaman jagung yang memili kebutuhan penelitian.
banyak manfaat jagung juga dijadikan salah 2. Data sekunder adalah data
satu mata pencaharian masyarakat untuk pelengkap yang bersumber dari
menopang kehidupan ekonomi masyarakat. berbagai instansi terkait dan juga
Jagung sering digunakan sebagai bahan buku, internet dan informasi
pangan, untuk itu pengolahan jagung lainnya yang berkaitan dengan
sesudah panen harus diperhatikan, sebagai peleitian ini.
bentuk dalam meningkatkan nilai tambah
komoditas jagung. ANALISIS DATA
Dalam hal ini penulis akan menganailisis Penelitian ini menggunakan analisis
nilai tambah mulai dari proses pengolahan deskriptif dan analisis kualitatif. analisis
dari menjadi tepung sampai menjadi Pia deskriptif dipakai untuk mengetahui
Jagung. Dari hasil pengolahan, kemudian gambaran umum dan menjelaskan tentang
dihitung besarnya pengeluaran, biaya bahan biaya dan pendapatan dari usaha indusrti Pia
baku, serta biaya pendukung yang jadi Jagung Dumati. Untuk analisis kualtitatif
penentu besarnya nilai tambah yang digunakan adalah analisis nilai tambah dan
dihasilkan. Dari hasil perhitungan nilai analisis pendapatan. Analisis data yang
tambah kemudian akan dianalisis digunakan untuk mengetahui analisis nilai
menggunakan rumus tertentu untuk tambah dan pendapatan usaha indusrti
mengetahui berapa pendapatan yang rumahan Pia Jagung Dumati.
diperoleh serta keuntungan yang diperoleh a. Biaya
produsen. Berikut dapat di lihat Kerangka Biaya yang digunakan untuk
berfikir pada gambar 1. mengetahui besarnya biaya
Tepung jagung produksi yang dikeluarkan oleh
produsen pia jagung. Menurut
Nilai Tambah Pendapatan Suratiyah (2009) dalam Lestari
dan Murmiati (2020) mengetahui
total biaya yang digunakan dapat
Pia jagung dihitung dengan menggunakaan
rumus :
Gambar 1. Kerangka Pikir Dimana : TC = FC + VC

METODE PENELITIAN
TC : Total Cost atau Biaya Total Cost Ratio digunakan dalam
(Rp) perhitungan usaha dalam jangka
FC : Fixed Cost atau Biaya Tetap pendek yang tidak memerlukan
(Rp) pengadaan discount factors. Maka
VC : Variabel Cost atau Biaya R/C ratio dihitung dengan
Variabel/Biaya Tidak Tetap (Rp) menggunakan rumus :
b. Penerimaan Total Pernerimaan(Rp)
R/C ratio=
Penerimaan digunakan untuk Total Biaya ( Rp )
mengetahui besarnya penerimaan Kriteria penelitian nilai R/C ratio
yang diterima produsenpia jagung. sebagai berikut :
Menurut Suratiyah (2009) dalam
Lestari dan Murmiati (2020) untuk  Jika nilai R/C ratio adalah
mengetahui total biaya yang dari usaha agroindustri > 1,
dikeluarkan dapat dihitung dengan maka usaha
menggunakaan rumus : menguntungkan.
 Jika nilai R/C ratio dari
usaha agroindustri = 1 maka
TR = P.Q
Dimana : uasaha berada pada titik
TR : Total Revenue atau Total impas ( Break Event Point)
Penerimaan (Rp)  Jika nilai R/C ratio dari
P : Price atau Harga (Rp) usaha agroindustri < 1,
Q :Quantity atau Jumlah maka usaha tidak
Produksi menguntungkan atau
c. Pendapatan merugi.
Pendapatan adalah hasil dari
penjualan produk dikurangi METODE ANALISIS NILAI TAMBAH
dengan total biaya yang Dalam analisis nilai tambah
dikeluarkan. Menurut Suratiyah mengunkan metode Hayami et al.(1987).
(2009) dalam Lestari dan Murmiati Analisis nilai tambah dari produk olahan
(2020) untuk mengetahui hasil jagung dilakukan agar mengetahui besar
pendapatan dapat dihitung dengan nilai tambah dari setiap produk. berikut di
cara : sajikan perhitungan nilai tambah. Tabel 2
pada halaman 21 merupakan cara yang di
Dimana : I = TR – TC gunakan dalam perhitungan analisis nilai
metode Hayami.
I : Income atau Pendapatan
(Rp)
TR : Total Penerimaan atau Total
Revenue (Rp)
TC : Total Biaya atau Total Cost
(Rp)
d. Analisis Kelayakan
Untuk mengetahui kelayakan dari
tiap-tiap produk olahan pia jagung
menggunakan analisis Revenue
Cost Ratio. Pasaribu (Hariance
2018: 4) bahwasannya Revenue
d. Keuntungan T = (O / Q )
perusahaan (%) × 100%
Sumber : Seohardjo (1990) dalam Putra et al.
(2020)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendapatan industri rumahan pia
jagung diperoleh dari penerimaan yang
diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan oleh pemilik industri.
Tabel 2. Analisis Perhitungan Nilai Tambah Adapun caranya sebagai berikut :
Hayami(1987) a. Biaya
Biaya yang terdiri dari biaya tetap
No Variabel Simbol
dan biaya variabel. Total biaya adalah biaya
Output, Input, Harga
yang dikeluarkan industri pia jagung. Dalam
Output/ total produksi (Kg
1.
/ hari)
A industri rumahan pia jagung terdapat biaya
Input bahan baku (Kg / tetap yang di dalamnya mencakup biaya alat
2. B
hari) dan mesin, invenstaris took/pabrik dan
3.
Input tenaga kerja (HOK /
C kendaraan operasional, sedangkan pada
hari) biaya variabel mencakup biaya bahan, biaya
4. Fakor konversi D = A/B tambahan dan biaya tenaga kerja.
5. Keofesien tenaga kerja E = C/B 1. Biaya Tetap
Asnidar (2017) Biaya tetap
6. Harga produk ( Rp / Buah) F
merupakan biaya yang jumlah
Upah rata-rata tenaga
7. kerja per HOK ( Rp G totalnya tetap dalam kisaran tertentu
/HOK) dan tergantung jenis kegiatan
Pendapatan dan Keuntungan usahanya. Biaya tetap pada industri
Harga input bahan baku rumahan pia jagung merupakan
8. H
( Rp / Kg) biaya penyusutan peralatan. Pada
Sumbangan input lain ( Rp tabel 3 merupakan hasil olah data
9. I
/ kg)
biaya tetap.
10. Nilai output ( Rp / Kg) J=DxF
Tabel 3. Biaya Susut Alat dan Mesin
K=J–H–I
11.
a. Nilai tambah ( Rp)
L=(K/J)×
Industri Rumahan Pia Jagung, Tahun 2021
b. Rasio nilai tambah (%) No Uraian J
100%
a. Pendapatan Tenaga
M=EXG
kerja ( Rp) 1. Biaya Alat dan Mesin
12. N=(M/K)
b. Imbalan tenaga kerja
× 100% 2. Inventaris Toko/Pabrik
(%)
a. Keuntungan ( Rp /
3. Kendaraan Operasional
O=K–M 4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Buah)
13. P=(O/J)
b. Tingkat keuntungan Total Biaya Tetap (1+2+3+4)
× 100 %
(%) Sumber : Data Diolah, 2021
Balas Jasa Untuk Faktor Produksi Biaya tetap yang pada proses
pengolah pia jagung adalah biaya
14. a. Marjin Q = J- H
b. Pendapatan tenaga R =(M/Q)
penyusutan alat per bulan. Biaya
kerja (%) × 100% terbesar yang dikeluarkan yaitu pada
c. Sumbangan input lain S =(I/Q) biaya kendaraan operasional sebesar
(%) × 100%
Rp. 3.983.333 per bulan. Sedangkan selama proses pengolahan pia
biaya terendah yang dikeluarkan jagung.
sebesar Rp. 5.000 per bulan yaitu Tabel 5. Total Biaya Produksi Industri
biaya Pajak Bumi dan Bangunan Rumahan Pia Jagung Dumati, Tahun 2021
(PBB). PBB (Pajak Bumi dan
Bangunan) ini dikeluarkan sebesar No Uraian Total Biaya
Rp. 60.000 per tahun. (Rp/Bulan)
2. Biaya Variabel 1. Biaya 37.878.056
Asnidar (2017) biaya variabel Variabel
adalah biaya yang jumlahnya 2. Biaya Tetap 6.886.000
beruabah sebanding dengan Total 44.764.056
perubahan volume kegiatan. Biaya 6
variabel yang dikeluarkan pada Sumber : Data Diolah, 2021
industri rumahan pia jagung Berdasarkan tabel 5 diatas dapat
berdasarkan proses produksi dilihat penggunaan Total biaya
selama satu bulan. Pada tabel 4 pada industri rumahan pia jagung
merupakan hasil olah data biaya dumati di Desa Dumati Kecamata
variabel pia jagung dumati. Telaga Biru Kabupaten Gorontalo
Tabel 4. Biaya Variabel Industri Rumahan yang dikeluarkan selama proses
Pia Jagung Dumati, Tahun 2021 pengolahan pia jagung sebesar Rp.
No. Uraian 44.764.0566 per bulan dari
penjumlahan total biaya variabel
dan biaya tetap.
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tambahan b. Penerimaan
3. Biaya Tenaga Kerja (HOK) Industri Rumahan Pia Jagung
Total Biaya Variabel memiliki macam varian rasa diantaranya
yaitu rasa coklat, keju, kacang ijo yang
(1+2+3)
setiap hari berproduksi. Berikut pada tabel 4.
Sumber : Data Diolah, 2021
data penerimaan yang diterima industri
Berdasarkan tabel 4 Biaya variabel rumahan pia jagung selama satu bulan
terbesar yang dikeluarkan pada Tabel 6. Data Penerimaan Industri Rumahan
proses pengolahan pia jagungyaitu Pia Jagung Dumati, Tahun 2021.
bahan baku dengan total biaya
sebesar Rp. 21.792.056, pada Ju
bahan baku baku memiliki elemen- Je mla Jum Tot
R
elemen biaya seperti biaya ni Sa h lah al
pembelian bahan baku tepung N p/
s tu (bu (bua (Rp
jagung, tepung terigu, mentega, o. un
Pi an ah/ h/bu /bul
gula pasir dan lainnya. Dan biaya it
a har lan) an)
terendah yang dikeluarkan yaitu
biaya tambahan sebesar Rp. i)
6.486.000. C 36.0
1 Bi 18.0 20
3. Total Biaya ok 750 00.0
Total biaya adalah hasil . ji 00 00
lat 00
keseluruhan yang dikeluarkan
K (Rp/bulan)
ac 19.2 1. Total 72.000.000
2 Bi 9.60 20
an 400 00.0 Penerimaan
. ji 0 00
g 00 2. Total Biaya 44.764.056
Ijo Total (1-2) 27.235.944
K 16.8 Sumber : data diolah 2021
3 Bi 8.40 20
ej 350 00.0 Tingggi rendahnya pendapatan
. ji 0 00 sangat berpengaruh oleh besar kecilnya
u 00
Total 72.0 produksi yang akan dicapai. Berdasarkan
tabel 7 dapat diketahui tingkat pendapatan
00.0 yang diterima oleh industri rumahan pia
000 jagung Dumati di Desa Dumati sebesar
Sumber : Data Diolah, 2021 Rp.`27.235.944. Hasil ini diperoleh industri
Berdasarkan tabel 6 data penerimaan dari selisih antara total penerimaan dengan
dapat dilihat penerimaan yang tertinggi yaitu total biaya yang dikeluarkan selama satu
varian coklat dengan jumlah produksi dalam bulan produksi.
satu hari diperoleh sebanyak 750 biji, dalam
sebulan selama 24 kali produksi d. Analisis Kelayakan
menghasilkan 18.000 biji yang dijual dalam Untuk mengetahui analisis kelayakan
harga Rp. 2000 per biji, dalam penerimaan usaha industri rumahan pia jagung yaitu
satu bulan memiliki nilai sebesar Rp. mengetahui Revenue Cost Ratio untuk
36.000.000,-. Varian keju memiliki hasil mengetahui perbandingan antar total
produksi yang paling sedikit dengan jumlah penerimaan dengan total biaya. Dalam
350 biji dalam satu hari produksi, sedangkan Asnidar (2017) Ravenue Cost (R/C) adalah
dalam satu bulan dengan proses produksi pengujian analisa kelayakan dengan
sebanyak 24 kali menghasilkan pia jagung perbandingan antara total pendapatan
sebesar 8.400 biji. Total penerimaan yang dengan total biaya yang dikeluarkan.
diterima industri rumahan “PIA JAGUNG Apabila R/C ratio dari usaha agroindustri
DUMATI” sebesar Rp. 72.000.000,-. lebih dari satu maka usaha menguntungkan.
Berikut tabel 8 pada merupakan data selisih
c. Pendapatan yang diperoleh industri rumahan pia jagung.
Menurut Lamusa dan Ahyadi (2016)
pendapatan adalah julah uang yang diterima
oleh perusahaan dari aktivitasnya, yang Tabel 8. Analisis Kelayakan Industri
sebagian besar dari penjualan produk dan Rumahan Pia Jagung Dumati, Tahun 2021.
jasa kepada pelanggan. Pendapatan Jumlah Biaya
No Uraian
merupakan hasil yang diperoleh industri (Rp/bulan)
rumahan pia jagung dengan selisih antara 1. Total 72.000.000
total penerimaan yang diperoleh dengan Penerimaan
total biaya yang dikeluarkan selama proses 2. Total Biaya 44.764.056
produksi. Tabel 5. Merupakan data Total (1/2) 1,61
pendapatan industri rumahan pia jagung. Sumber : Data diolah, 2021
Tabel 7. Data Pendapatan Industri Rumahan Tabel 8 menunjukan hasil
Pia Jagung Dumati, Tahun 2021. perhitungan R/C ratio pada usaha industri
No Uraian Jumlah Biaya rumahan pia jagung Dumati di Desa Dumati
Kecamatan Telaga Biru Kabupaten
perkiraan
No Variabel Simbol Nilai nilai tambah
Output, Input, Harga yang
1. Output/total produksi (Kg/hari) A 60 diperoleh
2. Input bahan baku (Kg/hari) B 18,67 industri
3. Input tenaga kerja (HOK/hari) C 10 rumahan pia
4. Faktor konversi D = A/B 3,21 jagung
5. Koefisien tenaga kerja E =C/B 0,53 dumati,
6. Harga produk (Rp/buah) F 40.000 imblana bagi
7. Upah rata-rata tenaga kerja G 29.000 tenaga kerja
(Rp/HOK) dan imbalan
Pendapatan dan Keuntungan bagi modal
8. Harga input bahan baku H 15.400 yang
9. Sumbangan input lain (Rp/Kg) I 8.377 merupakan
10. Nilai output J=D×F 128.400 keuntungan
11. a. Nilai tambah (Rp) K = J-H-I 104.959 pengrajin
b. Rasio nilai tambah (%) L= 81,74 produk pia
(K/J)×100% jagung. Pada
12. a. Pendapatan tenaga kerja (Rp) M = E×G 15.532,94 tabel 9
b. Imbalan tenaga kerja (%) N= 14,79 halaman 35
(M/K)×100 merupakan
% penjelasan
13. a. Keuntungan (Rp/buah) O = K-M 89.426 hasil analisis
b. Tingkat keuntungan P= 69,64 nilai tambah
(O/J )×100%
Balas Jasa Untuk Faktor Produksi
14. a. Marjin Q = J-H 113.000
b. Pendapatan tenaga kerja (%) R= 13,74
c. Sumbangan input lain (%) (M/Q)×100% 7,11
d. Keuntuungan perusahaan (%) S= 79,13
(I/Q)×100%
T=
(O/Q)×100%
Gorontalo sama dengan satu nilai yang menggunakan metode Hayami (1987).
diperoleh industri rumahan pia jagung
sebesar 1,61. Maka usaha industri rumahan
pia jagung berada pada titik impas.
4.2.1 Analisis Nilai Tambah
Ali (2011) dalam Lamusa dan Tabel 9. Analisis Nilai Tambah Industri
Ahyadi (2016) analisis nilai tambah Rumahan Pia Jagung Dumati, Tahun 2021.
merupakan metode perkiraan bahan baku Sumber : Data Diolah, 2021
yang diperlukan khusus untuk mendapatkan Berdasarkan tabel 9 menunjukkan
nilai yang tinggi, sehingga menghasilkan bahwa rata-rata hasilnproduksi pia jagung
nilai tambah yang dipengaruhi oleh dumati dalam satu kali produksi sebesar 60
teknologi yang digunakan dalam proses Kg dengan penggunaan bahan baku tepung
pengolahan. Hasil analisis menunjukkan jagung dan tepung terigu sebanyak 18,67
Kg. pengolahan pia jagung menggunakan Nilai tambah merupakan selisih
tenaga kerja sebanyak 10 orang dengan upah antara output, sumbangan input lain dan
rata-rata sebesar Rp. 29.000. harga bahan baku. Nilai tambah yang
Nilai faktor konversi dihitung dihasilkan oleh Industri Rumahan “PIA
berdasarkan pembagian antar nilai outpu JAGUNG DUMATI” sebesar Rp 104.959.
yang dihasilkan dengan bahan baku yang Rasio nilai tambah merupakan presentase
digunkan. Nilai faktor konversi pada industri antara nilai tambah dengan nilai output.
rumahan “PIA JAGUNG DUMATI” yaitu Besarnya rasio nilai tambah pada Industri
sebesar 3,21 ynag diperoleh dari pembagian Rumahan “PIA JAGUNG DUMATI” yaitu
60 Kg kue pia dengan input sebesar 18,67 sebesar 81,74%menunjukkan bahwa setiap
Kg tepung jagung dan tepung terigu dalam Rp 100 nilai produk kue pia akan diperoleh
satu kali prduksi. nilai tambah sebesar Rp 81,50.
Menurt Hayami, dkk. 1987 (Lamusa. Pendapatan tenaga kerja diperoleh
2016) Koefisien tenaga kerja adalah nilai dari perkalian antara koefisien tenaga kerja
pembagian dari jumlah jam kerja tenaga dengan upah rata-rata tenaga kerja. Besar
kerja yang digunakan dengan jumlah bahan pendapatan tenaga kerja yang diterima untuk
baku yang digunakan dalam kegiatan setiap kue pia sebesar Rp 15.532,94. Bagian
produksi. Koefisien tenaga kerja tenaga kerja diperoleh dari presentase antara
menunjukkan banyaknya jam kerja tenaga imbalan tenaga kerja terhadap nilai tambah.
kerja yang diperlukan untuk mengolah satu- Bagian tenaga kerja pada Industri Rumahan
satuan input. Koefisien tenaga kerja pada “PIA JAGUNG DUMATI” diperoleh nilai
Industri Rumahan “PIA JAGUNG sebesar 14,79%.
DUMATI” diperoleh dari pembagian antara Keuntungan industri merupakan
jam tenaga kerja sebanyak 10 jam dengan selisih antara nilai tambah dengan imbalan
bahan baku yang digunakan sebanyak 18,67 tenaga kerja, sehingga dianggap sebagai
Kg tepung jagung dan tepung terigu, jadi nilai tambah bersih yang diterima oleh
koefisien tenaga kerja yang diperoleh perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dari
sebesar 0,53. Industri Rumahan“PIA JAGUNG
Bahan baku yang digunakan untuk DUMATI” sebesar Rp. 89.426. Tingkat
pengolahan kue pia ada 2 yaitu bahan baku keuntungan diperoleh dari selisih antara
utama dan bahan baku penolong (input lain). nilai keuntungan dengan nilai tambah dan
Nilai sumbangan input lain diperoleh dari dikalikan 100%, makatingkat keuntungan
pembagian antara junlah bahan penolong yang diperoleh pada Industri Rumahan “PIA
yang digunakan sebesar Rp 4.614.000 JAGUNG DUMATI” sebesar 69,64%.
dengan jumlah output yang dihasilkan
sebanyak 720 Kg/bulan, sehingga KESIMPULAN
didapatkan nilai sumbangan input lain Dari hasil penelitian yang dilakukan
sebesar Rp 8.377/Kg. di Industri Rumahan Pia Jagung Dumati
Nilai output merupakan perkalian yang berada di desa Dumati Kec. Telaga
antara faktor konversi dengan harga produk Biru dapat disimpulakn bahwa :
yang dihasilkan (output). Faktor konversi 1. Besar pendapatan yang diperoleh
sebesar 3,21 dikalikan dengan harga jual kue Industri Rumahan Pia Jagung Dumati
pia sebesar Rp 40.000/Kg, sehingga sebesar Rp. 27.235.944/ bulan
besarnilai output yang dihasilkan dari tiap 2. Besar nilai tambah yang diperoleh
kilogram bahan baku utama sebesar Rp Industri Rumahan Pia Jagung Dumati
128.400. sebesar Rp. 104.959, dengan besar
rasio nilai tamah yang diperoleh
sebesar 81,74%.Hal ini menunjukkan Hayami.Efficient Indonesia Juournal
bahwa indutri rumahan pia jagung of Development Economics . 3(3).
yang diperoleh oleh industri rumahan 994-1005.
pia jagung dumati ini menguntungkan. Kamisi, H. L. (2011). Analisis Usaha DAn
DAFTAR PUSTAKA Nilai Tambah Agroindustri Kerupuk
Singkong.Jurnal Ilmiah Agribisnis Dan
Asnidar., & Asrida. (2017). Analisis Perikanan (agrikan UMMU-Tarnate),
Kelayakan Home Industri Kerupuk 4, 83.
Opak Di Desa Paloh Meunasah Lamusa Arifuddin., & Ahyadi (2016).
Dayah Kecamatan Muara Satu Analisis Nilai Tambah Kue Pia Pada
Kabupaten Aceh Utara. Jurnal S. Industri Rumah Tangga Karya “AN-
Pertanian, 1(1). 39-47. NUR” Di Kota Palu.e-J Agrotekbis,
Dinas Koperasi dan UKM Kabupetn 4(5).
Gorontalo. Data Keragaan UMKM Lawalata, M., & Imimpia, R. (2020).
Berdasarkan Klasifikasi Tahun Analisis Nilai Tambah Dan Pemasaran
2020. Gorontalo: Dinas Koperasi dan Produk Agroindustri Kelapa (cocos
UKM . nucifera l.) Pada Perusahaan Wootay
Hariance, (2018). Kelayakan Finansial Coconut . Agrica (Jurnal Agribisnis
Agroindustri Olahan Pepaya (Carica Sumatera Utara) , 13(1), 66-80
papaya L) Di Nagari Batukalang
Kecamtan Padang Sago Kabupaten Maisa Jlita (2016) Analisis Nilai Tambah
Padang Pariyaman. Jurnal agrifo, 3 dan Pendapatan Usaha Pada
(1) 4. Av.Mandiri Perabot Di Desa Langung
Haryono, D., Lestari, P. A., & Murniati, K. Kecamatan Meureubo Kabupaten
(2020). Pendapatan dan Nilai Aceh Barat, jurnal agrobisnis
Tambah Agroindustri Gula Kelapa pertanian 6-11
Sakala Rumah Tangga Di Noor, Hendri Faisal. 2007. Ekonomi
Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Manajerial. Yogyakarta: Raja
Lampung Selatan. JIIA, 8, 182-188. Grafindo Persada
Syamsul Rahman (2015) Analisis Nilai
Hayami, et.al. 1987. Agricultural Marketing Tambah Agroindustri Chips Jagung
and Processing in Upland Java, A jurnal Aplikasi teknologi pangan 4 (3)
Perspective From Sunda Village. 108-111
Bogor: Coarse Grains Pulses Roots Zaini, Achmad. 2010Pengaruh Biaya
and Tuber Centre ( CGPRTC).Bulletin Produksi dan Penerimaan Terhadap
Excelentia. 8(2). 115-123. Pendapatan Petani Padi Sawah di Lua
Istiqomah, Gunawan, D. S., Putra, S. I., & Gagak Kabupaten Kutai Kartanegara.
Purnomo, S. D. (2020). Analisis Pengaruh Biaya Produksi Dan
Pendapatan dan Nilai Tambah Industri Penerimaan Terhadap Pendapatan
Pengolahan Kopi : Pendekatan Metode Petani Padi Sawah, 7(1), 2.

Anda mungkin juga menyukai