Anda di halaman 1dari 5

e-J.

Agrotekbis 5 (2) : 238 - 242, April 2017 ISSN : 2338-3011

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU


PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU
Profitability Analysis of Tofu Business in Tofu Afifah Industry Palu City

Darma Kadar1), Made Antara 2), Abdul Muis2)


1)
Mahasiswa Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu.
2)
Staf Dosen Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu.
Email :darmapasolle@yahoo.co.id. Email : yasinta90287@gmail.com. Email : abdulmuis.oke11@gmail.com

ABSTRACT

The aim of this research is to know the income and the profitability business value in tofu
industry “Afifah” Palu City. This research already implemented started February until March 2016.
The determination of respondent was done intentionally (purposive). The number of respondent
taken as many as 10 people from 42 labor. Analysis result of income indicates that the average
income acquired from tofu industry “Afifah” during two-month Rp 52.606.058,5. Analysis result of
profitability showed that the investment and capital issued for excellent gain produced that showed
by ROI and ROE value increase from February to March 5,76% for each 7,35% and 10,87%,
16,18%.

Key Words: Income, profitability, industry.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan nilai profitabilitas usaha tahu
pada Industri Tahu “Afifah” di Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari sampai
Maret 2016. Penentuan responden dilakukan dengan sengaja (purposive). Jumlah responden yang
diambil sebanyak 10 orang dari 42 tenaga kerja. Alat analisis yang digunakan analisis pendapatan
dan analisis profitabilitas. Hasil analisis pendapatan menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan yang
diperoleh industri tahu “Afifah” selama dua bulansebesar Rp 52.606.058,5. Hasil analisis
profitabilitas menunjukkan bahwa kemampuan investasi dan modal yang dikeluarkan untuk
menghasilkan keuntungan sangat baik yang ditunjukkan dengan nilai ROI dan ROE yang naik dari
Bulan Februari sampai Maret masing-masing sebesar 5,76%, 7,35%, dan 10,87%, 16,18%.

Kata Kunci : Industri, pendapatan, profitabilitas.

PENDAHULUAN Sulawesi Tengah merupakan salah


satu propinsi di Indonesia yang memiliki
Pembangunan pertanian diharapkan potensi yang besar dalam bidang pertanian,
tumbuh dan berkembang seiring dengan termasuk komoditi kedelai. Kapetpalapas
pertumbuhan sektor-sektor lain agar (2009), menyatakan bahwa potensi bidang
dapat memperbaiki keadaan perekonomian pertanian Sulawesi Tengah didukung oleh
masyarakat. Pembangunan pertanian sub tingkat kesuburan tanah yang baik,
sektor tanaman pangan harus dapat tumbuh ketersediaan air tanah maupun air hujan,
dengan cepat, agar secara fungsional akan iklim yang sesuai serta demogratif penduduk
semakin mampu berperan dalam penyediaan yang menjadikan pertanian sebagai penghasilan
bahan baku industri, peningkatan pendapatan pokok rumah tangga.
petani, penciptaan lapangan kerja serta Jumlah produksi kedelai Sulawesi
peningkatan penerimaan devisa melalui Tengah yang mampu menembus angka
ekspor (Tambunan, 2003). 16.399 ton dengan rata-rata produksi
238
10.855,8 ton per tahun merupakan industri tahu yang memiliki kapasitas
pencapaian yang cukup baik, selain mampu produksi terbesar kedua di Kota Palu.
membantu perekonomian petani juga Industri Tahu “Afifah” merupakan
memberikan peluang bagi sektor agroindustri perusahan agroindustri dengan modal
untuk melakukan suatu inovasi terhadap awal yang tergolong tidak sedikit yaitu
tanaman kedelai salah satunya dengan sebesar Rp. 50.000.000, seharusnya juga
penganekaragaman produk olahan. memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi
Penganekaragaman produk olahan kedelai tingkat keuntungan yang akan diperoleh.
merupakan cara meningkatkan daya saing Sistem manajemen yang masih kurang
komoditas kedelai di pasaran (Dinas baik dan sumberdaya manusia yang kurang
Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah, 2016). terampil membuat Industri Tahu “Afifah”
Pengembangan agroindustri dapat belum maksimal dalam memperhatikan
menjadi pilihan yang strategis dalam besarnya biaya, penerimaan, keuntungan
menanggulangi permasalahan ekonomi dan resiko yang akan mempengaruhi
dan pengentasan kemiskinan di perdesaan. kelangsungan usaha, sehingga mendorong
Hal ini disebabkan adanya kemampuan saya melakukan penelitian analisis
yang tinggi dari sektor agroindustri dalam profitabilitas usaha tahu pada Industri Tahu
hal perluasan kesempatan kerja. Industri- “Afifah”. Mengetahui besarnya pendapatan
industri baik industi kecil maupun rumah dan nilai profitabilitas yang diperoleh,
tangga yang banyak ditemui memiliki peran sehingga dapat dilihat kemampuan
penting dalam perekonomian nasional, Industri Tahu “Afifah” dalam memperoleh
tingkat kemampuan memperkokoh struktur
keuntungan atau laba yang diperoleh dalam
industri, peningkatan efisiensi industri
setiap periodenya.
secara keseluruhan, peningkatan pendapatan,
penyerapan tenaga kerja serta pengentasan Rumusan Masalah. Berapa besar pendapatan
masyarakat dari kemiskinan. Usaha industri usaha tahu pada Industri Tahu “Afifah” di
dilakukan untuk mencapai keuntungan Kota Palu? Berapa besar nilai profitabilitas
yang sebesar-besarnya, namun pengusaha usaha tahu pada Industri Tahu “Afifah” di
harus memperhatikan besarnya biaya yang Kota Palu?.
dikeluarkan, keuntungan dan tingkat
efisiensinya (Saragih, 2000). Tujuan. Mengetahui pendapatan usaha tahu
Permintaan masyarakat akan produk pada Industri Tahu “Afifah” di Kota Palu.
yang berasal dari hasil olahan kedelai, Nilai profitabilitas usaha tahu pada Industri
khususnya tahu akan terus mengalami Tahu “Afifah” di Kota Palu.
peningkatan seiring dengan pertumbuhan
jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan Tabel 1. Data Nama-nama Industri Tahu dan
dan daya beli masyarakat serta tumbuhnya Produksinya di Kota Palu Tahun 2015
kesadaran masyarakat akan kecukupan gizi.
Hal ini terlihat dengan banyaknya industri Kapasitas Produksi
No. Nama Industri
tahu yang tersebar di Kota Palu dan sekitarnya. (ton/tahun)
Berdasarkan hasil identifikasi Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi 1 "Afifah" 150
Kota Palu terdapat beberapa industri 36
2 Menara Indah
pengolahan tahu di Kota Palu. Nama-nama
3 Rezeky 80
industri tahu di Kota Palu beserta kapasitas
produksi pertahunnya terlihat pada Tabel 1. 4 Vivi 2
Tabel 1 menunjukkan kapasitas 5 Mandiri 180
produksi masing-masing industri tahu di
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Kota Palu berbeda-beda. Berdasarkan data
Koperasi Kota Palu, 2016.
tersebut, Industri Tahu “Afifah” merupakan
239
METODE PENELITIAN Keterangan :
π = Pendapatan
Tempat dan Waktu. Penelitian ini TR = Total Penerimaan (Total Revenue)
dilaksanakan pada Industri Tahu “Afifah” TC = Total Biaya (Total Cost)
Jln. Jati No 81, Kelurahan Nunu Kecamatan FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
Tatanga Kota Palu. Penentuan lokasi VC = Biaya variabel (Variabel Cist)
penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), Q = Jumlah produksi tahu
karena Industri Tahu Afifah merupakan P = Harga tahu.
salah satu industri tahu terbesar di Kota
Palu. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Analisis Profitabilitas. Syamsuddin (2008),
Bulan Februari–Maret 2016. menyatakan Return on investment merupakan
perbandingan antara laba bersih setelah
Penentuan Responden. Responden yang
diambil dalam penelitian ini berjumlah 10 pajak dengan total aktiva, yang dirumuskan
orang dari 42 tenaga kerja, terdiri atas sebagai berikut :
pimpinan, manager keuangan (bendahara), 𝑬𝑨𝑻
𝐑𝐎𝐈 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
manager produksi, dan 7 karyawan (bagian 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊
penimbangan, bagian pembersihan kedelai, Keterangan :
bagian penggilingan, bagian perebusan,
EAT = Laba setelah Pajak
bagian pencukaan, bagian pencetakan, dan
Investasi = Seluruh Biaya yang dikeluarkan
bagian pengirisan). Penentuan responden
dalam Proses Produksi.
dilakukan secara sengaja (purposive), dengan
pertimbangan bahwa pimpinan mengetahui Rasio profitabilitas yang lain adalah
tentang sejarah industri, manager keuangan Return On Equity merupakan perbandingan
(bendahara) mengetahui dan mencatat setiap antara laba bersih setelah pajak dengan
pengeluaran dan penerimaan industri, manager modal yang telah diinvestasikan baik
produksi menegtahui kapasitas produksi, itu modal sendiri maupun pinjaman. Rasio
sedangkan karyawan terlibat langsung dalam ini mengukur kemampuan perusahaan
proses produksi di industri. menghasilkan laba berdasarkan modal
Pengumpulan Data. Data yang digunakan saham. Rasio ini biasa dihitung dengan
dalam penelitian ini adalah data primer rumus sebagai berikut :
dan data sekunder. Data primer diperoleh 𝑬𝑨𝑻
langsung dari Industri Tahu “Afifah” 𝐑𝐎𝐄 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍
dengan observasi dan wawancara langsung
dengan responden yaitu pimpinan industri, HASIL DAN PEMBAHASAN
bendahara dan karyawan dengan menggunakan
daftar pertanyaan (Quesioner). Data sekunder Umur Tenaga Kerja. Mayoritas umur
diperoleh dari instansi yang terkait (Dinas tenaga kerja pada Industri Tahu “afifah”
Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas berada pada tingkat usia kerja produkstif
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi yaitu klasifikasi umur 19-32 tahun yang
beserta instansi terkait lainnya) serta berjumlah 27 jiwa atau sebesar 64,29%,
literatur dan jurnal yang berkaitan dengan umur 33-46 tahun berjumlah 11 jiwa atau
penelitian ini. sebesar 26,19% dan sisanya berada pada
Analisis Data. Analisis data yang digunakan umur 47-60 tahun berjumlah 4 jiwa atau
dalam penelitian ini ada dua, yaitu : sebesar 9,52%. Artinya tenaga kerja
memiliki potensi cukup besar untuk
Analisis Pendapatan. memaksimalkan produksi dan mengembangkan
Rumus : usaha melalui teknologi dalam peluang
π = TR – TC pasar untuk memperoleh keuntungan
TR = Q x P maksimum pada perusahaan.
TC = FC + VC
240
Tingkat Pendidikan. Tingkat pendidikan pajak PBB, pajak kendaraan, gaji tenaga
tenaga kerja terbanyak berada pada pendidikan kerja, penyusutan alat, biaya telepon dan
SMA, SMK dan MAN sebanyak 23 jiwa biaya pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.
atau sebesar 54,76%, diikuti tingkat pendidikan Jumlah biaya tetap yang dikeluarkan
SMP sebanyak 12 jiwa atau sebesar 28,57%, industri tahu “afifah” setiap bulan sebesar
kemudian tingkat pendidikan SD sebanyak Rp 108.391.961.
5 jiwa atau sebesar 11,91%, sedangkan
Biaya Variabel. Biaya variabel adalah biaya
tingkat pendidikan S1 sebanyak 2 jiwa
yang secara total berubah-ubah sesuai
atau sebesar 4,76%. Hal ini menunjukkan
dengan perubahan besarnya volume
bahwa kemampuan dalam berpikir maupun
produksi atau penjualan. Biaya variabel
bertindak dalam menjalankan suatu usaha
dapat berubah menurut tinggi rendahnya
lebih mengandalkan pengetahuannya.
output yang dihasilkan atau tergantung
Pengalaman Berusaha. Tenaga kerja kepada skala produksi yang dilakukan.
dengan pengalaman berusaha 0–3 tahun Biaya variabel meliputi biaya bahan baku
sebanyak 27 jiwa atau sebesar 64,28%, kedelai, kayu bakar, listrik dan bahan bakar.
tenaga kerja dengan pengalaman berusaha Biaya variabel yang dikeluarkan Industri
4-7 tahun sebanyak 7 jiwa atau sebesar Tahu “afifah” mulai Bulan Februari sampai
16,67 dan tenaga kerja dengan pengalaman Bulan Maret masing-masing sebesar
berusaha 8 – 11 tahun sebanyak 8 jiwa atau Rp 552.442.000 dan Rp 662.201.000.
sebesar 19,05. Hal ini menunjuKkan bahwa
masih banyak tenaga kerja yang masih Total Biaya. Total biaya ialah hasil
kurang pengalaman berusahanya sehingga dari biaya tetap ditambah dengan biaya
perlu pengetahuan yang lebih agar berhati- variabel. Total biaya pada Bulan Februari
hati dalam melakukan pekerjaannya yang sebesar Rp 660.833.96, Bulan Maret sebesar
bisa membuat pendapatan industri berkurang. Rp 770.592.961, sehingga total biaya
keseluruhan sebesar Rp 1.431.426.922.
Analisis Pendapatan dan Profitabilitas
Usaha Tahu pada Industri Tahu “Afifah” Pendapatan. Pendapatan dalam usaha tahu
Penerimaan. Penerimaan yang dimaksud pada Industri Tahu “Afifah” merupakan
dalam penelitian ini adalah hasil dari selisih antara total penerimaan dengan total
produksi tahu yang diperoleh dikalikan biaya yang dikeluarkan. Pendapatan pada
dengan harga jual tahu. Produksi pada Bulan Februari sebesar Rp 42.290.175 dan
Bulan Februari sebesar 124.080 kg pada Bulan Maret sebesar Rp 62.921.942,
dikalikan dengan harga jual tahu Rp sehingga total pendapatan selama dua
5.666,7/kg sehingga penerimaan sebesar Rp bulan sebesar Rp 105.212.117 atau rata-
703.124.136, dan produksi pada Bulan rata pendapatan setiap bulan sebesar
Maret sebesar 147.090 kg dikalikan dengan Rp 52.606.058,5.
harga jual tahu Rp 5.666,7/kg sehingga Profitabilitas.
penerimaan sebesar Rp 833.514.903. Total 𝑬𝑨𝑻
penerimaan industri tahu “afifah” Mulai 𝐑𝐎𝐈 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊
Bulan Februari sampai Bulan Maret sebesar Profitabilitas Bulan Februari
Rp 1.536.639.039. 38.061.157,5
ROI = x 100%
660.833.961
Biaya Tetap. Biaya tetap didefinisikan
= 5,76%
sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya,
Profitabilitas Bulan Maret
dan terus dikeluarkan walaupun produksi 56.629.747,8
yang diperoleh banyak atau sedikit. ROI = x 100%
770.592.961
Besarnya biaya tetap ini tidak tergantung = 7,35%
pada besar kecilnya produksi yang 𝑬𝑨𝑻
diperoleh. Biaya tetap meliputi biaya 𝐑𝐎𝐄 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍
241
Profitabilitas Bulan Februari yang cukup besar bagi produsen.Usaha tahu
ROE =
38.061.157,5
x 100% pada Industri Tahu “Afifah” mempunyai
350.000.000
prospek yang baik untuk diusahakan
= 10,87%
karena menghasilkan laba (profitable) yang
Profitabilitas Bulan Maret
56.629.747,8 dicerminkan oleh nilai profitabilitas dilihat
ROE = x 100% dari segi investasi, profitabilitas Bulan
350.000.000
= 16,18% Februari sebesar 5,76% dan Bulan Maret
sebesar 7,35%. Profitabilitas yang diperoleh
Hasil analisis profitabilitas ROI dan dari segi modal, profitabilitas Bulan Februari
ROE menunjukkan bahwa dari segi sebesar 10,87% dan Bulan Maret sebesar
investasi, nilai ROI pada Bulan Februari 16,18%.
sebesar 5,76% artinya setiap penambahan
Saran
investasi sebesar Rp 100 akan menghasilkan
penambahan keuntungan sebesar Rp 5,76 Demi meningkatkan keuntungan
dan nilai ROI pada Bulan Maret sebesar usaha yang ditandai dengan nilai profitabilitas
7,35% artinya setiap penambahan investasi usaha tahu disarankan pada Industri Tahu
sebesar Rp 100 akan menghasilkan penambahan “Afifah” dalam pengelolaan biaya-biaya
keuntungan sebesar Rp 7,35. Segi modal, yang dikeluarkan lebih cermat dan efisian
nilai ROE pada Bulan Februari sebesar seperti meminimalis biaya-biaya operasional
10,87% artinya setiap penambahan modal dari industri dan membuat pembukuan
sebesar Rp 100 akan menghasilkan penambahan tentang catatan biaya pengeluaran dan
keuntungan sebesar Rp 10,87 dan nilai ROE penjualan sehingga kemampuan perusahaan
pada Bulan Maret sebesar 16,18% artinya untuk meningkatkan profitabilitasnya akan
setiap penambahan modal sebesar Rp 100 lebih baik pada masa yang akan datang.
akan menghasilkan penambahan keuntungan
sebesar Rp 16,18. DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pertanian, 2016. Perkembangan Produksi


KESIMPULAN DAN SARAN Kedelai Sulawesi Tengah. Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah. Palu.
Kesimpulan
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota
Total penerimaan yang diperoleh Palu. 2016.
Industri Tahu “Afifah” dalam memproduksi
tahu selama kurung waktu dua Bulan Kapetpalapas, 2009. Potensi Kota Palu.
(Februari–Maret 2016) sebesar Rp 1.536.639.039. J. Pembangunan dan Wilayah. 9 (1):74-86.
Setelah dikurangi dengan biaya total
Saragih. 2000. Strategi Pengembangan Agroindustri
sebesar Rp 1.431.426.922 didapatkan Nata De Coco di Kabupaten Indragirihilir.
pendapatan sebesar Rp 105.212.117 atau J. Agroekonomi. 1(1) : 75-86.
rata-rata pendapatan selama kurung waktu
dua bulan sebesar Rp 52.606.058,5. Hal ini Tambunan, 2003. Perkembangan Sektor Pertanian
berarti Industri Tahu “Afifah” baik untuk di Indonesia : Beberapa Isu Penting. Ghalia
Indonesia. Jakarta.
diusahakan, karena memberikan keuntungan

242

Anda mungkin juga menyukai