Anda di halaman 1dari 9

e-J.

Agrotekbis 5 (1) : 77 - 85, Februari 2017 ISSN : 2338-3011

ANALISIS PROFITABILITAS KERIPIK SINGKONG PADA


INDUSTRI RUMAH TANGGA PASUNDAN DI KOTA PALU

Profitability Analysis of Cassava Chips In Household Industry of Pasundan In Palu

Alto Kristian Patoki1) Effendy2)


1)
Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu e-mail : altochristian93@gmail.com
2)
Staf Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
e-mail : effendy_surentu@yahoo.com

ABSTRACT

The study aims to determine the amount of revenue and profitability of the business value
of cassava chips in the industry "Pasundan" in the city of Palu. The research was conducted on a
month from November to December 2015. The number of respondents as many as four people. The
analysis tool used is the analysis of revenue and profitability analysis. The results showed that the
amount of revenue earned processed cassava chips business on domestic industry "Pasundan"
during November-December 2015 amounted to Rp 17.856.592with an average of Rp8.928.296.
Profitability average value obtained domestic Industry "Pasundan" of November-December 2015
through computation ROI of 89,39% means that the value of profitability shows that the company
earned a net profit of invested capital which is equal to 89,39% per month in restore assets owned
domestic industry "Pasundan".

Keywords: Cassava Chips, Pasundan Industry, Profitability

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan profitabilitas usaha keripik singkong
pada industri “Pasundan” di Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November –
Desember 2015. Jumlah Responden sebanyak 4 orang. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis
pendapatan dan profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pendapatan yang
diperoleh usaha olahan keripik singkong pada industry rumah tangga “Pasundan” selamaBulan
November-Desember 2015 sebesar Rp17.856.592 dengan rata-rata Rp8.928.296. Profitabilitas rata-
rata yang diperoleh Industri Rumah Tangga “Pasundan” dari Bulan November-Desember 2015
melalui perhitungan ROI sebesar 89,39% artinya nilai profitabilitas menunjukkan bahwa
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal yang diinvestasikan yakni sebesar 89,39%
setiap bulannya dalam mengembalikan aset yang dimiliki industry rumah tangga “Pasundan”

Kata Kunci : IndustriPasundan, KeripikSingkong, Profitabilitas

PENDAHULUAN kelanjutan dari pembangunan pertanian.


Pembangunan pertanian berhasil, maka
Sektor pertanian merupakan pembangunan agroindustri pun berhasil,
bidang yang paling penting bagi Negara sebaliknya bila pembangunan pertanian
Indonesia yang merupakan Negara agraris gagal, maka pembangunan agroindustri pun
dan selalu ditempatkan pada prioritas sulit berkembang. Peran agroindustri dalam
utama, karena sebagian besar penduduknya perekonomian nasional suatu Negara
bermatap encarian pada sektor pertanian. adalah mampu meningkatkan pendapatan
Pembangunan agroindustri merupakan masyarakat tani, mampu menyerap banyak
77
tenaga kerja, mampu menumbuhkan industri Produksi ubi kayu di Provinsi Sulawesi
yang lain dan mampu meningkatkan devisa Tengah dalam beberapa tahun terakhir
(Seokartawi, 2000). menunjukan peningkatan, akan tetapi
Menurut Basra (2015) dalam produksi ubi kayu terlihat masih fluktuatif.
Wargiono, (2007), Pertanian merupakan Luas panen, produksi dan produktifitas
salah satu sektor sangat penting bagi tanaman singkong di Provinsi Sulawesi
perekonomian Indonesia. Berdasarkan luas Tengah terlihat pada Tabel 1.
lahan dan keragaman agroekosistem, Tabel 1 menunjukkan bahwa pada
peluang pengembangannya sangat besar tahun 2010-2014 terjadi fluktuasi luas
dan beragam. Namun, sampai saat ini panen, produksi dan produktivitas ubi kayu
sektor pertanian belum handal dalam di Provinsi Sulawesi Tengah. Produksi
mensejahterakan petani dan memenuhi terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar
kebutuhan sendiri. Cakupan aspek 74.129 ton dengan luas panen 3.872 Ha.
agribisnis meliputi berbagai keterkaitan Produksi tertinggi dihasilkan pada tahun
yang dimulai dari proses produksi, 2013 sebesar 100.950 Ton dengan luas
pengorbanan sampai pada pemasaran hasil- panen 4.844 Ha. Peningkatan luas panen,
hasil pertanian termasuk didalamnya produksi dan produktivitas selama 5
kegiatan lain yang ditunjang kegiatan tahun terakhir (2010-2014) menunjukan
pertanian (Soekartawi, 2002). peningkatan yang tidak terlalu signifikan,
Salah satu komoditi tanaman hal ini bisa dilihat dari persentase kenaikan
panganyang penting adalah ubi kayu. Ubi luas panen ubi kayu di Sulawesi Tengah
kayu merupakan komoditi tanaman pangan dari tahun 2010 ke 2014 hanya mengalami
ketiga setelah padi dan jagung. Ubi kayu peningkatan 5,06%, produksi ubi kayu di
merupakan salah satu tanaman pangan yang Sulawesi Tengah dari tahun 2010 ke 2014
memiliki banyak kelebihan, misalnya saja mengalami peningkatan 14,24% dan
pada saat cadangan makanan (padi-padian) produktivitas ubi kayu di Sulawesi Tengah
mengalami kekurangan, ubi kayu masih dari tahun 2010 ke 2014 mengalami
dapat diandalkan sebagai sumber bahan peningkatan 8,73%.
pengganti padi dan jagung karena ubi kayu Salah satu industri rumah tangga
merupakan tanaman yang tahan terhadap yang mengolah keripik singkong adalah
kekurangan air sehingga masih dapat industri rumah tangga “Pasundan”.
diproduksi di lahan kritis sekalipun dan cara Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian,
penanaman ubi kayu yang mudah.Hafsah Perdagangan, dan Koperasi (Perindakop)
(2003) mengemukakan sebagian besar Kota Palu, terdapat beberapa industri yang
produksi ubi kayu di Indonesia digunakan memproduksi produk olahan keripik, hal ini
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlihat pada Tabel 2.
(85 sampai dengan 90 persen), sedangkan Tabel 2 menunjukkan bahwa
sisanya di ekspor dalam bentuk gaplek, terdapat beberapa industri pengolahan
chips, dan tapioka. keripik di Kota Palu. Industri “Pasundan”
Sulawesi Tengah (Sulteng) merupakan merupakan salah satu industri rumah tangga
provinsi terluas di Pulau Sulawesi, sehingga yang mengolah keripik singkong.
memiliki sumber daya alam yang berlimpah Industri “Pasundan” mendapatkan
terutama lahan. Oleh karena itu, sektor suplai bahan baku untuk pembuatan
pertanian merupakan sektor penggerak keripik singkong dari Biromaru Kabupaten
utama pembangunan ekonomi Sulteng Sigi. Industri rumah tangga “Pasundan”
(Yantu, 2007). Provinsi Sulawesi Tengah memasarkan produk keripik singkong di
merupakan salah satu daerah yang sesuai dalam dan di luar Kota Palu, untuk wilayah
untuk pengembangan tanaman ubi kayu dan kota palu keripik singkong di jual langsung
memiliki produksi ubi kayu yang besar. kepada pembeli di rumah produksi keripik

78
“Pasundan” dan dititipkan pada swalayan diketahuinya nilai profitabilitas maka
dan mini market di Kota Palu, sedangkan perusahaan bisa mengetahui berapa lama
untuk luar Kota Palu industri “Pasundan” pengembalian terhadap aset perusahaan
menjual dan mengirim produk keripik tersebut.
singkongnya ke wilayah luwuk, Ampana Menurut Widarjo dan Setyawan
dan Gorontalo. (2009), profitabilitas menunjukkan efisiensi
Industri rumah tangga Pasundan, dan efektivitas penggunaan aset perusahaan
berdiri sejak tahun 2007. Kemajuan dan karena rasio ini mengukur kemampuan
perkembangan usaha industri Pasundan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan
perlu dilakukan analisa terhadap kondisi penggunaan aset, dengan adanya efektivitas
keuangan, salah satunya dengan menggunakan dari penggunaan aset perusahaan maka
analisa profitabilitas untuk melihat akan mengurangi biaya yang dikeluarkan
keuntungan yang dihasilkan dalam setiap oleh perusahaan, maka perusahaan akan
periode. Analisis profitabilitas sangat memperoleh penghematan dan akan
penting untuk mengetahui berapa besar memiliki kecukupan dana untuk menjalankan
persentase kemampuan perusahaan untuk usahanya. Dengan adanya kecukupan dana
mengembalikan aset melalui keuntungan tersebut maka kemungkinan perusahaan
bersih dari penjualan produk yang mengalami financial distress akan menjadi
dihasilkan dalam periode tertentu, dengan lebih kecil.

Tabel 1. Data Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Ubi Kayu di Sulawesi Tengah Tahun 2010-
2014

No Tahun Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Ton/Ha)


1 2010 3.872 74.129 19,145
2 2011 4.198 83.139 19,804
3 2012 4.702 93.642 19,916
4 2013 4.844 100.950 20,840
5 2014 4.068 84.688 20,818
Rata-Rata 4.336 87.309 20,104

Sumber: Badan Pusat Statistk (BPS) Sulawesi Tengah Tahun 2015.

Tabel 2. Nama-nama Industri Olahan Keripik di Kota Palu Tahun 2014

No Nama Industri Jenis Produk Alamat

1 Citra lestari Aneka Keripik l. Kimaja No.9


2 Garuda Indah Aneka Keripik Jl. Garuda No. 21
3 Keripik Tiara Keripik Pisang dan Keripik Jl. Banteng Blok O No.3
Nangka
4 Pasundan Keripik Singkong, Keripik Pisang, Jl. S. Ogomojolo No.4
Keripik Ubi Ungu Kelurahan Nunu
5 Darmatian Aneka Keripik Jl. KH. Wahid Hasyim
6 Sinta Aura Keripik Pisang dan Gula Aren Jl. Trans Sulawesi No. 32

Sumber: Perindakop Kota Palu Sulawesi Tengah, 2015.

79
Pengusaha dalam menjalankan potensi yang cukup baik. Waktu penelitian
usahanya tentu saja mempunyai tujuan dilaksanakan pada bulan November sampai
untuk memperoleh laba sebesar-besarnya Desember 2015.
dengan memaksimumkan pendapatan, Data yang digunakan dalam
meminimumkan biaya dan memaksimumkan penelitian ini adalah data primer dan data
penjualan (Soeparmoko, 2001). Industri sekunder. Data primer diperoleh melalui
olahan keripik “Pasundan” merupakan observasi serta wawancara langsung dengan
industri berskala rumah tangga seharusnya pemilik industri dengan menggunakan
juga memperhatikan hal-hal yang daftar pertanyaan (Kuisioner) dengan
mempengaruhi tingkat keuntungan yang responden dalam hal ini yaitu pemilik
akan diperoleh. Selain memiliki modal perusahaan beserta seluruh karyawan
usaha yang relatif rendah, besarnya penerimaan, “Pasundan”. Data sekunder didapatkan dari
keuntungan dan keadaan pasar juga akan penelusuran kepustakaan, berbagai literatur
memengaruhi kelangsungan usaha olahan dan instansi/dinas yang terkait dalam
keripik singkong pada industri “Pasundan”, penelitian ini.
sehingga penting untuk melihat fluktuasi
laba, data keuangan dan besarnya pajak Analisis Data. Berdasarkan tujuan dalam
yang mempengaruhi besar laba bersih yang penelitian tersebut maka beberapa alat
diperoleh Industri “Pasundan”. Industri analisis data yang digunakan dalam
“Pasundan” perlu menghitung berapa penelitian ini adalah sebagai berikut.
besar laba dan waktu yang diperlukan AnalisisPendapatan. Soekartawi (2002)
dalam pengembalian aset perusahaan, tidak menyatakan bahwa untuk menghitung
hanya beranggapan bahwa usaha yang pendapatan usaha dapat dilakukakan dengan
dijalankan memperoleh keuntungan agar menghitung selisih antara penerimaan (TR)
bisa mengetahui besar tingkat pendapatan dan total biaya (TC). Penerimaan adalah
serta profitabilitas yang diperoleh Industri perkalian antara jumlah produk dan harga
tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka produk sedangkan biaya adalah semua
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
biaya yang digunakan untuk pengadaan
dengan judul Analisis Profitabilitas Keripik
produksi. Pendapatan dapat dihitung dengan
Singkong Pada Industri Rumah Tangga
rumus berikut:
“Pasundan” di Kota Palu.
Tujuan dari penelitian ini adalah: π = TR - TC
1. Mengetahui pendapatan usaha keripik
singkong pada industry rumah tangga Keterangan:
“Pasundan” di Kota Palu π = Pendapatan (Rp.)
2. Mengetahui profitabilitas usaha keripik TR = Total Penerimaan/Revenue (Rp.)
singkong pada industry rumah tangga TC = Total Biaya/ Cost (Rp.)
“Pasundan
Menurut Soekartawi (2002),
METODE PENELITIAN mengemukakan penerimaan (TR) diartikan
sebagai hasil perkalian antara produk (Q)
Penelitian ini dilaksanakan di yang diperoleh dengan harga jual (P).
industri rumah tangga “Pasundan” bertempat Penerimaan dapat dihitung dengan
di Jalan Sungai Ogomojolo No. 04 menggunakan rumus berikut.
Kelurahan Nunu Kecamatan Tatanga Kota TR = Q x P
Palu. Penentuan lokasi dilakukan secara
sengaja (purposive) dengan pertimbangan Keterangan:
bahwa industri rumah tangga Pasundan Q = Jumlah produk keripik singkong
merupakan industri yang memiliki (Kemasan)
beraneka macam jenis keripik dan memiliki P = Harga produk keripik singkong (Rp)

80
Menurut Soekartawi (2002), untuk Singkong yang digunakan dalam
menghitung biaya total (TC) dapat memproduksi keripik singkong yaitu
menggunakan rumus berikut. singkong yang sudah berumur 6-7 bulan
atau sudah cukup masa panen agar produk
TC = FC + VC yang dihasilkan besar, garing dan renyah.
Dimana: Bahan baku dalam proses pembuatan
keripik singkong pada industri rumah
FC = Biaya Tetap keripik singkong (Rp) tangga “Pasundan” di datangkan dari daerah
VC = Biaya Variabel keripik singkong sekitar Kota Palu Kabupaten Sigi Biromaru.
(Rp) Pemilik industri bekerjasama dan bermitra
Menurut Stice (2009), fixed cost dengan petani ubi kayu agar suplai bahan
(biaya tetap) sebagian dihitung dengan baku tetap terjaga dan stabil sehingga
analisis penyusutan yang dirumuskan proses pembuatan keripik dapat terus
sebagai berikut: berjalan dan dapat memenuhi permintaan
konsumen
( HBA − NSA ) Proses pembuatan keripik singkong
BPA =
PEA pada industri pasundan melipiti pemilihan
Keterangan : bahan baku, pengupasan kulit, pengirisan,
pencucian, perendaman, penggorengan,
BPA = Biaya Penyusutan Alat tiap Periode (Rp) penambahan bumbu, hingga pengemasan
HBA = Harga Beli Alat (Rp) dan keripik siap dipasarkan.
NSA = Nilai Sisa Alat (Rp)
PEA = Periode Ekonomis dari Alat (bulan) Produksi Keripik Singkong dilakukan di
rumah produksi yang berada di Jl. Sungai
Syamsuddin (2008) menyatakan Ogomojolo no.4 kelurahan Nunu Kecamatan
profitabilitas merupakan perbandingan Tatanga Kota Palu. Produksi keripik
antara laba bersih setelah pajak dengan total singkong industri “Pasundan” dilakukan 2
aktiva, dituliskan dengan rumus berikut: sampai 3 kali dalam satu minggu, setiap
EAT satu kali produksi industri mengolah 2
ROI = X 1OO% karung ubi kayu untuk dijadikan keripik
INVESTMENT singkong. Produk jadi keripik singkong
Keterangan: dikemas dalam ukuran kemasan 170 gr.
ROI = Return On Investment Tingkat produksi keripik singkong terlihat
EAT = Earning After Tax (laba pada Tabel 3.
bersih setelah pajak) Tabel 3 menunjukkan jumlah
Investment = Investasi(Harta/Aset produksi keripik singkong pada kurun
perusahaan waktu 2 bulan (November-Desember)
diperoleh produk keripik singkong kemasan
HASIL DAN PEMBAHASAN 170 gr sebanyak 4.180 kemasan dengan
rata-rata 2.090 kemasan tiap bulan dan
Proses Produksi yaitu suatu cara, metode pada bulan desember jumlah produk
dan teknik untuk menciptakan atau meningkat dengan persentase sebesar 20%.
menambah kegunaan suatu barang atau jasa Pada bulan Desember jumlah produksi
dengan menggunakan sumber-sumber keripik singkong mengalami peningkatan
(tenaga kerja, mesin, bahan-bahan) yang dari bulan sebelumnya, dikarenakan
ada. Proses produksi keripik singkong permintaan akan produk keripik singkong
industri “Pasundan” dilakukan 2-3 kali mengalami peningkatan saat mendekati hari
seminggu. Dalam satu bulan industri raya natal dan tahun baru.
“Pasundan” mampu melakukan produksi Penerimaan Keripik Singkong.
sebanyak 10 kali. Penerimaan adalah hasil kali antara harga

81
dengan jumlah produksi yang dihasilkan industri rumah tangga “Pasundan” Bulan
oleh industri “Pasundan”, semakin banyak November-Desember berfluktuasi, dimana
hasil produksi yang terjual, maka semakin biaya variabel yang dikeluarkan tergantung
besar pula penerimaan yang diperoleh. pada banyaknya volume produksi yang
Demikian pula dengan harga penjualan, meliputi bahan baku singkong, bahan bakar
semakin tinggi harga jual produksi maka gas/LPG, kemasan dan lain-lain. Sedangkan
semakin besar pula penerimaanya. biaya tetap yang dikeluarkan berupa
Mengenai penerimaan keripik Singkong berbagai macam pajak, karyawan dan lain-
pada industri rumah tangga “Pasundan” lain. Total biaya keripik singkong pada
Bulan November-Desember 2016, terlihat industri “Pasundan” Bulan November-
pada Tabel 4. Desember 2015, terlihat pada Tabel 5.
Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah Tabel 5 menunjukkan bahwa total
penerimaan usaha keripik singkong industri biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan
“Pasundan” mengalami peningkatan di memproduksi keripik singkong pada
bulan Desember sebesar Rp 3.230.000 atau industri rumah tangga “Pasundan” mengalami
20%. Penerimaan meningkat dikarenakan fluktuasi selama kurung waktu dua bulan
meningkatnya permintaan menjelang (November-Desember 2015).
perayaan natal dan tahun baru pada bulan Bulan Desember jumlah biaya yang
desember. dikeluarkan mengalami peningkatan yaitu
menjadi sebesar Rp 9.458.254 atau sebesar
Biaya Produksi ialah Biaya-biaya yang
15,13 %. Total biaya meningkat diakibatkan
dikeluarkan perusahaan dapat bersifat tetap
oleh bertambahnya jumlah produksi yang
dan variabel. Biaya tetap adalah biaya-biaya
memengaruhi biaya variabel seperti bahan
yang tidak berubah searah dengan naik
baku keripik singkong, bahan penolong,
turunnya produksi dan penjualan, sementara
minyak goreng, gas LPG saat memproduksi
itu biaya variabel akan naik dan turun
keripik singkong. Peningkatan biaya variabel
seirama dengan jumlah produksi. Jumlah
tersebut mengakibatkan meningkatnya total
biaya merupakan gabungan biaya tetap dan
biaya yang dikeluarkan saat proses produksi
biaya variabel untuk setiap tingkat produksi
berlangsung.
tertentu. Biaya-biaya yang dikeluarkan pada

Tabel 3. Jumlah Produksi Keripik Singkong pada Industri Rumah Tangga “Pasundan”, Bulan
November-Desember 2015
No Bulan Bahan Baku (kg) Kemasan 170 gr(unit)
1 November 323,0 1.900
2 Desember 387,6 2.280
Total 710,6 4.180
Sumber. Data Primer Setelah Diolah, 2016

Tabel 4. Jumlah Penerimaan Keripik Singkong pada Industri Rumah Tangga “Pasundan”, Bulan
November-Desember 2015
No Bulan Jumlah (unit) Harga Jual (Rp) Penerimaan (Rp)
1 November 1.900 8.500 16.150.000
2 Desember 2.280 8500 19.380.000
Total 35.530.000
Rata-rata 17.765.000
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2016

82
Tabel 5. Total Biaya Keripik Singkong pada Industri Rumah Tangga “Pasundan” Bulan November-
Desember 2016
No Bulan Biaya Tetap (Rp) Biaya Variabel (Rp) Biaya Total (Rp)
1 November 2.059.154 6.156.000 8.215.154
2 Desember 2.059.154 7.399.100 9.458.254
Jumlah 4.118.308 13.555.100 17.673.408
Rata-rata 2.059.154 6.777.550 8.836.704
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2016

Tabel 6. Total Pendapatan Keripik Singkong Pada Industri Rumah Tangga “Pasundan” Bulan
November-Desember 2015
Penerimaan Total biaya Pendapatan
No Bulan
(Rp) (Rp) (Rp)
1 November 16.150.000 8.215.154 7.934.846
2 Desember 19.380.000 9.458.254 9.921.746
Jumlah 35.530.000 17.673.408 17.856.592
Rata-rata 17.765.000 8.836.704 8.928.296
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2016

Tabel 7. Profitabilitas Keripik Singkong pada Industri Rumah Tangga “Pasundan” Bulan
November-Desember 2015
No Bulan EAT (Rp) Investasi (Rp) ROI(%)
1 November 7.963.123 10.008.333 79,56
2 Desember 9.930.154 10.008.333 99,21
Jumlah 178,78
Rata-rata 89,39
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016

Pendapatan Produksi Keripik Singkong. Mengetahui besarnya laba bersih, maka


Pendapatan ialah selisih antara total harus diketahui nilai dari total biaya yang
penerimaan (TR) dengan total biaya dikeluarkan dan penerimaan. Besarnya
produksi (TC). Pendapatan dalam usaha pendapatan industri “Pasundan” Bulan
keripik singkong pada Industri “Pasundan” November-Desember 2015, terlihat pada
merupakan selisih antara total penerimaan Tabel 6.
dengan total biaya produksi yang di Tabel 6 menunjukkan bahwa total
keluarkan dalam memproduksi produk pendapatan yang diterima usaha keripik
olahan keripik singkong.Usaha akan singkong pada industri rumah tangga
memperoleh laba jika terjadi selisih yang “Pasundan” Bulan November-Desember
positif antara peneriman di kurangi seluruh 2015 mengalami fluktuasi. Jumlah
biaya sedangkan, usaha akan mengalami penerimaan selama kurung waktu dua bulan
rugi apabila terjadi selisih yang negatif. pada bulan November sampai bulan

83
Desember sebesar Rp. 35.530.000 dengan meningkat Melihat tingkat persentasi
total biaya yang dikeluarkan sebesar profitabilitas yang diperoleh dari hasil
Rp. 17.673.408 sehingga menghasilkan penelitian ini, maka angka perhitungan dari
pendapatan sebesar Rp 17.856.592. Pada nilai-nilai profitabilitas selama kurung
bulan Desember pendapatan mengalami waktu dua bulan (November-Desember
peningkatan sebesar 25,04 %, hal ini 2015) menunjukkan bahwa industri rumah
dikarenakan produksi pada bulan desember tangga “Pasundan” yang terletak di jalan
mengalami peningkatan saat menjelang hari S. Ogomojolo No.4 kelurahan Nunu
raya natal dan tahun baru. mempunyai kemampuan yang baik
untuk menghasilkan laba dengan kata lain
Profitabilitas Produksi Keripik Singkong.
Profitabel dan mampu untuk mengembalikan
Profitabilitas merupakan perbandingan
investasi perusahaan, sehingga dengan
antara laba bersih setelah pajak dengan total
demikian usaha keripik singkong industri
aktiva. Profitabilitas adalah rasio yang
rumah tangga “Pasundan” tersebut layak
mengukur kemampuan perusahaan
untuk diusahakan dan dikembangkan lebih
secara keseluruhan didalam menghasilkan
lanjut.layak untuk diusahakan dan
keuntungan dengan jumlah keseluruhan
dikembangkan lebih lanjut.
aktiva yang tersedia didalam perusahaan
(Syamsuddin, 2008). Besarnya tingkat
KESIMPULAN DAN SARAN
profitabilitas usaha keripik singkong di
industry rumah tangga “Pasundan” pada Kesimpulan
bulan November-Desember 2015, terlihat
padaTabel 7. Berdasarkan hasil penelitian di atas,
Tabel 7 menunjukkan bahwa dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
perhitungan profitabilitas selama kurung Pendapatan usaha produk olahan
waktu dua bulan (November-Desember keripik singkong pada industry rumah
2015) mengalami fluktuasi dengan nilai tangga “Pasundan” di Kota Palu selama
profitabilitas berdasarkan perhitungan jangka waktu 2 bulan mulai dari bulan
ROI di Bulan November sebesar 79,56 % November sampai bulan Desember 2015
artinya nilai profitabilitas menunjukkan adalah sebesarRp. 17.856.592, dengan rata-
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan rata pendapatan perbulannya sebesarRp.
laba bersih dari modal yang diinvestasikan 8.928.296. Produk keripik singkong yang
yakni sebesar 79,56 %, sedangkan pada terjual selama dua bulan sebanyak 4180
bulan Desember sebesar 99,21 % artinya kemasan 170gr dengan harga Rp. 8.500 per
nilai profitabilitas menunjukkan kemampuan kemasannya.
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih Profitabilitas rata-rata yang diperoleh
dari modal yang diinvestasikan yakni Industri Rumah Tangga “Pasundan” dari
sebesar 99,21 %. Rata-rata nilai profitabilitas Bulan November-Desember 2015 melalui
tiap bulan sebesar 89,39 % artinya nilai perhitungan ROI sebesar 89,39 % artinya
profitabilitas menunjukkan kemampuan nilai profitabilitas menunjukkan perusahaan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih mampu menghasilkan laba bersih dari
dari modal yang diinvestasikan yakni modal yang diinvestasikan yakni sebesar
sebesar 89,39 % setiap bulan atau dengan 89,39 % setiap bulannya atau setiap
kata lain setiap penggunaan investasi penggunaan investasi Rp. 100 akan
sebesar Rp. 100 maka akan menghasilkan menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 89,39
keuntungan bersih Rp. 89,39. Nilai terhadap investasi yang digunakan industri
profitabilitas pada bulan Desember lebih rumah tangga “Pasundan” dalam
tinggi dikarenakan permintaan akan produk mengembalikan aset perusahaan. Usaha
bertambah yang menyebabkan penerimaan keripik singkong pada industri “Pasundan”
serta keuntungan yang diperoleh ikut mempunyai prospek yang baik untuk

84
diusahakan dan dikembangkan karena DAFTAR PUSTAKA
menghasilkan laba (profitable) dan mempunyai
kinerja yang baik dilihat dari nilai Hafsah, M.J. 2003. Bisnis Ubi Kayu Indonesia.
Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
profitabilitasnya.
Saran Soekartawi, 2000. Pengantar Agroindustri. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Adapun saran yang dapat
disampaikan pada penelitian ini adalah Soekartawi, 2002.AnalisisUsahatani.
sebagai berikut: JurnalAgribisnis. Vol. 1 (3) : 991-
998.Universitas Indonesia Press (UI-
Industri rumah tangga “Pasundan” Press).Jakarta
dalam mengembangkan usaha keripik
singkongnya perlu menambah jenis ukuran Soeparmoko, 2001. Ekonomika Untuk Manajerial.
kemasan sehingga konsumen bias memiliki BPFE. Yogyakarta.
lebih banyak pilihan dalam memilih produk
Widarjo W dan Setyawan D. 2009. “Pengaruh Rasio
keripik singkong. Keuangan Terhadap Kondisi Financial
Industri RumahTangga “Pasundan” Distress Perusahaan Otomotif”. Jurnal Bisnis
perlu meningkatkan kapasitas produksi dan Akuntansi, Vol. 11, No. 2, Hlm 107-119
dengan memiliki alat produksi yang lebih
Yantu, M.R. 2007. Peranan Sektor Pertanian dalam
modern agar dapat mempercepat dalam Perekonomian Wilayah Sulawesi Tengah.
proses produksi dan mendapatkan hasil Jurnal Agroland Vol. 14 (1): 31-37. Fakultas
yang optimal. Pertanian Universitas Tadulako. Palu

85

Anda mungkin juga menyukai