Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI MANAJEMEN

Dosen Pengampu : Dr. Ontot Murwato S,MM,Ak.,CMA.,CA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. Indriani Sapta Lidia (1221700116)
2. Masfufatur Roshida (1221700118)
3. Adelia Dwi Yunita S. (1221700127)
4. Agustin Rizkya A. (1221700140)
5. Maya Puspitasari (1221700142)
BAB 12
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS
Pengambilan keputusan taktis terdiri atas pemilihan di antara
berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau terbatas.
Keputusan taktis kerap berupa tindakan berskala kecil yang
bermanfaat untuk tujuan jangka panjang. Tujuan keseluruhan dari
pengambilan keputusan strategis adalah memilih strategi alternatif
sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai.
Pengambilan keputusan taktis yang tepat berarti keputusan yang
dibuat tidak hanya mencapai tujuan terbatas, tetapi juga berguna
untuk jangka panjang.
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

• Definisikan masalah
• Identifikasi beberapa alternatif.
• Identifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak.
• Hitung total biaya dan manfaat yang relevan dari setiap alternatif yang layak.
• Nilai faktor-faktor kualitatif.
• Buat keputusan.
DEFINISI BIAYA RELEVAN

Biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada setiap
alternatif karena semua keputusannya berhubungan dengan masa
depan sehingga hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan
dengan keputusan. Kemampuan mengidentifikasi biaya relevan dan
tidak relevansi merupakan suatu keterampilan pengambilan
keputusan yang penting.
• Ilustrasi Biaya Relevan
Untuk mengilustrasikan konsep biaya relevan, alternatif membuat atau
membeli bagi Tidwell akan dipertimbangkan. Secara implisit, analisis ini
menggunakan biaya masa lalu untuk mengestimasi biaya masa depan.
• Ilustrasi Biaya Masa Lalu yang Tidak Relevan

• Ilustrasi Biaya Masa Depan yang Tidak Relevan


ETIKA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

Dalam pengambilan keputusan taktis, masalah etika selalu berkaitan


dengan cara keputusan diimplemetasikan dan kemungkinan
pengorbanan sasaran jangka panjang untuk hasil angka pendek.
Sebagai contoh, mem-PHK karyawan untuk menaikkan laba dalam
jangka pendek dapat menjadi keputusan taktis. Semua perusahaan
harus memiliki misi dan suasana yang jelas. Standar etika telah
dikembangkan sebagai pedoman bagi para individu dan perusahaan
yang memperkerjakan staf-staf etika purnawaktu.
RELEVANSI, PERILAKU BIAYA, DAN MODEL
PENGGUNAAN SUMBER DAYA AKTIVITAS
Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan pentingnya
biaya relevan versus biaya tetap. Biaya variabel biasanya relevan,
sedangkan biaya tetap tidak. Beban penyusutan dan sewa pabrik
tidak relevan. Namun, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
memungkinkan kita bergerak lebih jauh ketika mempertimbangkan
biaya variabel yang berhubungan dengan penggerak biaya
berdasarkan unit dan non-unit. Kuncinya adalah perubahan pada
penawaran dan permintaan sumber daya aktivitas harus
dipertimbangkan ketika menilai relevansi.
• SUMBER DAYA FLEKSIBEL
Sumber daya dapat dibeli seperlunya dengan mudah dan saat dibutuhkan
disebut sumber daya fleksibel. Produsen selain harus mempertimbangkan dua
alternatif : menerima pesanan selai khusus demi tujuan promosi.
• SUMBER DAYA TERIKAT
Ada dua tipe sumber daya terikat, yaitu :
- Sumber Daya Terikat untuk Jangka Pendek
Sumber daya yang diperoleh sebelum penggunaan melalui kontrak
implisit biasanya diperoleh dalam jumlah kasar. Apabila perubahan
permintaan diantara aktivitas mengakibatkan perubahan penawaran
sumber daya, maka biaya aktivitas akan berubah.
- Sumber Daya Terikat untuk Beberapa Periode
Pada kategori sumber daya untuk beberapa periode, perubahan
permintaan aktivitas di antara alternatif agaknya jarang mempengaruhi
pengeluaran atau belanja sumber daya sehingga tidak relevan bagi
pengambilan keputusan taktis.
CONTOH APLIKASI BIAYA RELEVAN
 KEPUTUSAN MEMBUAT ATAU MEMBELI
Manajemen harus mengevaluasi keputusan masa lalu yang berkaitan
dengan produksi secara berkala. Untuk mengilustrasikan analisis biaya dari
masalah membuat atau membeli secara lebih terperinci.
 KEPUTUSAN MENERUSKAN ATAU MENGHENTIKAN
Laporan segmen yang disusun atas dasar perhitungan biaya variabel
menyediakan informasi yang berharga bagi keputusan meneruskan atau
menghentikan ini.
 Meneruskan atau Menghapus dengan Berbagai Pengaruh Komplementer
Tom Blackburn memutuskan untuk melakukan analisis ulang dengan
mempertimbangkan dampak penghapusan lini genteng terhadap
penjualan perusahaan dan total biaya setiap alternatif.
 Meneruskan atau Menghentikan dengan Penggunaan Alternatif dari
Fasilitas
Tanggapan pengawas prosuksi agak berbeda. Ia setuju bahwa produksi
genteng harus dihentikan, tetapi menyarankan menggantinya dengan
produksi tegel, lalu mesin-mesin yang ada dapat memproduksi lain tanpa
biaya.
 Keputusan Pesanan Khusus
Keputusan pesanan khusus (special-order decisions) berfokus pada
pertanyaan: apakah pesanan diterima atau ditolak.
 Keputusan Menjual atau Memproses Lebih Lanjut
Produk gabungan (joint products) memiliki proses yang umum dan
biaya produksi pada titik pemisahan. Penentuan akan menjual atau
memproses lebih lanjut (sell or process further) merupakan suatu
keputusan penting yang harus dibuat para manajer.
 Keputusan Bauran Produk
Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung
tingkat laba.
 Sumber Daya dengan Banyak Kendala
Sumber daya dengan banyak kendala merupakan hal yang tidak realistis.
Semua organisasi akan menghadapi banyak kendala.
 Penetapan Harga
Bagian ini akan menjelaskan dampak biaya terhadap harga dan peran
akuntansi dalam pengumpulan informasi yang dibutuhkan.
 Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
Markup adalah persentase yang dibebankan pada biaya dasar, termasuk
laba yangh diinginkan dan setiap biaya yang tidak termasuk dalam biaya dasar.
 Perhitungan Biaya Target dan Penetapan Harga
Perhitungan biaya target (target costing) merupakan suatu metode
penentuan biaya produk atau jasa berdasarkan harga yang bersedia dibayar
pelanggan.
 Aspek Hukum dari Penetapan Harga
Prinsip dasar di balik banyaknya peraturan tentang penetapan harga
adalah persaingan.
 Penetapan Harga Predator
Penetapan harga predator (predatory pricing) merupakan praktik
pengaturan harga yang lebih rendah dari biaya dengan tujuan merugikan
pesaing dan mengeliminasi persaingan.
 Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga Merupakan pengenaan harga yang berbeda kepada
beberapa pelanggan atas produk-produk yang pada dasarnya sama.
 Keadilan dan Penetapan Harga
Etika dibangun di atas rasa keadilan. perilaku yang tidak etis dalam
penetapan harga berkaitan dengan usaha mendapatkan keuntungan
secara tidak adil dari pelanggan.
 Pemrograman Linear
Pemrogramn linear (linear progamming) adalah metode untuk mencari
solusi optimal dari berbagai solusi yang layak.
 Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan (objective function) adalah fungsi yang dioptimalkan.
Dalam hal ini, tujuannya adalah memaksimalkan margin kontribusi total.
 Solusi yang Layak
Solusi yang layak (feasible solution) adalah solusi yang memenuhi
kendala yang terdapat dalam model pemrograman linear.
CONTOH SOAL
A. MEMPERTAHANKAN ATAU MENGGANTI AKTIVA YANG LAMA
PT GUWE menyajikan data mesin lama dan mesin baru.
Keterangan Mesin Lama (Rp) Mesin Baru (RP)

a. Harga Perolehan 20.000.000 25.000.000

b. UE 5 tahun (sisa) 5 Tahun

c. Penjualan Tahunan 250.000.000 250.000.000

d. Biaya variabel untuk operasional/th. 30.000.000 25.000.000

e. NJ sesudah 5 th 0 0

f. Nilai jual saat ini 35.000.000 0

g. Nilai Buku 40.000.000 0

Kalo dilihat sekilas maka PT. GUWE akan merugi jika harus menjual mesin yang lama. Karena
Harga Jual – Nilai Buku = Untung/Rugi
35.000.000 – 40.000.000 = Rugi 5.000.000
Daripada rugi maka perusahaan lebih baik mempertahankan mesin lama.`
CONTOH SOAL
B. PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN LINI PRODUK DAN SEGMEN LAIN
PT. GUWE dengan laba untuk 3 produk yang dihasilkan, yaitu X, Y, W adalah sebagai berikut
Lini Produk (dalam jutaan)
KETERANGAN
Produk X Produk Y Produk W Total
Penjualan 30 40 20 90
Biaya Variabel (10) (20) (5) (35)
Margin Kontribusi 20 20 15 55
Biaya Tetap :
Gaji dan lainnya 5 8 6 19
Depresiasi 5 4 3 12
Total Biaya Tetap 10 12 9 31
Laba Segmen 10 8 6 44
Biaya tetap bersama 20
Laba Bersih menurut 24

KESIMPULAN
Produk X, Y dan W merupakan tiga produk yang diproduksi oleh PT. GUWE dan tiga2nya
mendapatkan laba. Diantara tiga produk tersebut yang mendapatkan laba paling rendah adalah
produk W dimana laba segmen yang diterima adalah Rp 6juta.
Karena ketiganya laba maka hal ini layak untuk dilanjutkan tapi PT GUWE dalam hal ini
mempunyai pertimbangan apakah akan mempertahankan atau menghentikan produk W.
Coba lihat analisa dibawah :
Keterangan Membuat Menghentikan Selisih
Penjualan 20 0 20
Biaya Variabel (5) 0 (5)
Margin Kontribusi 15 0 15
Gaji dan lainnya
Manfaat relevan (6) 0 (6)
9 0 9

Biaya depresiasi dihilangkan dari analisis relevant cost.


Jadi, dari keterangan diatas jelas bisa dilihat manfaat relevan-nya.
Di tabel menyebutkan bahwa dengan mempertahankan produk W,
perusahaan sangat diuntungkan daripada perusahaan menghentikan
produk W.
CONTOH SOAL
PT. GUWE saat ini memproduksi produk X sebanyak 5000 unit selama tahun 2013. Komponenanya
menggunakan komponen produksi dari PT. ELU. Biaya /unit untuk memproduksi produk X adalah
sebagai berikut :

BBB Rp 10.000.000
BTKL Rp 5.000.000
BOP Variabel Rp 4.000.000
BOP Tetap
Biaya Tetap langsung
Biaya Supervisi Rp 500.000
Biaya Sewa Equipment Rp 1.000.000
Biaya Tetap Tidak langsung Rp 2.000.000
Total Biaya Rp 22.500.000

Jika perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp 4000/unit.
1. Pendekatan Konvensional
Keputusan Membeli atau membuat sendiri berdasarkan pendekatan konvensional,
biaya terhindarkan secara sederhana hanya diidentifikasikan berdasarkan besarnya
biaya variable dan biaya tetap langsung.
Analisi Biaya Diferensial untuk Membuat atau Membeli dengan pendekatan Konvensiaonal.

Keterangan Membuat

BBB Rp 10.000.000
BTKL Rp 5.000.000
BOP Variabel Rp 4.000.000
BOP Tetap
Biaya Tetap Langsung Rp 500.000
Biaya Sewa Equipment Rp 1.000.000

Total Biaya 20.500.000

Biaya /Unit : 20.500.000/5000 unit = Rp 4.100/unit


Alternatif Membeli :
Biaya membeli = Rp 4.000 x 5000 unit = Rp 20.000.000
KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpul kan bahwa membeli dari luar
lebih menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan dalam alternative membeli lebih kecil
yaitu Rp. 20.000.000 daripada alternative membuat sendiri.
CONTOH SOAL
2. Pendekatan Activity Based Costing
Misal Perincian biaya tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Cost Driver dan Tarif /cost Driver
Keterangan Cost Driver Tarif /Unir Cost Konsumsi Cost
Driver Driver
BOP
Unit Level
Biaya Tenaga Listrik Kwh Rp 45 50.000
Produksi Tahap I
Biaya Inspeksi Jam Inspeksi Rp150 10.000
Biaya Penanganan Bahan Frekw Pindah Rp 200 5000x
Biaya persiapan prodksi Rp 100 8.000
Jam Persiapan

Produksi Tahap II
Biaya Rekayasa Rp 25.000 20

Dari informasi di atas dapat dibuat suatu perhitungan analisis dengan


pendekatan Activity Based Costing dalam pengambilan keputusan membuat sendiri atau
membeli dari pihak luar.
Penentuan Biaya Diferensial dalam alternative Membuat Sendiri

BBB Rp 10.000.000
BTKL Rp 5.000.000
BOP Variabel Rp 4.000.000
BOP :
Unite Level :
Biaya Tenaga Listrik Rp 2.250.000
Produksi Tahap I
Biaya Penanganan Bahan Rp 1.000.000
Biaya Persiapan Produksi Rp 800.000
Biaya Inspeksi Rp 1.500.000
Produksi Tahap II
Biaya Rekayasa Rp 500.000
Jumlah Biaya Differensial Rp 24.550.000

Alternatif Membeli :
Biaya membeli = Rp 4.000 x 5000 unit = Rp 20.000.000
Keputusan :
Berdasarkan alternative di atas, apabila dibandingkan antara alternative membuat
sendiri dan membeli dari pihak luar, maka keputusan membeli dari pihak luar
merupakan pilihan yang paling tepat, karena dengan membeli dari pihak luar berarti
perusahaan dapat menghemat sebesar Rp. 24.550.000 – Rp. 20.000.000 = Rp. 4.550.000

Anda mungkin juga menyukai