Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN EFISIENSI USAHA SUSU

KAMBING PERANAKAN ETAWA DI SANGAJI MILK AND


BREEDING FARM GERUNUNG LOMBOK TENGAH

Dinda Febyan Prameswari

I2D222001

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2022
I. LATAR BELAKANG

Meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan


akan bahan makanan yang bergizi tinggi dari sumber protein
hewani meningkat, utamanya permintaan akan susu. Dunia
peternakan tentunya mempunyai beban tanggung jawab yang
besar untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Seiring berjalannya
waktu kemudian usaha peternakan kambing perah semakin
banyak diminati. Ternak kambing perah sangat berpotensi untuk
dikembangkan karena termasuk ternak yang mempunyai
adaptasi cukup tinggi dibandingkan ternak sapi perah, dan
ternak kambing perah sendiri cocok untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat dengan modal usaha yang tidak
banyak.
Kegiatan usaha ternak menurut Murtidjo dalam Utami (2019)
merupakan salah satu kegiatan yang memiliki beberapa
kelebihan yaitu sebagai tambahan sumber pendapatan,
penghasil daging dan susu, serta limbahnya dapat dimanfaatkan
dalam bidang pertanian, dan kulitnya juga memiliki nilai ekonomi
yang tinggi karena dapat dimanfaatkan dalam bidang industri.
Menurut Sundari dan Efendi (2010), usaha ternak kambing
ditinjau dari aspek pengembangan secara komersil sangat
potensial dan lebih menguntungkan dibanding usaha sapi perah.
Beberapa keuntungan usaha kambing perah diantaranya adalah
umur dewasa kelamin, dewasa tubuh, dan lama bunting ternak
kambing relatif singkat dibandingkan dengan ternak ruminansia
lainnya, sehingga lebih cepat menghasilkan air susu. Usaha
ternak kambing tidak saja dapat menciptakan lapangan
pekerjaan maupun lapangan usaha, namun juga memberikan
penghasilan dan pendapatan. Susu kambing memiliki banyak
sekali manfaat dan sudah terbukti, dimana hal ini sesuai dengan
hasil penelitian Purwati et al. (2012) yang menyebutkan bahwa
susu kambing mengandung lemak dan protein yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh.
Kambing Peranakan Etawa (PE), salah satu jenis kambing
lokal, merupakan salah satu jenis kambing perah yang ada di
Indonesia. Kambing PE merupakan jenis kambing dari hasil
persilangan antara kambing kacang yang asli Indonesia (dengan
daya adaptasi tinggi) dengan kambing etawa dari India (yang
memiliki produksi susu tinggi). Kambing PE mampu beranak tiga
kali dalam dua tahun. Jumlah anak dalam satu kali kelahiran
bervariasi, yaitu 1-3 ekor (Murtidjo dalam Wardana, 2012).
Kambing jenis ini sudah terkenal karena kemampuan
beradaptasinya di lingkungan yang keras sehingga petani kecil
suka memelihara mereka (Praharani et al., 2021). Namun
produksi susu kambing PE masih tergolong rendah berkisar 0,2-
1,2 liter/ekor/hari (Suranindyah et al., 2019). Untuk memenuhi
permintaan susu kambing, produksi susu PE harus ditingkatkan
melalui perbaikan manajemen dan genetik.
Sangaji Milk and Breeding Farm merupakan salah satu unit
usaha yang berpotensi di Kota Praya dalam bidang hasil ternak
yaitu susu kambing. Produksi susu kambing di tempat ini dapat
menghasilkan susu 0,5-1 liter/hari dari seekor kambing betina.
Produksi susu kambing dalam 1 hari dapat menghasilkan susu
murni ± 40 botol (350 ml/ botol). Agar usaha ini dapat terus
berlangsung, maka harus dipastikan bahwa usaha penjualan
susu di Sangaji Milk and Breeding Farm mendapatkan
keuntungan. Keuntungannya tentu dapat digunakan kembali
sebagai menambah modal usaha untuk membiayai proses
produksi yang berlangsung terus menerus. Keuntungan yang
maksimal akan menjadi tujuan Sangaji Milk and Breeding Farm
agar usaha ini dapat berkembang. Oleh karena itu harus dapat
dipastikan bahwa usaha ini dikelola secara efisien, dalam arti
besarnya penerimaan yang diterima oleh Sangaji Milk and
Breeding Farm harus dapat tetap membiayai seluruh
pengeluarannya pada setiap periode produksi atau satu satuan
waktu tertentu.
Kondisi efisien yang dimaksud harus tetap dipertahankan
selama usaha Sangaji Milk and Breeding Farm ini berdiri,
sehingga diperlukan perhitungan yang dilakukan secara berkala
dengan berbagai kondisi perubahan ketersediaan produk susu
serta naik turunnya permintaan produk susu di tingkat konsumen
yang akan mempengaruhi nilai omset penjualan (penerimaan).
Permasalahan pada penelitian ini adalah berapakah keuntungan
dan apakah usaha susu kambing PE pada unit usaha Sangaji
Milk and Breeding Farm sudah efisien. Sehingga penelitian ini
dilakukan dengan tujuan menghitung keuntungan dan
mengetahui efisiensi usaha susu pada unit usaha Sangaji Milk
and Breeding Farm di Kelurahan Gerunung Kecamatan Praya
Kabupaten Lombok Tengah.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November
2022 di Sangaji Milk and Breeding Farm Kelurahan Gerunung
Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Lokasi ditentukan
secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di lokasi
tersebut merupakan satu-satunya tempat penghasil susu kambing.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data
primer dan sekunder. Pemilik Sangaji Milk and Breeding Farm
dijadikan responden tunggal untuk memberikan kebutuhan informasi
terkait data berdasarakan rekapitulasi catatan harian produksi susu
serta dilakukan juga observasi secara langsung, pengisian kuisioner,
wawancara dan pencatatan produksi susu di Sangaji Milk and
Breeding Farm, sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai
objek yang diteliti. Pemilihan responden dalam penelitian ini dilakukan
dengan sengaja (purposive). Dengan pertimbangan bahwa
responden dianggap paling memahami dan mengetahui tentang unit
usaha. Kemudian data sekunder diperoleh dari literature review.
Pada dasarnya biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak
tetap (Purnama, 2020). Secara matematis dirumuskan sebagai
berikut:
TC = TFC + TVC
Keterangan :
TC (Total Cost) = Biaya total produksi susu (Rupiah).
TFC (Total Fixed Cost) = Total biaya tetap meliputi biaya penyusutan
peralatan dan biaya bunga modal investasi (Rupiah).
TVC (Total Variable Cost) = Total biaya variabel meliputi biaya pakan,
biaya tenaga kerja, biaya pengemasan, biaya transportasi (Rupiah).

Penerimaan dari produksi susu dapat diketahui dengan mengalikan


jumlah produk yang terjual dengan harga jual susu tersebut. Metode
perhitungan:
TR = ∑ ∞ (Qi Pi) TR = ∑
𝑛=1

Dimana :
TR (Total Revenue) = Penerimaan dari unit usaha (Rupiah)
Q (Quantity) = Jumlah produk yang terjual (botol)
P (Price) = Harga jual susu per botol (Rupiah)
i = produk 1. 2. 3. n

Keuntungan didefinisikan sebagai total penerimaan dikurangi total


biaya. Dalam definisi keuntungan semua pendapatan dan biaya baik
berwujud maupun tidak berwujud harus diperhitungkan. Keuntungan
produsen adalah total revenues (TR) dikurangi total cost (TC).
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

π = TR – TC
π = (P x Q) – (TFC+TVC)

Keterangan:
π = Keuntungan

TR (total revenues) = Penerimaan total

TC (total cost) = Biaya total industry

P (Price) = Harga jual produk

Q (Quantity) = Jumlah produk yang diproduksi


TFC (Total Fixed Cost) = Total biaya tetap
TVC (Total Variable Cost) = Total biaya variabel
R/C Rasio
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui efisiensi
industri rumah tangga dapat dengan menghitung R/C ratio (Return
Cost ratio). R/C Rasio adalah perbandingan antara total penerimaan
dengan total biaya. Secara matematis dapat ditulis :

R/C Ratio = TR/TC

Keterangan :
TR= Total Revenue

TC= Total Cost


Kriteria jika:
R/C Ratio > 1 : efisien
R/C Ratio = 1 : Impas
R/C Ratio < 1 : tidak efisien
DAFTAR PUSTAKA

Prahani, L., Anggraeni, A., and Rusdiana S. (2021). Milk Production


and Lactation Length of F2 Anglo Nubian x Etawah Grade
Does. The 3rd International Conference of Animal Science and
Technology. 1-6. Retrieved from https://www.proquest.com/
docview/2546092115/26CF83094B024F3DPQ/8?accountid=
63046

Purnama, H. 2020. Analisis Keuntungan dan Break Even Point Usaha


Ternak Kambing Etawa (Studi Kasus di JogloTani Dusun
Mandungan I Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan
Kabupaten Sleman Provinsi D.I Yogyakarta). Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Makassar.

Purwati, E., Vebriyanti, E., & Suharto, E. L. S. (2012). Sabun Susu


Kambing Virgin Coconut Oil Dapat Meningkatkan Kesehatan
Kulit Melalui pH dan Bakteri Baik (Bakteri Asam Laktat) serta
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat. Prosiding Seminas,
1(2). Retrieved from http://journal.unipdu.ac.id:8080/index.
php/seminas/article/view/158

Sundari dan Efendi, K. (2010). Analisis Pendapatan dan Kelayakan


Usaha Peternak Kambing Peranakan Etawah di Kecamatan
Girimulyo Kabupaten Kulonprogo. Jurnal Agri Sains, 1(1), 23–
30. Retrieved from http://lppm.mercubuanayogya.ac.id/
wpcontent/uploads/2014/12/AnalisisPendapatan-Dan-
Kelayakan-Usaha-Peternak-Kambing-Peranakan-EtawahDi-
Kecamatan-Girimulyo-Kabupaten-Kulonprogo.pdf

Suranindyah, Y. Y., Khairy D. H. A., Firdaus, N. and Rochijan. 2018.


Milk Production and Composition of Etawah Crossbred,
Sapera and Saperong Dairy Goats in Yogyakarta, Indonesia.
Int. J. Dairy Sci. 1-6.

Utami, R., Widyawati, dan Fajri. (2019). Strategi Pengembangan


Usaha Susu Kambing di UD. Atjeh Livestock Kecamatan
Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pertanian Unsyiah, 4 (1), 274-287. Retrieved from
http://jim.unsyiah.ac.id/JFP/article/view/10300/6197
Wardana, E. A. (2012). Manajemen Pakan Kambing Peranakan
Etawa di Peternakan Bumiku Hijau Jl. Ring Road Utara,
Pandean, Gandok, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai