Oleh
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang
besar sehingga dapat dimanfaat untuk berbagai sektor, salah satunya adalah
sektor pariwisata. Pariwisata saat ini telah berkembang pesat menjadi sebuah
industri besar yang dapat menghasilkan pendapatan dalam jumlah sangat besar
hampir di berbagai pelosok dunia. Selain itu, pariwisata adalah penyedia
kesempatan kerja yang sangat dominan yakni sepuluh persen dari lapangan
kerja di Indonesia.
Selain pantai, wisata alam yang tak kalah penting di Provinsi Lampung
khususnya kota Bandar Lampung adalah Wisata Alam Camp 91 yang terletak
di Desa Kedaung, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung. Wisata alam mini
menawarkan berbagai keindahan alam mulai dari hutan yang masih
menyajikan udara yang segar dan asri, taman bermain anak dan keluarga,
flying fox dan destinasi spot foto yang menarik dengan back ground
pemandangan alam gunung betung. Oleh karena itu, untuk mengetahui nilai
ekonmomi wisata alam Camp 91 di kotaBandar Lampung ini, maka dilakukan
penelitian valuasi ekonomi dengan menggunakan metode travel cost method
untuk mengetahui nilai ekonomi wisata alam Camp 91 di Desa Kedaung,
Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Pariwisata
2. Wisata Alam
3. Permintaan Pariwisata
a. Umur
b. Pendapatan
5
c. Pendidikan
4. Valuasi Ekonomi
Valuasi ekonomi penggunaan sumber daya alam hingga saat ini telah
berkembang pesat. Di dalam konteks ilmu ekonomi sumber daya dan
lingkungan, perhitungan-perhitungan tentang biaya lingkungan sudah cukup
banyak berkembang. Menurut Hufscmidt dalam Djijono (2000) secara garis
besar metode penilaian manfaat ekonomi (biaya lingkungan) suatu sumber
daya alam dan lingkungan pada dasarnya dapat dibagi ke dalam dua
kelompok besar, yaitu berdasarkan pendekatan yang berorientasi pasar dan
pendekatan yang berorientasi survei.
6
2) Biaya penggantian (replacement cost methods)
3) Proyek bayangan (shadow project methods)
4) Analisa keefektifan biaya.
Menurut Wooddan Trice serta Clawson dan Knetsch (dalam Fauzi, 2006).
Metode ini kebanyakan digunakan untuk menganalisis permintaan terhadap
rekreasi dan sebagainya. Secara prinsip, metode ini mengkaji biaya yang
dikeluarkan setiap individu untuk mendatangi tempat-tempat rekreasi.
Dengan mengkaji pola ekspenditur dari konsumen, kita bisa mengkaji
berapa nilai (value) yang diberikan konsumen kepada sumber daya alam dan
lingkungan. TCM dapat dipakai untuk estimasi manfaat atau biaya ekonomi
yang dihasilkan dari:
7
2) Eliminasi lokasi wisata yang ada
3) Penambahan lokasi wisata baru
4) Perubahan kualitas lingkungan pada suatu lokasi wisata
Premis dasar dari TCM adalah bahwa waktu dan biaya perjalanan yang
dibelanjakan oleh individu untuk mengunjungi suatu lokasi mencerminkan
“harga” bagi akses ke lokasi itu. Dengan demikian, kesediaan membayar
(willingness to pay) orang-orang untuk mengunjungi lokasi itu dapat
diestimasi berdasarkan banyaknya perjalanan yang mereka lakukan dengan
beragam biaya perjalanan. Hal ini analog dengan estimasi kesediaan-
membayar (WTP) orang-orang itu untuk suatu barang yang dipasarkan
berdasarkan kuantitas barang yang diminta pada beragam harga.
Metode ini hanya berdasarkan pada ketegasan (fitting) garis regresi pada
satu set data yang dikumpulkan karena dibatasi pada nilai yang
memanfaatkan lokasi tersebut, sehingga jika pelestarian lingkungan pada
lokasi tersebut penting bagi non pengguna, maka manfaat yang diestimasi
jauh lebih kecil dari yang sebenarnya.
8
III. METODOLGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk menganalisis nilai ekonomi wisata alam camp
91 di Desa Kedaung, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung adalah
dengan menggunakan metode survey. Metode survey adalah penyelidikan yang
diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan
mencari keterangan-keterangan secara factual, baik tentang institusi sosial,
ekonomi, atau politik dari suatu daerah (Masyuri & Zainudin, 2008).
Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi
dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok
(Singarimbun dan Effendi, 1995).
Penelitian ini dilakukan di wisata alam Camp 91, Desa Kedaung, Kecamatan
Kemiling, Kota Bandar Lampung. Lokasi ini dipilih secara purposive. Waktu
pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2018. Proses pengambilan data
diambil cenderung pada waktu peak season atau pada masa musim liburan dan
akhir pekan. Hal ini dilakukan relatif untuk tidak memilih responden yang
berasal dari daerah setempat karena dikhawatirkan akan memiliki potensi total
TCM yang rendah jika dibandingkan dengan waktu libur. Syarat layak atau
tidaknya responden adalah responden tidak melakukan multitrip atau
responden hanya melakukan perjalanan tunggal di wisata alam Camp 91.
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung wisata alam Camp 91 yang
melakukan rekreasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan bahwa
populasi yang ada tidak diketahui jumlahnya secara pasti. Peneentuan sampel
dilakukan dengan cara accidental sampling yaitu mengambil sampel secara
sembaranng (kapanpun dan dimanapun menemukan responden) asal memenuhi
syarat sebagai sampel dari populasi tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan 20
sampel yaitu pengunjung wisata alam Camp 91 sehingga responden yang kami
wawancarai secara accidental sampling dapat memberikan penilaian terhadap
wisata alam Camp 91.
Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data skunder. Data primer
adalah data yang didapatkan dari sumber data penelitian yang secara langsung
dari sumber asli atau tidak melalui perantara. Data primer secara khusus
diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden yang
melakukan kunjungan di wisata alam Camp 91. Data skunder merupakan data
yang sudah dipublikasikan, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
diambil dari internet, serta berbagai literatur dan studi kepustakaan baik buku
maupun jurnal-jurnal yang relevan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini data kuantitatif yaitu data yang
berbentuk angka-angka seperti data mengenai jumlah biaya perjalanan,
pendapatan individu, jumlah kunjungan individu. Selain itu digunakan juga
data kualitatif yaitu data yang dapat digunakan untuk melengkapi dan
menjelaskan serta memperkuat data kuantitatif sehingga dapat memberikan
kemudahan dalam menganalisa data yang diteliti.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi
kepustakaan, dokumentasi, wawancara menggunkan kuisioner, dan obeservasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik accindental
sampling (responden merupakan seseorang yang kebetulan dijumpai atau
bantuan kuesioner (Arikunto, 2002).
10
IV. PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum
Wisata alam Camp 91 terletak tidak jauh dari Sekolah Polisi Negara (SPN)
di Desa Kedaung, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung. Wisata
alam Camp 91 merupakan wisata alam yang menyajikan tempat liburan
yang menyatu dengan alam (hutan Kemiling) dengan dilengkapi berbagai
fasilitas dan wahana untuk kenyaman dan kepuasan pengunjung.
Terdapat dua belas wahana fasilitas yang ditawarkan oleh pengurus dan
pengembang wisata alam Camp 91 untuk memuaskan pengunjung,
diantaranya adalah wahana flying fox, flying fox mini untuk anak-anak,
arena outbond untuk semua umur, rumah pohon Camp 91, Motor ATV, villa
penginapan Camp 91, Pondokan, kursi-kursi outdor, toilet, warung, tempat
foto, ayunan anak-anak dan mushola yang disediakan oleh wisata alam
Camp 91 demi pelayanan yang optimal dan menarik pengunjung.
2. Aksesibilitas
Daya tarik yang dimiliki oleh wisata alam Camp 91 adalah penampakan
panorama hutan alam yang masih alami dan tergolong masih bebas polusi di
tengah tengah kota dengan berlatar belakang Gunung Betung menambah
daya tarik pengunjung untuk melakukan liburan di wisata alam Camp 91.
Selain Menyajikan view alam yang masih alami, wisata alam Camp 91 juga
menyediakan berbagai tempat berfoto untuk mengabadikan momen dan
wahana permainan mulai dari anak anak sampai dewasa serta penginapan
untuk wisatawan yang ingin menginap di wisata alam Camp 91.
B. Karakteristik Responden
12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Pengertian Wisata Alam Dan Pariwisata Menurut Para Ahli.
http://atobasahona.com/2016/07/pengertian-wisata-alam-dan-
pariwisata.html?m=1. diakses pada 30 Mei 2018 pukul 19.07 WIB
Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Gramedia. Jakarta
Mill, R.C., dan Morinson. 1985. The tourism system: an introductorytext. Prentice
hall international, inc. new jersey
Susilowati, M. 2009. Valuasi Ekonomi Manfaat Rekreasi faman Hutan Raya Ir.
H. Juanda dengan Menggunakan Pendekatan Travel Cost Methode.
Skripsi. Institute Pertanian Bogor. Bogor