Anda di halaman 1dari 8

VALUASI EKONOMI DENGAN TRAVEL COST METHOD PADA OBYEK TAMAN WISATA

ALAM MANGROVE ANGKE KAPUK DI JAKARTA UTARA

Anatasia Aghasara P, Nur Rezky Arifatunnisa, Rizkiah Aulia H, Talitha Cika H.


Teknik Lingkungan Universitas Bakrie, Jakarta

Abstrak
Mangrove memiliki manfaat ekologis dan sosial ekonomi, yaitu dapat berfungsi sebagai pelindung
untuk abrasi, tsunami, badai, penangkap sedimen, peredam laju infiltrasi, menjaga keanekaragaman hayati,
dan penopang ekosistem pesisir lainnya. Selain itu taman wisata alam mangrove ini juga memiliki manfaat
tidak langsung bagi pengunjung, yaitu pengunjung dapat merasakan kepuasan terhadap pemandangan yang
ada serta dapat pula mendapatkan pembelajaran terhadap fasilitas yang tersedia di taman wisata mangrove.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan seseorang terhadap biaya perjalanan yang mampu
mereka keluarkan terhadap suatu destinasi wisata yang berada di Jakarta Utara yaitu obyek Taman Wisata
Alam Mangrove Angke Kapuk. Penelitian ini menggunakan konsep valuasi ekonomi dengan metode travel
cost. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018 terhadap 84 orang responden dengan melakukan
wawancara secara langsung. Berdasarkan penelitian ini, nilai ekonomi total yang dapat dihasilkan oleh
Taman Wisata Alam Mangrove Angke sebesar Rp. 121.540.340/tahun.

Kata Kunci : Mangrove, Valuasi Ekonomi, Metode Travel Cost

1
I. Pendahuluan oksigen atau bahkan anaerob. Hutan selain
Indonesia merupakan Negara kepulauan berperan penting dalam kehidupan ekosistem di
terbesar di dunia yang memiliki sekitar 17.508 dalamnya juga memiliki fungsi sebagai berikut:
pulau dengan garis pantai terpanjang keempat di 1. Fungsi fisik untuk menjaga garis pantai
dunia, mencapai lebih dari 81.000 km, terdiri dari agar tetap stabil, mempercepat perluasan
0,8 juta km2 perairan territorial dan 2,3 juta km 2 lahan, melindungi pantai dan tebing
perairan nusantara. Indonesia sebagai Negara sungai, serta mengolah limbah;
kepulauan terbesar dengan luas lautan tiga 2. Fungsi biologis atau ekologis yaitu
perempat luas daratan dan memiliki sumberdaya tempat bersarangnya burung-burung
alam yang sangat besar, baik hayati maupun non besar, habitat alami bagi banyak jenis
hayati, seharusnya dapat memberikan kontribusi biota, nursery, feeding, dan spawnig
yang besar terhadapt Produk Domestik Bruto ground serta shelter area bagi biota
(PDB) Indonesia (Tuwo, 2011 dalam Wahyuni, perairan;
Intan, Putri, Sahat, & Simanjuntak, 2014). 3. Fungsi ekonomi meliputi wilayah
Hutan mangrove berasal dari bahasa tambak, tempat pembuatan garam, kayu
portugis dari kata mangue yang berarti tumbuhan, dan blok serta dijadikan tempat untuk
dengan grove dari Bahasa inggris yang berarti berekreasi.
belukar. Hutan mangrove adalah suatu kelompok Menurut Pearce (1993) dalam (Samsudin &
jenis tumbuhan berkayu yang tumbuh disepanjang Hermawan, n.d.) suatu kawasan memiliki nilai
garis pantai tropis dan subtropics yang terlindung ekonomi yang meliputi nilai penggunaan dan nilai
dan memiliki semacam bentuk lahan pantai non penggunaan yang diuraikan sebagai berikut :
dengan tipe anaerob (“Hutan Mangrove - 1. Nilai penggunaan, terdiri dari nilai
Ensiklopedi Jurnal Bumi,” n.d.) penggunaan langsung, nilai penggunaan
Kementrian Negara Lingkungan Hidup tidak langsung dan nilai penggunaan
(2008), menjelaskan bahwa mangrove bersifat alternatif (nilai pilih). Nilai penggunaan
unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri langsung adalah nilai atau manfaat dari
tumbuhan yang hidup di daratan dan di laut. sumberdaya alam dan ekosistem yang
Umumnya mangrove mempunyai sistem yang diperoleh secara langsung melalui
menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). konsumsi atau produksinya. Nilai
Sistem perakaran ini merupakan salah satu cara penggunaan tidak langsung adalah nilai
adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin atau manfaat yang diperoleh secara tidak

2
langsung dari sumberdaya kawasan yang Dalam menentukan nilai ekonomi pariwisata
memberikan jasa pada aktivitas ekonomi dapat didasarkan pada pendekatan biaya
atau mendukung kehidupan manusia. perjalanan wisata (travel cost) yaitu, jumlah uang
Nilai pilihan adalah nilai harapan untuk yang dihabiskan selama melakukan kunjungan
masa yang akan datang terhadap wisata (Aryanto Yuwana Mardjuka, 2005). Biaya
sumberdaya alam dan ekosistem; tersebut meliputi biaya transportasi pulang pergi,
2. Nilai Non Penggunaan/Nilai Tanpa biaya konsumsi, biaya dokumentasi, termasuk
Penggunaan, terdiri dari nilai warisan dan karcis masuk.
nilai keberadaan. Nilai warisan adalah Premis dasar dari TCM adalah bahwa waktu
nilai yang didasarkan pada suatu dan biaya perjalanan yang dibelanjakan oleh
keinginan individu atau masyarakat individu untuk mengunjungi suatu lokasi
untuk mewariskan kawasan kepada mencerminkan “HARGA” bagi akses ke lokasi
generasi yang akan datang. Sedangkan itu. Dengan demikian, kesediaan membayar
nilai keberadaan adalah nilai yang (willingness to pay) orang-orang untuk
diberikan masyarakat maupun mengunjungi lokasi itu dapat diestimasi
pengunjung terhadap kawasan atas berdasarkan banyaknya perjalanan yang mereka
manfaat spiritual, estetika dan kultural. lakukan dengan beragam biaya perjalanan. Hal ini
Menurut (Mburu, 2007) dalam (Achmad analog dengan estimasi kesediaan-membayar
Ibnu Arobi, 2013) Valuasi dapat didefinisikan (WTP) orang-orang itu untuk suatu barang yang
sebagai usaha untuk menyatakan nilai moneter dipasarkan berdasarkan kuantitas barang yang
dalam perangkat dan pelayanan lingkungan dari diminta pada beragam harga (cristiany, 2014).
sumber daya alam. Tujuan dari valuasi adalah Travel Cost Method (TCM) memiliki 3
menentukan pertimbangan manusia menentukan pendekatan, yaitu :
Willing To Pay (WTP). Valuasi merupakan aturan 1. Zonal travel cost, dapat dilakukan hanya
penting dalam pengembangan lingkungan dan dengan menggunakan data sekunder dan
manajemen kegiatan. beberapa data sederhana yang
Konsep TCM adalah metode yang dikumpulkan dari para pengunjung;
digunakan berdasarkan komplementari antara 2. Individual travel cost, menggunakan
barang wisata dan barang yang digunakan untuk sebuah survei yang lebih terperinci
bepergian sampai ke daerah tujuan wisata terhadap para pengunjung;
(Gravitiani, 2010).

3
3. Random utility, menggunakan survei dan Angke dari berbagai sumber literature dan juga
data-data pendukung lainnya, serta teknik website resmi dari Taman Wisata Alam Mangrove
statistika yang lebih rumit. untuk mempermudah penelitian yang akan
dilakukan.
II. Tujuan Selanjutnya akan dilakukan pembuatan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk kuisioner. Pembuatan kuisioner ini dilakukan
mengetahui seberapa besar kemampuan seseorang untuk mengetahui hal apa saja yang perlu
dalam mengeluarkan biaya akomodasi menuju ditanyakan kepada responden terkait dengan
Hutan mangrove selain itu juga untuk mengetahui tujuan penelitian yang ingin dicapai.
nilai ekonomi dari Hutan Mangrove.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
III. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama satu
A. Kerangka Penelitian hari yaitu pada tanggal 22 November 2018.
Dalam melakukan suatu penelitian Penelitian ini dilakukan di Taman Wisata Alam
diperlukan adanya acuan untuk dapat mencapai Mangrove Angke yang berlokasi di Jalan Garden
tujuan akhir dari penelitian ini. Acuan dalam House RT. 08 RW. 01 Kamal Muara Penjarngan,
penelitian ini adalah kerangka penelitian yang Kota Jakarta Utara.
dibuat pada Gambar 3.1
C. Jenis dan Sumber Data
Studi Literatur Data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu berupa data kualitatif (data deskriptif foto
Pembuatan
Kuisioner
dan kolektif hasil penelitian) dan data kuantitatif,
sedangkan sumber data penelitian ini berasal dari
Survey dan Wawancara
Pengambilan dengan data primer (data yang diperoleh dari metode
Data Kuisioner
wawancara yang menggunakan kuisioner) dan
data sekunder (hasil-hasil penelitian terdahulu
Analisis Data
serta jurnal-jurnal penelitian yang berkaitan

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian dengan penelitian.


Berdasarkan kerangka penelitian diatas,
maka tahap awal yang dilakukan dalam penelitian D. Metode Pengambilan Sampel
ini adalah mencari tahu tentang Hutan Mangrove

4
Untuk mengetahui berapa banyak jumlah IV. Hasil dan Pembahasan
sampel yang dibutuhkan maka digunakan rumus Wisata Alam Mangrove berlokasi di
Slovin, yaitu sebagai berikut : Penjaringan, Jakarta Utara.

Umur
𝑵 Responden Jumlah
n = 𝟏+𝑵𝒆𝟐 (Tahun)
Mahasiswa 60 17-23
Keterangan : Pekerja 17 23-50
n : Jumlah Sampel Minimal Ibu Rumah
4 27-39
N : Populasi Tangga
e : Eror Margin Pelajar 3 16-17
Dari rumus diatas dapat dilakukan
perhitungan dengan jumlah sampel sebanyak 400 Dalam penelitian ini dilakukan wawancara
orang dengan Eror Margin sebesar 10%, dengan terhadap 84 orang responden dengan usia yang
perhitungan sebagai berikut : paling muda yaitu 16 tahun dan usia yang paling
tua yaitu 50 tahun. Untuk melakukan kunjungan
400
𝑛= ke wisata alam mangrove ini biaya yang di
1 + (400𝑥(10%)2 )
𝑛 = 80 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 DAERAH ASAL PENGUNJUNG
[CATEGOR
Y NAME]
[PERCENTAG
Depok E]
Sehingga dari perhitungan tersebut 13% Jakarta
40%
didapatkan jumlah responden minimal yang
Tangerang
dibutuhkan untuk pengambilan data sebanyak 80 18%

orang responden.
Bekasi
23%
keluarkan responden berbeda-beda, uang yang
dikeluarkan responden paling kecil sebesar Rp.
25.000 dan pengeluaran maksimal responden
sebesar Rp. 250.000.
Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa
perbedaan biaya yang dikeluarkan oleh responden
tersebut dikarenakan daerah asal responden yang

5
Wi : Besar Willingnes to Pay yang bersedia di
RESPONDEN
bayarkan
Mahasiswa Bekerja Ibu Rumah Tangga Pelajar
i : Responden yang bersedia membayar
4% n : Jumlah Respon
5%
20% Sehingga didapatkan nilai rata-rata

71% Willingness to Pay masing-masing kota adalah


sebagai berikut ;

berbeda-beda yang kemudian dikelompokkan


kedalam lima zona wilayah yaitu, Jakarta, Depok Jakarta

Tangerang, Bekasi dan Luar JADETABEK. ∑34


34−1 (82.706)
𝐸𝑊𝑇𝑃 =
34
Berdasarkan gambar diatas dari 84 𝐸𝑊𝑇𝑃 = 80.273
responden mayoritas pengunjung merupakan
mahasiswa sebanyak 60 orang dengan presentasi Bekasi

sebesar 71%, sisanya merupakan Pekerja ∑19


19−1 (86.316)
𝐸𝑊𝑇𝑃 =
19
sebanyak 17 orang dengan presentasi 20%, Ibu
𝐸𝑊𝑇𝑃 = 81.773
rumah tangga sebanyak 4 orang dengan presentasi
sebesar 5%, dan pelajar sebanyak 3 orang dengan Tangerang

presentasi sebesar 4%. ∑14


14−1 (83.000)
𝐸𝑊𝑇𝑃 =
14
Setelah jumlah sampel diketahui maka 𝐸𝑊𝑇𝑃 = 77.071
selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
mengetahui kesediaan responden untuk Depok

mengeluarkan biaya (Willingness to Pay) menuju ∑11


11−1 (81.364)
𝐸𝑊𝑇𝑃 =
11
ke taman mangrove. Untuk mengetahui nilai 𝐸𝑊𝑇𝑃 = 73.967
Willingness to Pay maka di gunakan rumus
sebagai berikut : Luar Jadetabek

∑55−1 (148.000)
𝐸𝑊𝑇𝑃 =
∑𝑛𝑖−1 𝑊𝑖 5
𝐸𝑊𝑇𝑃 = 𝐸𝑊𝑇𝑃 = 148.000
𝑛

Keterangan :
EWTP : rata-rata nilai Willingnes to Pay
penduduk

6
Sehingga dari data diatas didapatkan nilai Rata-
Nilai Penduduk
surplus konsumen untuk masing-masing kota rata Jumlah Rupiah
Ekonomi Potensial
(Rp)
sebagai berikut :
Kesediaan
Daerah EWTP Surplus Konsumen 103.677 1.172.298 Rp 121.540.340
Berkorban
Jakarta 80273 55273
Nilai yang di
Bekasi 81773 56773 92.217 1.172.298 Rp 108.105.805
korbankan
Tangerang 77071 52071
Depok 73967 48967 Surplus
67.217 1.172.298 Rp 78.798.355
Lainnya 148000 123000 Konsumen
Rata-rata 92217 67217
Berdasarkan data diatas yang diperoleh
apabila dugaan tersebut dibagi dengan jumlah
pengunjung maka di peroleh rata-rata kesediaan
berkorban sebesar Rp. 303.851, nilai yang
dikorbankan sebesar Rp. 270.265 dan surplus
konsumen sebesar Rp. 196.996 perkunjungannya.

V. Kesimpulan

Dengan grafik surplus sebagai berikut : 1. Menurut hasil observasi, banyaknya

Untuk menghitung nilai total kesediaan kunjungan ke Wisata Alam Mangrove

berkorban, nilai yang dikorbankan dan surplus dipengaruhi secara positif oleh biaya total

konsumen wisatawan yang berkunjung ke obyek kunjungan dan pendapatan pengunjung.

Wisata Alam Mangrove dilakukan dengan 2. Berdasarkan perhitungan data di atas

mengkonversi nilsi tersebut dengan total jumlah didapatkan nilai ekonomi total untuk biaya

penduduk yang potensial untuk berwisata di rata-rata kesediaan berkorban sebesar Rp.

daerah tersebut dirumuskan sebagai berikut : 303.851, nilai yang dikorbankan sebesar Rp.
270.265 dan surplus konsumen sebesar Rp.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 196.996 per kunjungannya.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
1000
3. Berdasarkan penelitian ini, nilai ekonomi

Sehingga di dapatkan nilai Total Ekonomi total yang dapat dihasilkan oleh Taman

Hutan Mangrove sebesar : Wisata Alam Mangrove sebesar Rp.


121.540.340/tahun.

7
VI. Saran Gravitiani, E. (2010). APLIKASI INDIVIDUAL
1. Dilakukan peningkatan fasilitas rekreasi, TRAVEL COST METHOD DI AREA
sanitasi, dan food court di obyek Wisata PUBLIK. Jurnal Ekonomi & Studi
Alam Mangrove untuk mendatangkan lebih Pembangunan, 11(1), 30–37. Retrieved from
banyak pengunjung. http://journal.umy.ac.id/index.php/esp/article
2. Dilakukan perbaikan terhadap fasilitas yang /view/1773
rusak di obyek Wisata Alam Mangrove. Hutan Mangrove - Ensiklopedi Jurnal Bumi.
3. Untuk penelitian selanjutnya, dilakukan (n.d.). Retrieved from
analisis tingkat kepuasan pengunjung https://jurnalbumi.com/knol/hutan-mangrove/
terhadap fasilitas di Wisata Alam Mangrove. Samsudin, N., & Hermawan, W. (n.d.). VALUASI
NILAI EKONOMI TAMAN NASIONAL
VII. Daftar Pustaka BUNAKEN : APLIKASI TRAVEL COST
Achmad Ibnu Arobi, M. R. (2013). Valuasi METHOD (TCM). Retrieved from
Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup dan http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
Biaya Rencana Pengelolaan Lingkungan content/uploads/2013/01/pustaka_unpad_val
Hidup dan Biaya Rencana Pemantauan uasi_nilai_ekonomi.pdf
Lingkungan Hidup Studi AMDAL Rumah Wahyuni, Y., Intan, E., Putri, K., Sahat, D., &
Sakit di Surabaya. Retrieved from Simanjuntak, M. H. (2014). VALUASI
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper- TOTAL EKONOMI HUTAN MANGROVE DI
31328-3309100704-paper.pdf KAWASAN DELTA MAHAKAM
Aryanto Yuwana Mardjuka, R. M. (2005). Valuasi KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Ekonomi dengan Travel Cost Method pada KALIMANTAN TIMUR (The Valuation of
Obyek Ekowisata Pesisir (Kasus kawasan Total Economic of Mangrove Forest at Delta
Ujung Genteng, Sukabumi) (Vol. 10). Mahakam Region in Kutai Kartanegara
Retrieved from District, East Kalimantan). Bogor. Retrieved
https://core.ac.uk/download/pdf/16666224.pd from
f https://media.neliti.com/media/publications/1
cristiany, yuni. (2014). Travel Cost Method 23394-ID-valuasi-total-ekonomi-hutan-
(TCM). Bengkulu. Retrieved from mangrove-di.pdf
https://www.academia.edu/8319068/travel_C
ost_Method_TCM_

Anda mungkin juga menyukai