REVIEW JURNAL ANALISIS ANALISIS

EKONOMIS KELAPA DALAM DI KECAMATAN

MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA

Dosen Pengampu :
Dr. Rahmi Eka Putri, S.Si, M.Si
Ir. Iskandar Rini, MM,Ph.D
Refiswal, SST,MP

Disusun oleh :

Beatric E.R. Sinambela (01.02.22.355)

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERKEBUNAN PRESISI

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
MEDAN
2024
 REVIEW JURNAL TANAMAN TAHUNAN PERKEBUNAN
PRODI PENYULUHAN PERKEBUNAN PRESISI
JURUSAN PERKEBUNAN
Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Nama : Beatric E.R. Sinambela
Kelas : BUN 3B
N.I.R.M : 01.02.22.355

Judul ANALISIS EKONOMIS KELAPA DALAM DI KECAMATAN

MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA

Tipe Jurnal Jurnal Nasional

Volume & Halaman Volume (7) & Halaman (1-29)
Tahun 2018
Penulis Yudhi Zuriah Wirya Purba
Reviewer Beatric E.R. Sinambela (01.02.22.355)
Tanggal 10 Februari 2024

Abstrak Jurnal yang berjudul “Analisis Ekonomis Kelapa Dalam

di Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana’’.
Pengumpulan data dilakukan memalui wawancara,
observasi, dan penyebaran kuesioner.
Penelitian ini menggunakan metode NPV (Net Present
Value), Net B/C Ratio, IRR (Internal Rate Of Return).
Hasil penelitian menunjukan usaha tani Kelapa
rakyat layak untuk dikembangkan..
Hal ini dilihat dari hasil perhitungan berdasarkan kriteria
IRR senilai 20,50 persen, NPV bernilai positif dengan nilai
Rp 28.628.914.650 dan diperoleh nilai Net B/C.R sebesar
1,22 persen dan2Analisis sensitivitas bernilai positif.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan strategi penggunaan produksi yang
tinggi untuk mengembanngkan kegiatan perkebunan
kelapa yang baik.
2. Menganalisis kelayakan usaha kelapa dalam Kecamatan
Mendoyo Kabupaten Jembrana.
3. Menganalisis pengaruh yang terjadi pada perubahan atau
keadaan tingkat kepekaan usahatani.
4. Menganalisis biaya yang dihasilkan dalam usaha kelapa
dalam Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana.
Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam jurnal ini adalah analisis
ekonomis terkait usahatani kelapa dalam di Kecamatan
Mendoyo, Kabupaten Jembrana, dengan fokus pada
kelayakan proyek usahatani tersebut .
Penelitian ini mencakup aspek-aspek seperti kriteria
investasi, analisis sensitivitas, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kelayakan usahatani kelapa dalam di wilayah
tersebut .
Selain itu, jurnal ini juga membahas tentang upaya untuk
meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani kelapa
dalam melalui diversifikasi pertanian dan dukungan
pemerintah
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini
mencakup pengumpulan data melalui wawancara, observasi,
dan penyebaran kuesioner . Teknik analisis yang digunakan
meliputi kriteria discounted seperti Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost
Ratio (Net B/C.R), dan Analisis Sensitivitas .
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
(purposive sampling) di Kecamatan Mendoyo karena daerah
tersebut merupakan sentra produksi kelapa dalam di
Kabupaten Jembrana .
Pengambilan sampel responden dilakukan dengan
teknik penarikan contoh acak sederhana (Simple random
sampling) dari populasi petani yang mengusahakan tanaman
kelapa dalam di Kecamatan Mendoyo . Data primer
diperoleh dari petani melalui metode wawancara dengan
pengisian daftar pertanyaan yang telah disiapkan .
Persamaan yang digunakan dalam analisis investasi merujuk
pada penelitian sebelumnya.

 Data yang diperoleh dari lapangan diolah secara tabulasi

lalu di analisa menggunakan analisis deskriptif
kuantitaif.
 Menghitung biaya produksi dengan rumus :
TC = FC + VC
Keterangan :
TC = Biaya Produksi (Rp)
FC = Biaya Tetap (Rp)
VC = Biaya Variabel (Rp)
 Menghitung penerimaan, digunakan rumus :
TR = Y x Py
Keterangan :
TR = Total Penerimaan (Rp)
Y = Hasil produksi (Kg)
Py = Harga Jual (Rp/Kg)
 Menghitung pendapatan, digunakan rumus :
Pd = TR – TC
Keterangan :
Pd = Pendapatan (Rp)
TR = Penerimaan (Rp)
TC = Total Biaya Produksi (Rp)
 NPV =
NPV = Net Present Value
Ko = Kapital yang digunakan pada priode investasi
bt = Pendapatan pada tahun ke t
ct = Pengeluaran pada tahun ke t
i = Tingkat Discount factor (bunga bank)
t = Tahun
Dengan kreteria :
NPV > 0 maka usaha layak untuk diusahakan
 NPV = 0 break event point
NPV < 0 maka usaha tidak layak untuk diusahakan
 Net Benefit Cost Ratio (Net B/Ratio)
Perbandingan antar jumlah present value yang positif dengan
jumlah present value yang negatif. Dengan kriteria apabila
Net B/C Ratio > 1 proyek dikatakan layak dilakukan dan jika
Net B/C Ratio<1 Proyek dikatakan tidak layak dilakukan

∑𝒏 𝑩𝒕 − 𝑪𝒕
𝒕=𝟎 (𝟏 + 𝒊)𝒕
𝐧𝐞𝐭𝐁/𝐂 =
∑𝒏 𝑩𝒕 − 𝑪𝒕
𝒕=𝟎 (𝟏 + 𝒊)𝒕
Keterangan :
B = Nilai seluruh hasil C = Nilai seluruh biaya n = Umur
ekonomis
i = Tingkat discont rate (bunga)
t = Tahun
1 = Merupakan Sosial Opportunity Cost of Capital yang
ditunjuk sebagai Sosial Discount Rate.

 Internal Rate Of Return (IRR)

Usaha layak dijalankan adalah jika nilai IRR lebih besar dari
tingkat suku bunga yang berlaku pada saat investasi tersebut
di implementasikan.
𝑵𝑷𝑽𝟏
𝐈𝐑𝐑 = 𝒊𝟏 + 𝑵𝑷𝑽 − 𝑵𝑷𝑽 (𝒊𝟏 − 𝒊𝟐)
𝟏 𝟐
Keterangan :
IRR = Internal Rate of Return NPV1 = Net Present Value
Positif NPV2 = Net Present Value Negatif
i1 = Tingkat suku bunga saat NPV bernilai positif
i2 = Tingkat suku bunga saat NPV bernilai negatif

Hasil Penelitian A. Hasil penelitian dari jurnal ini menunjukkan bahwa

usahatani kelapa dalam di Kecamatan Mendoyo,
 Kabupaten Jembrana dinilai layak dan menguntungkan
berdasarkan analisis kelayakan proyek menggunakan
metode seperti Internal Rate of Return (IRR), Net
Present Value (NPV), dan Net Benefit Cost Ratio (Net
B/C.R). Penelitian juga menyoroti pentingnya faktor-
faktor seperti intensifikasi, ekstensifikasi, dan
diversifikasi pertanian untuk meningkatkan produktivitas
dan pendapatan petani kelapa dalam.
B. Selain itu, hasil penelitian juga menekankan perlunya
dukungan pemerintah dalam hal fasilitas, bantuan modal,
penyuluhan, dan pemasaran hasil usahatani kelapa.
Meskipun terdapat tantangan seperti penurunan produksi
atau kenaikan harga pupuk dan obat-obatan, usahatani
kelapa dalam masih dianggap layak untuk dijalankan.
Analisis finansial yang dilakukan menunjukkan bahwa
usaha ini mampu mengembalikan modal dan
memberikan keuntungan, meskipun dengan adanya
variabilitas faktor-faktor eksternal.
C. Selain itu, hasil penelitian juga memberikan gambaran
tentang karakteristik petani kelapa dalam, biaya
produksi, dan profil kecamatan terkait. Dengan
demikian, kesimpulan dari hasil penelitian ini
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang
kelayakan dan potensi usahatani kelapa dalam di wilayah
tersebut serta memberikan arah untuk pengembangan
usaha tersebut ke depannya.
D. Biaya produksi usahatani kelapa dalam meliputi biaya
investasi dan biaya operasional, dengan biaya investasi
awal mencakup biaya tetap dan biaya variabel. Biaya
modal kerja selama 5 tahun juga perlu diperhitungkan
dalam analisis usahatani kelapa dalam. Dengan
demikian, kesimpulan dari hasil penelitian ini
memberikan memberikan arah untuk pengembangan
usaha tersebut ke depannya.
1. Net Present Value (NPV): Hasil perhitungan NPV
menunjukkan nilai positif sebesar Rp 28.628.914.650.
 Kriteria NPV yang bernilai positif menandakan bahwa
investasi tersebut layak untuk dilaksanakan karena
menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari biaya
yang dikeluarkan.
2. Internal Rate of Return (IRR): IRR dari usahatani kelapa
dalam di Kecamatan Mendoyo adalah sebesar 20,50%.
Angka IRR yang lebih besar dari nol dan lebih tinggi
dari discount rate sosial menunjukkan bahwa usahatani
ini layak untuk dijalankan karena mampu menghasilkan
tingkat keuntungan yang baik.
3. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio): Nilai Net B/C
Ratio yang diperoleh sebesar 1,22%. Kriteria Net B/C
Ratio yang lebih besar dari nol menandakan bahwa
setiap modal yang diinvestasikan akan memberikan
keuntungan sebesar Rp. 1.220.
4. Dengan demikian, berdasarkan analisis kelayakan
menggunakan NPV, IRR, dan Net B/C Ratio, usahatani
kelapa dalam di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten
Jembrana layak untuk dijalankan karena mampu
memberikan keuntungan yang positif dan menghasilkan
tingkat keuntungan yang baik.
5. Berdasarkan analisis keuntungan usahatani kelapa dalam
di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana,
keuntungan dapat dihitung berdasarkan penerimaan
usaha dan aliran kas tunai. Penerimaan usaha kelapa
dalam diperoleh dari volume penjualan produksi setiap
kali panen, dengan mengalikan jumlah buah kelapa yang
dipanen dengan harga kelapa per butir. Misalnya, harga
buah kelapa di Kecamatan Mendoyo pada tahun 2017
adalah Rp 4.000 per butir . Aliran kas tunai (cash flow)
merupakan kas masuk dan keluar dari usaha, di mana kas
masuk disebut cash inflow dan kas keluar disebut cash
outflow. Net cash flow adalah selisih antara cash inflow
dan cash outflow, yang tidak termasuk penyusutan .
Kesimpulan Kesimpulan adalah bahwa usahatani kelapa dalam di
Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana layak dan
 menguntungkan dengan analisis kelayakan menggunakan
metode seperti Internal Rate of Return (IRR), Net Present
Value (NPV), dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C.R).
Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha ini mampu
mengembalikan modal dan memberikan keuntungan,
meskipun terdapat tantangan seperti penurunan produksi atau
kenaikan harga pupuk dan obat-obatan.
Saran untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan
petani kelapa dalam meliputi intensifikasi, ekstensifikasi, dan
diversifikasi pertanian, serta dukungan pemerintah dalam hal
fasilitas, bantuan modal, penyuluhan, dan pemasaran hasil
usahatani kelapa.
Profil petani kelapa dalam di Kecamatan Mendoyo juga
menunjukkan karakteristik yang beragam, termasuk usia,
tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga,
pengalaman berusahatani, dan status kepemilikan lahan.
Dengan demikian, kesimpulan ini memberikan
gambaran komprehensif tentang kelayakan dan potensi
usahatani kelapa dalam di wilayah tersebut serta memberikan
arah untuk pengembangan usaha tersebut ke depannya.
Kelebihan 1. Pendekatan Analisis yang Komprehensif: Jurnal ini
menggunakan berbagai metode analisis ekonomis seperti
Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV),
Net Benefit Cost Ratio, dan Analisis Sensitivitas untuk
mengevaluasi kelayakan proyek usahatani kelapa dalam.
Pendekatan ini memberikan gambaran yang komprehensif
tentang potensi dan keberlanjutan usaha tersebut.
2. Relevansi dengan Lokasi Penelitian: Jurnal ini
memberikan fokus pada usahatani kelapa dalam di
Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, yang
merupakan sentra produksi kelapa dalam. Hal ini
membuat hasil penelitian menjadi relevan dan dapat
memberikan wawasan yang berharga bagi petani dan
pemangku kepentingan di wilayah tersebut.
3. Saran dan Rekomendasi yang Konkret: Jurnal ini tidak
hanya memberikan analisis tentang kelayakan usahatani
 kelapa dalam, tetapi juga memberikan saran yang konkret
untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani,
seperti melalui intensifikasi, ekstensifikasi, dan
diversifikasi pertanian, serta dukungan pemerintah.
4. Referensi yang Dikutip: Jurnal ini mengacu pada
berbagai referensi dan penelitian terkait pertanian kelapa,
menunjukkan bahwa hasil penelitian didasarkan pada
landasan teori dan praktik yang kuat.
5. Informasi Detail tentang Lokasi dan Profil Responden:
Jurnal ini memberikan informasi yang detail tentang
lokasi penelitian, karakteristik petani kelapa dalam di
Kecamatan Mendoyo, biaya produksi, dan profil
kecamatan terkait. Hal ini memberikan konteks yang
penting untuk memahami hasil penelitian.

Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, jurnal ini

memberikan kontribusi yang berharga dalam memahami
kelayakan dan potensi usahatani kelapa dalam di wilayah
tersebut.
Kekurangan 1.Keterbatasan Data: Jurnal ini mencakup penggunaan data
sekunder dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Dinas
Perkebunan, dan kantor desa setempat. Penggunaan data
sekunder ini mungkin memiliki keterbatasan dalam hal
keakuratan dan relevansi dengan kondisi aktual di
lapangan.
2.Keterbatasan Analisis: Meskipun jurnal ini menggunakan
metode analisis ekonomis seperti NPV, IRR, dan Net
B/C.R, tidak disebutkan apakah analisis lain seperti analisis
risiko atau analisis sensitivitas yang lebih mendalam telah
dilakukan. Hal ini dapat membatasi pemahaman terhadap
potensi risiko dan ketidakpastian yang mungkin
memengaruhi kelayakan usahatani kelapa dalam.
3.Keterbatasan Referensi: Jurnal ini hanya merujuk pada
beberapa referensi terkait pertanian kelapa. Penambahan
referensi dari penelitian terkini atau studi kasus serupa
dapat memperkuat landasan teoritis dan konteks penelitian.
 4.Keterbatasan Kesimpulan: Meskipun kesimpulan jurnal
menyatakan bahwa usahatani kelapa dalam layak untuk
dijalankan, tidak disebutkan secara rinci tentang potensi
tantangan atau hambatan yang mungkin dihadapi dalam
implementasi rekomendasi yang diberikan. Hal ini dapat
mengurangi kelengkapan analisis dan rekomendasi yang
diberikan.

Dengan memperhatikan keterbatasan-keterbatasan tersebut,

jurnal ini dapat ditingkatkan dengan penggunaan data yang
lebih komprehensif, analisis lebih mendalam, referensi yang
lebih beragam, dan kesimpulan yang lebih terperinci untuk
memberikan pemahaman yang lebih holistik terkait usahatani
kelapa dalam di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.
Saran 1.Penggunaan Data Primer: Disarankan untuk menggunakan
data primer yang dikumpulkan langsung dari petani kelapa
dalam di lapangan untuk meningkatkan keakuratan dan
relevansi data .
2.Analisis yang Lebih Mendalam: Selain metode analisis
ekonomis yang telah digunakan, penelitian dapat
melibatkan analisis risiko yang lebih mendalam untuk
memahami potensi risiko mungkin dihadapi usahatani
kelapa dalam .
3.Penambahan Referensi: Disarankan untuk menambahkan
referensi dari penelitian terkini atau studi kasus serupa
untuk memperkuat landasan teoritis dan konteks
penelitian .
4.Kesimpulan yang Lebih Komprehensif: Dalam kesimpulan,
disarankan untuk menyertakan informasi yang lebih
terperinci tentang potensi tantangan atau hambatan yang
dihadapi dalam implementasi rekomendasi yang diberikan .
Dengan menerapkan saran-saran tersebut, jurnal ini dapat
ditingkatkan dalam hal keakuratan data, analisis yang lebih
mendalam, referensi yang lebih beragam, dan kesimpulan
yang lebih komprehensif untuk memberikan kontribusi yang
lebih berharga dalam pemahaman tentang usahatani kelapa
dalam di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.