Anda di halaman 1dari 13

KELAYAKAN USAHATANI

TANAMAN TAHUNAN
Materi 10.

OLEH: SILVANA MAULIDAH, SP. MP


Pokok Bahasan

1. Pendahuluan
2. B/C Ratio
3. NPV (Net Present Value)
4. IRR (Internal Rate of Return)
5. Analisis Kelayakan Finansial Tanaman Tahunan
6. Analisis Sensitivitas Usahatani Tanaman Tahunan
Latar Belakang

 Tanaman tahunan adalah tanaman yang biasanya berumur satu tahun


atau lebih dan pemanenan hasilnya dilakukan lebih dari sekali serta
tanaman tersebut tidak dibongkar dalam sekali panen.
 Macam atau jenis analisis usahatani memang beragam karena macam
analisis yang dipilih bergantung pada tujuan yang ingin diraih. Secara
umum sebelum melakukan analisi data dikelompokkan terlebih
dahulu yakni data parametrik yang biasanya terdiri dari data yang
terukur dan data non parametrik yang biasanya terdiri dari data yang
berupa skala dan skor.
 Dengan menggunakan analisis manfaat finansial, kelayakan usaha
yang direncanakan ditentukan dengan menggunakan tiga kriteria,
yaitu analisis NPV, IRR dan analisis Net B/C. Suatu rencana usaha
dikatakan layak untuk dilaksanakan
Latar Belakang: 3 Kriteria Investasi

1. Net Present Value (NPV), yaitu nilai kini atau sekarang dari
suatu proyek setelah dikurangi dengan seluruh biaya pada
suatu tahun tertentu dari keuntungan atau manfaat yang
diterima pada tahun bersangkutan dan didiskontokan pada
tingkat bunga yang berlaku.
2. Internal Rate of Return (IRR), adalah suatu tingkat suku
bunga maksimal yang dibayarkan oleh suatu proyek untuk
semua investasi dan sumberdaya yang digunakan.
3. Benefit Cost Ratio (B/C), adalah suatu cara evaluasi proyek
dengan membandingkan nilai sekarang seluruh hasil yang
diperoleh proyek dengan nilai sekarang seluruh biaya proyek.
Menurut Kadariah (1999), untuk mengetahui daya tarik suatu proyek, ada tiga
kriteria investasi yang dapat dipertanggungjawabkan yaitu: Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Interest (IRR), dan Net Benefit Cost Ratio (Net
B/C). Suatu proyek dikatakan layak bila proyek tersebut memenuhi kriteria
sebagai berikut:
 NPV lebih besar dari nol
 IRR lebih besar dari discount rate yang sedang berlaku.
 Net B/C lebih besar dari 1
Tujuan Pembelajaran

Dengan mempelajari materi dalam modul ini, diharapkan


mendapatkan pemahaman tentang:
 Model Usahatani tanaman tahunan
 Studi kelayakan investasi dengan menggunakan B/C Ratio,
NPV dan IRR
1. B/C Ratio
DENGAN B/C RATIO MAKA ANALIS DAPAT
MERPERKIRAKAN LAYAK TIDAKNYA SUATU
PROYEK DILAKUKAN. SELAIN ITU
PERBANDINGAN MANFAAT-BIAYA
MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DAN UNTUK MEMBERIKAN
GAMBARAN MENGENAI BIAYA SECARA
EK0NOMI DARI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
YANG DIAMBIL SECARA NONEKONOMI.
Tujuan

 Untuk mengetahui perhitungan diskonto di dalam analisis B/C


ratio.
 Untuk mengidentifikasi manfaat dan biaya di dalam suatu
proyek.
 Untuk mengetahui metode analisis B/C ratio yang digunakan
dan perbandingan dengan analisis lainnya.
Keterangan :
 Bt = manfaat
yang diperoleh tiap
tahun
 Ct = biaya yang
dikeluarkan tiap
tahun
 t = 1,2,........,n
 n = jumlah
tahun
 i = tingkat
bunga (diskonto)
2. NPV (Net Present Value)

NPV adalah selisih antara Present Value dari


arus Benefit dikurangi Present Value (PV) dari
arus biaya
n
Bt  Ct 
 t
t 1 
  1 i t

dimana:
Bt : Keuntungan usaha pada tahun ke-t
C : Biaya produksi pada tahun ke-t
n : Umur ekonomis proyek
i : Tingkat suku bunga yang berlaku
KRITERIA NPV

NPV > 0
Manfaat yang diterima proyek lebih besar dari semua biaya total yang
dikeluarkan atau menguntungkan

NPV = 0
Manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya
total yang dikeluarkan atau impas

NPV < 0
Biaya total yang dikeluarkan lebih besar dari
manfaat yang diperoleh atau rugi
3. IRR (INTERNAL RATE OF RETURN)
NPV1
i1  (i2  i1 )
NPV1  NPV2
 IRR =

Keterangan:
i1, NPV1 = pasangan tingkat bunga dan NPV yang dihasilkan
bernilai positif dan mendekati nol
i2, NPV2 = pasangan tingkat bunga dan NPV yang dihasilkan
bernilai negatif dan mendekati nol
NPV1 = perhitungan NPV positif mendekati nol dengan
bunga modal sebesar i1 persen
NPV2 = perhitungan NPV positif mendekati nol dengan
bunga modal sebesar i2 persen
i1 = DF I, tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif
i2 = DF II, tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif
Kriteria pengambilan keputusan

 Jika IRR > discount rate maka usahatani


dikatakan layak untuk dikembangkan. karena
proyek berada dalam keadaan yang
menguntungkan.
 Jika IRR < discount rate maka usahatani
dikatakan tidak layak untuk dikembangkan
karena proyek merugi
(Gray, 1992)

Anda mungkin juga menyukai