Anda di halaman 1dari 15

KELAYAKAN

USAHA TANI
TANAMAN
TAHUNAN
Anggota Kelompok 2:
STEVEN HOSEA LENGAM (175040207111145)
MUHAMMAD SYALTUT FACHRULWAFI (205040200111029)
OSCAR YERICHO MEITRITAN (205040200111096)
DYE PANGESTU FILIALLNUR (205040200111183)
LAILA ARISKA PUTRI (205040200111217)
SIWI ANUGRAH DEWANTI (205040200111223)
LEMBAYUNG GHANDO NUR AZZAHRA LUBIS (205040207111048)
PENDAHULUAN

Pelaksanaan suatu kegiatan usaha tani dilakukan dengan memperhatikan


berbagai aspek untuk menghindari kerugian dikemudian hari, salah satu
yang perlu diperhatikan adalah analisis kelayakan usaha tani. Dalam usaha
tani salah satu komoditas yang sering dibudidayakan adalah tanaman
tahunan. Tanaman tahunan sendiri merupakan tanaman yang membutuhkan
waktu yang panjang untuk berproduksi, dapat mencapai puluhan tahun dan
pemanenannya dapat dilakukan lebih dari satu kali. Dengan dilakukannya
analisis kelayakan usaha tani dapat menilai suatu usaha tani yang sedang
dijalankan layak atau tidak untuk tetap dilakukan. Maka dari itu terdapat
beberapa kriteria yang harus diperhatikan yaitu B/C ratio, Net Present
Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR).
BENEFIT COST RATIO (B/C RATIO)

Benefit Cost Ratio (B/C Kriteria yang dapat diperoleh


Ratio) adalah perbandingan dari penghitungan Net B/C
jumlah nilai sekarang dari antara lain:
pendapatan (benefit) dan Net B/C > 1, maka usahatani
menguntungkan;
pengeluaran (cost) proyek Keterangan
Net B/C = 1, maka usahatani
selama umur ekonomisnya. Bt = Manfaat pada tahun t
Ct = Biaya pada tahun t
tidak menguntungkan dan
n = Umur ekonomi proyek, dimulai dari awal
hingga umur terakhir tidak merugikan;
i = Tingkat suku bunga yang berlaku
Net B/C < 1, maka usahatani
merugikan.
NET PRESENT VALUE (NPV)

Merupakan kriteria investasi yang banyak digunakan dalam


mengukur apakah proyek yang akan dijalani layak atau tidak.
Dalam kriteria ini dikatakan bahwa proyek yang dipilih apabila
nilai NPV lebih besar dari nol.

Keterangan:
Bt = Benefit (penerimaan usahatani pada tahun ke-t)
Ct = Cost (biaya usahatani pada tahun ke-t)
n = umur ekonomis proyek
i = tingkat suku bunga yang berlaku
Kriteria investasi berdasarkan NPV

NPV > 0 maka proyek menguntungkan dan dapat dilaksanakan.

NPV = 0 maka proyek tidak untung dan tidak rugi.

NPV < 0 maka proyek ini merugikan, lebih baik tidak dilaksanakan
IRR (Internal Rate of Return)
Internal rate of return merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk melakukan analisis kinerja
ekonomi suatu perusahaan. Konsep penggunaan IRR sebagai
indikator untuk meilhat tingkat efisiensi dari sebuah investasi.
Secara lugas, IRR juga dapat diartikan sebagai tingkat pengembalian
tahunan yang selalu diharapkan dari sebuah investasi. Misalnya
investasi sebesar Rp 1.000.000 memiliki IRR 22% maka tingkat
pertumbuhan sebesar 22%.
Langkah-langkah menghitung IRR untuk pola
cash flow yang sama adalah sebagai berikut

Hitung besarnya payback period untuk proyek yang sedang dievaluasi.


Gunakan tabel discount factor, dan pada baris umur proyek, cari angka
yang sama atau mendekati dengan hasil payback period pada langkah 1 di
atas.
IRR terletak pada persentase terdekat hasil yang diperoleh.
Untuk mendapatkan nilai IRR yang sesungguhnya dapat ditempuh
dengan menggunakan interpolasi
Langkah-langkah menghitung IRR untuk pola cash flow yang
tidak sama adalah sebagai berikut:
Hitung rata-rata cash inflow per tahun
Initial investment dengan rata-rata cash inflow dibagi untuk mengetahui
"estimasi" payback period dari proyek yang sedang dievaluasi.
Gunakan tabel discount factor untuk menghitung besarnya IRR, Hasil yang
diperoleh akan merupakan "perkiraan IRR'.
Sesuaikan IRR yang diperoleh yaitu diperbesar atau diperkecil, ke dalam pola
cash flow yang sesungguhnya.
Apabila cash inflow pada tahun pertama > rata-rata yang cash flow pertahun
atau sebaliknya Dari hasil discount rate yang diperoleh hitunglah NPV
Hitunglah kembali NPV dengan menggunakan discount rate yang baru, sampai
akhirnya diperoleh discount rate yang secara berurutan menghasilkan NPV
yang positif dan negatif
RUMUS IRR (INTENAL RATE OF
RETURN)

Keterangan:
NPV1 = NPV yang bernilai positif
NPV2 = NPV yang bernilai negative
i1 = tingkat suku bunga saat menghasilkan NPV yang bernilai positif
i2 = tingkat suku bunga saat menghasilkan NPV yang bernilai negatif
Pengertian Kelayakan Finansial

Suatu usaha yang dijalankan dalam jangka panjang


biasanya perlu diketahui kelayakannya.

Kelayakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah


kelayakan finansial, yaitu kelayakan yang ditinjau dari
aspek keuangan, berupa niniai investasi, biaya (cost), dan
manfaat (benefit).
kelayakan dengan menggunakan alat analisis kriteria Investasi,
antara lain NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return),
dan Net B/C.
Hasil dari perhitungan NPV, IRR, dan Net B/C menunjukkan nilai
yang akan diterima di masa akan datang yang dihitung dengan
mengalikan nilai sekarang dengan discount factor (faktor
diskonto).
Sedangkan analisis payback period dilakukan untuk mengetahui
jangka waktu pengembalian modal untuk investasi. Dengan
asumsi Tingkat suku bunga yaitu sebesar 14%.
Analisis Kelayakan Usaha Tani Anggur Prabu Bestari
Analisis Kelayakan Usaha Tani Anggur Prabu Bestari

1. Nilai Net B/C sebesar 1,85 menunjukkan bahwa setiap Rp 1,00 investasi akan
mendapatkan keuntungan Rp 1,85
2. Net present value pada usaha tani anggur prabu bestari sebesar Rp
54.192.293,31. Nilai NPV yang positif berarti usaha tani anggur prabu bestari
layak dikembangkan
3. Internal rate of return pada usaha tani anggur prabu bestari yaitu 28.67, nilai IRR
ini berarti investasi usaha tani anggur prabu bestari layak dilakukan karena
nilainya lebih besar dari suku bunga yang berlaku
4. Modal investasi untuk usaha tani anggur prabu bestari akan kembali ketika usaha
ini sudah dilakukan lama 5 tahun 4 bulan
Sekian dan Terimakasi

Anda mungkin juga menyukai