Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS

USAHA
PERIKANAN
Dhita Era Adistia

08051381924094
PENDAHULUAN

● Usaha perikanan merupakan komoditas unggulan yang diusahakan oleh nelayan, yang memberikan kontribusi besar
terhadap pendapatan rumah tangga. Dimana dalam menjalankan usaha nelayan tidak terlepas dari sejumlah biaya–
biaya yang harus dikeluarkan. Biaya ini terdiri atas biaya variabel dan biaya tetap. Besarnya total biaya yang
dikeluarkan akan mempengaruhi besar kecilnya pendapatan yang diperoleh oleh nelayan. Pendapatan nelayan
merupakan ukuran penghasilan yang diterima oleh nelayan dari hasil usaha perikanan yang dihitung dari selisih
antara penerimaan dengan biaya produksi.

● Analisis finansial usaha merupakan salah satu analisis yang digunakan dalam menentukan kelayakan suatu usaha.
Analisis kelayakan usaha merupakan analisis yang bermaksud untuk mengevaluasi suatu usaha layak atau tidak
untuk dijalankan serta mengevaluasi besar keuntungan dari suatu usaha tersebut.

● Analisis finansial dibagi atas analisis usaha dan analisisi kriteria investasi. Analisis usaha dilakukan untuk
mengetahui keadaan usaha yang berhubungan dengan keuntungan, waktu pengembalian dan tingkat kemampuan
usaha untuk mengembalikan keuntungan. Sedangkan, analisis kriteria investasi adalah usaha yang dilakukan agar
usaha dapat berjalan dengan baik dan berhasil.
ANALISIS USAHA
Komponen biaya dalam analisis usaha dibedakan menjadi investasi, biaya (tetap dan
tidak teteap), penerimaan dan pendapatan/keuntungan yang diperoleh dari usaha
perikanan.
Biaya
Biaya Investasi Operasional Biaya Total
Biaya Investasi merupakan 1. Biaya Tetap Biaya total didapatkan dari
biaya yang dikeluarkan pada Biaya tetap (fixed cost) adalah komponen penjumlahan biaya tetap
awal kegiatan usaha untuk biaya produksi usaha yang nilainya tidak dan biaya tidak tetap.
membeli barang modal dalam dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi
jumlah yang cukup besar. dan penggunaannya tidak habis dalam satu
masa produksi.
2. Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap atau biaya variabel
(variabel cost) adalah biaya yang harus
dikeluarkan pemilik usaha untuk usaha
tersebut beroperasi.
Analisis Pendapatan
Uasa
Untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh
dari suatu kegiatan usaha yang dilakukan. Persamaan
dihitung dengan rumus :
dimana:

π = keuntungan
TR = total revenue (penerimaan)
TC = total cost (biaya)
Dengan kriteria:
Jika TR > TC, kegiatan usaha mendapat keuntungan
Jika TR < TC, kegiatan usaha menderita
Jika TR = TC, kegiatan usaha berada pada titik impas atau
usaha tidak mendapatkan untung atau rugi.
Analisis Imbang dan
Biaya (Revenue-Cost
Ratio)
Untuk mengetahui seberapa jauh setiap nilai rupiah biaya
yang digunakan dalam kegiatan usaha dapat
memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai
manfaatnya. Penghitungannya menggunakan persamaan
berikut:
 

Dengan kriteria:
Jika R/C > 1, kegiatan usaha mendapat keuntungan
Jika R/C < 1, kegiatan usaha menderita kerugian
Jika R/C = 1, kegiatan usaha berada pada titik impas atau
usaha tidak mendapatkan untung atau rugi.
Ctt: Kegiatan usaha yang paling menguntungkan
mempunyai R/C paling besar
Payback Period
Untuk mengetahui perkiraan waktu pengembalian
modal atau investasi yang ditanamkan untuk kegiatan
usaha. Persamaan yang digunakan adalah:
Analisis Tingkat Pengembalian
Investasi (Return of Investment
Analysis)
Untuk mengetahui berapa persen kemungkinan
pengambilan keuntungan dari investasi yang
ditanamkan dengan asumsi bahwa pendapatan setiap
bulan atau tahun tetap. Persamaan yang digunakan
adalah:
ANALISIS KRITERIA
Net Present Value
(NPV)
INVESTASI
Untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh selama umur ekonomis proyek.
Persamaan yang digunakan adalah:

Dimana:
NPV = Net Present Value
Bt = Benefit dari suatu proyek pada tahun ke-t
Ct = Biaya dari suatu proyek pada tahun ke-t
I = tingkat suku bunga yang berlaku
n = umur teknis
 
Dengan Kriteria:
Jika NPV > 0, usaha layak dilaksanakan
Jika NPV < 0, usaha tidak layak dilaksanakan
Jika NPV = 0, usaha mengembalikan sama besarnya dengan nilai uang yang
ditanamkan.
Net Benefit Cost Ratio (Net
B/C)
Merupakan perbandingan dimana sebagai pembilang
terdiri atas nilai total dari manfaat bersih yang bersifat
positif, sedang sebagai penyebut terdiri atas present
value total yang bernilai negatif atau pada keadaan
biaya lebih besar dari manfaat. Persamaannya
dirumuskan sebagai berikut:

Dengan kriteria:
Jika Net B/C ≥ 1, usaha layak dilaksanakan
Jika Net B/C < 1, usaha tidak layak dilaksanakan
Internal Rate of Return
(IRR)
Merupakan suku bunga maksimal untuk sampai kepada NPV bernilai
sama dengan nol, jadi dalam keadaan batas untung rugi.
Dirumuskan sebagai berikut:

Dimana :
IRR = Internal Rate of Return
I1 = tingkat bungan yang menghasilkan NPV positif
I2 = tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif
NPV1 = NPV pada tingkat suku bunga i1
NPV2 = NPV pada tingkat suku bunga i2
Dengan kriteria:
Jika IRR ≥ tingkat suku bunga yang berlaku, usaha layak dilakukan
Jika IRR < tingkat suku bunga yang berlaku, usaha tidak layak
dilakukan
THANK
S

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai