MATERI: ASPEK KELAYAKAN EKONOMIS 1. Pembiayaan Pembiayaan adalah seluruh pengeluaran dana yang diperhitungkan untuk keperluan usaha.
Pembiayaan meliputi :
a. Investasi harta tetap.
seluruh biaya yang digunakan untuk investasi harta tetap. Harta tetap adalah sarana prasarana usaha yang mempunyai jangka usia ekonomi atau usia pemakaian yang panjang atau berumur tahunan. Misalnya : biaya pembangunan kandang, biaya peralatan, biaya sarana penunjang (seperti: sumur, drainase, pemasangan listrik, dll). b. Biaya Operasional Usaha 2. Biaya Tidak Tetap (Variabel 1. Biaya Tetap (Fixed Cost) Cost) Biaya yang besarnya tidak berubah Biaya yang besarnya berubah walaupun terjadi penambahan sesuai dengan penambahan dari pada volume produksi. volume produksi. Contohnya: gaji dan tunjangan, Contohnya: sarana produksi (bibit, peralatan/perlengkapan, biaya pupuk dan obat-obatan) dan Upah penyusutan, biaya perawatan harian tenaga kerja. mesin dan gedung, biaya perijinan, bunga kredit, asuransi, pajak perusahaan, dan biaya tak terduga. 2. Peyusutan (Depresiasi) Biaya penyusutan hanya diperhitungkan terhadap investasi harta tetap. Biaya penyusutan yaitu biaya yang harus dikeluarkan dan diperuntukan sebagai pengganti investasi harta tetap, yang pada waktu tertentu tidak dapat digunakan lagi atau rusak. Karena biaya penyusutan diperhitungkan setiap tahun selama masa ekonomi suatu alat maka biaya penyusutan dihitung sebagai biaya tetap (biaya usaha). Dalam analisis finansial biaya penyusutan dihitung sebagai biaya tetap.
Biaya penyusutan dihitung dengan rumus :
Biaya penyusutan = Harga barang dikurangi nilai residu (harga ketika jika dijual nantinya) dibagi nilai ekonomisnya. 3. Pendapatan
Pendapatan suatu usaha meliputi semua produk
atau unsur yang dapat dijual dari kegiatan usaha tersebut. Produk atau unsur yang dapat dijual tidak hanya produk utama, tetapi dapat juga produk afkir atau produk ikutan yang dapat berupa limbah. Untuk dapat menghitung pendapatan haruslah mampu menghitung harga pokok per unit dan harga jual. Pendapatan 1. Penerimaan Usaha (revenue) 2. Pendapatan Usaha (Income) Jumlah nilai uang (rupiah) yang diperhitungkan dari Jumlah nilai uang (rupiah) seluruh produk yang laku yang diperoleh pelaku usaha, terjual. setelah Penerimaan (R) dikurangi dengan seluruh biaya atau Total Biaya (TC). Oleh karena itu pendapatan usaha disebut juga sebagai Laba Usaha …Lanjutan Pendapatan 1. Rumus Penerimaan Usaha (revenue) Penerimaan (R) = Jumlah produk yang terjual x Harga jual
2. Pendapatan Usaha (Income)
Pendapatan Usaha = Penerimaan Usaha - Total Biaya (TC) Kelayakan Usaha 1. Titik Pulang Pokok (Break Event Point/BEP) BEP adalah situasi dimana suatu usaha tidak mendapatkan keuntungan tetapi juga tidak menderita kerugian usaha. Ada 2 (dua) pendekatan penetapan BEP, yaitu : a. BEP Unit Yaitu jumlah produksi (unit) yang dihasilkan dimana produsen pada posisi tidak rugi dan tidak untung. Dengan kata lain BEP satuan menjelaskan jumlah produksi minimal yang harus dihasilkan oleh produsen. b. BEP Harga Yaitu tingkat atau besarnya harga per unit suatu produk yang dihasilkan produsen pada posisi tidak untung dan tidak rugi. …Lanjutan Kelayakan Usaha
2. R/C Ratio 3. B/C Ratio
R/C ratio adalah besaran nilai yang B/C ratio adalah besaran nilai yang menunjukan perbandingan antara menunjukan perbandingan antara Laba Penerimaan usaha (Revenue = R) Bersih (Benefit = B) dengan Total Biaya (Cost = C). dengan Total Biaya (Cost = C). Oleh karena adanya unsur keuntungan Oleh karena adanya unsur sebesar 0,3 maka analisis kelayakan dari keuntungan sebesar 0,3 maka analisis B/C ratio adalah : kelayakan dari R/C ratio adalah : 1. B/C > 1,3 = Layak / Untung 1. R/C > 1,3 = Layak / Untung 2. B/C = 1,3 = BEP (tidak untung, juga 2. R/C = 1,3 = BEP (tidak untung, tidak rugi) juga tidak rugi) 3. B/C < 1,3 = Tidak Layak / Rugi. 3. R/C < 1,3 = Tidak Layak / Rugi. …Lanjutan Kelayakan Usaha
Manajemen Risiko Dan Uang Untuk Trading Harian Dan Swing Trading: Panduan Lengkap Cara Memaksimalkan Keuntungan Anda Dan Meminimalkan Risiko Anda Dalam Perdagangan Forex, Futures, Dan Saham