Usaha
Penangkapan
Ikan
Program Studi : Teknik Penangpan Ikan
Semester : V (lima)
Pertemuan ke : III (satu)
Dosen : M. Yogi Prayoga S.Pi M.Si
Capaian : Taruna mampu menjelaskan
Aspek finansial, yuridis, dan SDM dalam analisis kelayakan
usaha
Pengertian Aspek Finansial
3. Untuk memperhitungkan resiko atau hambatan yang dihadapi dalam proses produksi,
sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk menghindari kerugian
4. Untuk melakukan kegiatan efisiensi biaya usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan
(keuntungan).
Tahapan Analisis Finansial
1. 3. Menghitung
Menetapkan penerimaan 5. Menghitung
rencana atau (revenue) kelayakan
skala produksi; usaha; usaha.
2. Menghitung 4. Menghitung
biaya (cost) pendapatan
usaha; (income)
usaha;
Komponen Aspek finansial
A. Biaya Investasi
• Yaitu seluruh biaya yang digunakan untuk investasi harta tetap. Harta
tetap adalah sarana prasarana usaha yang mempunyai jangka usia
ekonomi atau usia pemakaian yang panjang atau berumur tahunan.
• Misalnya : biaya pembangunan kandang, biaya peralatan, biaya
sarana penunjang (seperti: sumur, drainase, pemasangan listrik, dll).
Di dalam analisis (perhitungan) biaya, investasi harta tetap dihitung
nilai atau biaya penyusutan.
Komponen Aspek finansial
A. Biaya Operasional Usaha
Yaitu seluruh biaya yang digunakan untuk pelaksanaan proses produksi suatu usaha. Biaya
operasional usaha dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
• Biaya Usaha atau Biaya Tetap (Fixed Cost/FC), Yaitu seluruh biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi
untuk menghasilkan suatu produk yang besarnya tetap (konstan), tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang
dihasilkan. Misalnya : biaya sewa tanah, tenaga kerja tetap, gaji pengelola, biaya penyusutan investasi.
• Biaya Pokok Produksi (Variable Cost/VC), Yaitu seluruh biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi untuk
menghasilkan suatu produk yang besarnya tidak tetap dan dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya
: biaya bahan baku, bibit, pakan, obat2an, sewa alat, tenaga kerja tidak tetap (harian), bahan bakar, dll.
Komponen Aspek finansial
C. Biaya Penyusutan
• Biaya penyusutan yaitu biaya yang harus dikeluarkan dan diperuntukan sebagai
pengganti investasi harta tetap, yang pada waktu tertentu tidak dapat digunakan lagi
atau rusak. Biaya penyusutan diperhitungkan setiap tahun selama masa ekonomi suatu
alat maka biaya penyusutan dihitung sebagai biaya tetap (biaya usaha),dengan rumus :
(Nilai Awal) – (Nilai akhir) / (umur ekonomisnya).
D. Total Biaya
• Total Biaya (Total Cost = TC) yaitu hasil penjumlahan dari Biaya Usaha (FC) + Biaya Pokok
(VC).
Komponen Aspek finansial
E. Pendapatan Usaha (Income = I)
Yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang diperoleh pelaku usaha, setelah Penerimaan (R) dikurangi dengan
seluruh biaya atau Total Biaya (TC). Oleh karena itu pendapatan usaha disebut juga sebagai Laba Usaha.
• Pendapatan / Laba Kotor, Adalah penerimaan usaha dikurangi biaya pokok produksi atau biaya tidak tetap
• Pendapatan / Laba Usaha , Adalah Laba Kotor dikurangi Biaya Usaha dan Biaya Penyusutan.
• Pendapatan / Laba Bersih (Benefit), Adalah Laba Usaha yang telah dikurangi dengan pajak-pajak, bunga bank, dan pajak lain
yang berlaku.
Komponen Aspek finansial
F. Penerimaan Usaha (Revenue = R)
• Penerimaan usaha yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang diperhitungkan dari seluruh produk
yang laku terjual, hasil perkalian antara jumlah produk (Q) terjual dengan harga (P).
• Harga (P) yang digunakan dalam perhitungan adalah harga pasar. Misalnya seorang Nelayan
dalam periode tertentu dapat menjual produk sebagai berikut :
Harga
Jumlah
No Jenis produk Volume Satuan
(Rp)
(Rp)
1. Tuna 200 kg 45.000 9.000.000
2. Marlin 300 kg 60.000 18.000.000
3. Cakalang 2000 kg 2.5000 5.000.000
Total Penerimaan 32.000.000
Komponen Aspek finansial
G. Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual Produksi (HJP)
• Harga pokok penjualan (HPP) atau yang biasa disebut dengan cost of good
sold (COGS) Tujuan menghitung harga pokok penjualan adalah mengetahui besarnya
biaya yang dikeluarkan dalam produksi barang dan jasa. HPP merupakan salah satu
komponen dalam laporan laba rugi. Untuk menghitung HPP, Anda dapat menggunakan
rumus berikut ini:
• HPP = (Persediaan Awal) + (Pembelian) – (Persedian Akhir)
• Harga jual Produksi (HJP) merupakan besarnya harga yang dibebankan kepada
konsumen. Untuk menghitung harga jual, Anda dapat menghitungnya dengan cara :
• HJP = (Biaya Produksi) + (Biaya Non Produksi) + (Laba yang Diharapkan)
Analisis Aspek Finansial (Pendapatan)
Analisis aspek finansial penting dilakukan oleh seorang produsen guna menghindari kerugian dan untuk
pengembangan serta kelangsungan usaha. Secara finansial kelayakan usaha dapat dianalisis dengan
menggunakan beberapa indikator pendekatan atau alat analisis, seperti menggunakan Titik Pulang
Pokok (Break Event Point/ BEP), Revenue-Cost ratio (R/C ratio), Benefit-Cost ratio (B/C ratio), Payback
Period, Retur of Investment, dll. Pada usaha skala kecil (mikro) disarankan paling tidak menggunakan
BEP dan R/C ratio atau B/C ratio sebagai alat analisis kelayakan agribisnis.
Analisis Aspek Finansial (Pendapatan)
1. Titik Pulang Pokok (Break Event Point/BEP)
• BEP adalah situasi dimana suatu usaha tidak mendapatkan keuntungan tetapi juga tidak
menderita kerugian. Ada 2 (dua) pendekatan penetapan BEP, yaitu :
• BEP Unit, yaitu jumlah produksi (unit) minimal yang harus dihasilkan oleh produsen.
Misalnya diketahui hasil perhitungan BEP Unit = 10 unit. Maka apabila produksi lebih
dari 10 unit, akan diperoleh keuntungan atau layak.
• BEP Harga, yaitu harga minimal perunit barang yang ditetapkan produsen. Dari
pengertian ini maka besaran BEP harga besaran nilainya sama dengan besaran HPP.
Misal, diketahui hasil perhitungan BEP harga = Rp. 10,-. Maka apa bila HPP lebih besar
dari Rp. 10,-, akan diperoleh keuntungan atau layak.
Analisis Aspek Finansial (Pendapatan)
2. R/C Ratio
• R/C ratio adalah besaran nilai yang menunjukan perbandingan antara Penerimaan usaha
(Revenue = R) dengan Total Biaya (Cost = C). Dalam batasan besaran nilai R/C dapat
diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan. Ada 3 (tiga)
kemungkinan yang diperoleh dari perbandingan antara Penerimaan (R) dengan Biaya (C),
yaitu : R/C = 1; R/C > 1 dan R/C < 1. Namun demikian oleh karena adanya unsur
keuntungan sebesar 0,3 maka analisis kelayakan dari R/C ratio adalah :
• R/C > 1,3 = Layak / Untung
• R/C = 1,3 = BEP
• R/C < 1,3 = Tidak Layak / Rugi.
Analisis Aspek Finansial (Pendapatan)
3. B/C Ratio
• B/C ratio adalah besaran nilai yang menunjukan perbandingan antara Laba Bersih (Benefit = B) dengan Total Biaya (Cost = C).
Dalam batasan besaran nilai B/C dapat diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan. Oleh
karena adanya unsur keuntungan sebesar 0,3 maka analisis kelayakan dari B/C ratio adalah :
• B/C > 0,3 = Layak / Untung
• B/C = 0,3 = BEP
• B/C < 0,3 = Tidak Layak / Rugi.
4. Payback Period
• Payback period adalah kemampuan suatu perusahaan didalam mengembalikan semua modal/investasi yang ditanam.
Payback Period dinyatakan dalam satuan waktu, misal bulan atau tahun. Semakin pendek waktu pengembalian maka
semakin layak suatu usaha, hal ini berarti pula karena semakin besar laba bersih yang diperoleh perusahaan.
• Ilustrasi : Misalnya hasil hitungan payback periode didapatkan nilai 2, berarti suatu usaha mampu mengembalikan modal
investasi dalam jangka waktu 2 tahun, dan seterusnya.
Analisis Aspek Yuridis (Hukum)
• Pemilik hanya seorang; • Pemilik dua orang atau lebih; • Persekutuan atas dasar • Bentuk sesuai dengan usaha;
• Pendirian tidak memerlukan • Menjalankan perusahaan atas kepercayaan; • Modal terbagi dalam bentuk
persyaratan khusus; nama perusahaan; • Terdapat sekutu yang saham;
• Bentuk organisasi cukup • Pendirian melalui Akta Resmi bertanggung jawab; • Mematuhi persyaratan
dengan manajemen (Berita Acara Negara) atau di • Terdapat sekutu yang undang-undang dan
sederhana; bawah tangan (Kesepakatan bertindak sebagai pemberi peraturan pemerintah;
• Modal tidak besar; pihak terlibat); modal; • Luasnya bidang usaha,
• Tanggung jawab berada pada • Bentuk organisasi besar • Dijalankan oleh sekutu aktif kewenangan;
tangan pemilik. dengan manajemen efektif; dan bertanggung jawab atas • Tanggung jawab yang dimiliki
• Modal diperoleh dari mereka semua risiko; terbatas pada modal yang
yang terlibat; • Tanggung jawab hanya disetor.
• Tanggung jawab berada pada sebatas jumlah modal.
tangan pemilik sekaligus
bertanggung jawab segala
risiko yang timbul.
Analisis Aspek Yuridis (Hukum)
Perusahaan Negara Perusahaan Daerah Koperasi
• Lokasi proyek harus disesuaikan • Berkaitan dengan waktu • Jika perusahaan kekurangan • Setiap usaha yang legal harus
dengan rencana wilayah yang pelaksanaan bisnis, tinjauan modal untuk menyelesaikan mengikuti aturan-aturan yang
telah di tetapkan oleh aspek yuridis terhadap izin proyek, meminjam uang dari berlaku, seperti (Kepmen),
pemerintah. Hal ini dilakukan pelaksanaan proyek bisnis perorangan atau lembaga Surat Keputusan (SK) Dirjen dan
agar mudah mendapatkan izin- menjadi penting diteliti. keuangan adalah beberapa Peraturan Daerah (Perda).
izin yang diperlukan. • Apakah semua izin masih alternatif untuk mengatasi • Dengan mengikuti aturan-
• Selain itu, juga perlu berlaku, dan izin-izin yang kesulitan tersebut. aturan yang ada, maka secara
diperhatikan prakiraan situasi belum dimiliki harus dilengkapi • Lembaga keuangan sebagai yuridis formal bisnis atau usaha
dan kondisi lokasi proyek dalam terlebih dahulu (minimal izin peminjam telah menentukan yang akan dijalankan menjadi
waktu yang akan datang. prinsip). syarat-syarat dalam upaya layak.
• Status tanah pengamanan secara yuridis, baik • undang-undang yang berkaitan
• Status kepemilikan tanah proyek yang bersifat pencegahan erat dengan sektor usaha atau
harus jelas maupun penanggulangan. bisnis, yaitu Undang-Undang
Syarat-syarat yang ditetapkan tentang Perseroan Terbatas (PT),
harus dipenuhi beberapa dan tentang Perlindungan
proyek. Konsumen.
Aspek Sumber Daya Manusia
Menurut Veithzal Rivai (2003, h 6) Sumber Daya Manusia adalah seorang
yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan
organisasi. Selain itu SDM merupakan salah satu unsur masukan (input)
yang bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin, dan
metode/teknologi diubah menjadi proses manajemen menjadi keluaran
(output) berupa barang atau jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan
Aspek Sumber Daya Manusia
Fungsi-fungsi dalam pengembangan sumber daya manusia () mencakup:
• Perencanaan (human resources planning) Fungsi ini berkaitan dengan kegiatan merencanakan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
• Pengorganisasian yang dilakukan untuk mengatur/menata semua anggota menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi, dan koordinasinya.
• Pengarahan adalah suatu kegiatan pembekalan yang dilakukan agar semua anggota dalam organisasi lebih efektif dan efisien dalam membantu
terwujudnya tujuan organisasi, unit kerja, perusahaan, anggota dan masyarakat.
• Pengendalian merupakan suatu kegiatan pemantauan yang dilakukan terhadap seluruh anggota dalam organisasi agar menaati aturan yang telah
ditetapkan dan bekerja sesuai dengan rencana.
• Pengadaan (procurement) adalah suatu proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan anggota organisasi
sesuai kebutuhan.
• Pengembangan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh organisasi untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral
SDMdalam organisasi.
• Kompensasi atau pemberian balas jasa langsung (direct) maupun tidak langsung (indirect).
• Pengintegrasian merupakan suatu fungsi operasional yang kepentingan organisasi dan kebutuhan SDM agar serasi dan saling menguntungkan.
• Pemeliharaan dilakukan untuk meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas sumber daya organisasi sehingga selalu mendukung tercapainya
tujuan organisasi.
• Kedisiplinan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan kunci bagi terwujudnya suatu tujuan.
Aspek Sumber Daya Manusia
Dalam setiap pelaksanaan ide usaha, kita pasti memerlukan adanya aspek sumber daya yang akan
menjalankan usaha atau ide menjadi usaha. Dalam beberapa perencanaan sumber daya manusia,
perlu menganalisis hal-hal berikut:
- Neil Armstrong