1. Pengertian Biaya
Biaya adalah pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau
perorangan yang bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan
tersebut “Raharjaputra, 2009”. Dalam istilah biaya, kadang kala cukup merepotkan dalam
membedakan antara costs dan expenses, untuk membedakannya dijelaskan dibawah ini.
Costs adalah biaya dalam arti pengorbanan/pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan
atau individu yang berhubungan langsung dengan output/produk yang dihasilkan oleh
perusahaan/perorangan tersebut. Misalnya: bahan baku dan pembantu, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya umum pabrik “Mandor/Supervisor pabrik, GM pabrik, BBM, Suplai pabrik,
listrik pabrik dan lain-lain”, dalam struktur laporan Rugi/Laba perusahaan biasanya disebut
Harga Pokok Produksi.
Expenses adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau perorangan yang bersifat sebagai
aktivitas pendukung saja, misalnya: biaya umum dan administrasi dan biaya
pemasaran/penjualan, seperti gaji karyawan kantor pusat, biaya telepon/air/gas/AC kantor pusat,
biaya penjualan dan pemasaran dan lain-lain.
1. Gaspersz, 2003
Biaya adalah biaya dalam ekonomi manajerial mencerminkan efisiensi sistem produksi, sehingga
konsep biaya juga mengacu pada konsep produksi, tetapi apabila pada konsep produksi kita
membicara kan penggunaan input secara fisik dalam menghasilkan output produksi, maka dalam
konsep biaya kita menghitung penggunaan input itu dalam nilai ekonomi.
2. Sunarto, 2003
Biaya adalah harga pokok atau bagiannya yang telah dimanfaatkan atau dikonsumsi untuk
memperoleh pendapatan.
3. Gani, 1990
Biaya adalah pengorbanan sacrifice yang bertujuan untuk memproduksi atau memperoleh suatu
komoditi. Pengorbanan yang tidak bertujuan disebut pemborosan dan bukan termasuk biaya.
4. Maidin, 2003
Biaya juga sering diartikan sebagai nilai suatu pengorbanan untuk memperoleh suatu output
tertentu. Pengorbanan itu dapat berupa uang, barang, tenaga, waktu maupun kesempatan. Dalam
analisis ekonomi nilai kesempatan (untuk memperoleh sesuatu) yang hilang karena melakukan
sesuatu kegiatan lain juga dihitung sebagai biaya, yang disebut biaya kesempatan/opportunity
cost.
Tujuan dari akuntasi biaya adalah untuk menentukan harga pokok dari suatu produk atau jasa
yang mereka hasilkan. Jadi, jangan sampai harga yang mereka tawarkan terlalu tinggi atau
terlaluu rendah. Dengan cara menggolongkan, mencatat, meringkas, dan memonitor seluruh hal
yang berkaitan dengan semua biaya untuk proses produksi akan dijadikan sebagai acuan bagi
pihak manajemen sehingga mereka bisa menentukan harga pokok dari barang atau jasa yang
mereka hasilkan.
Data histori dan juga berbagai faktor lain dapat mempengaruhi biaya produksi. Karena itulah
dalam merencanakan dan mengendalikan biaya, maka pihak manajemen juga ikut memonitor
apakah ada penyimpangan seperti selisih biaya. Jika terjadi, maka pihak manajemen pun akan
meneliti apa penyebab terjadi selisih dengan akuntasi biaya.
Klasifikasi biaya adalah proses untuk mengelompokan biaya berdasarkan tujuannya. Informasi
biaya pun digunakan untukklasifikasi biaya. Dengan klasifikasi inilah maka pihak manajemen
bisa mencatat biaya dan juga menyusun laporan keuangan. Pihak manajemen pun juga
memberikan gambaran yang akurat. Beberapa klasifikasi tersebut yaitu:
1. Biaya Produksi
Semua biaya yang berhubungan dengan biaya produksi akan dimasukan ke dalam kelompok ini
Biaya apapun yang tujuannya untuk menghasilakn produk atau jasa seperti biaya tenaga kerja,
biaya baku, biaya pabrik, biaya operasional barang, dan lain-lain akan masuk ke kelompok biaya
produksi.
2. Biaya Administrasi
Biaya administrasi antara lain biaya gaji karyawan, biaya pemasanran, biata overhead kantor,
dan lain-lain. Kelompok biaya ini digunakan untuk koordinasi antara produksi barang atau jasa
dan pemasaran barnag atau jasa tersebut.
3. Biaya Pemasaran
Biaya ini adalah biaya iklan atau biaya promosi yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk
memastikan bahwa barang atau jasa tersebut akan dibeli dengan jumlah yang tinggi oleh
konsumen.
4. Biaya Variable
Biaya yang satu ini akan berubah-ubah tergantung dari produksinya. Semakin besar jumlah
produksinya, maka biaya yang dikeluarkan pun juga semakin banyak. Contoh soal akuntansi
biaya misalnya jika Anda membuat tas dengan bahnnya adalah Rp. 5.000 per barang dan biaya
untuk karyawan adalah Rp. 1.000 per tas, maka untuk biaya produksi bagi 1 buah tas adalah Rp.
6.000. Jika satu hari menghasilakam 10 sepatu, maka 10 sepatu dikali 6.000 yaitu 60.000. Karena
itulah biaya ini disebut biaya variable yaitu biaya tidak tetap.
5. Biaya Tetap
Biaya yang satu ini tdak akan terpengaruh meskipun jumlah produksi meningkat. Biaya tetap ini
tidak berubah dan juga tidak dipengrauhi oleh aktivitas apapun. Jika volumenya meningkat,
maka biaya tetapnya masih rendah. Contohnya adalah gaji karawayan pembuat tas adalah Rp.
1.000.000 perbulannya. Jika pabrik tas tersebut menghasilkan 10 atau 20 tas tiap bulannya, gaji
karyawan tersebut tetap sama yaitu Rp. 1.000.000.
Daring (P2)
Bahan baku adalah bahan yang identitasnya dapat dilacak pada barang jadi.
Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku dalam keadaan siap pakai, merupakan unsur
harga pokok bahan baku yang dibeli. Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli yang tercantum
dalam faktur pembelian ditambah biaya-biaya pembelian. Salah satu biaya yang terjadi dalam pembelian
adalah biaya angkut.
Apabila biaya angkut diberlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku, maka alokasi biaya
angkut kepada masing-masing jenis bahan baku yang dibeli didasarkan kepada:
Rumus : (jumlah tiap jenis BB yang dibeli x biaya ankut)/(Jumlah seluruh BB yang dibeli)
b. Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku (BB) yang dibeli
Rumus : (Jumlah harga tiap jenis BB yang dibeli x biaya angkut)/(Jumlah harga seluruh BB yang dibeli)
Contoh :
PT. Amanda membeli 3 macam bahan baku yang digunakan untuk proses produksi. Biaya angkut yang
dikeluarkan adalah Rp 1.500.000,00. Adapun bahan baku yang dibeli adalah sebagai berikut:
2850 kg = Rp 16.875.000,00
Diminta: Hitunglah alokasi biaya angkut kepada masing-masin bahan baku dengan perbandingan
kuantitas dan harga faktur!
Jawab:
Perbandingan kuantitas
Bila harga bahan standar, maka harga pokok bahan yang digunakan dengan mengalikan jumlah unit
dengan harganya. Tetapi bila harga berubah-ubah,maka harga pokok bahan yang dipakai harus
menggunakan salah satu metode penilaian bahan.
Metode yang dapat dipilih adalah:
Metode ini mencatat setiap bahan dan harga belinya sendiri-sendiri sehingga bila ada bahan yang dipakai
dapat diidentifikasi harga belinya. Perusahaan yang memakai harga pokok pesanan seringkali memakai
metode identifikasi khusus untuk bahan baku yang tidak disediakan di gudang.
Ada 2 sistem pencatatan persediaan bahan baku yang digunakan yaitu system fisik dan system perpetual
System fisik
Pembelian Rp xxx
Utang dagang/kas Rp xx
Persedian BB Rp xxx
Kas/utang Rp xxx
Tidak dicatat
BDP-BBB Rp xxx
Persedian BB Rp xxx
Kas/Utang Rp xxx
Kas/utang Rp xxx
Persediaan BB Rp xxx
a. Formulir Permintaan Pembelian
b. Surat Order Pembelian Barang
c. Laporan Penerimaan Barang
d. Kartu Persediaan Bahan Baku