Anda di halaman 1dari 5

Nama : Legita Veronika

Nim : 193030303130

Kelas : B

Dosen Pengampu : Dra. Hj. Mutmainah, Ak., MM

TUGAS INDIVIDU MATERI UAS KE 7

MENYELESAIKAN PERMINTAAN BERIKUT INI :

BAGAIMANA l

1. Program Audit Pemeriksaan Aktiva Tetap


Jawaban :
Aset tetap adalah aset berwujud yang:
(a) Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk
disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
(b) Diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aset dan dikelompokkan
sebagai aset tetap bila:
(a) besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat keekonomian di masa akan dating
yang berkaitan dengan aset tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan; dan
(b)biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.Beberapa sifat atau ciri aset tetap
adalah:
1. Tujuan dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali atau diperjualbelikan
sebagai barang dagangan, tetapi untuk dipergunakan dalam kegiatan operasi
perusahaan.
2. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
3. Jumlahnya cukup material.
2. Procedures Audit Pemeriksaan Aktiva Tetap
Jawaban :
Prosedur audit atas aset tetap adalah sebagai berikut:
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aset tetap.
2. Minta kepada klien Top Schedule serta Supporting Schedule aset tetap, yang
berisikan: Saldo awal, penambahan serta pengurangan-pengurangannya dan saldo
akhir, baik untuk harga perolehan maupun akumulasi penyusutannya.
3. Periksa footing dan cross footingnya dan cocokkan totalnya dengan General
Ledger atau Sub-Ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu.
4. Vouch penambahan serta pengurangan dari aset tetap tersebut. Untuk
penambahan kita lihat approvalnya dan kelengkapan supporting documentnya.
Untuk pengurangan kita lihat otorisasinya dan jurnalnya apakah sudah dicatat
dengan betul, misalnya bila ada keuntungan atau kerugian atas penjualan aset tetap
tersebut. Selain itu periksa juga penerimaan hasil penjualan aset tetap tersebut.
5. Periksa fisik dari aset tetap tersebut (dengan cara test basis) dan periksa kondisi
dan nomor kode dari aset tetap.
6. Periksa bukti pemilikan aset tetap.Untuk tanah, gedung, periksa sertifikat tanah
dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) serta SIPB (Surat Izin Penempatan Bangunan).
Untuk mobil, motor, periksa BPKB, STNK-nya.
7. Pelajari dan periksa apakah Capitalization Policy dan Depreciation Policy yang
dijalankan konsisten dengan tahun sebelumnya.
8. Buat analisis tentang perkiraan Repair & Maintenance, sehingga kita dapat
mengetahui apakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk dalam kelompok
Capital Expenditures tetapi dicatat sebagai Revenue Expenditures.
9. Periksa apakah aset tetap tersebut sudah diasuransikan dan apakah Coverage-nya
cukup atau tidak Insurance
10. Tes perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan dengan biaya
penyusutan diperkiraan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi biaya penyusutan.
11. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank, untuk
memeriksa apakah ada aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan atau tidak. Bila
ada, maka hal ini perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
12. Periksa apakah ada Commitment yang dibuat oleh perusahaan untuk membeli
atau menjual aset tetap.
13. Untuk Construction in Progress, kita periksa penambahannya dan apakah ada
Construction in Progress yang harus ditransfer ke aset tetap.
3. Teknik Audit Pemeriksaan Aktiva Tetap
Jawaban :
Laporan keuangan mengungkapkan untuk setiap kelas aset tetap:
a) Dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto;
b) Metode penyusutan yang digunakan;
c) Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
d) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (digabungkan dengan akumulasi
rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode; dan
e) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
i. Penambahan;
ii. Aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau termasuk dalam
kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan
PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
dan Pelepasan Lain;
ii. Perolehan melalui kombinasi bisnis;
iv. Peningkatan atau penurunan akibat dari revaluasi sesuai dengan paragraf 34 39,
dan 40 serta dari rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik dalam penghasilan
komprehensif lain sesuai dengan PSAK 48. Penurunan Nilai Aset:
v. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi sesuai dengna PSAK 48;
vi. Pembalikan rugi penurunan nilai dalam laba rugi sesuai dengan PSAK 48:
vii.Penyusutan;
viii. Selisih kurs neto yang timbul dalam penjabaran laporan keuangan dari mata
uang fungsional menjadi mata uang pelaporan yang berbeda, termasuk penjabaran
dari kegiatan usaha luar negeri menjadi mata uang pelaporan dari entitas pelapor;
dan
ix. Perubahan lain.Laporan keuangan juga mengungkapkan:
a) Keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak milik dan aset tetap yang
dijaminkan untuk liabilitas:
b) Jumlah pengeluaran yang diakui dalm jumlah tercatat aset tetap yang sedang
dalam konstruksi;
c) Jumlah komitmen kontraktual untuk memperoleh aset tetap; dan
d) Jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan
nilai, hilang, atau dihentikan yang termasuk dalam laba rugi, jika tidak diungkapkan
secara terpisah dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Pertanyaan
4,1. Bagaimana jurnal untuk mrncatat pengeluaran yang terjadi sesudah perolehan
aktiva tetap:

a. Pengeluaran yang menambah umur aktiva tetap


Jawaban :
Secara akuntansi, bila pengeluaran menambah manfaat atau umur aktiva, dapat
dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktiva. Dikapitalisasi disini bukan berarti
menambah harga perolehan semula, tetapi lebih tepatnya menambah Nilai Buku.
b. Pengeluaran yang tidak menambah umur aktiva tetap
Jawaban :
Depresiasi biasanya akan mempengaruhi nilai dari sebuah perusahaan karena akumulasi
depresiasi untuk setiap aktiva dapat mengurangi nilai buku pada neraca. Beban
penyusutan ini akan mempengaruhi laba bersih, karena akan dianggap sebagai beban
biaya atau pengeluaran dalam laporan keuangan.

4.2. Sebutkan macam-macam metode penyusutan?

Jawaban :

 Penyusutan Garis Lurus.


 Penyusutan Saldo Menurun Ganda.
 Penyusutan Saldo Menurun Tunggal.
 Penyusutan Jumlah Angka Tahun
 Penyusutan Satuan Hasil Produksi

4.3. Apakah Metode penyusutan yang sesuai untuk aktiva tetap yang penurunan
nilainya dipengaruhi oleh pola penggunaan?
Jawaban :

Karena Menurut saya Metode garis lurus (Straight Line Method). Metode garis lurus adalah
suatu metode penyusutan aktiva tetap di mana beban penyusutan tetap per tahunnya sama
hingga akhir umum ekonomis aktiva tetap tersebut. Metode ini termasuk yang paling luas
dipakai.

4. 4. Apakah Metode penyusutan yang sesuai untuk aktiva tetap yang penurunan
nilainya dipengaruhi oleh kemajuan teknologi?

jawaban :

Metode Saldo Menurun, Metode ini sesuai jika dipergunakan untuk jenis aktiva tetap yang
tingkat kehausannya tergantung dari volume produk yang dihasilkan, yaitu jenis aktiva mesin
produksi.

4.5. Jelaskan pengertian Capital Expenditure dan Revenue Expenditure?

Jawaban :

 Capital expenditure (pengeluaran modal) merupakan biaya yang dikeluarkan oleh


suatu organisasi atau perusahaan untuk membeli, merawat serta memperbaiki asset
tetap/asset jangka panjang. Seperti contohnya dari asset ini misalnya kendaraan,
bangunan, tanah hingga peralatan. Pengeluaran yang dapat dikategorikan sebagai
capex jika pengeluaran tersebut digunakan untuk membeli asset jangka panjang
yang baru atau saat digunakan untuk memperpanjang masa guna sebuah asset.
 Revenue expenditure (pengeluaran pendapatan) merupakan sejumlah dari semua
biaya yang dikeluarkan oleh suatu bisnis melalui proses produksi barang dan
jasanya. Atau bisa juga dikatakan suatu pengeluaran yang hanya menguntungkan
pada satu periode akuntansi.

4.6. Bagaimana ayat jurnal untuk mencatat Capital Expenditure dan Revenue
Expenditure?

Jawaban :

Capital Expenditure merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset


tetap, menambah kapasitas output aktiva tetap, menambah tingkat keefisienan
aktiva tetap, juga memperpanjang umur ekonomis suatu aset tetap (manfaat
ekonomisnya lebih dari satu tahun buku). Biaya ini dikeluarkan dalam nominal yang
cukup material. Selain itu tingkat keseringan pengeluaran modal ini jarang terjadi.
Contohnya biaya yang dikeluarkan dalam pembelian aktiva tetap. Biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam pembelian salah satu atau lebih komponen aset tetap maupun
biaya penggantian komponen-komponen aset yang perlu diganti. Biaya yang
dikeluarkan dengan tujuan mendapatkan manfaat ekonomis di masa yang akan
datang, meningkatkan kapasitas produksi maupun tingkat efisiensi dan juga bisa
memperpanjang umur ekonomis atau masa manfaat atas aset tetap. Contohnya
adalah pembelian mesin produksi, pembelian komponen mesin produksi,
memperbarui kapasitas mesin produksi, yang umumnya jumlah yang dikeluarkan
untuk itu sangat material.
Contoh pencatatannya:

Keterangan Ref Debet Kredit


Mesin produksi Rp 25.000.000 -
Kas - Rp
25.000.000

Revenue Expenditure (pengeluaran pendapatan) adalah pengeluaran atau biaya-


biaya yang hanya memberikan manfaat ekonomis pada saat periode berjalan
terjadinya pengeluaran. Pengeluaran ini tidak dikapitalisasi sebagai aset tetap pada
neraca tetapi langsung dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan. Dilihat
dari nilai materialitasnya, pengeluaran pendapatan ini nilainya cenderung kecil, alias
tidak material bagi perusahaan. Manfaat ekonomisnya yang diperoleh tidak lebih
dari satu tahun buku. Pengeluaran ini biasanya juga sering terjadi dalam operasional
perusahaan dan berulang ulang. Contohnya seperti pengeluaran pemeliharaan
mesin, pembersihan mesin, melumasi mesin agar bisa beroperasi seperti biasanya.
Pengeluaran-pengeluaran seperti ini biasanya tidak membuat umur ekonomis mesin
bertambah, juga tidak bisa meningkatkan kapasitas produksi mesin maupun tingkat
efisiensinya dan nominal yang dikeluarkan cenderung tidak material dibanding
perolehan mesin itu sendiri. Pengeluaran seperti ini berulang terjadi dan
pencatatannya langsung dibebankan pada periode tersebut.
Contoh pencatatannya:

Keterangan Ref Debet Kredit


Beban Pemeliharaan Mesin Rp -
500.000
Akumulasi Penyusutan Mesin - Rp
500.000

Anda mungkin juga menyukai