Anda di halaman 1dari 22

PENYUSUTAN

Ika Purwanti / 20200102004


SLIDESMANIA
Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu asset yang
dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang
diestimasi (PSAK 17). Pengurangan nilai asset
dibebankan secara bertahap.
SLIDESMANIA
Kebijakan pajak untuk Penyusuutan
● Keadilan Pajak
Harus memperhatikan jenis kegiatannya, struktur modal. Sehingga dengan adanya penyusutan
perusahaan lebih diuntungkan.
● Kebijakan Ekonomi
Penyusutan akan berdampak pada peningkatan modal. Beberapa penyusutan secara efektif yaitu:
-Penyusutan berdasarkan barang baru / barang bekas
-Penyusutan berdasarkan jenis industry
-Penyusutan berdasarkan jenis asset
-Penyusutan berdasarkan lokasi
● Administrasi
Administrasi penyusutan dibedakan menjadi 2, yaitu : sederhana dan komplek
SLIDESMANIA
Penyusutan Berdasakan SAK
Aktiva tetap dan akuntansi penyusutan diatur dalam standar akuntansi keuangan di dalam pernyataan standar akuntansi
keuangan (PSAK) Nomor 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain, PSAK Nomor 17 tentang Akuntansi Penyusutan.
 Penyusutan  alokasi sistematis suatu nilai aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang dapat
diestimasi. Penyusutan periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
 Jumlah yang dapat disusutkan  jumlah perolehan suatu aktiva atau jumlah lain yang disubtitusikan untuk biaya
perolehan dalam laporan keuangan dikurangi nilai sisanya.
 Pengukuran penyusutan aktiva tetap berdasarkan pada umur ekonomis maupun umur teknis. Umur ekonomis bisa lebih
pendek dari umur teknis. Misalnya karena perubahan teknologi yang tepat.
 Nilai sisa atau nilai residu  jumlah neto yang diharapkan dapat di peroleh pada akhir masa manfaat suatu aktiva
setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan.
 Nilai wajar  suatu jumlah, untuk itu aktiva mungkin dapat ditukar atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak
yang memahamu dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction).
 Jumlah tercatat  nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aktiva setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
SLIDESMANIA
Biaya Perolehan
Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk
memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang
siap untuk digunakan.

Biaya perolehan suatu aktiva tetap terdiri dari harga belinya, termasuk biaya impor dan PPN masukan tidak boleh
direstitusikan, dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aktiva tersebut ke kondisi yang
membuat aktiva tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan, setiap potongan dagan dan rabat dikurangkan
dari pembelian. Contoh dari biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:
a. Biaya persiapan tempat;
b. Biaya pengiriman awal, biaya simpan dan biaya bongkar muat;
c. Biaya pemasangan;
d. Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur.

Apabila suatu aktiva diperoleh secara gabungan maka harga perolehan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan
tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aktiva yang bersangkutan.
SLIDESMANIA
Biaya Perolehan
Aktiva tetap yang diperoleh dengan pertukaran atas suatu aktiva yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dalam
bidang usaha yang sama dan memiliki suatu nilai yang wajar, biaya perolehannya adalah jumlah tercatat dari aktiva yang
dilepaskan.

Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan atau donasi harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak
dengan mengkreditkan akun “modal donasi”.

Pada umumnya standar akuntansi keuangan menganut penilaian berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran, jadi tidak
mengizinkan penilaian kembali aktiva tetap (revaluasi). Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga
perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan.
SLIDESMANIA
Kriteria Aset yang Dapat Disusutkan

Diharapkan untuk Ditahan oleh suatu perusahaan


digunakan selama Memiliki suatu masa untuk digunakan dalam produksi
lebih dari satu periode manfaat yang terbatas; atau memasok barang dan jasa,
untuk disewakan, atau untuk
akuntansi; tujuan administrasi.
SLIDESMANIA
Masa Manfaat
Yang dimaksud dengan masa manfaat adalah:
a. Periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan, atau
b. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva oleh perusahaan.

Masa manfaat (ekonomis) dari suatu aktiva yang dapat disusutkan untuk suatu perusahaan mungkin lebih pendek dari usua
fisik atau usia teknisnya. Sebagai akibat tambahan terhadap aus dan kerusakan fisik yang tergantung pada faktor operasional
(seperti frekuensi penggunaan aktiva, program perbaikan dan pemeliharaan), faktor-faktor lain juga perlu dipertimbangkan.
Faktor-faktor tersebut termasuk keusangan yang timbul dari perubahan dalam permintaan pasar terhadap output produk atau
jasa dari aktiva, dan pembatasan hukum seperti tanggal batas penggunaan.

Apabila manfaat ekonomi suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang
tersisa, penurunan nilai kegunaan aktiva tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi.
SLIDESMANIA
Metode Penyusutan
Penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat dikelompokkan menurut kriteria berikut:
a. Berdasarkan waktu:
1) Metode garis lurus (straight-line method)
2) Metode pembebanan yang menurun:
 Metode jumlah angka tahun (sum of the year digit method);
 Metode saldo menurun/saldo menurun ganda (declining/double declining balance method).

b. Berdasarkan penggunaan
1) Metode jam jasa (service hours method);
2) Metode jumlah unit produksi (productive output method).

c. Berdasarkan kriteria lainnya:


1) Metode berdasarkan jenis dan kelompok (grup and composite method);
2) Metode anuitas (anuity method);
3) Sistem persediaan (inventory systems).
SLIDESMANIA
Penyusutan
Saat Dimulainya Penyusutan Dasar Penyusutan

Pada umumnya penyusutan dimulai pada tahun Dasar penyusutan yang digunakan adalah biaya
pengeluaran. Untuk aktiva tetap yang masih dalam perolehan awal baik melalui pembelian maupun
proses pengerjaan, penyusutan dimulai pada tahun pendirian, penambahan, perbaikan. Apabila perusahaan
selesainya pengerjaan tersebut. Berbeda dengan melakukan penilaian kembali (revaluasi) maka dasar
penyusutan fiskal yang harus setahun penuh, penyusutan penyusutannya adalah nilai setelah revaluasi.
komersial boleh dilakukan untuk jangka yang lebih
pendek.
SLIDESMANIA
Pengungkapan
Pemilihan suatu metode alokasi dan estimasi masa manfaat suatu aktiva merupakan masalah pertimbangan.
Pengungkapan metode yang digunakan dan estimasi masa manfaat atau tingkat penyusutan yang digunakan
menyediakan bagi para pemakai laporan informasi yang membuat mereka menelaah kebijakan yang dipilih
manajemen dan dapat membuat perbandingan dengan perusahaan lain. Untuk alasan serupa, perlu untuk
mengungkapkan jumlah yang dapat disusutkan yang dialokasikan dalam suatu periode dan akumulasi
penyusutan pada akhir periode tersebut.
SLIDESMANIA
Penyusutan Fiskal
Sebagaimana telah diatur dalam Pasal 9 Ayat (2) UU PPh bahwa pengeluaran untuk mendapatkan manfaat,
menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak boleh
dibebankan sekaligus, melainkan dibebankan melalui penyusutan. Dalam ketentuan ini pengeluaran untuk
mendapatkan, menagih, dan mempertahankan penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun tidak dapat dikurangkan sebagai biaya sekaligus pada tahun pengeluarannya. Namun demikian, dalam
perhitungan dan penerapan tarif penyusutan untuk keperluan pajak, perlu diperhatikan dasar hukum
penyusutan fiskal, karena dapat berbeda dengan penyusutan untuk akuntansi (komersial).
SLIDESMANIA
Saat Mulainya Penyusutan Fiskal
Undang-undang Pajak Penghasilan secara khusus dan eksplisit menetapkan saat dimulainya penyusutan fiskal
adalah pada bulan perolehan. Penyusutan fiskal harus dilakukan sebulan penuh. Pengecualian dari ketentuan
ini hanya dapat terjadi karena hal-hal berikut:
a. Harta/aktiva yang masih dalam proses pengerjaan;
b. Harta/aktiva dalam usaha leasing;
c. Wajib pajak yang mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Pajak.
SLIDESMANIA
Penyusutan
Harta/Aktiva dalam Pengerjaan Harta/Aktiva Sewa (Leasing)

Untuk harta/aktiva tetap dalam proses pengerjaan, Penyusutan terhadap harta dalam usaha sewa guna usaha
penyusutannya dimulai pada tahun selesainya pekerjaan (leasing) khususnya sewa guna usaha tanpa hak opsi
tersebut. Jadi walaupun pada umumnya penyusutan atas (operating lease) dimulai pada bulan harta tersebut
harta/aktiva dimulai pada tahun perolehan tetapi untuk disewa-guna-usahakan.
harta/aktiva yang pengerjaannya memerlukan waktu lebih
dari satu tahun, perhitungan penyusutan dimulai saat
selesainya harta /aktiva yang bersangkutan.
SLIDESMANIA
Pengelompokan Harta Berwujud
Dalam sistem penyusutan menurut UU PPh, semua aktiva tetap berwujud yang memenuhi syarat penyusutan fiskal harus
dikelompokkan terlebih dahulu menjadi 2 (dua) golongan:
a. Harta berwujud kelompok bukan bangunan;
b. Harta berwujud kelompok bangunan.

Harta berwujud bukan bangunan dikelompokkan Harta berwujud bangunan dikelompokkan menurut
menurut masa manfaatnya sebagai berikut: masa manfaatnya sebagai berikut:

Kelompok Harta Masa Manfaat Kelompok Bangunan Masa Manfaat


Berwujud
Bangunan Permanen 20 Tahun
Kelompok 1 4 Tahun
Kelompok 2 8 Tahun Bangunan Tak 10 Tahun
Permanen
Kelompok 3 16 Tahun
Kelompok 4 20 Tahun
SLIDESMANIA
Metode dan Tarif Penyusutan Fiskal
Wajib Pajak diperkenankan untuk memilih metode penyusutan fiskal untuk aktiva tetap berwujud bukan
bangunan yaitu metode saldo menurun ganda (double declining balance) atau metode garis lurus (straight
line). Metode mana yang akan dipakai tergantung pada Wajib Pajak, sepanjang dilaksanakan dengan taat asas.
Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa metode yang dipilih harus diterapkan terhadap seluruh
kelompok harta.

Dalam hal wajib pajak memilih metode saldo menurun maka pada tahun terakhir masa manfaat nilai sisa buku
harta yang bersangkutan harus disusutkan seluruhnya.

Aktiva tetap bangunan hanya menggunakan satu metode yaitu metode garis lurus.
SLIDESMANIA
Tarif Penyusutan
Tarif Aktiva Tetap Bukan Bangunan Tarif Aktiva Tetap Berupa Bangunan

Kelompok Harta Tarif Penyusutan


Berwujud
Garis Lurus Saldo Menurun
Kelompok Bangunan Tarif Penyusutan
(Metode Garis Lurus)
Kelompok 1 25% 50%
Bangunan Permanen 5%
Kelompok 2 12.5% 25%
Bangunan Tak Permanen 10%
Kelompok 3 6.25% 12.5%

Kelompok 4 5% 10%
SLIDESMANIA
Manajemen Pajak Untuk Penyusutan
Penentuan metode penyusutan secara tepat penting untuk di lakukan dalam perencanaan pajak, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang padat
modal. Berdasarkan Pasal 11 UU PPh metode penyusutan yang dapat digunakan untuk melakukan penyusutan terhadap aktiva tetap bukan
bangunan adalah metode garis lurus atau saldo menurun.

Contoh
PT Abadi membeli aktiva tetap berupa mesin, dengan harga perolehan 100 juta. Mesin tersebut termasuk dalam aktiva tetap kelompok 1. besarnya
biaya penyusutan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1
Besarnya biaya penyusutan pertahun dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun.
Jenis aktiva : Mesin
Harga Peroleham : Rp 100.000.000
Metode Penyusutan
Umur : 4 tahun Tahun
Garis Lurus Saldo Menurun

1 25.000.000 50.000.000
2 25.000.000 25.000.000
3 25.000.000 12.500.000
4 25.000.000 12.500.000
SLIDESMANIA

Akumulasi Penyusutan 100.000.000 100.000.000


Manajemen Pajak Untuk Penyusutan
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa besarnya biaya penyusutan pertahun berbeda-beda tetapi pada akhir masa
manfaat (tahun ke 3) jumlah akumulasi penyusutan adalah sama.

Sehingga dalam perpajakan perbedaan besarnya biaya penyusutan ini dikenal dengan istilah beda waktu/beda
sementara.

Walaupun berdasarkan nilai nominal pada akhir masa manfaat besarnya akumulasi biaya penyusutan sama,
namun kalau ditinjau dari nilai tunai (present value) jumlahnya akan menjadi berbeda.

Dalam contoh ini untuk mengetahui nilai tunai (present value), discount factor yang digunakan adalah 20%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.
SLIDESMANIA
Manajemen Pajak Untuk Penyusutan
Besarnya biaya penyusutan dan present value-nya dengan discount factor 20%.

Metode Penyusutan
Tahun Garis Lurus Saldo Menurun d.f. 20%

Nominal PV PV Nominal PV PV

1 25.000.000 20.833.333 50.000.000 41.666.667 0,833333


2 25.000.000 17.361.111 25.000.000 17.361.111 0,694444
3 25.000.000 14.467.593 12.500.000 7.233.796 0,578703
4 25.000.000 12.056.327 12.500.000 6.028.164 0,482253
100.000.000 64.718.364 100.000.000 72.289.738

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa mesin yang pada saat perolehannya sebesar Rp 100.000.000, pada akhir masa
manfaat (tahun ke 4) dengan discount factor 20% jumlah nilai tunai (present value) dari akumulasi biaya
penyusutan mesin dengan menggunakan metode garis lurus sebesar 64.718.364 dan menggunakan saldo menurun
sebesar 72.289.738.
SLIDESMANIA
Manajemen Pajak Untuk Penyusutan
Besarnya penghematan pajak antara metode garis lurus dengan saldo menurun (d.f. 20%).

Garis Lurus Saldo Menurun


Keterangan
Nominal PV PV (d.f. 20%) Nominal PV PV (d.f. 20%)

Harga perolehan 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000


Biaya penyusutan 1.000.000.000 647.183.642 1.000.000.000 722.897.377
PPh 30% 300.000.000 194.155.093 300.000.000 216.869.213

Penghematan Pajak = 216.869.213 – 194.155.093 = 22.714.120

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh besarnya penghematan pajak yang dapat dilakukan jika perusahaan
memilih metode saldo menurun dalam menghitung besarnya biaya penyusutan. Tarif pajak yang digunakan adalah
tarif pajak tertinggi yaitu 30%, karena diasumsikan bahwa perusahaan telah mencapai laba di atas Rp 100 juta.
Dengan discount factor 20% besar penghematan pajak adalah Rp 216.869.213 – 194.155.093 = 22.714.120.
SLIDESMANIA
Do you have any questions?
hello@mail.com
555-111-222
mydomain.com
SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai