Anda di halaman 1dari 28

Nama : legita veronika

Nim :193030303130
Kelas :B
1.Prinsip – Prinsip Etika

            Etika bisnis memiliki prinsip – prinsip yang harus ditempuh perusahaan untuk
mencapai tujuan dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah
timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau
perusahaan Muslich         ( 1998: 31 – 33 )mengemukakan prinsip – prinsip etika bisnis
sebagai berikut.
a.    Prinsip otonomi merupakan sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran mengenai apa yang dianggap baik untuk
dilakukan. Dalam hal ini, perusahaan bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang
dilakukan serta pengembangannya dilakukan sesuai dengan visi dan  misi perusahaan yang
berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitas dalam
perusahaan.

b.    Prinsip kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung


keberhasilan perusahaan. Serta harus diarahkan kepada semua pihak baik pihak internal
maupun pihak eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh
perusahaan, maka akan dapat meningkatkan pepercayaan dari lingkungan perusahaannya.
Terdapat 3 lingkup kegiatan bisnis yang dapat menunjukkan tingkat keberhasilan suatu
perusahaan yaitu jujur dalam pemenuhan syarat – syarat perjanjian dan kontrak, kejujuran
dalam penawaran barang atau jasa yang sesuai dengan mutu dan harga serta jujur dalam
hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

c.    Prinsip tidak berniat jahat berkaitan dengan prinsip kejujuran karena prinsip kejujuran
yang ketat mampu meredam niat jahat di suatu perusahaan.

d.   Prinsip keadilan kepada pihak – pihak yang terkait dengan sistem bisnis contoh: upah
yang adil kepada seluruh karyawan sesuai dengan kontirbusinya, pelayanan yang sama
kepada konsumen dan sebagainya. Prinsip keadilan ini menuntut agar setiap orang
diperlakukan sama sesuai dengan aturan yang adil, sesuai dengan kriteria yang rasional
serta dapat dipertanggung jawabkan.

e.    Prinsip hormat pada diri sendiri untuk menjaga citra baik perusahaan melalui prinsip –
prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan keadilan. Dalam artikel yang dibuat oleh Von der
Embse dan R.A. Wagley yang berjudul Advance Management Journal ( 1998 ) memberikan
tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, sebagai berikut.
-     Utilitarian Approach artinya setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya.
Olehkarena itu, dalam hal bertindak seseorang harus mengikuti cara – cara yang dapat
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
memberikan manfaat sebesar – besarnya kepada masyarakat dengan cara yang tidak
membahayakan pihak lain dan biaya yang serendah – rendahnya.
-     Individual Rights Approach artinya setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun, tindakana atau tingkah laku tersebut
harus dihindari apabila akan menyebabkan terjadinya benturan dengan hak orang lain.
-     Justice Approach artinya para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama
dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan atau kelompok. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat
penting untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh, memiliki daya saing yang tinggi
serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai ( value creation ) yang tinggi diperlukan
suatu landasan yang kokoh. Landasan yang kokoh ini biasanya dimulai dari perencanaan
strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya
perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten. Pada
dasarnya, praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik jangka
menengah maupun jangka panjang karena alas an sebagai berikut.
a.    Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi dari pihak
interen maupun pihak ekstern perusahaan.
b.    Mempu meningkatkan motivasi pekerja.
c.    Melindungi prinsip kebebasan berniaga.
d.   Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
            Menurut Arens dan Lobbecke ( 1996: 81 ) mengungkapkan bahwa terdapat 6 prinsip
etika yang menjadi landasan perilaku etika profesional adalh sebagai  berikut.
a.    Tanggung jawab
            Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional dan pertimbangan
moral dalam semua aktifitas mereka.

b.   Kepentingan Masyarakat
            Akuntan harus menerima kewajiban - kewajiban melakukan tindakan yang
mendahulukan kepentingan masyarakat, menghargai kepercayaan masyarakat dan
menunjukkan komitmen pada professional.

c.    Integritas
            Untuk mempertahankan dan menperluas kepercayaan masyarakat, akuntan harus
melaksanakan semua tanggung jawab professional dan integritas.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
d.   Objektivitas dan indepedensi
            Akuntan harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari benturan kepentingan
dalam melakukan tanggung jawab profesioanal. Akuntan yang berpraktek sebagai akuntan
public harusbersikap independen dalam kenyataan dan penampilan padawaktu
melaksanakan audit dan jasa astestasi lainnya.

e.    Keseksamaan
            Akuntan harus mematuhi standar teknis dan etika profesi, berusaha keras untuk terus
meningkatkan kompetensi dan mutu jasa, dan melaksanakan tanggung jawab professional
dengan kemampuan terbaik.

f.      Lingkup dan sifat jasa


            Dalam menjalankan praktek sebagai akuntan public, akuntan harus mematuhi
prinsip- prinsip prilaku professional dalam menentukan liingkup dan sifat jasa yang
diberikan.  

Sumber:
http://dianavia.blogspot.com/2011/10/prinsip-prinsip-etika-bisnis.html
http://wenysilvia130706.blogspot.com/2011/01/prinsip-prinsip-etika.html

2. REVIEW BAB III BUKU MANUEL G. VELASQUEZ


Pendahuluan
Perekonomian Amerika mengalami penurunan, sebagian disebabkan oleh menurunnya
kemampuan bersaing dengan negara-negara lain dalam pasar-pasar penting.
Ideologi
Ideologi adalah sebuah sistem keyakinan normatif yang dimiliki para anggota kelompok
sosial tertentu, sedangkan ideologi bisnis adalah sistem keyakinan normatif atas masalah-
masalah di dalam bisnis khususnya yang diyakini oleh kelompok-kelompok bisnis tertentu,
misalnya para manajer.
Ideologi bisnis ini punya arti penting, ideologi bisnis seseorang kerap kali menentukan
keputusan bisnis yang dibuatnya, melalui keputusan ini, ideologi memengaruhi perilakunya.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Sistem Pasar vs Sistem Perintah
Pasar bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dasar ynag dihadapi
semua masyarakat: mengkoordinasi berbagai aktivitas ekonomi dari para anggota
masyarakat.
Dalam sistem perintah, satu otoritas (seseorang atau komisi) membuat keputusan tentang
apa yang akan diproduksi, siapa yang akan memproduksi, dan siapa yang akan
mendapatkannya. Dalam sistem pasar bebas, semua perusahaan yang masing-masing
dimiliki oleh individu yang berbeda dan dan mencari keuntungan dengan cara yang berbeda
membuat keputusan atas apa yang mereka produksi dan bagaimana memproduksinya.
3.1 Pasar Bebas dan Hak : John Locke
John Locke (1632-1704), seorang filsuf filsuf politik Inggris, dianggap sebagai pengembang
gagasan bahwa manusia memilki “hak alami” atas kebebasan dan “hak alami” atas properti
pribadi. Menurut Locke, hukum alam “mengajarkan” setiap manusia bahwa dia memiliki hak
atas kebebasan. Meskipun Locke tidak secara eksplisit menggunakan teori hak alami untuk
mendukung sistem pasar bebas, namun sejumlah penulis abad ke-20 menggunakan teorinya
untuk tujuan tersebut.
Kritik atas Hak Locke
Para kritikus atas pandangan Locke tentang pasar bebas memfokuskan argumen mereka
pada 4 kelemahan utama pandangan Locke:
Asumsi bahwa individu memiliki “hak alami” seperti yang dinyatakan Locke
Konflik antara hak negatif dan hak positif
Konflik antara hak menurut Locke dengan prinsip-prinsip keadilan
Asumsi individualistik yang dibuat Locke serta konfliknya dengan kewajiban untuk
memberikan perhatian.
3.2 Utilitas Pasar Bebas : Adam Smith
Adam Smith (1723-1790), sang “bapak ekonomi modern” adalah pencetus argumen
utilitarian pasar bebas. Menurut Smith, saat individu dibiarkan bebas mencari
kepentingannya sendiri di pasar bebas, mereka akan diarahkan menuju kesejahteraan publik
oleh sebuah “tangan tak terlihat”. Smith juga mengatakan bahwa sistem pasar kompetitif
mengalokasikan sumber daya secara efisien di antara berbagai industri dalam sebuah
masyarakat.
Kritik terhadap Adam Smith
Para kritikus argumen utilitarian Adam smith tentang pasar bebas dan properti pribadi dan
menyatakan pendapat mereka dalam berbagai cara. Kritik paling umum adalah argumen
utilitarian tersebut didasarkan pada asumsi-asumsi yang tidak realistis. Argumen Smith,
pertama, mengasumsikan bahwa kekuatan-kekuatan impersonal persediaan dan
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
permintaan akan mendorong turunnya harga sampai pada tingkat paling rendah karena
penjual sangat banyak dan masing-masing usaha bisnis ukurannya sedemikian kecil sehingga
tidak ada satupun penjual yang mampu mengendalikan harga sebuah produk.
Kedua, menurut para kritikus, argumen-argumen Smith mengasumsikan bahwa semua
sumber daya yang digunakan untuk memproduksi sesuatu akan dibayar oleh produsen dan
bahwa produsen akan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan.
Ketiga, kata para kritikus, analisis Smith salah mengasumsikan bahwa manusia hanya
tertmotivasi oleh keinginan “alami” untuk mendapatkan keuntungan.
3.3 Kritik Marx
Karl Marx (1818-1883) tidak diragukan lagi merupakan kritikus paling keras dan paling
berpengaruh terhadap kesenjangan yang diperkirakan terbentuk dari sistem properti pribadi
dan pasar bebas. Marx mengklaim bahwa contoh-contoh eksploitasi terhadap para pekerja
ini hanyalah gejala dari ketidakadilan besar yang diciptakan kapitalisme.
Pengasingan
Menurut Marx, ekonomi kapitalis menghasilkan 4 bentuk “pengasingan” pekerja atau 4
bentuk pemisahan dari apa yang seharusnya menjadi milik mereka.
Masyarakat kapitalis memberikan penguasaan atas hasil usaha para pekerja pada orang lain.
Kapitalisme mengasingkan pekerja dari aktivitasnya sendiri.
Kapitalisme menghasilkan orang-orang dari diri mereka sendiri dengan menanamkan
pandangan keliru atas apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan.
Masyarakat kapitalis mengasingkan manusia satu sama lain dengan memisahkan mereka ke
dalam kelas-kelas sosial yang bertentangan dan tidak sederajat serta menghancurkan
komunitas dan hubungan perhatian.
Fungsi Pemerintah
Fungsi pemerintah sesungguhnya seperti dalam sejarah, menurut Marx adalah untuk
melindungi kepentingan-kepentingan keles penguasa. Menurut Marx semua masyarakat
dapat di analisis dalam kaitannya dengan 2 komponen utamanya : substruktur ekonomi dan
superstruktur sosial.
Marx menamakan kontrol sosial yang digunakan dalam memproduksi barang (atau dengan
kata lain control sosial di mana masyarakat mengatur dan mengendalaikan para pekerja)
sebagai hubungan produksi.
3.4 Kesimpulan : Ekonomi Campuran
Perpaduan antara peraturan pemerintah, pasar bebas parsial dan kepemilikan pribadi
terbatas adalah apa yang umumnya yang disebut ekonomi campuran. Pada dasarnya,
ekonomi campuran mempertahankan sistem pasar dan kepemilikan pribadi namun
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
sekaligus bergantung pada kebijakan pemerintah untuk mengatasi kekurangan-
kekurangannya.
Untung rugi penerapan kebijakan ekonomi campuran juga tetap menjadi bahan perdebatan
yang berlangsung seputar konsep pasar bebas, kepemilikan pribadi dan intervensi
pemerintah, semenjak tahun 1980-an, perdebatan ini lebih difokuskan pada krisis
produktifitas yang masih dialami Amerika saat bersaing dengan negara-negara lain di pasar

RANGKUMAN ETIKA BISNIS BAB 1-7 VELASQUEZ

BAB I
ETIKA DAN BISNIS
HAKIKAT ETIKA BISNIS
• Etis adalah apa yang menurut saya benar.
• Etis adalah apa yang sesuai dengan kepercayaan religius saya
• Etis adalah apa yang sesuai menurut peraturan hukum
Menurut Kamus: Istilah Etika memiliki beragam makna yang berbeda, yaitu:
• Etika adalah prinsip tingkah laku yang mengatur individu atau kelompok.
• Etika adalah Kajian Moralitas. (Meskipun etika berkaitan dengan moralitas namun etika
bukan moralitas. Etika adalah penelaahan-baik aktivitas maupun hasil telaah itu
sendiri,sedangkan moralitas adalah subyek)
Moralitas
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar
dan salah, atau baik dan jahat.
Hakikat Standar Moral:
1.     Persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar
menguntungkan manusia
2.     Didasarkan pada penalaran yang bukan otoritas
3.     Melampaui kepentingan diri
4.     Didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak
5.     Pelanggaran terhadap standar moral diasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu
dan dengan kosa kata moral tertentu.
Etika
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Secara umum Etika diartikan ilmu yang mendalami standar moral perorangan danstandar
moral masyarakat. Etika adalah standar moral yang bertujuan untuk melihat sejauh apakah
standar moral yang diberikan (atau penilaian moral yang berdasarkan standar itu) lebih atau
kurang benar?
Etika Bisnis secara khusus diartikan studi yang  dikhususkan  atau yang  berkonsentrasi pada
standar  moral,sebagaimana ditetapkan di dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
3 jenis masalah yang dipelajari dalam etika bisnis:
1.     Sistemik : sistem ekonomi, politik, hukum, dan sosial dimana bisnis beroperasi.
2.     Korporasi : kebijakan perusahaan, praktek, dan struktur organisasi
3.     Individu : moralitas keputusan, tindakan dan karakter individu dalam perusahaan.
Perusahaan Multinasional dan Etika Bisnis
Dilema Etis yang dihadapi oleh Perusahaan Multinasional  yang bisa beroperasi diberbagai
negara:
Ø  di satu sisi: memberikan  kesempatan untuk bebas dari pajak dan kewajiban legal serta
sosial lainnya yang digunakan oleh pemerintah lokal untuk mengontrol aktivitas mereka,
Ø  di sisi lain:  karena beroperasi di negara-negara yang tingkat perkembangannya berbeda
beda serta memiliki norma dan standar yang berbeda  maka harus menentukan resiko
dengan memilih standar mana yang secara etis layak untuk negara tertentu.
Berdasarkan teori relativisme etis, diuraikan bahwa: Masyarakat yang hidup ditempat yang
berbeda memiliki keyakinan etis yang berbeda pula. Tidak ada cara yang rasional untuk
menentukan apakah suatu tindakan secara moral benar atau salah, kecuali apakah orang
dari masyarakat percaya apakah tindakan itu benar atau salah.
Teknologi dan Etika Bisnis
Apa saja yang dapat dikategorikan sebagai suatu teknologi ?
Teknologi terdiri atas: metode, proses, dan alat yang ditemukan manusia untuk
memanipulasi lingkungannya.
Dampak revolusioner dari suatu teknologi
1.     Revolusi agrikultur, pola yang mengandalkan hasil perburuan menjadi petani.
2.     Abad 18 revolusi industri, memperkenalkan mesin elektromekanikal dampaknya titik
awal terjadi pencemaran lingkungan.
3.     Abad 20 teknologi informasi dampaknya memudahkan orang untuk mengakses data
bahkan data yang privasi sekalipun.
PERKEMBANGAN MORAL DAN PENALARAN MORAL
Perkembangan Moral
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Bahwa moralitas berkembang mulai dari kanak-kanak yang diserap melalui keluarga, gereja,
lingkungan masyarakat, televisi, dan lain-lain yang diperoleh sejak kecil dan terjadi beberapa
perubahan terhadap standar moral ketika dewasa yang disebabkan karena perkembangan
fisik, emosi, maupun kognitif.
Tiga Tingkatan Perkembangan Moral menurut Lawrence Kohlberg :
Level Satu: Tahap Prakonvensional
1.      Orientasi hukuman dan ketaatan
2.      Orientasi instrumen dan relativitas
Level Dua: Tahap Konvensional
1.     Orientasi kesesuaian interpersonal
2.     Orientasi hukum dan keteraturan
Level Tiga : Tahap Postkonvensional,Otonom atau Berprinsip
1.     Orientasi Kontrak Sosial
2.     Orientasi prinsip etis universal.
Penalaran Moral
Penalaran moral merupakan proses penalaran tentang perilaku, institusi, atau
kebijakandisesuaikan dengan standar  moral yang ada apakah sesuai atau melanggar moral.

Menganalisis Penalaran Moral


Kriteria untuk mengevaluasi Kelayakan Penalaran Moral: Logis, Akurat, dan Konsisten.
3 Keberatan atas Penerapan Etika ke dalam Bisnis, yaitu :
1.     Keberatan atas standar etis yang harus diterapkan dalam organisasi bisnis.
2.     Manajer yang loyal sebaiknya melayani pemilik perusahaan dengan cara apaun tanpa
harus perduli apakah sesuai etika/tidak.
3.     Dalam bisnis yang dikatakan etis adalah sepanjang tidak melanggar hukum, walau
dikatakan melanggar norma.
TANGGUNG JAWAB DAN KESALAHAN MORAL
Tanggung Jawab Korporasi
Tindakan yang diambil berdasarkan keputusan bersama merupakan tanggungjawab moral
Korporasi.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Tanggung Jawab Bawahan
Tindakan yang diambil oleh  bawahan atas perintah atasan  merupakan tanggung jawab
moral atasan

BAB 2
PRINSIP-PRINSIP ETIS DALAM BISNIS
A. Utilitarianisme
Utilitarianisme merupakan semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan
kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada
masyarakat.
B. Utilitarianisme Tradisional
Prinsip Utilitarian, Jeremy Bentham (1748-1832)
Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika jumlah total
utilitas yang dihasilkan dari tindakan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas sosial yang
dihasilkan oleh tindakan lain yang dapat dilakukan.
C. Masalah Pengukuran
Hambatan yang dihadapi saat menilai utilitas seperti:
1.     Bagaimana nilai utilitas dari berbagai tindakan yang berbeda pada orang yang berbeda
dapat diukur dan perbandingkan.
2.     Biaya dan keuntungan tampak sulit dinilai.
3.     Banyaknya keuntungan dan biaya dari suatu tindakan tidak dapat diprediksi, maka
penilaian tidak dapat dilakukan dengan baik.
4.     Masih belum jelas apa yang bisa dihitung sebagai keuntungan dan yang dihitung
sebagai biaya.
D. Masalah Hak dan Keadilan
Teori rule-utilitarian memiliki 2 prinsip yaitu:
1.     Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika tindakan
tersebut dinyatakan dalam peraturan moral yang benar.
2.     Sebuah peraturan moral dikatakan benar jika jumlah utilitas total yang dihasilkannya;
jika semua orang yang mengikuti peraturan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas total
yang diperoleh; jika semua orang yang mengikuti peraturan moral alternatif lainnya.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B

E. Konsep Hak
Hak moral memiliki 3 karakteristik penting yang memberikan fungsi pemungkinan dan
pelindungan antara lain:
1.     Hak moral erat kaitannya dengan kewajiban.
2.     Hak moral memberikan otonomi dan kesetaraan bagi individu dalam mencari
kepentingan mereka.
3.     Hak moral memberikan dasar untuk membenarkan tindakan yang dilakukan seseorang
dan untuk melindungi orang lain.
F. Hak Negatif dan Positif
Hak negatif dapat digambarkan dari fakta bahwa hak yang termasuk di dalamnya dapat
didefinisikan sepenuhnya dalam kaitannya dengan kewajiban orang lain untuk tidak ikut
campur dalam aktivitas tertentu dari orang yang memiliki hak tersebut.
Hak positif tidak hanya memberikan kewajiban negatif namun juga mengimplikasikan bahwa
pihak lain memiliki kewajiban positif pada si pemilik hak untuk memberikan apa yang dia
perlukan untuk dengan bebas mencari kepentingannya.
G. Hak dan Kewajiban Kontraktual
Hak dan kewajiban kontraktual merupakan hak terbatas dan kewajiban korelatif yang
muncul saat seseorang membuat perjanjian dengan orang lain.
Sistem peraturan yang mendasari hak dan kewajiban kontraktual secara umum
diinterpretasikan mencakup sejumlah batasan moral, yaitu :
1.     Kedua belah pihak dalam kontrak harus memahami sepenuhnya sifat dari perjanjian
yang mereka buat
2.     Kedua belah pihak dilarang mengubah dakta perjanjian kontraktual dengan sengaja
3.     Kedua belah pihak dalam kontrak tidak boleh menandatangani perjanjian karena
paksaan atau ancaman
4.     Perjanjian kontrak tidak boleh mewajibkan kedua belah pihak untuk melakukan
tindakan yang amoral
H. Dasar Hak Moral Kant
Teori Kant didasarkan pada prinsip moral yang ia sebut perintah kategoris, dan yang
mewajibkan semua orang diperlakukan sebagai makhluk yang bebas dan sederajat dengan
yang lain.
Rumusan perintah kategoris Kant mencakup 2 kriteria dalam menentukan apa yang benar
dan salah secara moral yaitu
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
a.      Universalisabilitas : alasan seseorang melakukan suatu tindakan haruslah alasan yang
dapat diterima semua orang, setidaknya dalam prinsip
b.      Reversibilitas : alasan seseorang melakukan suatu tindakan haruslah alasan yan gbisa
dia terima jika orang lain menggunakannya, bahkan sebagai dasar dari bagaimana mereka
memperlakukan dirinya.
I. Masalah pada Pandangan Kant
1. Teori Kant tidak cukup tepat untuk bisa selalu bermanfaat.
2.  Batasan hak dan bagaimana hak tersebut diseimbangkan dengan hak yang berkonflik
lainnya.
3.  Kriteria universalisabilitas dan reversibilitas.
Keberatan Libertarian : Nozick
Menurut Nozick, melarang orang-orang untuk tidak saling memaksa merupakan sebuah
perintah moral yang sah berdasarkan pada prinsip kant bahwa individu adalah tujuan, bukan
hanya sarana; mereka tidak boleh dikorbankan atau dimanfaatkan untuk mencapai tujuan
lain tanpa persetujuan mereka.
J. Keadilan dan Kesamaan
Masalah-masalah yang berkaitan dengan keadilan dan kewajiban:
1.  Keadilan distributif, berkatian dengan distribusi yang adil atas keuntungan dan beban
dalam masyarakat.
2. Keadilan retributif, mengacu pada pemberlakuan hukuman yang adil pada pihak-pihak
yang melakukan kesalahan.
3. Keadilan kompensasir, berkaitan dengan cara yang adil dalam memberikan kompensasi
pada seseorang atas kerugian yang meraka alami akibat perubahan orang lain.
K. KEADILAN DISTRIBUTIF
1.     Keadilan Sebagai Kesamaan: Egalitarian : semua orang harus memperoleh bagian
keuntungan dan beban masyarakat atau kelompok individu dalam jumlah yang sama.
2.     Keadilan berdasarkan kontribusi: Keadilan Kapitalis : keuntungan haruslah
didistribusikan sesuai dengan nilai kontribusi yang  diberikan individu pada masyarakat,
tugas kelompok, atau pertukaran.
3.     Keadilan Berdasarkan Kebutuhan Dan Kemampuan : Sosialisme : Beban kerja haruslah
didistribusikan sesuai dengan kemampuan orang-orang, dan keuntungan harus
didistribusikan sesuai dengan kebutuhan mereka.
4.     Keadilan Sebagai Kebebasan: Lebertanisme : dari setiap orang sesuai dengan apa yang
dipilih, bagi setiap orang sesuai dengan apa yang mereka lakukan untuk diri mereka sendiri (
muungkin dengan bantuan orang lain), dan apa yang dipilih orang lain untuk dilakukan
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
baginya dan mereka pilih untuk diberikan padanya atas apa yang telah mereka berikan
sebelulmnya dan belum diperbanyak atau dialihkan.
5.     Keadilan sebagai Kewajaran: menurut Rawls :
a.      setiap orang memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar paling ekstensif yang dalam
hal ini mirip dengan kebebasan untuk semua orang
b.     Keadilan sosial dan ekonomi diatur sedemikian rupa sehingga Mempu memberikan
keuntungan yang terbesar bagi orang-orang yang kurang beruntung dan jabatan yang
terbuka bagi semua orang berdasarkan prinsip persamaan hak dalam memperoleh
kesempatan.
L. Etika Memberi Perhatian
1.  Parsialitas dan Perhatian
2.  Hambatan dalam Etika Perhatian
M. Etika Memberi Perhatian
1.      Parsialitas dan Perhatian
2.      Hambatan dalam Etika Perhatian
3.      Memadukan Utilitas, Hak, Keadilan dan Perhatian.
4.      Prinsip Moral : Etika Kebaikan
5.      Sifat Kebaikan
6.      Kebaikan Moral
7.      Kebaikan, Tindakan dan Institusi
8.      Kebaikan dan Prinsip
9.      Moralitas dalam Konteks Internasional.

BAB 3
SISTEM BISNIS
A.     Ideologi
Ideologi adalah sebuah sistem keyakinan normatif yang dimiliki para anggota kelompok
sosial tertentu, sedangkan ideologi bisnis adalah sistem keyakinan normatif atas masalah-
masalah di dalam bisnis khususnya yang diyakini oleh kelompok-kelompok bisnis tertentu,
misalnya para manajer.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Ideologi bisnis ini punya arti penting, ideologi bisnis seseorang kerap kali menentukan
keputusan bisnis yang dibuatnya, melalui keputusan ini, ideologi memengaruhi perilakunya.
B.    Sistem Pasar vs Sistem Perintah
Pasar bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dasar ynag dihadapi
semua masyarakat: mengkoordinasi berbagai aktivitas ekonomi dari para anggota
masyarakat. Dalam sistem perintah, satu otoritas (seseorang atau komisi) membuat
keputusan tentang apa yang akan diproduksi, siapa yang akan memproduksi, dan siapa yang
akan mendapatkannya. Dalam sistem pasar bebas, semua perusahaan yang masing-masing
dimiliki oleh individu yang berbeda dan dan mencari keuntungan dengan cara yang berbeda
membuat keputusan atas apa yang mereka produksi dan bagaimana memproduksinya.
3.1 Pasar Bebas dan Hak: John Locke
John Locke (1632-1704), seorang filsuf politik Inggris, dianggap sebagai pengembang
gagasan bahwa manusia memilki “hak alami” atas kebebasan dan “hak alami” atas properti
pribadi. Menurut Locke, hukum alam “mengajarkan” setiap manusia bahwa dia memiliki hak
atas kebebasan. Meskipun Locke tidak secara eksplisit menggunakan teori hak alami untuk
mendukung sistem pasar bebas, namun sejumlah penulis abad ke-20 menggunakan teorinya
untuk tujuan tersebut. Pandangan Lokce tentang hak atas properti pribadi memiliki
pengaruh signifikan pada institusi Amerika atas properti.

A.    Kritik atas Hak Locke


Para kritikus tentang pasar bebas memfokuskan argumen mereka pada 4 kelemahan utama
pandangan Locke:
1.     Pertama, Locke mengatakan dalam pandangannya bahwa, seseorang memiliki hak
property atas kepemilikan propeti ketika orang tersebut mempunyai dan memadukan
usahanya dengan obyek property yang tak berpemilik maka obyek tersebut menjadi hak
kepemilikannya. Dalam suatu analogi yang dapat digambarkan adalah apabila saya
menemukan kayu dan memahatnya sehingga menjadi patung maka patung itu adalah 
property yang saya miliki. Tapi para kritikus menentangnya dengan analogi sebagai berikut,
apabila saya mempunyai segelas air dan melemparkannya ke laut, apakah laut tersebut
menjadi milik saya?
2.     Kedua, meskipun manusia mempunyai hak alami dan kebebasan akan kepemilikan
property tapi hal ini tidak berarti hak-hak tersebut lebih diprioritaskan dari hak-hak yang
lain. Kita sepakat bahwa hak alami dan hak prioritas  adalah hak negative yang mungkin
akan sering bertentangan dengan hak positif orang lain. Dalam hal ini kita ambil contoh hak
positif orang lain berkaitan dengan memperoleh makanan, perawatan, kesehatan,
perumahan atau udara bersih.
3.     Ketiga, pandangan Locke mengisyaratkan sesuatu hal dimana pasar bebas menciptakan
suatu perbedaan hak yang tidak adil dalam persaingan pasar bebas usaha seseorang
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
porposional terhadap modal yang dimilki dan property yang dimilkinya. Semakin besar
modal dan property semakin maju seseorang dalam menjalankan bisnisnya, tetapi lain
halnya bagi pihak yang memiliki modal dan property yang terbatas. Apabila hal ini berlanjut
tanpa adanya intervensi pemerintah untuk meratakan dan membuat regulasi yang
mengaturnya, maka kesenjangan sosial akan menjadi sangat tajam.
4.     Keempat, para kritikus menilai pandangan Locke ini menggambarkan adanya nilai
invidulis karena setiap manusia hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan bebas
dalam menentukan hak alami mereka sehingga secra terpisah dari komunitas. Persepsi ini
menurut para kritikus salah total, karena tiap manusia lahir pada kondisi sosialis dan saling
ketergantungan pada sesama.

3.2 Utilitas Pasar Bebas: Adam Smith


Adam Smith (1723-1790), sang “bapak ekonomi modern” adalah pencetus argumen
utilitarian pasar bebas. Menurut Smith, saat individu dibiarkan bebas mencari
kepentingannya sendiri di pasar bebas, mereka akan diarahkan menuju kesejahteraan publik
oleh sebuah “tangan tak terlihat”. Smith juga mengatakan bahwa sistem pasar kompetitif
mengalokasikan sumber daya secara efisien di antara berbagai industri dalam sebuah
masyarakat. Adam Smith mengasumsikan bahwa suatu masyarakat yang memiliki sistem
pasar bebas berarti juga memiliki sistem properti pribadi.
Kritik terhadap Adam Smith
1.         Pertama mereka beranggapan bahwa pendapat Smith ini tidak realistis. Karena para
kritikus menganggap teori yang dijabarkan oleh Smith hanya berlaku pada zaman Smith
yang menggambarkan bahwa para produsen sangat banyak dan kecil. Jadi teori Smith hanya
terjadi ketika para produsen tidak mampu membuat harga. Pertanyaan yang paling besar,
bagaimana dengan era seperti sekarang ini, dimana para produsen mampu memonopoli
harga barang karena produsen sekarang memilki kemampuan modal raksasa sehingga
proses pricing mampu terjadi dengan penentuan keuntungan yang setinggi-tingginya
dengan biaya produksi yang rendah tanpa melihat para pesaing secara signifikan.
2.         Kedua adalah masalah penggantian sumber daya produksi. Para produsen akan
memaksimalkan keuntungan dengan meminimalkan biaya yang timbul dari proses produksi.
Tapi untuk sumber daya yang tidak menimbulkan dampak secara langsung kurang
mendapatkan perhitungan yang matang dari Smith. Contohnya dalah polusi yang dihasilkan,
dalam penentuan harga akan berdampak terabaikannya penanganan mengenai polusi.
3.         Ketiga, Smith menggambarkan bahwa manusia secara alami hanya termotivasi akan
keuntungan. Hal ini menurut para kritikus adalah salah. Karena manusia sebagai makhluq
sosial cenderung untuk menunjukan sikap perhatian terhadap kebaikan orang lain dan
membatasi kepentingannya untuk hak-hak orang lain. Menurut para kritikus yang
menyebabkan manusia beorientasi pada keuntungan ekonomis adalah suatu sistem  yang
terdapat dalam pasar kompetitif bukan dari keinginan alami individu.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B

Kritik Keynes
Keynes menyatakan bahwa permintaan total atas barang dan jas adalah permintaaan dari
tiga sektor ekonomi: rumah tangga, bisnis, dan pemerintah. Pemerintah mampu
mempengaruhi kecenderungan untuk menabung atau menghemat, yang dalam hal ini
menurunkan permintaan dan menciptkan pengangguran. Kedua, pemerintah dapat
mempengaruhi secara langsung jumlah yang bisa diperoleh rumah tangga dengan
menaikkan atau menurunkan pajak. Ketiga, pengeluaran pemerintah bisa menutup
perbedaan antara jumlah permintaan dan jumlah persediaan dengan meningkatkan
permintaan dari rumah tangga dan bisnis (dan secara tidak sengaja menciptakan inflasi).
Dengan demikian, berkebalikan dengan pandangan Smith, intervensi pemerintah dalam
bidang ekonomi merupakan instrumen yang diperlukan untuk memaksimalkan utilitas
masyarakat.
Utilitas Survival of the Fittest: Darwinisme Sosial
Doktrin Darwinisme sosial dibentuk dari Charles Darwin (1809-1882), yang menyatakan
bahwa berbagai spesies makluk hidup berkembang akibat proses lingkungan yang
mendukung kelangsungan hidup makluk hidup tertentu dan menghancurkan ynag lain.
Individu-individu yang agresif dalam bisnis sehingga memungkinkan mereka berhasil dalam
dunia persaingan bisnis adalah “yang terkuat” dan otomatis juga ynag terbaik.
Bagi para kritkus cukup mudah untuk melihat celah kelemahan dalam teori ini. Mereka, para
kritikus, melontarkan sebuah pernyataan “Keahlian dan karateristik yang membantu
individu untuk maju dan bertahan tidak selalu dapat menjamin kelangsungan hidup manusia
di planet ini. Perkembangan dunia bisnis memang dapat dicapai dengan mengabaikan
manusia lain secara kejam, namun kelangsungan hidup manusia juga bergantung pada
perkembangan sikap kerja sama dan kesediaan dari orang-orang untuk saling membantu.”
3.3 Kritik Marx
Karl Marx (1818-1883) tidak diragukan lagi merupakan kritikus paling keras dan paling
berpengaruh terhadap kesenjangan yang diperkirakan terbentuk dari sistem properti pribadi
dan pasar bebas. Marx mengklaim bahwa contoh-contoh eksploitasi terhadap para pekerja
ini hanyalah gejala dari ketidakadilan besar yang diciptakan kapitalisme.
Pengasingan
Menurut Marx, ekonomi kapitalis menghasilkan 4 bentuk “pengasingan” pekerja atau 4
bentuk pemisahan dari apa yang seharusnya menjadi milik mereka.
1.     Masyarakat kapitalis memberikan penguasaan atas hasil usaha para pekerja pada orang
lain.
2.     Kapitalisme mengasingkan pekerja dari aktivitasnya sendiri.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
3.     Kapitalisme menghasilkan orang-orang dari diri mereka sendiri dengan menanamkan
pandangan keliru atas apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan.
4.     Masyarakat kapitalis mengasingkan manusia satu sama lain dengan memisahkan
mereka ke dalam kelas-kelas sosial yang bertentangan dan tidak sederajat serta
menghancurkan komunitas dan hubungan perhatian.
Fungsi Pemerintah
Fungsi pemerintah sesungguhnya seperti dalam sejarah, menurut Marx adalah untuk
melindungi kepentingan-kepentingan kelas penguasa. Menurut Marx semua masyarakat
dapat di analisis dalam kaitannya dengan 2 komponen utamanya : substruktur ekonomi dan
superstruktur sosial.
Marx menamakan kontrol sosial yang digunakan dalam memproduksi barang (atau dengan
kata lain control sosial di mana masyarakat mengatur dan mengendalaikan para pekerja)
sebagai hubungan produksi.

Pemiskinan Pekerja
Mark juga mengklaim bahwa sejauh produksi dalam perekonomian modern tidak
direncanakan, namun dibiarkan bergantung pada kepemilikan pribadi dan pasar bebas,
maka hasilnya tidak akan lebih dari serangkaian bencana yang seumanya cenderung
merugikan kelas pekerja.
Tanggapan
1.       Para pendukung sistem pasar bebas pada umumnya menjawab kritik bahwa pasar
bebas menciptakan ketidakadilan dengan menjawab: kritik tersebut salah mengasumsikan
tentang keadilan yang hanya berarti kesamaan atau distribusi menurut kebutuhan.
2.       Bahwa keadilan dapat diberi satu arti yang jelas, namun arti tersebut harus
mendukung pasar bebas. Keadilan sesungguhnya berarti distribusi berdasarkan kontribusi
(sumbangan).
3.       Terhadap kritikan yang menyatakan bahwa pasar bebas menciptakan perbedaan yang
tidak adil adalah, meskipun perbedaan semacam ini mungkin selalu ada dalam sistem
kepemilikan pribadi dan pasar bebas, namun keuntungan-keuntungan yang diberikan pasar
bebas dan kepemilikan pribadi jauh lebih penting.

 3.4 Kesimpulan: Ekonomi Campuran


Perpaduan antara peraturan pemerintah, pasar bebas parsial dan kepemilikan pribadi
terbatas adalah apa yang umumnya yang disebut ekonomi campuran. Pada dasarnya,
ekonomi campuran mempertahankan sistem pasar dan kepemilikan pribadi namun
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
sekaligus bergantung pada kebijakan pemerintah untuk mengatasi kekurangan-
kekurangannya.
Untung rugi penerapan kebijakan ekonomi campuran juga tetap menjadi bahan perdebatan
yang berlangsung seputar konsep pasar bebas, kepemilikan pribadi dan intervensi
pemerintah, semenjak tahun 1980-an, perdebatan ini lebih difokuskan pada krisis
produktifitas yang masih dialami Amerika saat bersaing dengan negara-negara lain di pasar
global.
 Sistem Properti dan Teknologi Baru
Pihak-pihak yang menggunakan pandangan Locke atau utilitarian menyatakan bahwa
properti intelektual haruslah dipe  perlakukan seperti properti pribadi. Pihak-pihak yang
mengajukan pandangan sosialis atau Mark yang mendukung kepemilikan kolektif atas
properti intelektual mnegklaim bahwa kreativitas intelektual tidak memerlukan insentif
finansial ataupun sistem properti pribadi.
Akhir Marxisme?
Dengan berakhirnya komunisme, tidak ada lagi “kemajuan” menuju sistem ekonomi yang
lebih baik, atau lebih sempurna: Seluruh dunia sekarang setuju bahwa sitem terbaik adalah
kapitalisme. Namun reformasi komunis tidak menunjukkan “penghapusan sama sekali” atas
pandangan-pandangan Mark ataupun sosialisme. Para pengikut Smith dan Locke terus
bersikeras bahwa tingkat intervensi pemerintah yang ditolerir sistem ekonomi campuran
lebih banyak merugikan dibandingkan menguntungkan.
  
BAB 4
ETIKA DAN PASAR
4.1  Persaingan Sempurna
Karakteristik pasar bebas persiangan sempurna:
1.     Jumlah pembeli dan penjual relatif banyak
2.     Semua pembeli dan penjual bebas masuk atau meninggalkan pasar.
3.     Setiap pembeli dan penjual mengetahui sepenuhnya apa yang dilakukan oleh pembeli
dan penjual lainya.
4.     Barang-barang yang dijual di pasar sangat mirip satu sama lain.
5.     Biaya dan keuntungan memproduksi sepenuhnya ditanggung pihak-pihak ynag
membeli dan menjual barang-barang tersebut, bukan oleh pihak lain.
6.     Semua pembeli dan penjual adalah ‘pemaksimal’ utilitas.
7.     Tidak ada pihak luar yang mengatur harga, kuantitas atau kualitas dari barang-barang
yang diperjualbelikan dalam pasar.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Kesetimbangan dalam Pasar Kompetitif Sempurna
Kurva permintaan adalah sebuah garis yang menunjukkan jumlah paling besar yang bersedia
dibayar konsumen untuk sebuah unit produk saat membeli dalam jumlah berbeda untuk
produk-produk tersebut. Kurva persediaan menunjukkan seberapa besar biaya yang
dibebankan produsen untuk menutup biaya produksi atas barang dalam jumlah tertentu.
Etika dan Pasar Kompetitif Sempurna
Pasar dikatakan mampu mencapai tiga nilai moral utama:
a.      Mendorong pembeli dan penjual mempertukarkan barang dalam cara yang adil (dalam
artian adil tertentu);
b.     Memaksimalkan utilitas pembeli dan penjual dengan mendorong mereka
mengalokasikan, menggunakan, dan mendistribusikan barang-barang dengan efisiensi
sempurna, dan
c.      Mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan suatu cara yang menghargai hak pembeli dan
penjual untuk melakukan pertukaran secara bebas.
4.2  Persaingan Monopoli
Persaingan Monopoli: Keadilan, Utilitas, dan Hak
Pasar monopoli adalah pasar yang menyimpang dari tujuan-tujuan keadilan kapitalis, utilitas
ekonomi, dan hak-hak negatif. Pasar monopoli tidak membentuk kesetimbangan, tidak
memaksimalkan efisiensi, dan tidak menghormati hak-hak kebebasan.
4.3  Persaingan Oligopolistik
Dalam pasar oligopoli tidak banyak penjual, yang ada hanya beberapa penjual besar dan
penjual baru sulit memasuki indutri tersebut. Pasar oligopoli didominasi beberapa
perusahaan besar sehingga dikatakan  pasar yang sangat terkonsentrasi. Hal ini
mengakibatkan sangat mudah bagi para manajer dari perusahaan-perusahaan tersebut
untuk memadukan kekuatan dan bertindak sebagai satu kesatuan.
Perjanjian Eksplisit
Tindakan-tindakan tidak etis dalam pasar oligopoli melalui perjanjian eksplisit:
1. Penetapan harga
2. Manipulasi persediaan
3. Perjanjian eksklusif.
4. Perjanjian mengikat
5. Perjanjian penetapan harga eceran.
6. Diskriminasi harga
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Perjanjian Tersembunyi
Untuk mengkoordinasi harga, sejumlah industri oligopoli secara tidak resmi mengakui salah
satu perusahaan sebagai “penentu harga”. Selanjutnya, masing-masing perusahaan secara
diam-diam menetapkan harganya sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh perusahaaan
“penentu harga” tersebut, dengan mengetahui bahwa semua perusahaan lain juga akan
melakukan hal yang sama.

Suap
Apabila dilakukan untuk mengamankan penujalan produk, suap politik juga bisa
menimbulkan gangguan ekonomi dalam operasi pasar. Apabila suap digunakan untuk
mengamankan pembelian suatu komoditas, pengaruh utamanya adalah turunnya
persaingan pasar. Jika perusahaan yang melakukan suap berhasil mencegah masuknya
pesaing lain dalam pasar pemerintah, maka ada kemungkinan perusahaan terlibat dalam
tindakan-tindakan yang menjadi karakteristik  monopoli.
4.4  Oligopoli dan Kebijkan Publik
Pandangan Tidak Melakukan Apa-apa
Sejumlah ekonom menyatakan bahwa tidak ada yang perlu dilakukan tentang kekuasaan
ekonomi yang dimiliki perusahaan-perusahaan oligopoli. Sebagian menyatakan bahwa
kekuasaan perusahaan oligopoli sebenarnya tidak sebesar yang terlihat.
Pandangan Antimonopoli
Harga dan keuntungan dalam industri-industri yang terkonsentrasi memang cenderung lebih
tinggi dibandingkan yang seharusnya. Pemecahnya adalah dengan menetapkan kembali
tekanan-tekanan kompetitif dengan mewajibkan perusahaan-perusahaan besar untuk
melakukan divestasi dan memecahnya ke dalam beberapa perusahaan kecil.
Pandangan Regulasi
Perusahaan-perusahaan oligopoli tidak perlu dipecah karena ukuran yang besar
memberikan akibat-akibat yang menguntungkan dan keuntungan ini akan hilang apabila
mereka dipecah. Konsentrasi memberikan kekuatan ekonomi pada perusahaan-perusahaan
besar yang memungkinkan mereka untuk menetapkan harga dan terlibat dalam perilaku-
perilaku yang bukan merupakan kepentingan publik.

BAB 5
ETIKA DAN LINGKUNGAN
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
5.1  Dimensi Polusi dan Penyusutan Sumber Daya
Ancaman lingkungan berasal dari dua sumber: polusi dan penyusutan sumber daya. Polusi
mengacu pada kontaminasi yang tidak diinginkan terhadap lingkungan oleh pembutan atau
penggunaan komoditas. Penyusutan sumber daya mengacu pada konsumsi sumber daya
yang terbats atau langka.
Polusi Udara
Polusi mengacu pada kontaminasi yang tidak diinginkan terhadap lingkungan oleh
pembuatan atau penggunaan komoditas. Adanya pemanasan global, hujan asam, dan
banyak gas-gas beracun di udaraa yang dapat menimbulkan berbagai racun di bumi.
Polusi Air
Saat ini lebih dari satu juta orang tidak memiliki akses untuk air sehat, terutapa pada
negara-negara miskin. Ada beberapa faktor yang terkait dengan menurunnya persediaan air.
Kenaikan populasi dan aktifitas ekonomi menambah permintaaan terhadap sumber air
bersih.
Polusi Tanah
Limbah padat contohnya adalah sampah rumah tangga yang semakin banyak jumlahnya
tidak sebanding dengan fasilitas untuk menanganinya. Belum lagi limbah padat berbahaya
yang dihasilkan dari industri kimia dan perminyakan, bahkan limbah nuklir.
Penyusutan Spesies dan Habitat
Manusia menyebabkan punahnya ribuan spesies binatang dan tumbuhan begitu pula
dengan semakn sedikitnya jumlah habitat hutan yang hilang karena digunduli oleh industri
kayu, dan dijadikan permukiman.
Penyusutan Bahan Bakar Fosil
Penggunaan bahan bakar fosil meningkat terus sedangkan ketersediaannya semakin
menipis.
Penyusutan Mineral
Seperti halnya bahan bakar fosil, kondisi mineral yang tersedia pun semakin sedikit
disbanding dengan penggunannya yang semakin banyak. Ketersediaan bahan-bahan
pengganti bahan bakar fosil dan mineral pun terbatas, sehingga hanya dapat menunda
sebentar habisnya ketersediaan bahan bakar fosil dan mineral.

5.2  Etika Pengendalian Polusi


Tidak adanya upaya pengeendalian polusi dikarenakan para pelakunya para pelaku bisnis
menganggap udara dan air itu barang gratis, dan melihat lingkungan sebagai barang tak
terbatas.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Lembaga bisnis mengabaikan akibat kegiatan mereka terhadap lingkungan sebab:
1.      Para pelaku bisnis menganggap udara dan air itu barang gratis.
2.      Bisnis melihat lingkungan sebagai barang tak terbatas.

Etika Ekologi
Etika ekologi adalah sebuah etika yang mengklaim bahwa kesejahteraan dari bagian-bagian
non-manusia di bumi ini secara intrinsik memiliki nilai tersendiri dan bahwa, karena adanya
nilai intrinsik ini, kita manusia memiliki tugas untuk menghargai dan mempertahankannya.
Paul Taylor “sifat karakter secara moral adalah baik ketika mengekspresikan atau
mewujudkan sikap moral dasar, yang saya sebut sebagi penghargaan terhadap alam”. 
Pengahragaan alam didasarkan pada fakta bahwa masing-masing makhluk hidup berusaha
mencari yang baik bagi dirinya dan demikian pula sebuah “pusat teleologi kehidupan”.
Etika Ekologi
                Etika ekologi adalah sebuah etika yang mengklaim bahwa kesejahteraan dari
bagian-bagian non-manusia di bumi ini secara intrinsik memiliki nilai tersendiri dan bahwa,
karena adanya nilai intrinsik ini, kita manusia memiliki tugas untuk menghargai dan
mempertahankannya. Namun hingga kini untuk memperluas hak-hak moral terhadap hal-
hal non-manusia masih sangat kontroversial. Untuk hal tersebut dibutuhkan pendekatan lagi
dalam menghadapi masalah lingkungan yang berdasarkan hak-hak asasi manusia maupun
pertimbangan utilitarian.

Hak Lingkungan dan Pembatasan Mutlak


William T. Blackstone menyatakan bahwa kepemilikan atas lingkungan yang nyaman tidak
hanya sangat diinginkan, namun merupakan hak bagi setiap manusia. Undang-undang
federal menetapkan batasan-batasan atas hak properti pada para pemilik perusahaan.
Masalah utama dari pandangan Blackstone adalah pandangan ini gagal memberikan
petunjuk tentang sejumlah pilihan yang cukup berat mengenai lingkungan.
                Menurut William T. Blackstone, lingkungan yang nyaman bukanlah sesuatu yang
kita semua inginkan, melaikan sesuatu dimana yang lain berkewajiban untuk memungkinkan
kita semua memilikinya. Dalam pendapat Blackstone, ia gagal memberikan petunjuk tentang
sejumlah pilihan yang cukup berat mengenai lingkungan kaitannya dengan hak atas
properti.
Utilitarianisme dan Pengendalian Parsial
Pendekatan utilitarian menyatakan bahwa seseorang perlu berusaha menghindari polusi
karena dia juga tidak ingin merugikan kesejahteraan masyarakat.
Biaya Pribadi dan Biaya Sosial
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Polusi membebankan biaya eksternal, dan hal ini selanjutnya berarti biaya-biaya produksi
(biaya pribadi atau internal) lebih kecil dibandingkan biaya sosial. Akibatnya, pasar tidak
menetapkan disiplin potimal pada produsen, dan hasilnya adalah penurunan utilitas sosial.
Jadi, polusi lingkungan merupakan suatu pelanggaran atas prinsip-prinsip utilitarian yang
merupkan dasar sistem pasar.
Penyelesaian: Tugas-Tugas Perusahaan
Penyelesaian untuk masalah biaya-biaya eksternal, menurut argumen utilitarian yang
disebutkan sebelumnya, adalah dengan memasukkan biaya polusi atau pencemaran ke
dalam perhitungan atau dengan kata lain, biaya-biaya ini ditanggung oleh produsen dan
diperhitungkan untuk menentukan harga komoditas mereka.
Keadilan
Cara utilitarian menangani polusi (dengan menginternalisasikan biaya) tampak konsisten
dengan persyaratan keadilan distributif sejauh keadilan distributif tersebut mendukung
kesamaan hak. Para pengamat mencatat bahwa polusi sering berpengaruh terhadap
meningkatnya ketidakadilan. Internalisasi biaya eksternal juga terlihat konsiten dengan
persyaratan keadilan retributif dan kompensatif.
Biaya dan Keuntungan
Thomas Klein memberikan ringkasan prosedur analisis biaya-keuntungan sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi biaya dan keuntungan
2.      Megevaluasi biaya dan keuntungan
3.      Menambahakan biaya dan keuntungan
Ekologi  Sosial, Ekofeminisme, dan Kewajiban untuk Memelihara
Ekologi sosial menyatakan bahwa apabila pola-pola hierarki dan dominasi sosial belum
berubah , maka kita tidak akan bisa menghadapi krisis lingkungan.
Kaum ekofeminis meyakini bahwa meskipun konsep utilitarianisme, hak, dan keadilan
memiliki peran terbatas dalam etika lingkungan, namun etika lingkungan yang baik harus
memperhitungkan perspektif-perspektif etika memberi perhatian.
5.3  Etika Konservasi Sumber Daya yang Bisa Habis
Konservatisme mengacu pada penghematan sumber daya alam untuk digunakan di masa
mendatang. Jadi, konservatisme sebagian besar mengacu pada masa depan: kebutuhan
untuk membatasi konsumsi saat ini agar cukup untuk besok. Pengendalian polusi
merupakan salah satu bentuk konservatisme.
Hak Generasi Mendatang
Tindakan menghabiskan sumber daya berarti mengambil apa yang sebenarnya menjadi milik
generasi mendatang dan melanggar hak-hak mereka atas sumber daya tersebut, namun
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
sejumlah penulis menyatakn bahwa salah bila kita berpikir generasi mendatang juga punya
hak.
Keadilan bagi Generasi Mendatang
John Rowls: meskipun tidak adil bila memberikan beban yang berat bagi generasi sekarang
demi generasi mendatang, namun juga tidak adil bila generasi sekarang tidak meninggalkan
apa-apa sama sekali bagi generasi mendatang.
Pertumbuhan Ekonomi
Sejumlah penulis menyatakan bahwa jika kita menghemat sumber daya alam yang langka 
agar generasi mendatang bisa memperoleh kualitas kehidupan yang memuaskan, maka kita
perlu mengubah sistem perekonomian secara substansial, khususnya dengan menekan
usaha-usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
  
BAB 6
ETIKA PRODUKSI DAN PEMASARAN KONSUMEN
Selain sebagai sumber informasi, iklan juga memberikan indikasi yang jarang benar tentang
fungsi dasar sebuah produk dan kadang terlalu membesar-besarkan keunggulannya.
Pasar dan Perlindungan Konsumen
Keamanan konsumen dilihat sebagai produk paling efisien bila disediakan melalui
mekanisme pasar bebas di mana penjual memberikan tanggapan terhadap permintaan
konsumen.
Pasar menjamin bahwa produsen memberikan tanggapan secara memadai terhadap
keinginan konsumen untuk memperoleh keamanan.
Pandangan Kontrak Kewajiban Produsen Terhadap Konsumen
Hubungan antara perusahaan dengan konsumen pada dasarnya merupakan hubungan
kontraktual, dan kewajiban moral perusahaan pada konsumen adalah seperti yang diberikan
dalam hubungan kontraktual.
Kewajiban untuk Mematuhi
Kewajiban untuk memberikan suatu produk dengan karakteristik persis seperti yang
dinyatakan perusahaan, yang mendorong konsumen untuk membuat kontrak dengan
sukarela dan yang membentuk pemahaman konsumen tentang apa yang disetujui akan
dibelinya. Pihak penjual berkewajiban memenuhi klaim yang dibuatnya tentang produk yang
dijual.
Kewajiban untuk Mengungkapkan
Penjual yang akan membuat perjanjian dengan konsumen untuk mengungkapkan dengan
tepat apa yang akan dibeli konsumen dan apa saja syarat penjualannya.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Kewajiban untuk Tidak Memberikan Gambaran yang Salah
Misrepresentasi bersifat koersif : seseorang yang dengan sengaja memberikan penjelasan
yang salah pada orang lain agar orang tersebut melakukan sesuatu seperti yang
diinginkannya, bukan seperti yang diinginkan orang itu sendiri apabila dia mengetahui yang
sebenarnya.
Kewajiban untuk Tidak Memaksa
Penjual berkewajiban untuk tidak memanfaatkan keadaan emosional yang mungkin
mendorong pembeli untuk bertindak secara irasional dan bertentangan dengan
kepentingannya, tidak memanfaatkan ketidaktahuan, ketidakdewasaan, kebodohan, atau
faktor lain yang mengurangi atau menghapuskan kemampuan pembeli untuk menetapkan
pilihan secara bebas.
 Kelemahan Teori Kontraktual
1.           Mengasumsikan bahwa perusahaan melakukan perjanjian secara langsung dengan
konsumen.
2.           Fokus pada faakta bahwa sebuah kontrak sama dnegan pedang bermata dua.
3.           Mengkritik asumsi bahwa pembeli dan penjual adalah sama dalam perjanjian
penjualan.
Teori Due Care
Karena konsumen harus bergantung pada keahlian produsen, maka produsen tidak hanya
berkewajiban untuk memberikan produk yang sesuai dengan klaim yang dibuatnya, namun
juga wajib berhati-hati untuk mencegah agar orang lain tidak terluka oleh produk tersebut
sekalipun perusahaan secara eksplisit menolak pertanggungjawaban seperti ini dan pembeli
menerima penolakan tersebut.
Tugas untuk Memberikan Perhatian
Tanggungjawab yang diberikan teori due care pada produsen: desain (tidak mengandung
bahaya, dilengkapi pengaman, dan bahan baku memadai), produksi (pengawasan proses
pemanufakturan, mengidentifikasi kelemahan,dll), dan informasi (label dan peringatan).

Kelemahan Teori Due Care


1.       Tidak ada metode yang jelas untuk menentukan kapan produsen telah memberikan
perhatian yang memadai.
2.       Mengasumsikan bahwa produsen mampu menemukan risiko-risiko yang muncul
dalam penggunaan sebuah produk sebelum konsumen membeli dan menggunakannya.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
3.       Parternalistik: produsen adalah pihak yang mengambil keputusan-keputusan penting
bagi konsumen.
Pandangan Biaya Sosial tentang Kewajiban Perusahaan
Perusahaan harus membayar biaya kerugian yang diakibatkan oleh semua kerusakan atau
cacat produk, sekalipun perusahaan telah memberikan semua perhatian dan dalam proses
pembuatannya telah mengambil langkah untuk memperingatan konsumen tentang
kemungkinan bahayanya.
Masalah dengan Pandangan Biaya Sosial
1.           Pandangan ini tidak adil karena melanggar norma-norma keadilan kompensatif.
2.           Membebankan semua biaya kerugian pada perusahaan.
3.           Beban finansial yang diberikan pada pihak perusahaan dan asuransi.
Etika Iklan
Iklan komersial didefinisikan sebagai salah satu bentuk informasi dan yang memasang iklan
adalah yang memberi informasi. Fungsi iklan adalah untuk memberikan informasi kepada
konsumen.
Pengaruh Sosial Iklan
Secara psikologis iklan menurunkan citarasa manusia, merupakan pemborosan sumber
daya, dan menciptakan monopoli.
Pembentukan Keinginan dalam Diri Konsumen
Iklan bersifat manupulatif yaitu dimaksudkan untuk menciptakan keinginan dalam diri
konsumen untuk tujuan penyerapan output industri.
Pengaruh pada Keyakinan Konsumen
            Karena iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi, maka iklan bisa dipercaya
atau tidak.
Privasi Kosumen
            Hak privasi didefinisikan sebagai hak seseorang untuk memutuskan apa, pada siapa,
dan berapa banyak informasi tentang dirinya yang boleh diungkapkan pada pihak lain.
  
BAB 7
ETIKA DISKRIMINASI PEKERJAAN
Sifat Diskriminasi Pekerjaan
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Diskriminasi tenaga kerja berarti membuat keputusan (atau serangkaian keputusan) yang
merugikan pegawai (atau calon pegawai) yang merupakan anggota kelompok tertentu
karena adanya prasangka yang secara moral tidak dibenarkan terhadap kelompok tersebut.
Bentuk-bentuk Diskriminasi: Aspek Kesengajaan Dan Aspek Institusional
Untuk menganalisis berbagai bentuk diskriminasi dapat dibuat dengan membedakan tingkat
di mana tindakan diskriminatif dilakukan secara sengaja dan terpisah dan tingkat di mana
tindakan tersebut terjadi tidak disengaja atau terinstitusionalisasikan.
Tingkat Diskriminasi
Diskriminasi muncul apabila terdapat proporsi yang tidak seimbang atas anggota kelompok
tertentu yang memegang jabatan yang kurang diminati dalam suatu institusi tanpa
mempertimbangkan preferensi ataupun kemampuan mereka.
Perbandingan Penghasilan Rata-rata
Perbandingan penghasilan memberikan indikator paling sugestif atas diskriminasi.
Perbandingan penghasilan terjadi antara keluarga kulit putih dengan keluarga dari kaum
minoritas, dan juga antar gender.
Penghasilan Kelompok Penghasilan Terendah
Kelompok penghasilan paling rendah menurut statistik berkorelasi dengan ras dan jenis
kelamin.
Perbandingan Pekerjaan yang Diminati
Pada semua kelompok pekerjaan besar, persentase pria kulit putih yang memiliki pekerjaan
dengan gaji yang lebih tinggi juga lebih besar, sementara kaum minoritas dan perempuan
sebagian besar memiliki pekerjaan dengan gaji kecil dan kurang diminati.
Diskriminasi: Utilitas, Hak, dan Keadilan
Argumen yang menentang diskrimasi: (1) utilitarian, deskriminasi mengarahkan pada
penggunaan sumber daya manusia secara tidak efisien; (2) hak, diskriminasi melanggar hak
asasi manusia; (3) keadilan, diskriminasi mengakibatkan munculnya perbedaan distribusi
keuntungan dan beban dalam masyarakat.
Praktik Diskriminasi
Tindakan yang dianggap diskriminatif:
(1)  rekrutmen, jika cenderung merekrut pegawai dari dari kelompok ras dan seksual yang
sama dengan yang terdapat dalam perusahaan
(2)  screening, jika tidak relevan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan;
(3)  kenaikan pangkat, jika perusahaan memisahkan evaluasi kerja pria kulit putih dengan
pegawai perempuan dan pegawai dari kelompok minoritas
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
(4)  kondisi pekerjaan, jika diberikan dalam jumlah yang tidak sama untuk orang –orang yang
melaksanakan pekerjaan yang pada dasarnya sama
(5)  PHK, memecat pegawai berdasarkan pertimbangan ras dan jenis kelamin.
Pelecehan Seksual
Kaum perempuan, seperti telah dicatat sebelumnya, merupakan korban dari salah satu
bentuk diskriminasi yang terang-terangan dan koersif.
Di luar Ras dan Jenis Kelamin: Kelompok Lain
1.     Diskriminasi terhadap pegawai yang lebih tua berdasarkan usia
2.     Penderita cacat
3.     Kaum gay atau transeksual;
4.     Pengidap AIDS
5.     Pekerja kelebihan berat badan.
Tindakan Afirmatif
·         Tindakan afirmatif dimaksudkan untuk mencapai distribusi yang lebih representatif
dalam perusahaan dengan memberikan preferensi pada kaum perempuan dan kelompok
minoritas.
·         Inti dari program afirmatif adalah sebuah penyelidikan yang mendetail atas semua
klasifikasi pekerjaan besar dalam perusahaan.
·         Tujuan penyelidikan adalah untuk menentukan apakah jumlah pegawai perempuan
dan minoritas dalam klasifikasi kerja tertentu lebih kecil dibandingkan yang diperkirakan
dari tingkat ketersediaan tenaga kerja kelompok ini di wilayah tempat mereka direkrut,
Tindakan Afirmatif Sebagai Kompensasi
·         Program tindakan afirmatif diinterpresentasikan sebagai salah satu bentuk ganti rugi
yang diberikan kaum pria kulit putih kepada perempuan dan kelompok minoritas karena
telah merugikan mereka secara tidak adil mendiskriminasikan mereka di masa lalu.
·         Kelemahan prinsip ini mensyaratkan kompensasi hanya dari individu-individu yang
secara sengaja merugikan orang lain, dan memberikan kompensasi hanya dari individu-
individu yang dirugikan.
Tindakan Afirmatif Sebagai Intrumen untuk Mencapai Tujuan Sosial
Program tindakan afirmatif merupakan cara yang secara moral sah untuk mencapai tujuan
keadilan, sekipun mungkin bukan merupakan cara yang secara moral diperlukan untuk
tujuan-tujuan tersebut.
Penerapan Tindakan Afirmatif dan Penanganan Keberagaman
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Keberhasilan atau kegagalan program tindakan afirmatif sebagian juga bergantung pada
dukungan yang diberikan perusahaan pada kebutuhan untuk mencapai keberagaman secara
rasial dan seksual dalam susunan tenaga kerja di perusahaan.
Gaji yang sebanding untuk Pekerjaan yang Sebanding
Program nilai sebanding dimaksudkan untuk mengatasi masalah gaji rendah yang oleh
mekanisme pasar selama ini cenderung selalu diberikan pada pegawai perempuan.

Program nilai sebanding menilai setiap pekerjaan menurut tingkat kesulitan, persyaratan
keahlian, pengalaman, akuntabilitas, risiko, persyaratan pengetahuan, tanggungjawab,
kondisi kerja, dan semua faktor lain yang dianggap layak memperoleh kompensasi.

Anda mungkin juga menyukai