Nim :193030303130
Kelas :B
1.Prinsip – Prinsip Etika
Etika bisnis memiliki prinsip – prinsip yang harus ditempuh perusahaan untuk
mencapai tujuan dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah
timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau
perusahaan Muslich ( 1998: 31 – 33 )mengemukakan prinsip – prinsip etika bisnis
sebagai berikut.
a. Prinsip otonomi merupakan sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran mengenai apa yang dianggap baik untuk
dilakukan. Dalam hal ini, perusahaan bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang
dilakukan serta pengembangannya dilakukan sesuai dengan visi dan misi perusahaan yang
berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitas dalam
perusahaan.
c. Prinsip tidak berniat jahat berkaitan dengan prinsip kejujuran karena prinsip kejujuran
yang ketat mampu meredam niat jahat di suatu perusahaan.
d. Prinsip keadilan kepada pihak – pihak yang terkait dengan sistem bisnis contoh: upah
yang adil kepada seluruh karyawan sesuai dengan kontirbusinya, pelayanan yang sama
kepada konsumen dan sebagainya. Prinsip keadilan ini menuntut agar setiap orang
diperlakukan sama sesuai dengan aturan yang adil, sesuai dengan kriteria yang rasional
serta dapat dipertanggung jawabkan.
e. Prinsip hormat pada diri sendiri untuk menjaga citra baik perusahaan melalui prinsip –
prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan keadilan. Dalam artikel yang dibuat oleh Von der
Embse dan R.A. Wagley yang berjudul Advance Management Journal ( 1998 ) memberikan
tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, sebagai berikut.
- Utilitarian Approach artinya setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya.
Olehkarena itu, dalam hal bertindak seseorang harus mengikuti cara – cara yang dapat
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
memberikan manfaat sebesar – besarnya kepada masyarakat dengan cara yang tidak
membahayakan pihak lain dan biaya yang serendah – rendahnya.
- Individual Rights Approach artinya setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun, tindakana atau tingkah laku tersebut
harus dihindari apabila akan menyebabkan terjadinya benturan dengan hak orang lain.
- Justice Approach artinya para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama
dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan atau kelompok. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat
penting untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh, memiliki daya saing yang tinggi
serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai ( value creation ) yang tinggi diperlukan
suatu landasan yang kokoh. Landasan yang kokoh ini biasanya dimulai dari perencanaan
strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya
perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten. Pada
dasarnya, praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik jangka
menengah maupun jangka panjang karena alas an sebagai berikut.
a. Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi dari pihak
interen maupun pihak ekstern perusahaan.
b. Mempu meningkatkan motivasi pekerja.
c. Melindungi prinsip kebebasan berniaga.
d. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Menurut Arens dan Lobbecke ( 1996: 81 ) mengungkapkan bahwa terdapat 6 prinsip
etika yang menjadi landasan perilaku etika profesional adalh sebagai berikut.
a. Tanggung jawab
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional dan pertimbangan
moral dalam semua aktifitas mereka.
b. Kepentingan Masyarakat
Akuntan harus menerima kewajiban - kewajiban melakukan tindakan yang
mendahulukan kepentingan masyarakat, menghargai kepercayaan masyarakat dan
menunjukkan komitmen pada professional.
c. Integritas
Untuk mempertahankan dan menperluas kepercayaan masyarakat, akuntan harus
melaksanakan semua tanggung jawab professional dan integritas.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
d. Objektivitas dan indepedensi
Akuntan harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari benturan kepentingan
dalam melakukan tanggung jawab profesioanal. Akuntan yang berpraktek sebagai akuntan
public harusbersikap independen dalam kenyataan dan penampilan padawaktu
melaksanakan audit dan jasa astestasi lainnya.
e. Keseksamaan
Akuntan harus mematuhi standar teknis dan etika profesi, berusaha keras untuk terus
meningkatkan kompetensi dan mutu jasa, dan melaksanakan tanggung jawab professional
dengan kemampuan terbaik.
Sumber:
http://dianavia.blogspot.com/2011/10/prinsip-prinsip-etika-bisnis.html
http://wenysilvia130706.blogspot.com/2011/01/prinsip-prinsip-etika.html
BAB I
ETIKA DAN BISNIS
HAKIKAT ETIKA BISNIS
• Etis adalah apa yang menurut saya benar.
• Etis adalah apa yang sesuai dengan kepercayaan religius saya
• Etis adalah apa yang sesuai menurut peraturan hukum
Menurut Kamus: Istilah Etika memiliki beragam makna yang berbeda, yaitu:
• Etika adalah prinsip tingkah laku yang mengatur individu atau kelompok.
• Etika adalah Kajian Moralitas. (Meskipun etika berkaitan dengan moralitas namun etika
bukan moralitas. Etika adalah penelaahan-baik aktivitas maupun hasil telaah itu
sendiri,sedangkan moralitas adalah subyek)
Moralitas
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar
dan salah, atau baik dan jahat.
Hakikat Standar Moral:
1. Persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar
menguntungkan manusia
2. Didasarkan pada penalaran yang bukan otoritas
3. Melampaui kepentingan diri
4. Didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak
5. Pelanggaran terhadap standar moral diasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu
dan dengan kosa kata moral tertentu.
Etika
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Secara umum Etika diartikan ilmu yang mendalami standar moral perorangan danstandar
moral masyarakat. Etika adalah standar moral yang bertujuan untuk melihat sejauh apakah
standar moral yang diberikan (atau penilaian moral yang berdasarkan standar itu) lebih atau
kurang benar?
Etika Bisnis secara khusus diartikan studi yang dikhususkan atau yang berkonsentrasi pada
standar moral,sebagaimana ditetapkan di dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
3 jenis masalah yang dipelajari dalam etika bisnis:
1. Sistemik : sistem ekonomi, politik, hukum, dan sosial dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi : kebijakan perusahaan, praktek, dan struktur organisasi
3. Individu : moralitas keputusan, tindakan dan karakter individu dalam perusahaan.
Perusahaan Multinasional dan Etika Bisnis
Dilema Etis yang dihadapi oleh Perusahaan Multinasional yang bisa beroperasi diberbagai
negara:
Ø di satu sisi: memberikan kesempatan untuk bebas dari pajak dan kewajiban legal serta
sosial lainnya yang digunakan oleh pemerintah lokal untuk mengontrol aktivitas mereka,
Ø di sisi lain: karena beroperasi di negara-negara yang tingkat perkembangannya berbeda
beda serta memiliki norma dan standar yang berbeda maka harus menentukan resiko
dengan memilih standar mana yang secara etis layak untuk negara tertentu.
Berdasarkan teori relativisme etis, diuraikan bahwa: Masyarakat yang hidup ditempat yang
berbeda memiliki keyakinan etis yang berbeda pula. Tidak ada cara yang rasional untuk
menentukan apakah suatu tindakan secara moral benar atau salah, kecuali apakah orang
dari masyarakat percaya apakah tindakan itu benar atau salah.
Teknologi dan Etika Bisnis
Apa saja yang dapat dikategorikan sebagai suatu teknologi ?
Teknologi terdiri atas: metode, proses, dan alat yang ditemukan manusia untuk
memanipulasi lingkungannya.
Dampak revolusioner dari suatu teknologi
1. Revolusi agrikultur, pola yang mengandalkan hasil perburuan menjadi petani.
2. Abad 18 revolusi industri, memperkenalkan mesin elektromekanikal dampaknya titik
awal terjadi pencemaran lingkungan.
3. Abad 20 teknologi informasi dampaknya memudahkan orang untuk mengakses data
bahkan data yang privasi sekalipun.
PERKEMBANGAN MORAL DAN PENALARAN MORAL
Perkembangan Moral
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Bahwa moralitas berkembang mulai dari kanak-kanak yang diserap melalui keluarga, gereja,
lingkungan masyarakat, televisi, dan lain-lain yang diperoleh sejak kecil dan terjadi beberapa
perubahan terhadap standar moral ketika dewasa yang disebabkan karena perkembangan
fisik, emosi, maupun kognitif.
Tiga Tingkatan Perkembangan Moral menurut Lawrence Kohlberg :
Level Satu: Tahap Prakonvensional
1. Orientasi hukuman dan ketaatan
2. Orientasi instrumen dan relativitas
Level Dua: Tahap Konvensional
1. Orientasi kesesuaian interpersonal
2. Orientasi hukum dan keteraturan
Level Tiga : Tahap Postkonvensional,Otonom atau Berprinsip
1. Orientasi Kontrak Sosial
2. Orientasi prinsip etis universal.
Penalaran Moral
Penalaran moral merupakan proses penalaran tentang perilaku, institusi, atau
kebijakandisesuaikan dengan standar moral yang ada apakah sesuai atau melanggar moral.
BAB 2
PRINSIP-PRINSIP ETIS DALAM BISNIS
A. Utilitarianisme
Utilitarianisme merupakan semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan
kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada
masyarakat.
B. Utilitarianisme Tradisional
Prinsip Utilitarian, Jeremy Bentham (1748-1832)
Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika jumlah total
utilitas yang dihasilkan dari tindakan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas sosial yang
dihasilkan oleh tindakan lain yang dapat dilakukan.
C. Masalah Pengukuran
Hambatan yang dihadapi saat menilai utilitas seperti:
1. Bagaimana nilai utilitas dari berbagai tindakan yang berbeda pada orang yang berbeda
dapat diukur dan perbandingkan.
2. Biaya dan keuntungan tampak sulit dinilai.
3. Banyaknya keuntungan dan biaya dari suatu tindakan tidak dapat diprediksi, maka
penilaian tidak dapat dilakukan dengan baik.
4. Masih belum jelas apa yang bisa dihitung sebagai keuntungan dan yang dihitung
sebagai biaya.
D. Masalah Hak dan Keadilan
Teori rule-utilitarian memiliki 2 prinsip yaitu:
1. Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika tindakan
tersebut dinyatakan dalam peraturan moral yang benar.
2. Sebuah peraturan moral dikatakan benar jika jumlah utilitas total yang dihasilkannya;
jika semua orang yang mengikuti peraturan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas total
yang diperoleh; jika semua orang yang mengikuti peraturan moral alternatif lainnya.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
E. Konsep Hak
Hak moral memiliki 3 karakteristik penting yang memberikan fungsi pemungkinan dan
pelindungan antara lain:
1. Hak moral erat kaitannya dengan kewajiban.
2. Hak moral memberikan otonomi dan kesetaraan bagi individu dalam mencari
kepentingan mereka.
3. Hak moral memberikan dasar untuk membenarkan tindakan yang dilakukan seseorang
dan untuk melindungi orang lain.
F. Hak Negatif dan Positif
Hak negatif dapat digambarkan dari fakta bahwa hak yang termasuk di dalamnya dapat
didefinisikan sepenuhnya dalam kaitannya dengan kewajiban orang lain untuk tidak ikut
campur dalam aktivitas tertentu dari orang yang memiliki hak tersebut.
Hak positif tidak hanya memberikan kewajiban negatif namun juga mengimplikasikan bahwa
pihak lain memiliki kewajiban positif pada si pemilik hak untuk memberikan apa yang dia
perlukan untuk dengan bebas mencari kepentingannya.
G. Hak dan Kewajiban Kontraktual
Hak dan kewajiban kontraktual merupakan hak terbatas dan kewajiban korelatif yang
muncul saat seseorang membuat perjanjian dengan orang lain.
Sistem peraturan yang mendasari hak dan kewajiban kontraktual secara umum
diinterpretasikan mencakup sejumlah batasan moral, yaitu :
1. Kedua belah pihak dalam kontrak harus memahami sepenuhnya sifat dari perjanjian
yang mereka buat
2. Kedua belah pihak dilarang mengubah dakta perjanjian kontraktual dengan sengaja
3. Kedua belah pihak dalam kontrak tidak boleh menandatangani perjanjian karena
paksaan atau ancaman
4. Perjanjian kontrak tidak boleh mewajibkan kedua belah pihak untuk melakukan
tindakan yang amoral
H. Dasar Hak Moral Kant
Teori Kant didasarkan pada prinsip moral yang ia sebut perintah kategoris, dan yang
mewajibkan semua orang diperlakukan sebagai makhluk yang bebas dan sederajat dengan
yang lain.
Rumusan perintah kategoris Kant mencakup 2 kriteria dalam menentukan apa yang benar
dan salah secara moral yaitu
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
a. Universalisabilitas : alasan seseorang melakukan suatu tindakan haruslah alasan yang
dapat diterima semua orang, setidaknya dalam prinsip
b. Reversibilitas : alasan seseorang melakukan suatu tindakan haruslah alasan yan gbisa
dia terima jika orang lain menggunakannya, bahkan sebagai dasar dari bagaimana mereka
memperlakukan dirinya.
I. Masalah pada Pandangan Kant
1. Teori Kant tidak cukup tepat untuk bisa selalu bermanfaat.
2. Batasan hak dan bagaimana hak tersebut diseimbangkan dengan hak yang berkonflik
lainnya.
3. Kriteria universalisabilitas dan reversibilitas.
Keberatan Libertarian : Nozick
Menurut Nozick, melarang orang-orang untuk tidak saling memaksa merupakan sebuah
perintah moral yang sah berdasarkan pada prinsip kant bahwa individu adalah tujuan, bukan
hanya sarana; mereka tidak boleh dikorbankan atau dimanfaatkan untuk mencapai tujuan
lain tanpa persetujuan mereka.
J. Keadilan dan Kesamaan
Masalah-masalah yang berkaitan dengan keadilan dan kewajiban:
1. Keadilan distributif, berkatian dengan distribusi yang adil atas keuntungan dan beban
dalam masyarakat.
2. Keadilan retributif, mengacu pada pemberlakuan hukuman yang adil pada pihak-pihak
yang melakukan kesalahan.
3. Keadilan kompensasir, berkaitan dengan cara yang adil dalam memberikan kompensasi
pada seseorang atas kerugian yang meraka alami akibat perubahan orang lain.
K. KEADILAN DISTRIBUTIF
1. Keadilan Sebagai Kesamaan: Egalitarian : semua orang harus memperoleh bagian
keuntungan dan beban masyarakat atau kelompok individu dalam jumlah yang sama.
2. Keadilan berdasarkan kontribusi: Keadilan Kapitalis : keuntungan haruslah
didistribusikan sesuai dengan nilai kontribusi yang diberikan individu pada masyarakat,
tugas kelompok, atau pertukaran.
3. Keadilan Berdasarkan Kebutuhan Dan Kemampuan : Sosialisme : Beban kerja haruslah
didistribusikan sesuai dengan kemampuan orang-orang, dan keuntungan harus
didistribusikan sesuai dengan kebutuhan mereka.
4. Keadilan Sebagai Kebebasan: Lebertanisme : dari setiap orang sesuai dengan apa yang
dipilih, bagi setiap orang sesuai dengan apa yang mereka lakukan untuk diri mereka sendiri (
muungkin dengan bantuan orang lain), dan apa yang dipilih orang lain untuk dilakukan
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
baginya dan mereka pilih untuk diberikan padanya atas apa yang telah mereka berikan
sebelulmnya dan belum diperbanyak atau dialihkan.
5. Keadilan sebagai Kewajaran: menurut Rawls :
a. setiap orang memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar paling ekstensif yang dalam
hal ini mirip dengan kebebasan untuk semua orang
b. Keadilan sosial dan ekonomi diatur sedemikian rupa sehingga Mempu memberikan
keuntungan yang terbesar bagi orang-orang yang kurang beruntung dan jabatan yang
terbuka bagi semua orang berdasarkan prinsip persamaan hak dalam memperoleh
kesempatan.
L. Etika Memberi Perhatian
1. Parsialitas dan Perhatian
2. Hambatan dalam Etika Perhatian
M. Etika Memberi Perhatian
1. Parsialitas dan Perhatian
2. Hambatan dalam Etika Perhatian
3. Memadukan Utilitas, Hak, Keadilan dan Perhatian.
4. Prinsip Moral : Etika Kebaikan
5. Sifat Kebaikan
6. Kebaikan Moral
7. Kebaikan, Tindakan dan Institusi
8. Kebaikan dan Prinsip
9. Moralitas dalam Konteks Internasional.
BAB 3
SISTEM BISNIS
A. Ideologi
Ideologi adalah sebuah sistem keyakinan normatif yang dimiliki para anggota kelompok
sosial tertentu, sedangkan ideologi bisnis adalah sistem keyakinan normatif atas masalah-
masalah di dalam bisnis khususnya yang diyakini oleh kelompok-kelompok bisnis tertentu,
misalnya para manajer.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
Ideologi bisnis ini punya arti penting, ideologi bisnis seseorang kerap kali menentukan
keputusan bisnis yang dibuatnya, melalui keputusan ini, ideologi memengaruhi perilakunya.
B. Sistem Pasar vs Sistem Perintah
Pasar bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dasar ynag dihadapi
semua masyarakat: mengkoordinasi berbagai aktivitas ekonomi dari para anggota
masyarakat. Dalam sistem perintah, satu otoritas (seseorang atau komisi) membuat
keputusan tentang apa yang akan diproduksi, siapa yang akan memproduksi, dan siapa yang
akan mendapatkannya. Dalam sistem pasar bebas, semua perusahaan yang masing-masing
dimiliki oleh individu yang berbeda dan dan mencari keuntungan dengan cara yang berbeda
membuat keputusan atas apa yang mereka produksi dan bagaimana memproduksinya.
3.1 Pasar Bebas dan Hak: John Locke
John Locke (1632-1704), seorang filsuf politik Inggris, dianggap sebagai pengembang
gagasan bahwa manusia memilki “hak alami” atas kebebasan dan “hak alami” atas properti
pribadi. Menurut Locke, hukum alam “mengajarkan” setiap manusia bahwa dia memiliki hak
atas kebebasan. Meskipun Locke tidak secara eksplisit menggunakan teori hak alami untuk
mendukung sistem pasar bebas, namun sejumlah penulis abad ke-20 menggunakan teorinya
untuk tujuan tersebut. Pandangan Lokce tentang hak atas properti pribadi memiliki
pengaruh signifikan pada institusi Amerika atas properti.
Kritik Keynes
Keynes menyatakan bahwa permintaan total atas barang dan jas adalah permintaaan dari
tiga sektor ekonomi: rumah tangga, bisnis, dan pemerintah. Pemerintah mampu
mempengaruhi kecenderungan untuk menabung atau menghemat, yang dalam hal ini
menurunkan permintaan dan menciptkan pengangguran. Kedua, pemerintah dapat
mempengaruhi secara langsung jumlah yang bisa diperoleh rumah tangga dengan
menaikkan atau menurunkan pajak. Ketiga, pengeluaran pemerintah bisa menutup
perbedaan antara jumlah permintaan dan jumlah persediaan dengan meningkatkan
permintaan dari rumah tangga dan bisnis (dan secara tidak sengaja menciptakan inflasi).
Dengan demikian, berkebalikan dengan pandangan Smith, intervensi pemerintah dalam
bidang ekonomi merupakan instrumen yang diperlukan untuk memaksimalkan utilitas
masyarakat.
Utilitas Survival of the Fittest: Darwinisme Sosial
Doktrin Darwinisme sosial dibentuk dari Charles Darwin (1809-1882), yang menyatakan
bahwa berbagai spesies makluk hidup berkembang akibat proses lingkungan yang
mendukung kelangsungan hidup makluk hidup tertentu dan menghancurkan ynag lain.
Individu-individu yang agresif dalam bisnis sehingga memungkinkan mereka berhasil dalam
dunia persaingan bisnis adalah “yang terkuat” dan otomatis juga ynag terbaik.
Bagi para kritkus cukup mudah untuk melihat celah kelemahan dalam teori ini. Mereka, para
kritikus, melontarkan sebuah pernyataan “Keahlian dan karateristik yang membantu
individu untuk maju dan bertahan tidak selalu dapat menjamin kelangsungan hidup manusia
di planet ini. Perkembangan dunia bisnis memang dapat dicapai dengan mengabaikan
manusia lain secara kejam, namun kelangsungan hidup manusia juga bergantung pada
perkembangan sikap kerja sama dan kesediaan dari orang-orang untuk saling membantu.”
3.3 Kritik Marx
Karl Marx (1818-1883) tidak diragukan lagi merupakan kritikus paling keras dan paling
berpengaruh terhadap kesenjangan yang diperkirakan terbentuk dari sistem properti pribadi
dan pasar bebas. Marx mengklaim bahwa contoh-contoh eksploitasi terhadap para pekerja
ini hanyalah gejala dari ketidakadilan besar yang diciptakan kapitalisme.
Pengasingan
Menurut Marx, ekonomi kapitalis menghasilkan 4 bentuk “pengasingan” pekerja atau 4
bentuk pemisahan dari apa yang seharusnya menjadi milik mereka.
1. Masyarakat kapitalis memberikan penguasaan atas hasil usaha para pekerja pada orang
lain.
2. Kapitalisme mengasingkan pekerja dari aktivitasnya sendiri.
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
3. Kapitalisme menghasilkan orang-orang dari diri mereka sendiri dengan menanamkan
pandangan keliru atas apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan.
4. Masyarakat kapitalis mengasingkan manusia satu sama lain dengan memisahkan
mereka ke dalam kelas-kelas sosial yang bertentangan dan tidak sederajat serta
menghancurkan komunitas dan hubungan perhatian.
Fungsi Pemerintah
Fungsi pemerintah sesungguhnya seperti dalam sejarah, menurut Marx adalah untuk
melindungi kepentingan-kepentingan kelas penguasa. Menurut Marx semua masyarakat
dapat di analisis dalam kaitannya dengan 2 komponen utamanya : substruktur ekonomi dan
superstruktur sosial.
Marx menamakan kontrol sosial yang digunakan dalam memproduksi barang (atau dengan
kata lain control sosial di mana masyarakat mengatur dan mengendalaikan para pekerja)
sebagai hubungan produksi.
Pemiskinan Pekerja
Mark juga mengklaim bahwa sejauh produksi dalam perekonomian modern tidak
direncanakan, namun dibiarkan bergantung pada kepemilikan pribadi dan pasar bebas,
maka hasilnya tidak akan lebih dari serangkaian bencana yang seumanya cenderung
merugikan kelas pekerja.
Tanggapan
1. Para pendukung sistem pasar bebas pada umumnya menjawab kritik bahwa pasar
bebas menciptakan ketidakadilan dengan menjawab: kritik tersebut salah mengasumsikan
tentang keadilan yang hanya berarti kesamaan atau distribusi menurut kebutuhan.
2. Bahwa keadilan dapat diberi satu arti yang jelas, namun arti tersebut harus
mendukung pasar bebas. Keadilan sesungguhnya berarti distribusi berdasarkan kontribusi
(sumbangan).
3. Terhadap kritikan yang menyatakan bahwa pasar bebas menciptakan perbedaan yang
tidak adil adalah, meskipun perbedaan semacam ini mungkin selalu ada dalam sistem
kepemilikan pribadi dan pasar bebas, namun keuntungan-keuntungan yang diberikan pasar
bebas dan kepemilikan pribadi jauh lebih penting.
Suap
Apabila dilakukan untuk mengamankan penujalan produk, suap politik juga bisa
menimbulkan gangguan ekonomi dalam operasi pasar. Apabila suap digunakan untuk
mengamankan pembelian suatu komoditas, pengaruh utamanya adalah turunnya
persaingan pasar. Jika perusahaan yang melakukan suap berhasil mencegah masuknya
pesaing lain dalam pasar pemerintah, maka ada kemungkinan perusahaan terlibat dalam
tindakan-tindakan yang menjadi karakteristik monopoli.
4.4 Oligopoli dan Kebijkan Publik
Pandangan Tidak Melakukan Apa-apa
Sejumlah ekonom menyatakan bahwa tidak ada yang perlu dilakukan tentang kekuasaan
ekonomi yang dimiliki perusahaan-perusahaan oligopoli. Sebagian menyatakan bahwa
kekuasaan perusahaan oligopoli sebenarnya tidak sebesar yang terlihat.
Pandangan Antimonopoli
Harga dan keuntungan dalam industri-industri yang terkonsentrasi memang cenderung lebih
tinggi dibandingkan yang seharusnya. Pemecahnya adalah dengan menetapkan kembali
tekanan-tekanan kompetitif dengan mewajibkan perusahaan-perusahaan besar untuk
melakukan divestasi dan memecahnya ke dalam beberapa perusahaan kecil.
Pandangan Regulasi
Perusahaan-perusahaan oligopoli tidak perlu dipecah karena ukuran yang besar
memberikan akibat-akibat yang menguntungkan dan keuntungan ini akan hilang apabila
mereka dipecah. Konsentrasi memberikan kekuatan ekonomi pada perusahaan-perusahaan
besar yang memungkinkan mereka untuk menetapkan harga dan terlibat dalam perilaku-
perilaku yang bukan merupakan kepentingan publik.
BAB 5
ETIKA DAN LINGKUNGAN
Nama : legita veronika
Nim :193030303130
Kelas :B
5.1 Dimensi Polusi dan Penyusutan Sumber Daya
Ancaman lingkungan berasal dari dua sumber: polusi dan penyusutan sumber daya. Polusi
mengacu pada kontaminasi yang tidak diinginkan terhadap lingkungan oleh pembutan atau
penggunaan komoditas. Penyusutan sumber daya mengacu pada konsumsi sumber daya
yang terbats atau langka.
Polusi Udara
Polusi mengacu pada kontaminasi yang tidak diinginkan terhadap lingkungan oleh
pembuatan atau penggunaan komoditas. Adanya pemanasan global, hujan asam, dan
banyak gas-gas beracun di udaraa yang dapat menimbulkan berbagai racun di bumi.
Polusi Air
Saat ini lebih dari satu juta orang tidak memiliki akses untuk air sehat, terutapa pada
negara-negara miskin. Ada beberapa faktor yang terkait dengan menurunnya persediaan air.
Kenaikan populasi dan aktifitas ekonomi menambah permintaaan terhadap sumber air
bersih.
Polusi Tanah
Limbah padat contohnya adalah sampah rumah tangga yang semakin banyak jumlahnya
tidak sebanding dengan fasilitas untuk menanganinya. Belum lagi limbah padat berbahaya
yang dihasilkan dari industri kimia dan perminyakan, bahkan limbah nuklir.
Penyusutan Spesies dan Habitat
Manusia menyebabkan punahnya ribuan spesies binatang dan tumbuhan begitu pula
dengan semakn sedikitnya jumlah habitat hutan yang hilang karena digunduli oleh industri
kayu, dan dijadikan permukiman.
Penyusutan Bahan Bakar Fosil
Penggunaan bahan bakar fosil meningkat terus sedangkan ketersediaannya semakin
menipis.
Penyusutan Mineral
Seperti halnya bahan bakar fosil, kondisi mineral yang tersedia pun semakin sedikit
disbanding dengan penggunannya yang semakin banyak. Ketersediaan bahan-bahan
pengganti bahan bakar fosil dan mineral pun terbatas, sehingga hanya dapat menunda
sebentar habisnya ketersediaan bahan bakar fosil dan mineral.
Etika Ekologi
Etika ekologi adalah sebuah etika yang mengklaim bahwa kesejahteraan dari bagian-bagian
non-manusia di bumi ini secara intrinsik memiliki nilai tersendiri dan bahwa, karena adanya
nilai intrinsik ini, kita manusia memiliki tugas untuk menghargai dan mempertahankannya.
Paul Taylor “sifat karakter secara moral adalah baik ketika mengekspresikan atau
mewujudkan sikap moral dasar, yang saya sebut sebagi penghargaan terhadap alam”.
Pengahragaan alam didasarkan pada fakta bahwa masing-masing makhluk hidup berusaha
mencari yang baik bagi dirinya dan demikian pula sebuah “pusat teleologi kehidupan”.
Etika Ekologi
Etika ekologi adalah sebuah etika yang mengklaim bahwa kesejahteraan dari
bagian-bagian non-manusia di bumi ini secara intrinsik memiliki nilai tersendiri dan bahwa,
karena adanya nilai intrinsik ini, kita manusia memiliki tugas untuk menghargai dan
mempertahankannya. Namun hingga kini untuk memperluas hak-hak moral terhadap hal-
hal non-manusia masih sangat kontroversial. Untuk hal tersebut dibutuhkan pendekatan lagi
dalam menghadapi masalah lingkungan yang berdasarkan hak-hak asasi manusia maupun
pertimbangan utilitarian.
Program nilai sebanding menilai setiap pekerjaan menurut tingkat kesulitan, persyaratan
keahlian, pengalaman, akuntabilitas, risiko, persyaratan pengetahuan, tanggungjawab,
kondisi kerja, dan semua faktor lain yang dianggap layak memperoleh kompensasi.