Anda di halaman 1dari 19

Etika Bisnis dalam Kebijakan Publik

Dr. Sonny Harry B Harmadi


Model Berfikir
1. Bisnis

▪ Bisnis dilahirkan dari gagasan kewirausahaan, kepengusahaan


(entrepeneurship) (JB Say, J. Schumpetter, D. MacClelland, Peter Drucker)
▪ Gagasan dilahirkan dari prinsip kebebasan berfikir (Voltaire, Rene
Descartes)
▪ Kebebasan berpikir entrepreneurship adalah:
1. Keinginan untuk berpenghasilan dalam jumlah tertentu (kekayaan, besar) dan tidak
tergantung kepada Pemerintah (kekuasaan)
2. Kekayaan tersebut didapat dari keuntungan atau laba dari usahanya. Semakin
banyak laba, semakin baik usaha tersebut.
3. Dalam persaingan antar usaha, pengusaha berusaha meningkatkan mutu
produknya lebih baik dari pengusaha lain, dan memberikan harga lebih baik
(murah) daripada pengusaha lain. (“The hidden hand of Market”, Adam Smith, The
Wealth of Nation)
4. Pada tingkat tertentu, akhirnya pengusaha menjadikan integritas (moral, etika)
mereka yang membedakan mereka dengan pengusaha lain.
2.Proses Bisnis
• Pada saat bisnis berproses, maka ada dua modus yang melatarbelakangi pengusaha,
yaitu:
1. Kepentingan bisnis, yang merentang dari keinginan menghasilkan (berproduksi) produk yang
bernilai, hingga (dan) keinginan untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya, dalam waktu
secepat-cepatnya, sehingga merentang ke keinginan untuk mengusai pasar (monopoli, oligopoli,
penguasa pasar). Ini yang disebut sebagai business interest, yang di dalamnya melekat business
greed
2. Kepentingan kemanusiaan, yaitu keinginan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
baik dan bermutu, secara wajar dan fair. Ini yang disebut sebagai Etika Bisnis.
• Kedua modus itu hadir bersamaan, dan bersandingan, dan berpadu sesuai kebutuhan
pragmatik-situasional dari pengusaha, dengan konsekuensi:
1. Pengusaha mengedepankan kepentingan bisnis jauh di atas kepentingan etis, terutama pada
dua kondisi:
a) Tidak ada aturan/regulasi
b) Persaingan bisnis sangat ketat –hypercompetition
2. Pengusaha mengedepankan kepentingan bisnis dan etika secara seimbang
(catatan: tidak ada kepentingan etis di depan/lebih besar dari kepentingan bisnis)
3. Bisnis dan Pemerintah

1. Pemerintah berkepentingan memiliki warga-warga korporasi dalam


jumlah banyak, berukuran besar, sehat, dan mempunyai laba
besar…sebagai sumber pajak, baik pajak badan, pajak produk, pajak
nilai, pajak transaksi, hingga pajak peroranan.
2. Bisnis berkepentingan Pemerintah melindungi, memfasilitasi, dan
menolongnya agar usahanya terus tumbuh besar
berkesinambungan (tanpa henti)
3. Bisnis dan Pemerintah

3. Simbiosis mutualisme positif, Pemerintah membuat kebijakan yang


mendukung bisnis, Bisnis memerlukan dukungan kebijakan
Pemerintah …kebijakan tersebut disebut sebagai kebijakan publik
4. …negatif, jika Pemerintah dan Pengusaha kongkalikong untuk saling
memperkaya pribadi, untuk mempertahankan kekusaan masing-
masing: kekuasaan ekonomi dan kekusaan politik
5. Itu terjadi, karena Pemerintah dihela oleh kepentingan politik
(semata) dan bisnis dihela oleh kepentingan bisnis (semata). Tidak
ada etika pada kedua kelembagaan tersebut. Jika pun ada hanya
sebagai kosmetik atau asesoris.
4. Bisnis dan Kebijakan Publik
1. Pengusaha memastikan kebijakan publik yang dibuat Pemerintah
mendukung dengan cara:
a) Pendekatan lingkungan: memastikan kebijakan menjaga lingkungan bisnis yang
sehat, wajar, dan kompetitif. Dilakukan dengan cara mengedepakan etika bisnis
dan etika politik (etika kebijakan publik)
b) Pendekatan personal: memastikan kebijakan mengutungkan pengusaha secara
perorangan (perusahaan). Dilakukan dengan cara mengedepakan keentingan bisnis
(semata) dan kepentingan politik (semata)
2. Kebijakan publik memberikan dukungan kepada bisnis dalam bentuk:
a) Lingkunan bisnis yang kebijakan menjaga lingkungan bisnis yang sehat, melalui
regulasi yang baik
b) Fasilitasi bisnis, dengan adanya regulasi yang “diatur pengusaha” (vendor driven
policy) dan akhirnya terbentuk korupsi kebijakan (Nugroho, 2015), dan “Capture
Policy” (OECD, 2017)
5. Trend Global…dan Universal

1. Setiap bangsa mengehendaki pengusaha yang beretika, di dalam negeri


maupun di negara lain
2. Mereka akan mendorong Pemerintahnya (kalau perlu memaksa) agar
“menghukum” pengusaha yang tidak beretika, di dalam negeri maupun di
negara lain
3. Indonesia juga sudah mengikuti tren tersebut, dan akan terus… meski tidak
mudah dan banyak kegagalan
4. Etika Bisnis harus menjadi panduan pengusaha, bukan lagi wacana atau
asesoris, dan harus diajarkan di kelas-kelas FEB dan MBA/MM
1. Ford Motor Company
2. Dell Inc.
3. Google Inc.
4. Microsoft
5. Visa Inc.
6. The Tata Power Company Limited
7. Prudential Financial, Inc.
8. L'ORÉAL
9. Johnson Controls, Inc
10. Marks and Spencer
Boeing is facing a lawsuit from shareholders who allege the aerospace giant defrauded
them by failing to disclose safety issues with the 737 Max planes, which were grounded
worldwide following two deadly crashes. The proposed class action, filed in Chicago federal
court, seeks damages after Boeing's stock shed about 13 percent of its value in the weeks
following the March 10 crash of an Ethiopian Airlines 737 Max plane. In addition to Boeing,
CEO Dennis Muilenburg and Chief Financial Officer Gregory Smith are named as
defendants. The company and its top executives "effectively put profitability and growth
ahead of airplane safety and honesty," the lawsuit alleges.
Etika bisnis (K. Bertens, 2000, 2013)

▪ Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh


hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi
dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena
dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-
abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum
▪ Dari sudut pandang ekonomi, bisnis yang baik adalah bisnis
yang menghasilkan keuntungan tanpa merugikan orang
lain.
▪ Dari sudut pandang hukum, bisnis yang baik adalah bisnis
yang tidak melanggar aturan-aturan hukum.
▪ Dari sudut pandang moral, bisnis yang baik adalah bisnis
yang sesuai dengan ukuran-ukuran moralitas.
Model Berpikir
Kesimpulan
Etika Politik
Etika Bisnis Etika Pemerintahan
Etika Kebijakan Publik

Pengusaha Beretika Pemerintah Beretika

Kebijakan Bisnis Kebijakan Publik


Beretika Beretika

Praktek Pemerintahan
Praktek Bisnis Beretika
Beretika

Anda mungkin juga menyukai