0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan19 halaman
Boeing dituntut oleh pemegang saham karena gagal mengungkapkan masalah keamanan dengan pesawat 737 Max yang menyebabkan dua kecelakaan mematikan. Tuntutan kelas menuntut ganti rugi setelah saham Boeing anjlok sekitar 13% setelah kecelakaan Ethiopian Airlines. CEO dan CFO Boeing juga terlibat dalam gugatan karena mengutamakan keuntungan daripada keamanan dan ketelusuran.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
ITS_Etika Bisnis Dalam Kebijakan Publik_Sonny_Pertemuan 2
Boeing dituntut oleh pemegang saham karena gagal mengungkapkan masalah keamanan dengan pesawat 737 Max yang menyebabkan dua kecelakaan mematikan. Tuntutan kelas menuntut ganti rugi setelah saham Boeing anjlok sekitar 13% setelah kecelakaan Ethiopian Airlines. CEO dan CFO Boeing juga terlibat dalam gugatan karena mengutamakan keuntungan daripada keamanan dan ketelusuran.
Boeing dituntut oleh pemegang saham karena gagal mengungkapkan masalah keamanan dengan pesawat 737 Max yang menyebabkan dua kecelakaan mematikan. Tuntutan kelas menuntut ganti rugi setelah saham Boeing anjlok sekitar 13% setelah kecelakaan Ethiopian Airlines. CEO dan CFO Boeing juga terlibat dalam gugatan karena mengutamakan keuntungan daripada keamanan dan ketelusuran.
▪ Bisnis dilahirkan dari gagasan kewirausahaan, kepengusahaan
(entrepeneurship) (JB Say, J. Schumpetter, D. MacClelland, Peter Drucker) ▪ Gagasan dilahirkan dari prinsip kebebasan berfikir (Voltaire, Rene Descartes) ▪ Kebebasan berpikir entrepreneurship adalah: 1. Keinginan untuk berpenghasilan dalam jumlah tertentu (kekayaan, besar) dan tidak tergantung kepada Pemerintah (kekuasaan) 2. Kekayaan tersebut didapat dari keuntungan atau laba dari usahanya. Semakin banyak laba, semakin baik usaha tersebut. 3. Dalam persaingan antar usaha, pengusaha berusaha meningkatkan mutu produknya lebih baik dari pengusaha lain, dan memberikan harga lebih baik (murah) daripada pengusaha lain. (“The hidden hand of Market”, Adam Smith, The Wealth of Nation) 4. Pada tingkat tertentu, akhirnya pengusaha menjadikan integritas (moral, etika) mereka yang membedakan mereka dengan pengusaha lain. 2.Proses Bisnis • Pada saat bisnis berproses, maka ada dua modus yang melatarbelakangi pengusaha, yaitu: 1. Kepentingan bisnis, yang merentang dari keinginan menghasilkan (berproduksi) produk yang bernilai, hingga (dan) keinginan untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya, dalam waktu secepat-cepatnya, sehingga merentang ke keinginan untuk mengusai pasar (monopoli, oligopoli, penguasa pasar). Ini yang disebut sebagai business interest, yang di dalamnya melekat business greed 2. Kepentingan kemanusiaan, yaitu keinginan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik dan bermutu, secara wajar dan fair. Ini yang disebut sebagai Etika Bisnis. • Kedua modus itu hadir bersamaan, dan bersandingan, dan berpadu sesuai kebutuhan pragmatik-situasional dari pengusaha, dengan konsekuensi: 1. Pengusaha mengedepankan kepentingan bisnis jauh di atas kepentingan etis, terutama pada dua kondisi: a) Tidak ada aturan/regulasi b) Persaingan bisnis sangat ketat –hypercompetition 2. Pengusaha mengedepankan kepentingan bisnis dan etika secara seimbang (catatan: tidak ada kepentingan etis di depan/lebih besar dari kepentingan bisnis) 3. Bisnis dan Pemerintah
1. Pemerintah berkepentingan memiliki warga-warga korporasi dalam
jumlah banyak, berukuran besar, sehat, dan mempunyai laba besar…sebagai sumber pajak, baik pajak badan, pajak produk, pajak nilai, pajak transaksi, hingga pajak peroranan. 2. Bisnis berkepentingan Pemerintah melindungi, memfasilitasi, dan menolongnya agar usahanya terus tumbuh besar berkesinambungan (tanpa henti) 3. Bisnis dan Pemerintah
3. Simbiosis mutualisme positif, Pemerintah membuat kebijakan yang
mendukung bisnis, Bisnis memerlukan dukungan kebijakan Pemerintah …kebijakan tersebut disebut sebagai kebijakan publik 4. …negatif, jika Pemerintah dan Pengusaha kongkalikong untuk saling memperkaya pribadi, untuk mempertahankan kekusaan masing- masing: kekuasaan ekonomi dan kekusaan politik 5. Itu terjadi, karena Pemerintah dihela oleh kepentingan politik (semata) dan bisnis dihela oleh kepentingan bisnis (semata). Tidak ada etika pada kedua kelembagaan tersebut. Jika pun ada hanya sebagai kosmetik atau asesoris. 4. Bisnis dan Kebijakan Publik 1. Pengusaha memastikan kebijakan publik yang dibuat Pemerintah mendukung dengan cara: a) Pendekatan lingkungan: memastikan kebijakan menjaga lingkungan bisnis yang sehat, wajar, dan kompetitif. Dilakukan dengan cara mengedepakan etika bisnis dan etika politik (etika kebijakan publik) b) Pendekatan personal: memastikan kebijakan mengutungkan pengusaha secara perorangan (perusahaan). Dilakukan dengan cara mengedepakan keentingan bisnis (semata) dan kepentingan politik (semata) 2. Kebijakan publik memberikan dukungan kepada bisnis dalam bentuk: a) Lingkunan bisnis yang kebijakan menjaga lingkungan bisnis yang sehat, melalui regulasi yang baik b) Fasilitasi bisnis, dengan adanya regulasi yang “diatur pengusaha” (vendor driven policy) dan akhirnya terbentuk korupsi kebijakan (Nugroho, 2015), dan “Capture Policy” (OECD, 2017) 5. Trend Global…dan Universal
1. Setiap bangsa mengehendaki pengusaha yang beretika, di dalam negeri
maupun di negara lain 2. Mereka akan mendorong Pemerintahnya (kalau perlu memaksa) agar “menghukum” pengusaha yang tidak beretika, di dalam negeri maupun di negara lain 3. Indonesia juga sudah mengikuti tren tersebut, dan akan terus… meski tidak mudah dan banyak kegagalan 4. Etika Bisnis harus menjadi panduan pengusaha, bukan lagi wacana atau asesoris, dan harus diajarkan di kelas-kelas FEB dan MBA/MM 1. Ford Motor Company 2. Dell Inc. 3. Google Inc. 4. Microsoft 5. Visa Inc. 6. The Tata Power Company Limited 7. Prudential Financial, Inc. 8. L'ORÉAL 9. Johnson Controls, Inc 10. Marks and Spencer Boeing is facing a lawsuit from shareholders who allege the aerospace giant defrauded them by failing to disclose safety issues with the 737 Max planes, which were grounded worldwide following two deadly crashes. The proposed class action, filed in Chicago federal court, seeks damages after Boeing's stock shed about 13 percent of its value in the weeks following the March 10 crash of an Ethiopian Airlines 737 Max plane. In addition to Boeing, CEO Dennis Muilenburg and Chief Financial Officer Gregory Smith are named as defendants. The company and its top executives "effectively put profitability and growth ahead of airplane safety and honesty," the lawsuit alleges. Etika bisnis (K. Bertens, 2000, 2013)
▪ Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh
hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu- abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum ▪ Dari sudut pandang ekonomi, bisnis yang baik adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan tanpa merugikan orang lain. ▪ Dari sudut pandang hukum, bisnis yang baik adalah bisnis yang tidak melanggar aturan-aturan hukum. ▪ Dari sudut pandang moral, bisnis yang baik adalah bisnis yang sesuai dengan ukuran-ukuran moralitas. Model Berpikir Kesimpulan Etika Politik Etika Bisnis Etika Pemerintahan Etika Kebijakan Publik
Pengusaha Beretika Pemerintah Beretika
Kebijakan Bisnis Kebijakan Publik
Beretika Beretika
Praktek Pemerintahan Praktek Bisnis Beretika Beretika