Anda di halaman 1dari 23

ETIKA BISNIS

PRINSIP BISNIS

Dosen: Siska Lusia Putri, SP, MM

1
PRINSIP BISNIS
 Prinsip dari suatu kegiatan bisnis adalah pertukaran.
 Sedangkan segala sesuatu yang dipertukarkan tidak menjadi
masalah, dapat berupa benda bernyawa atau tidak
bernyawa.
 Jadi, Pebisnis melakukan segala sesuatu terkait bisnis untuk
meraih keuntungan.
 Dan sebagai manusia, Pebisnis memiliki sifat yang tidak
selalu puas, mencari kebebasan berinisiatif dalam
menggagas bisnis dalam upaya profit (keuntungan) sehingga
akan terus menerus berusaha untuk mencari keuntungan.

2
SYARAT KEBEBASAN BERBISNIS
 Salah satu prasyarat dari kebebasan bisnis atau berbisnis
adalah rule of law; dimanapun, suatu negara harus diatur
oleh hukum dan peraturan (Keith Charles Culver; edt;
1999) dan pebisnis sebagai bagian anggota masyarakat
tentunya harus memahami dan mengikuti peraturan
tersebut.
 Aturan hukum memerlukan keberadaan pemahaman
bersama dari komunitas tentang nilai-nilai dan norma
etika.
 Tanpa adanya konsep sosial tentang keadilan dan
kebebasan berbisnis yang dipahami secara meluas maka
negara atau sekelompok orang yang berkuasa dapat
membahayakan hak-hak masyarakat luas atau bahkan
menimbulkan pertentangan dan konflik antar kelompok.

3
SIFAT BISNIS
1. Paham UNITARIAN: nilai-nilai moral yang bersifat
universal harus tercermin dalam praktik dunia bisnis;
2. Paham SEPARATIS: lingkungan fungsional dalam
bidang ekonomi dan politik relatif bersifat otonom
dengan didasari oleh logika, prosedur dan aturan
tersendiri yang terpisah dari aturan kehidupan
pribadi di keluarga dan masyarakat;
3. Paham INTEGRASI, kegiatan bisnis tidak semata
memiliki logika pokok untuk memaksimalkan
keuntungan, tetapi juga merupakan bagian
masyarakat & diawasi oleh tuntunan moral
masyarakat: Dan masyarakat memiliki cara
mempengaruhi dunia bisnis melalui peraturan,
hukum dan mekanisme pasar
(Steiner dan Steiner, 2006).
4
Prinsip-prinsip Profesi Pebisnis

1. Prinsip otonomi
2. Prinsip kejujuran
3. Prinsip keadilan
4. Prinsip saling menguntungkan
(mutual benefit principle)
5. Prinsip Integritas moral
6. Prinsip Tanggungjawab

5
 Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan & bertindak berdasar kesadaran
sendiri tentang apa yang dianggap baik utk dilakukan.

 Jujur dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian kontrak


 Jujur dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu
dan harga yang sebanding
 Jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan
 Prinsip ini paling problematik krn masih banyak pelaku bisnis
yg mendasarkan bisnisnya pada tipu-menipu atau tindakan
curang (entah karena situasi eksternal tertentu atau karena
dasarnya memang mereka suka tipu-menipu).
6
Menuntut agar tiap orang diperlakukan sama,
sesuai dgn aturan yg adil & sesuai dgn kriteria
rasional objektif & dpt dipertanggungjawabkan

Menuntut agar tiap orang dlm kegiatan bisnis,


dlm relasi eksternal atau internal perusahaan
perlu diperlakukan sesuai dgn hak masing-
masing.

Menuntut agar tdk boleh ada pihak yg dirugikan


hak dan kepentingannya.
7
 Menuntut agar bisnis menguntungkan semua pihak.
 Mengakomodasi hakikat & tujuan bisnis.
 Anda ingin untung & saya pun ingin untung,
bisnis dijalankan dengan prinsip saling
menguntungkan
 Menuntut agar persaingan bisnis, yang kompetitif,
melahirkan suatu win-win solution.
 Produsen ingin untung dan konsumen ingin
dapat barang dan jasa yang memuaskan
(menguntungkan dlm bentuk harga & kualitas
yg baik),

8
 Prinsip ini terutama dihayati sebagai tuntutan
internal dalam diri pelaku bisnis atau
perusahaan agar perlu menjalankan bisnis
dengan tetap menjaga nama baik pimpinan,
orang-orangnya maupun perusahaan.

9
1. Tanggungjawab mengandaikan bhw suatu
tindakan dilakukan dgn sadar & tahu.
 Tanggungjawab seseorang hanya dpt dituntut
kalau ia bertindak sadar & tahu ttg
konsekuensi tindakannya
2. Tanggungjawab mengandaikan kebebasan
 Tanggungjawab hanya mungkin relevan
dituntut dari seseorang, kalau tindakannya
itu
dilakukan secara bebas.
3. Tanggungjawab mensyaratkan bhw orang yg
melakukan tindakan tertentu memang mau &
bersedia melakukan tindakan itu
(Syarat ini relevan dgn syarat 1&2) 10
Bagaimana pelaksanaan prinsip-prinsip
etika bisnis di negara Indonesia?

Jawaban sementara/umum :
“masih banyak berhadapan dengan beberapa
masalah dan kendala”

11
Kendala dan masalah yang
dimaksud:

1. Standar moral para pelaku bisnis pada


umumnya masih lemah
2. Para pelaku bisnis/perusahaan mengalami
konflik kepentingan
3. Situasi politik dan ekonomi belum stabil
4. Lemahnya penegak hukum
5. Belum ada organisasi profesi bisnis dan
manajemen yang berani menegakkan kode etik
bisnis
12
Kasus Diskusi

Dewan direksi suatu perusahaan susu yang


memproduksi dan mendominasi pasar susu segar
ingin meraih keuntungan yang signifikan, dengan
tujuan antara lain :
1. Memberikan deviden yang lebih tinggi kepada
pemilik modal
2. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
3. Membeli sapi unggulan
4. Membeli alat yang mutakhir
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk (susu)

13
Agar tujuan tersebut tercapai, dewan direksi
merencanakan dengan strategi menaikkan
harga, dalam hal ini berarti telah
mengesampingkan anak-anak balita yang orang
tuanya kurang mampu untuk membelinya.
Ada salah seorang direksi menentang kebijakan
tersebut, karena perusahaan sudah dikenal dan
memahami betul kebutuhan masyarakat dan
menjual susu dengan harga terjangkau
merupakan tujuan dan merupakan kewajiban
sosial perusahaan.

14
Permasalahannya

1. Apakah tepat/ bagaimana pandangan saudara


tentang perusahaan membuat kebijakan tersebut
semata-mata untuk memperoleh keuntungan
yang lebih tinggi ?
2. Bagaimana tanggapan saudara terhadap salah
satu direksi yang menentang kebijakan tersebut ?
3. Etika apa yang harus diperhatikan pelaku bisnis
agar tidak merugikan sepihak ?

15
ANALISIS KASUS
TERSEBUT

16
Prinsip-prinsip Etika
Profesi
Dalam tuntutan profesional sangat erat hubungannya
dengan suatu kode etik untuk masing-masing
profesi.
Adapun prinsip-prinsip etika profesi adalah :
1. Tanggung jawab  melakukan pekerjaan dan
tugasnya dengan sebaik-baiknya, hasil maksimal,
mutu yang terbaik
2. Keadilan  tidak merugikan hak dan kepentingan
pihak tertentu, khususnya orang yang dilayani
dalam kaitannya dengan profesi

17
Persoalan yang masih
dievaluasi

 Apakah bisnis sebuah profesi?


 Bila ya, profesi yang bagaimana ?
 Profesi etis atau sebaliknya (kotor) ?

18
Bisnis bisa menjadi profesi
etis ?

 Sistem politik ekonomi yang kondusif


 Prinsip-prinsip etis yang baik
 Aturan hukum bisnis secara fair dan baik
 Sistem pemerintahan yang adil dan efektif

19
Bisnis bisa menjadi profesi
kotor ?

 Dilakukan dengan penuh intrik


 Penuh tipu daya (tidak jujur)
 Penuh jual beli kekuasaan ekonomi dan politik
 Penuh dengan KKN
 Penuh dengan muatan politis
 Tidak mematuhi hukum/aturan yang ditetapkan

20
 Bisnis sebagai suatu profesi yang luhur
dewasa ini dunia bisnis dianggap sebagai
suatu profesi, ia berkomitmen menjadi
pribadi dan bermoral pada kepentingan
pihak-pihak yang terkait.
 Profesional : orang yang memiliki komitmen
pribadi yang tinggi, serius menjalankan
pekerjaannya, bertanggung jawab atas
pekerjaannya agar tidak sampai merugikan
pihak lain

21
 Bisnis tidak dianggap/belum sebagai profesi
yang luhur, bisnis hampir tidak pernah/ belum
dianggap sebagai suatu profesi yang luhur,
bukan sebaliknya seakan ada jurang yang
memisahkan dunia bisnis dengan etik tentu
saja ini terutama disebabkan oleh suatu
pekerjaan kotor, tipu menipu, penuh
kecurangan dan etika buruk, sehingga tidak
heran bila bisnis mendapat predikat jelek,
sebagai pekerjaannya orang-orang kotor.

22
THANK YOU

23

Anda mungkin juga menyukai