Anda di halaman 1dari 5

NAMA : VERA NURAENI NIM : 12808144049 RESUME AKUNTANSI

BAB 4 AKTIVA TETAP PEROLEHAN DAN DEPRESIASI


Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Aktiva semacam ini biasanya memiliki masa pemakaian yang lama dan diharapkan dapat memberi manfaat pada perusahaan selama bertahun-tahun. Karakteristik yang membedakan aktiva tetap dari barang dagangan adalah bahwa aktiva tetap dimiliki perusahaan untuk digunakan, sedangkan barang dagangan tidak untuk digunakan melainkan untuk masa lebih dari satu periode akuntansi, investasi tidak digunakan dalam operasi perusahaan yang utama. KLASIFIKASI AKTIVA TETAP Aktiva tetap biasanya digolongkan menjadi empat kelompok, yaiutu: 1. Tanah, seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung-gedung perusahaan. 2. Perbaikan tanah, seperti jalan-jalan di seputar lokasi perusahaan yang dibangun perusahaan, tempat parkir, pagar, dan saluran air bawah tanah. 3. Gedung, sperti gedung yang digunakan untuk kantor, toko, pabrik, dan gudang. 4. Peralatan, seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin, kendaraan, dan meubel. PENENTUAN HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP Harga perolehan meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva, dan pengeluaran-pengeluaran lain agar aktiva siap untuk digunakan. Harga perolehan diukur dengan kas yang dibayarkan pada suatu teransaksi secara tunai. Penerapan prinsip harga perolehan untuk tiap golongan utama aktiva tetap akan diuraikan dibawah ini: Tanah Harga perolehan tanah meliputi : a. b. c. d. Harga beli tunai tanah Biaya balik nama Komisi perantara Pajak atau pungutan lain yang harus dibayar oleh pembeli

Semua pengeluaran lain yang diperlukan agar tanah siap untuk digunakan yang bersifat permanen didebet ke rekening Tanah. Perbaikan Tanah Harga perolehan perbaikan tanah meliputi semua pengeluaran yang dilakukan sampai perbaikan siap untuk digunakan sebagaimana dimaksudkan dengan perbaikan tersebut. Gedung Semua pengeluaran yang berhubungan dengan pembelian atau pembangunan gedung harus dibebankan pada rekening Gedung. Apabila gedung dimiliki melalui pembelian, maka harga perolehannya meliputi harga beli, biaya notaris, dan komisi perantara. Namun seandaianya gedung dibangun sendiri, maka harga perolehannya meliputi semua pengeluaran untuk membuat gedung, termasuk pembuatan saluran listrik dan air. Peralatan Harga perolehan peralatan terdiri dari harga beli tunai, biaya pengangkutan, dan biaya asuransi selama dalam pengangkutan yang dibayar oleh pembeli. Termasuk pula didalamnya pengeluaran untuk perakitan, pemasangan, dan pengujian peralatan yang dibeli. MASALAH KHUSUS DALAM PENENTUAN HARGA PEROLEHAN Penentuan harga perolehan aktiva tetap, kadang-kadang tidak sederhana karena adanya berbagai masalah. Masalah tersebut biasanya muncul karena cara perolehan aktiva. Beberapa cara perolehan yang menimbulkan masalah antara lain : 1. Pembelian dengan menggunakan wesel berbunga 2. Pembelian dalam satu paket 3. Pembelian dengan membangun sendiri KONSEP DEPRESIASI Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan bukan proses penilaian aktiva. Pengakuan atas depresiasi aktiva tetap tidak berakibat adanya pengumpulan kas untuk mengganti aktiva lama dengan aktiva yang baru. Saldo rekening Akumulasi Depresiasi menggambarkan dana yang telah dihimpun. METODA-METODA DEPRESIASI Depresiasi periodik didasarkan pada tiga faktor berikut , yaitu harga perolehan, nilai residu, dan masa manfaat.nnilai residu atau biasa disebut juga nilai sisa, adalah taksiran nilai aktiva pada akhir masa manfaat aktiva tersebut. Masa manfaat atau kadang-kadang disebut juga umur aktiva, adalah jangka waktu pemakaian aktiva yang diharapkan oleh perusahaan.

Depresiasi dapat dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan metoda-metoda berikut : a. Metoda Garis Lurus Dalam metoda garis lurus, beban depresiasi periodik sepanjang masa pemakaian aktiva adalah sama besarnya. Harga perolehan didepresiasi adalah harga perolehan dikurangi dengan nilai residu.

Harga Perolehan Depresiasi

Masa Manfaat

Biaya Depresiasi

b. Metoda Saldo Menurun Pada metoda saldo menurun, biaya depresiasi dari tahun ke tahun semakin menurun. Hal ini terjadi karena perhitungan biaya depresiasi periodik didasarkan pada nilai buku (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasi.

Nilai Buku pada Awal Tahun

Tarif Depresiasi

Biaya Depresiasi

c. Metoda Jumlah Angka-Angka Tahun Metoda ini disebut jumlah ngka-angka tahun karena tarif depresiasinya didasarkan pada suatu pecahan yang : 1. Pembilangnya adalah tahun-tahun pemakaian aktiva yang masih tersisa sejak awal tahun ini. 2. Penyebutnya adalah jumlah tahun-tahun sejak tahun pertama hingga tahun pemakaian yang terakhir.

Harga Perolehan Aawal Tahun

Pecahan Angka-

:angka Tahun

Biaya Depresiasi

d. Metoda Satuan Hasil Dalam metoda satuan hasil, masa pemakaian aktiva tidak dinyatakan dengan jangka waktu, melainkan dengan jumlah satuan (unit) yang dapat dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan. Metode satuan hasil cocok digunakan untuk depresiasi mesin pabrik, karena hasil suatu mesin dapat diukur satuannya. Namun metoda ini tidak tepat bila digunakan pada gedung atau mebel, karena untuk aktiva semacam ini depresiasi lebih merupakan fungsi waktu (bukan kegiatan) dan satuan hasilnya sukar untuk diukur.

Harga Perolehan Didepresi Biaya Depresiasi per Satuan

Jumlah Satuan Kegiatan Jumlah Kegiatan

Biaya Depresiasi = per Satuan Biaya = Depresiasi

xTahun Ini

REVISI ATAS DEPRESIASI PRODUK Cukup tidaknya biaya depresiasi tahunan harus selalu ditinjau kembali oleh manajemen secara periodik. Apabila faktor fisik atau fungsi menunjukan bahwa depresiasi tahunan terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka manajemen harus mengubah jumlah depresiasi yang telah direncanakannya. Apabila perubahan harus dilakukan pada taksiran (misal taksiran masa manfaat atau taksiran nilai residu), maka perubahan harus dilakukan untuk tahun ini dan tahuntahun berikutnya, tapi tidak berlaku surut ke tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bahwa pada waktu perubahan atas depresiasi dilakukan tidak diadakannya koreksi atas biaya depresiasi yang telah dicatat pada tahun-tahun sebelumnya, dan biaya depresiasi untuk tahun ini dan tahuntahun berikutnya diubah. Dasar pemikiran yang mendasari perlakuan seperti ini adalah karena perubahan atas sesuatu yang telah ditetapkan pada periode-periode sebelumnya akan berpengaruh pada kepercayaan pembaca terhadap laporan keuangan. PENGELUARAN SELAMA MASA PEMAKAIAN AKTIVA Reparasi rutin adalah pengeluaran untuk mempertahankan agar aktiva tetap beropersi dengan efisien dan dapat mencapai masa pemakaian yang diharapkan. Biaya reparasi rutin umumnya tidak terlalu besar jumlahnya, tetapi terjadi berulang-ulang selama masa pemakaian aktiva. Penambahan dan perbaikan adalah pengeluaran untuk meningkatkan efesiensi operasi, kapasitas produksi, atau masa pemakaian aktiva. Pengeluaran semacam ini biasanya cukup besar jumlahnya dan relatif jarang terjadi selama masa pemakaian aktiva. Akuntansi untuk pengeluaran modal berbeda-beda tergantung pada sifat pengeluarannya. Penambahan

Suatu penambahan biasanya mengakibatkan bertambah besarnya fasilitas fisik dan kapasitas produksi. Penambahan dicatat dengan mendebet rekening aktiva yang mengalami penambahan akibat pengeluaran tersebut.

Perbaikan

Perbaikan atau disebut membuat menjadi lebih baik bisa dilakukan dalam berbagai macam bentuk. Kadang-kadang suatu perbaikan merupakan penggantian suatu sub bagian dari suatu aktiva produktif dengan unit yang baru. Pengeluaran untuk perbaikan harus didebetkan ke rekening aktiva yang bersangkutan atau ke rekening akumulasi depresiasi. Kesalahan Penggolongan Pengeluaran

Kesalahan dalam menggolongkan pengeluaran menjadi pengeluaran pendapatan atau pengeluaran modal, akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. Akibatnya laporan keuangan akan memberikan informasi yang keliru untuk periode-periode setelah terjadinya pengeluaran tersebut. Pengeluaran Modal Dan Depresiasi Selanjutnya

Setiap pengeluaan modal akan mengakibatkan bertambahnya biaya depresiasi pada sisa masa manfaat aktiva yang bersangkutan. Harga perolehan yang akan didepresiasi setelah direvisi ditentukan dengan cara sebagai berikut :

Nilai Buku Sebelum Pengeluaran Modal

Pengeluaran + Modal

Taksiran Nilai Residu yang Baru

Harga Perolehan = Depresiasi yang Baru

Anda mungkin juga menyukai