1.
2.
3.
4.
BAB 11
PENYUSUTAN,PENURUNAN,DAN DEPLESI
Penyusutan didefinisikan sebagai proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud
ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan mendapat
manfaat dari penggunaaan aktiva tersebut.
Dasar yang ditetapkan untuk penyusutan merupakan fungsi dari dua faktor yaitu biaya awal dan
nilai sisa. Nilai sisa adalah estimasi jumlah yang akan diterima pada saat itu dijual atau ditarik
dari penggunaannya. Nilai sisa merupakan jumlah dimana aktiva harus diturunkan nilainya atau
disusutkan selama masa manfaatnya.
Umur pelayanan suatu aktiva dan umur fisiknya seringkali tidak sama. Sebuah mesin secara fisik
mungkin dapat memproduksi sejumlah produk tertentu selama beberapa tahun melebihi umur
pelayanannya, tetapi mesin tersebut tidak digunakan selama seluruh tahun ini karena biaya
pembuatan produk dalam tahun-tahun terakhir mungkin terlalu tinggi.
Faktor-faktor ekonomi atau fungsional dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori:
2. penggantian (supercession) , penggantian satu aktiva dengan aktiva lainnya yang lebih
efisien dan ekonomis.
Metode Penyusutan
Faktor ketiga yang terlibat dalam proses penyusutan adalah Metode pembagian biaya secara adil.
Metoda-metoda penyusutan yaitu:
Metoda Aktivitas
Metoda Aktivitas juga sering disebut pendekatan beban variabel atau pendekatan unit produksi,
mengamsumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas dan
bukan dari berlalunya waktu. Umur aktiva ini dinyatakan dalam istilah keluaran (ouput) yang
disediakan (unit-unit yang di produksi), atau masukan (input) seperti jumlah jam kerja.
Metode ini mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan fungsi dari
penggunaan. Metode ini telah digunakan secara luas dalam praktek karena kemudahannya.
Prosedur garis-lurus secara konseptual seringkali juga merupakan prosedur penyusutan yang
paling sesuai. Depresiasi tiap tahun dihitung sebagai
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑑𝑖𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑎
berikut :Depresiasi = 𝑒𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛
Metode beban menurun (metode penyusutan dipercepat).
Metode ini menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan beban
yang lebih rendah pada periode mendatang.
Pendekatan gabungan digunakan apabila aktiva bersifat heterogen dan memiliki umur manfaat
yang berbeda. Tarif penyusutan gabungan ini ditentukan dengan membagi penyusutan per tahun
dengan total biaya aktiva. Jika tidak terdapat perubahan dalam akun aktiva, maka kelompok
aktiva akan disusutkan hingga ke nilai sisa atau nilai residu.
Prinsip akuntansi yang diterima umum hanya mensyaratkan bahwa metode itu menghasilkan
pengalokasian biaya aktiva selama umur aktiva dengan cara yang sistematis dan rasional.
Dalam menghitung beban penyusutan untuk periode parsial, perlu ditentukan beban penyusutan
untuk satu tahun penuh dan kemudian merata-ratakan beban penyusutan tersebut diantara dua
periode yang terlibat. Proses ini harus terus berlangsung selama masa manfaat aktiva.
Penyusutan dan Penggantian Aktiva Tetap.
Penyusutan sama dengan beban lain yang mengurangi laba bersih. Perbedaannya adalah
penyusutan tidak melibatkan arus kas keluar periode berjalan. Dana untuk penggantian aktiva
berasal dari pendapatan (yang dihasilkan melalui penggunaan aktiva), tanpa pendapatan tidak
ada laba yang diwujudkan dan tidak ada arus kas masuk yang dihasilkan.
Ketika aktiva tetap dibeli, tarif penyusutan ditentukan dengan hati-hati berdasarkan pengalaman
masa lalu dengan aktiva sejenis dan informasi lainnya yang berkaitan. Akan tetapi provisi untuk
penyusutan hanya merupakan estimasi dan mungkin perlu untuk merevisinya selama umur aktiva.
Perubahan estimasi harus ditangani dalam periode berjalan dan periode mendatang. Tidak ada
perubahan yang harus dibuat atas haasil-hasil yang dilaporkan sebelumnya. Saldo awal tidak
disesuaikan dan tidak ada upaya untuk mengejar periode sebelumnya.
PENURUNAN NILAI
Standar akuntansi umum mengenai nilai terendah antara biaya atau harga pasar untuk persediaan
tidak dapat diaplikasikan pada properti, pabrik dan peralatan. Bahkan ketika properti, pabrik, dan
peralatan telah mengalami keusangan sebagian akuntan merasa enggan mengurangi jumlah
tercatat aktiva tersebut.
Dalam standar ini, penurunan nilai terjadi apabila jumlah tercatat aktiva tidak dapat dipulihkan
dan oleh karena itu perlu dihapuskan. Berbagai kejadian dan perubahan situasi mungkin akan
mengarah pada suatu penurunan nilai.
Jika pengujian tentang kemampuan pemulihan menunjukkan bahwa penurunan nilai telah terjadi
maka suatu kerugian dihitung. Kerugian penurunan nilai adalah jumlah di mana jumlah tercatat
aktiva melebihi nilai wajarnya.
Restorasi kerugian.
Setelah kerugian penurunan dicatat maka penurunan nilai tercatat aktiva yang ditahan untuk
digunakan akan menjadi dasar biaya yang baru. Akibatnya dasar biaya baru ini tidak berubah
kecuali untuk penyusutan di periode masa depan atau penurunan nilai tambahan.
Aktiva yang diturunkan dilaporkan pada yang terendah antara biaya atau nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjualnya (nilai realisasi bersih). Karena aktiva dimaksudkan untuk dilepaskan
dalam periode waktu yang singkat, maka nilai realisasi bersih akan digunakan dalam rangka
menyediakan ukuran yang lebih baik atas daar yang sama dengan aktiva lainnya yang tidak
menurun.
DEPLESI
Sumber daya alam yang serinkali disebut aktiva yang dapat habis mencakup minyak, mineral,
dan kayu. Aktiva ini dikarakteristikkan dengan dua fitur utama : (1) pengambilan sepenuhnya
aktiva itu dan (2) penggantian aktiva ini hanya dapat dilakukan oleh tindakan alam.
1. Biaya akuisisi
2. Biaya eksplorasi
3. Biaya pengembangan
4. Biaya restorasi
Menentukan bagaimana biaya sumber daya alam harus dialokasikan ke periode akuntansi.
Biasanya deplesi dihitung dengan metode unit produksi (pendekatan aktivitas), yang berarti
bahwa deplesi merupakan fungsi dari jumlah unit yang ditarik selama periode berjalan. Tingkat
deplesi yang ditetapkan dihitung dengan cara berikut :
Seringkali estimasi cadangan yang dapat dipulihkan harus diubah baik karena informasi baru
telah tersedia maupun karena proses produksi telah menjadi lebih canggih. Masalah ini sama
dengan akuntansi untuk perubahan estimasi umur manfaat pabrik dan peralatan.
Nilai penemuan.
Nilai penemuan merupakan istilah lebih luas yang berkaitan dengan keseluruhan daerah sumber
daya alam. Seperti ditunjukkan sebelumnya akuntan tidak mengakui nilai penemuan. Akan tetapi,
jika nilai penemuan akan dicatat maka suatu akun aktiva akan didebet dan akun apresiasi yang
belum direalisasi akan di kredit.
Peraturan pajak telah lama menetapkan pengurangan yang lebih besar dari biaya atau persentase
pajak deplesi terhadap pendapatan minyak, gas, dan kebanyakan mineral. Persentase deplesi atau
statuter memungkinkan pengahapusan sekitar 5% hingga 22% (tergantung pada sumber daya
alam) dari pendapatan kotor yang diterima.
Dividen Likuidasi
Masalah akuntansi yang utama adalah membedakan antara dividen yang merupakan
pengembalian modal dan yang bukan. Perusahaan yang menerbitkan dividen likuidasi harus
mendebet agio saham untuk bagian yang berhubungan dengan investasi awal dan bukan ke laba
ditahan, karena dividen tersebut merupakan pengembalian sebagian dari kontribusi awal investor.
PENYAJIAN DAN ANALISIS AKTIVA TETAP
Pengukuran lainnya untuk menganalisis penggunaan properti,pabrik dan peralatan adalah rasio
marjin laba terhadap penjualan. Dihitung dengan cara laba bersih dibagi dengan penjualan bersih
rasio profabilitas ini tidak menjawab pertanyaan bagaimana profitabilitas perusahaan dalam
menggunakan aktivanya.
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Marjin laba terhadap penjualan = 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Tingkat pengembalian atas aktiva dapat secara langsung dihitung dengan membagi laba bersih
dengan rata-rata total aktiva. Dengan menggunakan data Tootsie Roll, rasio ini dihitung sebagai
berikut:
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Tingkat pengembalian atas aktiva =
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
PENYUSUTAN PAJAK PENGHASILAN
Setiap pos properti yang dapat disusutkan dimasukan dalam suatu kelas properti.periode
pemulihan (umur pajak yang dapat disusutkan) dari suatu aktiva tergantung pada kelompok
properti.
Perhitungan penyusutan untuk tujuan pajak penghasilan didasarkan atas konvensi setengah tahun
yaitu setengah tahun penyusutan dialokasikan ke tahun perolehan dan setengahnya lagi pada
tahun pelepasan.
Metode MARCS alternatif untuk menentukan pengurangan penyusutan didasarkan atas metode
garis lurus. Seringkali disebut sebagai metode garis lurus opsional atau pilihan.