Anda di halaman 1dari 7

1.

Penyusutan
1.1
Pengertian Penyusutan
Penyusutan (depreciation) merupakan proses akuntansi yang sistematis dan
rasional dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban selama periode
yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut.
Istilah penyusutan (depreciation) digunakan untuk aktiva tetap berwujud yang
mengalami penurunan nilai. Apabila sumber daya alam yang terlibat maka hal
tersebut disebut deplesi (depletion). Ketika aktiva tidak berwujud seperti paten
atau goowill telah habis masa berlakunya, hal tersebut disebut amortisasi
(amortization).
1.2

Faktor-Faktor dalam Proses Penyusutan


1.2.1
Dasar Penyusutan
Dasar penyusutan ditetapkan sebagai fungsi dari dua faktor, yaitu biaya
awal dan nilai sisa atau pelepasan. Biaya historis (historical cost) adalah
kas atau harga ekuivalen kas yang digunakan untuk memperoleh aktiva
dan membawanya ke lokasi serta kondisi yang dibutuhkan untuk tujuan
penggunaannya. Nilai sisa (salvage value) adalah estimasi jumlah yang
akan diterima pada saat aktiva tersebut dijual atau ditarik dari
penggunaannya dengan menurunkan nilainya atau disusutkan selama masa
1.2.2

manfaatnya.
Estimasi Umur Pelayanan atau Jasa
Dalam umur pelayanan suatu aktiva dan umur fisiknya terdapat dua
alasan aktiva ditarik dari penggunaannya, yaitu faktor-faktor fisik dan
faktor-faktor ekonomi. Faktor-faktor fisik yaitu keausan, dekomposisi, dan
kerusakan yang menyebabkan aktiva tersebut sukar untuk bekerja tanpa
batas dan faktor ini menetapkan batas luar untuk umur pelayanan aktiva.
Faktor-faktor ekonomi atau fungsional dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
ketidaklayakan (inadequacy), penggantian (supersession), dan keusangan

1.2.3

(obsolescence).
Metode Penyusutan
Dalam proses penyusutan memiliki metode pembagian biaya secara
adil. Profesi akuntan mewajibkan metode penyusutan yang digunakan
harus sistematis dan rasional, yaitu diantaranya sebagai berikut:
a. Metode Aktivitas
Metode aktivitas (activity method) atau pendekatan beban variabel
atau pendekatan unit produksi ini mengasumsikan bahwa penyusutan
1

adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas dan bukan berlalunya


waktu.

( Biaya dikurangi nilai sisa ) x Jamtahun ini


=Beban Penyusutan
Total estimasi jam
Keterbatasan utama metode ini adalah tidak tepatnya digunakan
pada situasi di mana penyusutan merupakan fungsi dari waktu dan
bukan aktivitas.
b. Metode Garis-Lurus
Metode garis-lurus (straight-line method) adalah metode yang
mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan
fungsi dari penggunaan.

( Biaya dikurangi nilai sisa )


=Beban Penyusutan
Estimasi umur pelayanan
Keberatan utama metode ini adalah berdasarkan atas dua asumsi
yang tidak realistis, yaitu kegunaan ekonomi aktiva sama setiap tahun
dan beban reparasi dan pemeliharaan pada dasarnya sama setiap
periode. Disamping itu pula, berkembangnya distorsi dalam analisis
tingkat pengembalian (laba/aktiva).
c. Metode Beban Menurun
Metode beban menurun (decreasing charge methods) atau metode
penyusutan dipercepat (accelerated depreciation methods) adalah
metode yang menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada
periode awal dan beban yang lebih rendah pada periode mendatang.
Justifikasi utama metode ini adalah lebih banyak penyusutan yang
dibebankan pada periode awal karena aktiva lebih produktif pada
periode tersebut dan metode ini memberikan biaya yang konstan.
Metode Jumlah-Angka-Tahun (sum-of-the-years-digits-method)
menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan
pecahan yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan (biaya

awal-nilai sisa).
Metode Saldo Menurun (declining balance method) menggunakan
tarif penyusutan (persentase) berupa beberapa kelipatan dari
metode garis-lurus dan metode ini tidak mengurangkan nilai sisa

dalam menghitung dasar penyusutan.


d. Metode Penyusutan Khusus

Metode ini digunakan karena aktiva yang terlibat memiliki


karakteristik yang unik, atau sifat industrinya mengharuskan penerapan
metode penyusutan khusus.
Metode Kelompok dan Gabungan. Metode kelompok (group
method) digunakan pada aktiva yang cukup homogen dan memiliki
masa

manfaat

yang

hamper

sama.

Pendekatan

gabungan

(composite approach) digunakan pada aktiva yang bersifat


heterogen dan memiliki umur manfaat yang berbeda. Kedua
metode

ini

dasarnya

untuk

menemukan

rata-rata

dan

menyusutkannya atas dasar rata-rata tersebut.


Sebagai contoh:
Aktiva

Biaya

Nilai Sisa

Awal
Mobil
Truk
Mobil

Biaya yang

Estimasi

Penyusutan per

Dapat

Umur

Tahun (garis-lurus)

$145.000
44.000
35.000

$25.000
4.000
5.000

Disusutkan
$120.000
40.000
30.000

$224.000

$34.000

$190.000

(tahun)
3
4
5

$40.000
10.000
6.000

Van

Tarif penyusutan gabungan=

$56.000

$ 56.000
=25
$ 224.000

MetodeUmur
Campuran
Metode
ini menghasilkan
gabunganatau
= 3,39Kombinasi.
tahun ($190.000
+ $56.000)
pengalokasian biaya aktiva selama umur aktiva dengan cara yang
sistematis dan rasional.

1.2.4

Masalah Penyusutan Khusus


a. Penyusutan dan Periode Parsial atau Sebagian
Dalam perhitungan ini, perusahaan harus menentukan

beban

penyusutan untuk setahun penuh dan kemudian merata-ratakan beban


penyusutan pada dua periode yang terlibat yang seharusnya
berlangsung selama masa manfaat aktiva.
b. Penyusutan dan Penggantian Aktiva Tetap
Suatu konsep yang salah mengenai penyusutan adalah penyusutan
menyediakan dana bagi penggantian aktiva tetap. Penyusutan sama
dengan beban lain yang mengurangi laba bersih. Perbedaannya adalah
penyusutan tidak melibatkan arus kas keluar periode berjalan.
c. Revisi Tarif Penyusutan
3

Provisi untuk penyusutan hanya merupakan estimasi dan mungkin


perlu untuk merevisinya selama umur aktiva. Perubahan estimasi
bersifat terus-menerus dan merupakan bagian yang melekat dari setiap
proses estimasi. Penyajian kembali yang terus-menerus dari periode
lalu akan muncul untuk revisi estimasi kecuali jika ditangani secara
prospektif. Beban penyusutan periode selanjutnya (asumsi: metode
garis-lurus) didasarkan atas pembagian nilai buku yang tersisa
dikurangi setiap nilai sisa dengan estimasi umur yang tersisa.
2. Penurunan Nilai
2.1
Pengakuan Penurunan Nilai
Penurunan nilai (impairment) terjadi apabila jumlah tercatat aktiva tidak dapat
dipulihkan dan, oleh karena itu, perlu dihapuskan. Berbagai kejadian dan
perubahan situasi yang cenderung pada terjadinya penurunan nilai, yaitu sebagai
berikut.
a. Suatu penurunan nilai yang signifikan dalam nilai pasar aktiva.
b. Suatu perubahan yang signifikan dalam jangka waktu atau cara aktiva itu
digunakan.
c. Suatu akumulasi biaya yang secara signifikan melebihi jumlah biaya awal
yang diperkirakan untuk mengakuisisi atau membuat aktiva.
Jika kejadian tersebut menunjukkan jumlah tercatat aktiva tidak dapat
dipulihkan, maka pengujian atas kemampuan pemulihan (recoverability test) akan
2.2

digunakan dalam menentukan terjadinya suatu penurunan nilai.


Pengukuran Penurunan Nilai
2.2.1 Aktiva Ditahan Untuk Digunakan
a. Kerugian penurunan nilai kelebihan nilai tercatat atas nilai wajar.
b. Penyusutan atas dasar biaya baru.
c. Restorasi kerugian penurunan nilai tidak diizinkan.
2.2.2 Aktiva Ditahan Untuk Dilepaskan
a. Kerugian penurunan nilai kelebihan nilai tercatat atas nilai wajar
(dikurangi biaya pelepasan).
b. Penyusutan tidak dilakukan.
c. Restorasi kerugian penurunan nilai diizinkan.

3. Deplesi
3.1
Pengertian Deplesi
Deplesi adalah alokasi biaya sumber daya alam (natural resources) atau lebih
dikenal dengan aktiva yang dapat habis, mencakup minyak, mineral, dan kayu.
Aktiva ini memiliki dua karakteristik utama, yaitu pengambilan (penggunaan)
sepenuhnya aktiva dan penggantian aktiva oleh tindakan alam.
4

3.2

Penetapan Dasar Deplesi


Dalam menetukan dasar deplesi, terdapat empat faktor yang terlibat, yaitu
sebagai berikut.
3.2.1
Biaya Akuisisi
Biaya akuisisi (acquisition cost) adalah harga yang digunakan untuk
memperoleh hak properti dalam mencari dan menemukan sumber daya
alam yang belum ditemukan atau harga yang harus dibayar untuk sumber
daya alam yang telah ditemukan.
Biaya Eksplorasi
Biaya eksplorasi (explorations cost) adalah biaya yang digunakan

3.2.2

untuk menentukan sumber daya alam setelah perusahaan memiliki hak


3.2.3

untuk menggunakan suatu properti.


Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan (development cost) memiliki dua bagian yaitu
biaya peralatan berwujud termasuk semua transportasi

dan seluruh

peralatan berat yang membantu perolehan sumber daya alam dan persiapan
untuk pasar ini biasanya tidak diperhitungkan dalam dasar deplesi dan
biaya

pengembangan

tidak

berwujud,

seperti

biaya

pengeboran,

terowongan, gua, dan sumur ini dianggap sebagai bagian dari dasar
deplesi.
Biaya Restorasi
Biaya restorasi adalah biaya yang substansial untuk merestorasi

3.2.4

properti kembali untuk kondisi semula setelah dilakukan penambangan.


Biaya restorasi merupakan bagian dari dasar deplesi.
3.3

Penghapusan Biaya Sumber Daya


Dalam metode unit produksi (pendekatan aktivitas), deplesi merupakan fungsi
dari jumlah unit yang ditambang selama periode berjalan.
Total biayaNilai sisa
=Biaya deplesi per unit
Total estimasi unit yang tersedia
Biaya per unit ini kemudian dikalikan dengan jumlah unit yang ditambang
untuk menghitung deplesi.

4. Penyajian dan Analisis


4.1
Penyajian Properti, Pabrik, Peralatan, dan Sumber Daya Alam
Setiap kewajiban yang dijamin oleh properti, pabrik, peralatan, dan sumber
daya alam tidak boleh dioffset terhadap aktiva ini, tetapi harus dilaporkan dalam
kelompok kewajiban. Properti, pabrik, dan peralatan yang tidak digunakan sebagai

aktiva produksi dalam bisnis harus dipisahkan dari aktiva yang digunakan dalam
operasi.
Apabila terjadi penyusutan pada aktiva, maka akun penilaian disebut
Akumulasi Penyusutan dikredit. Apabila aktiva dideplesi, maka perusahaan
menggunakan akun Akumulasi Deplesi. Dengan adanya dampak yang signifikan
dari metode penyusutan terhadap laporan keuangan, maka perlunya dibuat
pengungkapan sebagai berikut:
a. Beban penyusutan untuk periode berjalan.
b. Saldo kelas utama dari aktiva yang dapat disusutkan, menurut sifat dan fungsi.
c. Akumulasi penyusuta, baik menurut kelas utama aktiva yang dapat disusutkan
maupun dalam jumlah total.
d. Suatu uraian umum tentang metode yang digunakan dalam menghitung
penyusutan berkaitan dengan kelas utama aktiva yang dapat disusutkan.
Dalam sumber daya alam, perlunya persyaratan pengungkapan khusus yang
berkaitan dengan industri minyak dan gas, yaitu sebagai berikut:
a. Metode dasar akuntansi untuk biaya yang dikeluarkan dalam aktiva produksi
minyak dan gas.
b. Cara mendisposisi biaya yang berhubungan dengan aktivitas produksi minyak
dan gas.
4.2

Analisis Properti, Pabrik, Peralatan, dan Sumber Daya Alam


Aktiva dapat dianalisis secara relative dengan aktivitas (perputaran) dan
profitabilitas.
4.2.1
Rasio Perputaran Aktiva
Rasio perputaran aktiva (asset turnover ratio) adalah suatu ukuran
dalam menentukan keefisienan perusahaan menggunakan aktivanya untuk
menghasilkan penjualan.
4.2.2

Penjualan bersih
Perputaranaktiva=
Rasio Marjin Laba
terhadap Penjualan
Ratarata total aktiva
Rasio marjin laba terhadap penjualan (rate of return on sales) adalah
suatu pengukuran yang digunakan untuk menganalisis penggunaan
properti, pabrik, dan peralatan guna dapat memastikan seberapa
menguntungkan aktiva terpakai selama periode waktu.

4.2.3

Laba bersih
Marjin labaterhadap penjualan=
Penjualanbersih
Tingkat Pengembalian atas Aktiva
Tingkat pengembalian atas total aktiva = Marjin laba terhadap penjualan x Perputaran aktiva

Tingkat pengembalian atas aktiva (rate of return on asset = ROA)


adalah

pengukuran

yang

baik

bagi

profitabilitas

di

mana

mengkombinasikan pengaruh marjin laba dan perputaran aktiva.


ingkat pengembalian atasaktiva=

Laba bersih
Ratarata total aktiva

Anda mungkin juga menyukai